Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai perkembangan dalam kegiatan perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dari satu periode ke periode lainnya. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah barang modal, teknologi yang digunakan berkembang. Di samping itu tenaga kerja bertambah sebagai akibat perkembangan penduduk dan pengalaman kerja dan pendidikan menambah keterampilan mereka.Menurut penulis, pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output barang dan jasa yang diproduksikan yang berkembang atau bertambah dari waktu ke waktu.
Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita (skripsi dan tesis)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (skripsi dan tesis)
Dispersi Pendapatan (skripsi dan tesis)
Konsep Dasar Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita (skripsi dan tesis)
Konsep Dasar Produk Domestik Regional Bruto (skripsi dan tesis)
Konsep Dasar Dispersi Pendapatan (skripsi dan tesis)
Konvergensi (skripsi dan tesis)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (skripsi dan tesis)
Kawasan Strategis (skripsi dan tesis)
Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Daerah (skripsi dan tesis)
Definisi Pembangunan Ekonomi Daerah (skripsi dan tesis)
Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Teori Pertumbuhan Baru (New Growth Theory) (skripsi dan tesis)
Teori ini menganalisis pertumbuhan yang bersifat endogen yang dimana pertumbuhan ekonomi merupakan hasil dari dalam sistem ekonomi. Menurut Romer (1994) dalam Todaro (2004,168), menganggap bahwa teori pertumbuhan ekonomi ini ditentukan oleh sistem produksi, bukan berasal dari luar sistem. Kemajuan teknologi merupakan bagian dari keputusan pelakupelaku ekonomi untuk berinvestasi dalam pengetahuan. Peran modal lebih besar dari sekedar bagian dari pendapatan apabila modal yang tumbuh bukan hanya modal fisik saja tetapi juga menyangkut modal manusia. Dalam teori pertumbuhan endogen, peran investasi dalam modal fisik dan modal manusia turut menentukan pertumbuhan ekonomi jangka panjang (Mankiw,2006). Dalam teori pertumbuhan endogen, peran investasi dalam modal fisik dan modal manusia turut menentukan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Tabungan dan investasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan (Mankiw,2000).
Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik (skripsi dan tesis)
Menurut Adam Smith, pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk(Lincolin
Arsyad,2004). Teori pertumbuhan klasik bergantung pada faktor-faktor
produksi. unsur pokok dari faktor produksi suatu negara terbagi menjadi tiga
macam, yaitu :
1. Sumber daya alam yang tersedia merupakan wadah yang paling mendasar
dari kegiatan produksi suatu masyarakat dimana jumlah sumber daya alam
yang tersedia mempuntai batas maksimum bagi pertumbuhan suatu
perekonomian.
2. Sumber daya insani (jumlah penduduk) yang merupakan peran pasif dalam
proses pertumbuhan output, maksudnya jumlah penduduk akan
menyesuaikan dengan kebutuhan akan tenaga kerja.
3. Stok modal merupakan unsur produksi yang sangat menentukan tingkat
pertumbuhan output.
Pertumbuhan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Petumbuhan ekonomi adalah suatu kegiatan ekonomi yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat(Sukirno,2004). Suatu negara, jika mampu untuk meningkatkan barang dan jasa akan menghasilkan pertambahan faktor-faktor produksi baik dalam jumlah maupun dalam segi kualitasnya. Dengan penambahan investasi juga akan menambah serta mengembangkan modal dan teknologi yang digunakan. Selain itu, tenaga kerja bertambah akan mempengaruhi perkembangan penduduk seiring dengan meningkatnya pendidikan dan keahlian mereka masing-masing. Menurut Subandi (2011:15) mengartikan pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan GDP/ GNP tanpa memandang kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari pertumbuhan penduduk, atau apakah akan terjadi pertumbuhan struktur ekonomi terjadi atau tidak. Dalam penggunaan yang lebih umum,istilah pertumbuhan ekonomi biasanya digunakan untuk menyatakan perkembangan ekonomi di negara-negara maju, sedangkan pembangunan ekonomi untuk menyatakan perkembangan di negara berkembang. Pertumbuhan ekonomi daerah diukur dengan pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB). Laju pertumbuhan PDRB akan memperlihatkan proses kenaikan output perkapita dalam jangka tertentu. Proses ini berarti mengandung unsur dinamis, perubahan atau perkembangan. Oleh karena itu, pemahaman indikator pertumbuhan ekonomi biasanya akan dilihat dalam kurun waktu tertentu.
Komponen-komponen Indeks Pembangunan Manusia (skripsi dan tesis)
Indeks pembangunan manusia diperkenalkan oleh UNDP (United
Nation Development Programme) pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara
berkala dalam laporan tahunan Human Depelopmen Report (HDR). Adapun
indikator yang di pilih untuk mengukur dimensi HDI adalah sebagai berikut :
(UNDP, Human Depelopment Report 1993:105-106) :
a. Lamanya Hidup (Longevity), adalah kehidupan untuk bertahan lebih
lama diukur dengan indikator harapan hidup pada saat lahir (life
expectancy at birth) dan angka kematian bayi per seribu penduduk atau
infant mortality rate.
b. Tingkat Pendidikan (Educational Achievement), diukur dengan dua
indikator, yakni melek penduduk usia 15 tahun ke atas (adult literacy
rate) dan tahun rata-rata bersekolah bagi penduduk 25 ke atas (the mean
years of schooling).
c. Standar Hidup Layak(Access to resource), dapat diukur secara makro
melalui PDB rill perkapita dengan terminologi purchasing power parity
dalam dolar AS dan dapat dilengkapi dengan tingkatan angkatan kerja.
Indeks Pembangunan Manusia (skripsi dan tesis)
Menurut UNDP, Indeks pembangunan manusia (IPM)
adalahpengukuran perbandingan dari angka harapan hidup, harapan lama
sekolah, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh
dunia.UNDP (United Nation Development Programme) mendefenisikan
pembangunan manusia sebagai suatu proses untuk memperluas pilihan-pilihan
bagi penduduk. Dalam konsep tersebut penduduk ditempatkan sebagai tujuan
akhir (the ultimated end) sedangkan upaya pembangunan dipandang sebagai
sarana (principal means) untuk mencapai tujuan itu. Untuk menjamin
tercapainya tujuan pembangunan manusia, empat hal pokok yang perlu
diperhatikan adalah produktivitas, pemerataan, kesinambungan, pemberdayaan
(UNDP, 1995). Secara ringkas empat hal pokok tersebut mengandung prinsipprinsip sebagai berikut:
1. Produktivitas
Penduduk harus dimampukan untuk meningkatkan produktivitas dan
berpartisipasi penuh dalam proses penciptaan pendapatan dan nafkah.
Pembangunan ekonomi, dengan demikian merupakan himpunan bagian
dari model pembangunan manusia.
2. Pemerataan
Penduduk harus memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk
mendapatkan akses terhadap semua sumber daya ekonomi dan sosial.
Semua hambatan yang memperkecil kesempatan untuk memperoleh
akses tersebut harus dihapus, sehingga mereka dapat mengambil manfaat
darikesempatan yang ada dan berpartisipasi dalam kegiatan produktif
yang dapat meningkatkan kualitas hidup.
3. Kesinambungan
Akses terhadap sumber daya ekonomi dan sosial harus dipastikan tidak
hanya untuk generasi-generasi yang akan datang. Semua sumber daya
fisik, manusia, dan lingkungan selalu diperbaharui.
4. Pemberdayaan
Penduduk harus berpartisipasi penuh dalam keputusan dan proses yang
akan menentukan (bentuk/arah) kehidupan mereka, serta untuk
berpartisipasi dan mengambil manfaat dari proses pembangunan.
Tenaga Kerja (skripsi dan tesis)
Di dalam hukum perburuhan dan ketenagakerjaan terdapat beberapa istilah yang beragam seperti buruh, pekerja, karyawan, pegawai, tenaga kerja, dan lain-lain. Istilah buruh sejak dulu sudah populer dan kini masih sering dipakai sehingga sebutan untuk kelompok tenaga kerja yang sedang memperjuangkan program organisasinya. Istilah pekerja dalam praktek sering dipakai untuk menunjukkan status hubungan kerja. Dalam Pasal 1 Angka 2 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Pengertian tenaga kerja dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tersebut menyempurnakan pengertian tenaga kerja dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 1969 tentang ketentuan pokok Ketenagakerjaan. Setiap kegiatan produksi yang akan dilaksanakan pasti akan memerlukan tenaga kerja. Tenaga kerja bukan saja berarti buruh yang terdapat dalam perekonomian. Arti tenaga kerja meliputi juga keahlian dan keterampilan yang mereka miliki. Dari segi keahlian dan pendidikannya tenaga kerja dibedakan kepada tiga golongan: a. Tenaga kerja kasar, yaitu tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau berpendidikan rendah dan tidak mempunyai keahlian dalam suatu bidang pekerjaan. b. Tenaga kerja terampil, yaitu tenaga kerja yang mempunyai keahlian dari pendidikan atau pengalaman kerja. c. Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang mempunyai pendidikan yang tinggi dan ahli dalam bidang-bidang tertentu. Menurut Payaman J. Simanjuntak (1995:75) faktor produksi tenaga kerja merupakan faktor produksi yang penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi, bukan hanya dilihat dari tersedianya tenaga kerja tetapi kualitas dan macam tenaga kerja. Spesialisasi dan pembagian kerja menimbulkan peningkatan produksivitas. Keduanya membawa kearah ekonomi produksi skala besar yang selanjutnya membantu perkembangan industri, pembagian kerja menghasilkan pembagian kemampuan produksi para pekerja, setiap pekerja menjadi lebih efisien daripada sebelumnya. Akhirnya produksi meningkatkan berbagai hal, jika produksi naik, pada akhirnya laju pertumbuhan ekonomi juga akan naik. Menurut BPS penduduk berumur 15 tahun ke atas terbagi sebagai angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. angkatan kerja di katakan bekerja bila mereka melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit 1 (satu) jam secara kontinu selama seminggu yang lalu. Sedangkan penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan disebut menganggur (Budi Santosa, 2001). Jumlah angkatan kerja yang bekerja merupakan gambaran kondisi dari lapangan kerja yang tersedia. Semakin bertambah besar lapangan kerja yang tersedia maka akan menyebabkan semakin meningkatkan total produksi di suatu daerah. Ada beberapa teori penting yang berkaitan dengan masalah ketenagakerjaan diantaranya adalah teori Lewis (1959) yang mengemukakan bahwa kelebihan pekerja merupakan kesempatan dan bukan merupakan suatu masalah. Kelebihan pekerja satu sektor akan memberikan andil terhadap pertumbuhan output dan penyediaan pekerja di sektor lain Kemudian menurut teori Fei-Ranis (1961) yang berkaitan dengan negara berkembang yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: kelebihan buruh; sumber daya alamnya belum dapat diolah; sebagian penduduknya bergerak disektor pertanian; banyak pengangguran; dan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Menurut Fei-Ranis ada tiga tahap dalam kondisi kelebihan buruh. Pertama, dimana pengangguran semu dialihkan ke sektor industri dengan upah intitusional yang sama. Kedua, tahap dimana pekerjaan pertanian menambah output tetapi memproduksi lebih dari upah intitusional yang mereka peroleh dialihkan pula ke sektor industri. Ketiga, dimana tahap ditandai awal pertumbuhan swasembada pada saat buruh pertanian menghasilkan output lebih daripada perolehan upah kontitusional. Sedangkan menurut Mankiw (1992), membedakan tenaga kerja (labour) menjadi dua yaitu tenaga kerja berpendidikan (educated) dan tidak berpendidikan (uneducated). Disini tenaga kerja berpendidikan (educated labour) diindikasikan dengan proporsi angkatan kerja yang memiliki tingkat pendidikan lanjutan (proportion of the labour force with secondary education). Salah satu masalah yang biasa muncul dalam bidang angkatan kerja adalah ketidakseimbangan antara permintaan tenaga kerja (demand for labour) dan penawaran tenaga kerja (supply for labour), pada suatu tingkat upah (Kusumosuwidho, 1981). Ketidakseimbangan tersebut dapat berupa lebih banyaknya penawaran permintaan terhadap tenaga kerja (adanya excess of labour) atau lebih banyaknya permintaan di banding penawaran tenaga kerja (adanya excess demand for labour)
Risiko Investasi (skripsi dan tesis)
Dalam berinvestasi seseorang dihadapkan pada suatu resiko yang
dinamakan risiko investasi, sehingga dalam melakukan investasi seseorang
harus selalu mempertimbangkan tingkat risiko yang dijabarkan oleh Tandelin
(2001:46), risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return actual
dengan return yang diharapkan. Semakin besar perbedaannya, berarti semakin
besar risiko investasi tersebut. Sementara menurut Gitman (2003:214), risiko
pada dasarnya adalah perubahan dari kerugian financial atau bisa di definisikan
sebagai variasi dari pengembalian asset.
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa risiko
adalah kemungkinan dari investasi yang dilakukan oleh investor mengalami
kegagalan dalam memenuhi tingkat pengembalian yang investor harapkan.
Adapun jenis-jenis risiko yang mungkin dihadapi oleh para investor dalam
melakukan kegiatan investasi dikemukakan oleh Reilly (2003:15), diantaranya:
a. Bussiness Risk
Kemungkinan kerugian yang di derita perusahaan karena
keuntungan yang diperoleh lebih kecil dari keuntungan yang diharapkan.
Bussines Risk ini berkaitan dengan cakapan usaha perusahaan.
b. Financial Risk
Risiko yang ditimbulkan dari cara perusahaan membiayai
kegiatannya misalnya: penggunaan utang dalam membiayai asset
perusahaan.
c. Liquidity Risk
Adanya ketidakpastian yang timbul pada saat sekuritas berada di
pasar sekunder.
d. Exchange Risk
Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestic
dengan nilai mata uang negaranya.
e. Country Risk
Risiko ini berkaitan dengan kestabilan politik serta kondisi
lingkungan perekonomian disuatu Negara. Tandelilin
(2001:50),menyebutkan beberapa sumber risiko yang dapat mempengaruhi
besarnya risiko atas surat investasi, antara lain adalah:
1. Risiko suku bunga
2. Risiko pasar
3. Risiko inflasi
4. Risiko bisnis
5. Risiko financial
6. Risiko likuiditas
7. Risiko nilai tukar mata uang
8. Risiko negara
Adapun risiko yang harus dihadapi dalam setiap keputusan investasi
mengharuskan investor untuk berhati-hati dan melakukan analisa serta
pertimbangan yang matang. Pengetahuan dan pemahaman yang cukup akan
membantu investir dalam mempertimbangkan suatu alternatif investasi.
Karena itu seorqang investor atau pelaku investasi yang akan berinvestasi
dalam sekuritas saham sebaiknya memiliki pemahaman mengenai pasar
modal, bagaimana proses berinvestasi pada sekiuritas serta karakteristik
saham itu sendiri.
Jenis Investasi (skripsi dan tesis)
Investasi berdasaran jenisnya dibagi menjadi dua jenis, dimana investasi pertama adalah investasi pemerintah dan kedua investasi swasta. Investasi pemerintah merupakan investasi yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, investasi ini pada umumnya tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan. Sedangkan investasi swasta adalah investasi yang dilakukan oleh sektor swasta nasional yaitu penanaman modal dalam negeri (PMDN) ataupun investasi yang dilakukan oleh swasta yang disebut penanaman modal asing (PMA). investasi yang dilakukan swasta ini bertujuan untuk mencari keuntungan dan memperoleh pendapatan serta didorong oleh adanya pertambahan pendapatan. Menurut Sadono Sukirno (2003:5) investasi secara luas bahwa dalam perhitungan pendapatan nasional, pengertian investasi meliputi: a. Seluruh nilai pembelian para pengusaha atas barang-barang dan modal dalam pembelanjaan untuk mendirikan industri-industri. b. Pengeluaran masyarakat untuk mendirikan rumah tempat tinggal. c. Pertumbuhan dalam nilai stok barang perusahaan berupa bahan mentah, barang yang belum selesai diproses dan barang jadi. Keputusan investasi dapat dilakukan oleh individu atau suatu entitas yang mempunyai kelebihan dana. Menurut Sunariyah (2004:4)investasi dalam arti luas terdiri dari dua bagian utama yaitu : a. Investasi dalam bentuk aktiva rill (real asset) berupa aktiva berwujud seperti emas, perak, intan, barang-barang seni dan real estate. b. Investasi dalam bentuk surat-surat berharga (financial asset) berupa suratsurat berharga yang pada dasarnya merupakan klaim atas aktiva rill yang dikuasai oleh entitas. Pemilihan aktiva financial dalam rangka investasi pada sebuah entitas dapat dilakukan dengan dua cara : Investasi langsung (direct invesment) Investasi langsung dapat diartikan sebagai suatu pemilikan surat-surat berharga secara langsung dalam suatu entitas yang secara resmi telah go public dengan harapan akan mendapatkan keuntungan berupa penghasilan dividen dan capital gains. Investasi tidak langsung (indirect invesment) Investasi tidak langsung (indirect invesment) terjadi bila mana suratsurat berharga yang dimiliki diperdagangkan kembali oleh perusahaan investasi (invesment company) yang berfungsi sebagai perantara.
Investasi (skripsi dan tesis)
Investasi merupakan kegiatan dalam menanamkan modal dana dalam suatu bidang tertentu. Investasi dapat dilakukan melalui berbagai cara, salah satu di antaranya adalah investasi dalam bentuk saham. Pemodal atau investor dapat menanamkan kelebihan dananya dalam bentuk saham di pasar bursa. Tujuan utama investor dalam menanamkan dananya ke bursa efek yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat pengembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Investasi dalam penelitian ini adalah investasi yang berasal dari sektor swasta dimana penjumlahan dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang menggunakan satuan mata uang Indonesia yaitu rupiah (RP). Penggunaan modal baik PMDN maupun PMA digunakan bagi usaha-usaha yang mendorong pembangunan ekonomi pada umumnya dan dilakukan secara langsung. Yakni melalui pembelian-pembelian obligasi, surat-surat kertas perbendaharaan negara, emisi-emisi lainnya (sahamsaham) yang dikeluarkan oleh perusahaan serta deposito-deposito dan tabungan yang berjangka panjang sekurang-kurangnya satu tahun.Harrod dan Dommar memberikan peranan kunci kepada investasi terhadap peranannya dalam proses pertumbuhan ekonomi khususnya mengenai watak ganda yang dimiliki investasi. Pertama, investasi memiliki peran ganda dimana dapat menciptakan pendapatan, dan kedua, investasi memperbesar kapasitas produksi perekonomian dengan cara meningkatkan stok modal (Jhingan, 2004: 229). Menurut Undang-Undang No.25 Tahun 2007 pasal 1 menyebutkan definisi modal dalam negeri adalah “modal yang dimiliki oleh negara Republik Indonesia, perseorangan warga negara Indonesia, atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbadan hukum”. Penanaman Modal Dalam Negeri menurut Undang-Undang No.15 Tahun 2007 adalah “kegiatan untuk menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dan menggunakan modal dalam negeri”. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penanaman modal dalam negeri yaitu suatu kegiatan penanaman modal yang dilakukan penanam modal dengan menggunakan modal dalam negeri di wilaah negara Indonesia. Sunariyah (2003:4)mengatakan investasi adalah suatu penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Sedangkan definisi investasi menurut Taswan dan Soliha (2002:168), Investasi dapat dilakukan oleh individu maupun badan usaha (termasuk lembaga perbankan) yang memiliki kelebihan dana. Investasi dapat dilakukan baik di pasar uang maupun pasar modal ataupun ditempatkan sebagai kredit pada masyarakat yang membutuhkan. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan suatu komitmen atas sejumlah dana dan penundaan konsumsi selama periode waktu tertentu untuk mendapat sejumlah keuntungan di masa yang akan datang.
Teori Pertumbuhan Baru (New Growth Theory) (skripsi dan tesis)
Teori ini menyatakan kerangka teoritis untuk menganalisis pertumbuhan yang bersifat endogen, Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil dari dalam sistem ekonomi.Teori ini menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi lebih ditentukan oleh sistem produksi, bukan berasal dari luar sistem. Kemajuan teknologi merupakan hal yang endogen, pertumbuhan merupakan bagian dari keputusan pelaku-pelaku ekonomi untuk berinvestasi dalam pengetahuan. Peran modal lebih besar dari sekedar bagian pendapatan apabila modal yang tumbuh bukan hanya modal fisik saja tapi menyangkut modal manusia (Romer, 1994). Akumulasi modal merupakan sumber utama pertumbuhan ekonomi.Definisi modal/kapital diperluas dengan memasukkan model ilmu pengetahuan dan modal sumber daya manusia. Perubahan teknologi bukan sesuatu yang berasal dari luar model atau eksogen tapi teknologi merupakan bagian dari proses pertumbuhan ekonomi. Dalam teori pertumbuhan endogen, peran investasi dalam modal fisik dan modal manusia turut menentukan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Tabungan dan investasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan ( Mankiw, 2000).
Teori Pertumbuhan Neo-Klasik (skripsi dan tesis)
Teori ini menyatakan perlunya teknologi dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi. Unsur ini diyakini akan berpengaruh terhap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Menurut kaum neo-klasik, laju pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh pertambahan dalam penawaran faktorfaktor produksi dan tingkat kemajuan teknologi. Pendapat ini sepenuhnya berpangkal pada pemikiran aliran klasik yang menyatakan bahwa perekonomian akan tetap mengalami tingkat kesempatan kerja penuh dan kapasitas alat-alat modal akan tetap sepenuhnya digunakan dari masa ke masa. Dalam teori ini, teknologi dianggap sebagai faktor eksogen yang tersedia untuk dimanfatkan oleh semua negara di dunia. Dalam perekonomian yang terbuka, semua faktor produksi dapat berpindah secara leluasa dan teknologi dapat dimanfaatkan oleh setiap negara, maka pertumbuhan ekonomi semua negara di dunia akan konvergen, yang berarti kesenjangan akan berkurang (Kartasasmita, 1997:12).
Teori Pertumbuhan (skripsi dan tesis)
Horrod-Domar Menurutnya setiap upaya untuk tinggal landas mengharuskan adanya mobilisasi tabungan dan luar negeri dengan maksud untuk menciptakan investasi yang cukup, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Teori Harrod-Domar mengingatkan kita bahwa sebagai akibat investasi yang dilakukan tersebut pada masa berikutnya kapasitas barang-barang modal dalam perekonomian akan bertambah (Sadono Sukirno, 2000:450). Menurut Harrod-Domar (Sadono Sukirno, 1985:286) pada hakekatnya investasi berusaha untuk menunjukan syarat yang diperlukan agar terjadi pertumbuhan yang mantap atau Steady Growth yang dapat di definisikan sebagai pertumbuhan yang akan selalu menciptakan penggunaan sepenuhnya alat-alat modal yang akan selalu berlaku dalam perekonomian. Inti dari pertumbuhan Harrod-Domar adalah suatu realisasi jangka antara peningkatan investasi (pembentukan kapital) dan pertumbuhan ekonomi. Teori Harrod-Domar memperlihatkan kedua fungsi dari pembentukan modal dalam kegiatan ekonomi. Dalam teorinya pembentukan modal dipandang sebagai pengeluaran yang akan menambah kesanggupan suatu perekonomian untuk menghasilkan barang, maupun sebagai pengeluaran akan menambah permintaan efektif seluruh masyarakat. Artinya apabila pada suatu masa tertentu dilakukan sejumlah pembentukan modal, maka pada masaberikutnya perekonomian tersebut mempunyai kesanggupan yang lebih besar untuk menghasilkan barang-barang, disamping itu Harrod-Domar menganggap pula bahwa pertambahan dalam kesanggupan memproduksi itu tidak secara sendirinya. Dengan demikian walaupun kapasitas memproduksi bertambah, pendapatan nasional baru akan bertambah dan pertumbuhan ekonomi akan tercipta, apabila pengeluaran masyarakat mengalami kenaikan kalau dibandingkan dengan masa sebelumnya. Dalam teori Harrod-Domar menggunakan beberapa pemisalan berikut: a. Pada tahap permulaan perekonomian telah mencapai tingkat kesempatan kerja penuh dan alat-alat modal yang tersedia dalam masyarakat sepenuhnya dipergunakan; b. Perekonomian terdiri dari dua sektor, yaitu sektor rumah tangga dan sektor perusahaan, berarti pemerintahan dan perdagangan luar negeri tidak termasuk; c. Besarnya tabungan masyarakat adalah proporsionil dengan pendapatan nasional, dan keadaan ini berarti bahwa fungsi tabungan dinilai dari titik nol; d. Kecondongan menabung batas besarnya tetap, dan begitu juga perbandingan diantara modal dengan jumlah produksi yang lazim disebut rasio modal produksi (Capital Output ratio) dan perbandingan diantara pertambahan modal dengan jumlah pertambahan produksi yang lazim disebut rasio pertambahan modal produksi (Incremental Capital Out Ratio) Pokok penjelasan dari teori tersebut bahwa penanaman modal yang dilakukan masyarakat dalam waktu tertentu digunakan untuk dua tujuan. Pertama untuk mengganti alat-alat modal yang tidak dapat digunakan lagi. Kedua untuk memperbesar jumlah alat-alat modal yang tersedia dalam masyarakat.
Teori Pertumbuhan Klasik (skripsi dan tesis)
Teori ini muncul di masa revolusi industri (akhir abad ke-18) dan awal
permulaan abad ke-19 dimana sistem liberal mendominasi dalam
perekonomian.
a. Adam Smith
Menurut Smith pertumbuhan bersifat kumulatif, artinya jika ada pasar
yang cukup dan akumulasi kapital, akan ada pembagian kerja dengan
produktivitas tenaga kerja menaik. Kenaikan ini menyebabkan pendapatan
nasional naik untuk kemudian memperbesar jumlah penduduk dan
memperluas pasar. Perkembangan berhenti oleh karena sumber alam
terbatas jumlahnya, disamping berlakunya hukum pertambahan hasil yang
semakin berkurang (The Law Of Diminishing Return).
Adam Smith menolak campur tangan pemerintah dalam
pengelolaan sistem perekonomian. Pengelolaan sistem perekonomian
hendaknya diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat (para pelaku
ekonomi) dengan mekanisme pasarnya, dimana masyarakat (konsumen
dan produsen) dapat menentukan harga pasar berdasarkan hukum
permintaan dan penawaran (hukum ekonomi ppasar) (Riyadi dan Deddy
Supriyadi, 2004:51).
b. David Ricardo
Menurut Ricardo masyarakat ekonomi dibagi menjadi tiga golongan yaitu,
golongan kapitalis, golongan buruh, golongan tuan tanah. Sesuai dengan
penggolongan di atas maka pendapatan nasional dibagi menjadi tiga yaitu,
upah, sewa dan keuntungan.
c. Thomas Robert Malthus
Thomas Robert Malthus berpendapat bahwa, kenaikan jumlah
penduduk akan menimbulkan permintaan, dan hal ini merupakan unsur
penting yang perlu diperhatikan. Disamping itu juga, harus diikuti dengan
kemajuan faktor perkembangan lainnya. Untuk mendukung perkembangan
ekonomi dibutuhkan kenaikan kapital untuk investasi, dimana kapital
tersebut didapat dari tabungan. Tetapi investasi ini dihambat oleh
kurangnya permintaan efektif yang disebabkan oleh pertambahan
penduduk yang menekan upah.
Selain itu pendapat yang diterima dan yang di tabungkan karena tidak
dikonsumsi seluruhnya. Oleh karena itu, Malthus merasa pesimis terhadap
pertumbuhan ekonomi.
Teori Pertumbuhan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Dalam bukunya The Theory of Economic Development, Schumpeter menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak akan terjadi secara terusmenerus tetapi mengalami keadaan dimana adakalanya berkembang dan pada seketika lain mengalami kemunduran. Konjungtur tersebut disebakan oleh kegiatan para pengusaha (enterpreneur) melakukan inovasi yang seperti ini investasi akan dilakukan, dan penambahan investasi akan meningkatkan kegiatan ekonomi (sadono Sukirno, 2000:449). Berikut ini adalah teori-teori pertumbuhan yang dikemukakan oleh beberapa pakar ekonomi: 1. Teori Pertumbuhan Klasik 2. Teori Pertumbuhan Harrod-Domar 3. Teori Pertumbuhan Neo-Klasik
Pertumbuhan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Pertumbuhan ekonomi merupakan target yang ingin dicapai oleh perekonomian dalam jangka waktu panjang, dan semaksimal mungkin konsisten dengan pertumbuhan ekonomi jangka pendek. Pertumbuhan ekonomi dapat menerangkan dan sekaligus dapat mengukur prestasi perkembangan suatu perekonomian. Dalam aktivitas ekonomi secara actual, pertumbuhan ekonomi (economic growth) berarti terjadinya perkembangan ekonomi secara fiscal yang terjadi di suatu negara seperti: (1) pertambahan jumlah dan produksi barang industry; (2) perkembangan infrastruktur; dan (3) pertambahan produksi hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang berlangsung dalam satu periode tertentu, misalnya satu tahun (Dumairy,2000:144). Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi mempunyai arti yang sedikit berbeda, meskipun keduanya sering dianologikan sama. Keduanya menerangkan mengenai perkembangan ekonomi yang berlaku atau secara aktual terjadi.Tetapi sebenarnya penggunaan kedua istilah tersebut dapat dilakukan dalam konteks yang berbeda. Pertumbuhan digunakan sebagai suatu ungkapan yang umum yang menggambarkan tingkat perkembangan suatu negara atau daerah, yang diukur melalui pertumbuhan (% pertumbuhan output agregat, seperti: PDB) dari pendapatan nasional riil. Nilai tersebut dapat dikonstankan berdasarkan tahun dasar tertentu, terutama untuk melihat adanya faktor kenaikan harga-harga atau inflasi (Sadono Sukirno, 1995:415). Dari sejumlah literatur ekonomi, penggunaan istilah pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi sering dilakukan secara bersamaan.Istilah pertumbuhan ekonomi digunakan untuk menyatakan perkembangan ekonomi di negara-negara maju sedangkan pembangunan ekonomi digunakan untuk menyatakan perkembangan ekonomi di negara berkembang.Berikut adalah beberapa definisi mengenai pertumbuhan ekonomi menurut pendapat para ahli. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi oleh masyarakat bertambah, sehingga kemakmuran masyarakat meningkat (Sadono Sukirno, 199:79). Pertumbuhan ekonomi adalah menelah faktor-faktor tertentu dari pertumbuhan output jangka menengah dan jangka panjang, faktor-faktor penentu pertumbuhan adalah tenaga kerja penuh, teknologi tinggi, akumulasi modal yang cepat, dan tabungan sebagai investasi yang tergantung pada besarnya pendapatan masyarakat (Rudiger Dornbusch dan Stanley Fischer, 1996:603). Pertumbuhan ekonomi menurut Simon Kuznet (M.L. Jhingan, 1993:72) adalah kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyaknya jenis barang-barang ekonomi kepada penduduknya, kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan ekonomi, penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukan. Definisi di atas memiliki tiga komponen pengertian: Pertama, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus menerus persediaan barang. Kedua, teknologi maju merupakan faktor utama dalam pertumbuhan ekonomi yang menentukan derajat pertumbuhan dalam penyediaan aneka macam barang kepada penduduk.Ketiga, penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan adanya penyesuaian di bidang kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan umat manusia dapat dimanfaatkan secara tepat. Sementara itu, menurut beberapa ahli ekonomi, pengertian pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan dalam nilai PDB tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk.Dalam penggunaan yang lebih umum, istilah pertumbuhan ekonomi biasanya digunakan untuk menyatakan kegiatan di negara maju (Sadono Sukirno, 2000:14). Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi.Karena penduduk bertambah terus menerus dan berarti kebutuhan ekonomi juga bertambah terus, maka dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahun. Hal ini hanya bisa didapat lewat peningkatan output agregat (barang dan jasa) atau Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahun (Tulus Tambunan, 2001:2). Pengertian PDB adalah suatu indeks harga yang mengukur tingkat harga dari sejumlah barang yang dihasilkan di dalam sebuah perekonomian yang dibeli oleh rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan luar negeri (Muana Nanga, 2005:28). PDB juga merupakan nilai barang dan jasa yang diproduksi dalam negara dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh penduduk negara tersebut dan penduduk/perusahaan negara lain (Sadono Sukirno, 2000:35). Pengertian PDB menurut Badan Pusat Statistik, yaitu penjumlahan nilai tambah bruto (gross value added) dari seluruh sektor perekonomian dalam suatu daerah/wilayah dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. Yang dimaksud dengan nilai tambah adalah selisih nilai produksi (output) dengan biaya antara (intermediate input). Nilai tambah yang dihasilkan akan sama dengan balas jasa faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi. PDB dapat dihitung dengan dua cara, yaitu atas harga dasar yang berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun yang bersangkutan, sedangkan PDB atas harga konstan menggambarkan nilai tambah barang dan jasa tersebut berdasarkan harga pada suatu tahun tertentu (tahun dasar) (BPS,2001). Lebih lanjut pertumbuhan ekonomi merupakan perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahun.Oleh sebab itu, untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi harus diperbandingkan pendapatan nasional yang merujuk pada PDB dari tahun ke tahun. Dalam membandingkannya, perlu didasari bahwa perubahan nilai pendapatan nasional PDB dipengaruhi oleh faktor perubahan harga
Investasi (skripsi dan tesis)
Tenaga Kerja (skripsi dan tesis)
Pendidikan (skripsi dan tesis)
Human Capital (Modal Manusia) (skripsi dan tesis)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (skripsi dan tesis)
Teori Pertumbuhan Baru (New Growth Theory) (skripsi dan tesis)
Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik (skripsi dan tesis)
Pertumbuhan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Hubungan Ketimpangan Gender Terhadap Pertumbuhan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Hubungan ketimpangan gender dengan pertumbuhan ekonomi telah banya menjadi objek penelitian di berbagai Negara. Laporan World Bank (2005) menyatakan bahwa biaya disparitas gender tinggi, karena disparitas gender tidak hanya mengurangi kesejahteraan perempuan, tetapi juga mengurangi kesejahteraan laki-laki dan anak-anak dan mengahalangi pembangunan ekonomi. Penelitian terdahulu seperti Klasen 1999, Klasen dan Lamanna 2009 menyimpulkan bahwa ketimpangan gender merugikan pertumbuhan ekonomi suatu negara/wilayah. Ketimpangan gender di pendidikan mengakibatkan produktivitas modal manusia (human capital) akan rendah sehingga pertumbuhan ekonomi juga rendah. Hal ini seperti penyimpangan pajak terhadap pendidikan menyebabkan misalokasi sumberdaya pendidikan dan selanjutnya menyebabkan pertumbuhan ekonomi rendah (Dollar dan Gatti 1999). Efek ini memengaruhi pertumbuhan ekonomi secara langsung melalui kualitas modal manusia atau produktivitas tenaga kerja. Ketimpangan gender di pendidikan menyebabkan eksternalitas langsung. Pendidikan perempuan mempunyai efek eksternalitas positif atas kuantitas dan kualitas pendidikan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Peningkatan modal manusia akan meningkatkan tingkat pengembalian investasi fisik, selanjutkan akan meningkatkan tingkat investasi dan pertumbuhan ekonomi. Ketimpangan gender di pendidikan juga menyebabkan eksternalitas tidak langsung melalui efek demografi. Ada empat mekanisme dampak demografi terhadap pertumbuhan ekonomi. Pertama, tingkat fertilitas rendah mengurangi angka beban ketergantungan dalam angkatan kerja (dependency ratio) sehingga meningkatkan suplai tabungan. Kedua, sejumlah besar penduduk memasuki angkatan kerja karena pertumbuhan penduduk sebelumnya tinggi, akan mendorong permintaan investasi. Jika peningkatan permintaan didukung peningkatan tabungan domestik atau capital inflow akan mendorong ekspansi investasi dan selanjutnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi (Bloom dan Williamson 1998). Ketiga, tingkat fertilitas rendah akan meningkatkan kontribusi penduduk usia kerja. Jika pertumbuhan tenaga kerja diserap oleh peningkatan pekerjaan, maka pertumbuhan perkapita akan meningkat walaupun upah dan produktivitas tetap sama. Fenomena ini hanya sementara (merujuk kepada Bloom dan Williamson „demographic gift‟) karena setelah beberapa dekade penduduk usia kerja akan menurun sementara penduduk usia tua akan meningkat, sehingga meningkatkan angka Keempat, Lagerlof (1999) menyimpulkan bahwa ada interaksi antara ketimpangan gender di pendidikan, kelahiran tinggi, investasi modal manusia rendah dengan pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini, dampak kelahiran terhadap pertumbuhan melalui investasi modal manusia generasi mendatang. Pemerataan kesempatan dalam sektor pendidikan dan pekerjaan bagi setiap gender memberikan dampak positif bagi kemampuan bersaing suatu negara/wilayah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kemudahan akses teknologi juga akan meningkatkan produktivitas perempuan. Disamping itu, efek pengukuran juga berdampak pada ketimpangan gender. Ada banyak jenis pekerjaan perempuan tidak dimasukkan dalam System of National Accounts (SNA). Akibatnya, substitusi dari tenaga kerja rumah tangga (invisible) dengan pasar tenaga kerja (visible) tetap tidak ada peningkatan produktivitas, dampak pengukuran ini berimplikasi kebijakan (terukur atau tidak) dan output ekonomi tidak berubah.
Teori Pertumbuhan (skripsi dan tesis)
Adam Smith Dalam bukunya yang berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776) Adam Smith mengemukakan tentang 13 bagaimana proses petumbuhan ekonomi dalam jangka panjang secara sistematis. Proses pertumbuhan ekonomi menurut Smith dapat dibedakan dalam dua aspek utama pertumbuhan ekonomi, yaitu: (1) Pertumbuhan output total; (2) Pertumbuhan penduduk (Arsyad, 1997). 1. Pertumbuhan Output Total Umur pokok dari sistem produksi suatu negara menurut smith ada tiga, yaitu; a. Sumberdaya alam yang tersedia Sumberdaya alam yang tersedia merupakan wadah yang paling mendasar dan kegiatan produksi suatu masyarakat. Jumlah sumberdaya yang tersedia merupakan “batas maksimum” bagi pertumbuhan suatu perekonomian. Pertumbuhan output akan berhenti jika semua sumberdaya alam tersebut telah digunakan secara terus menerus. b. Sumberdaya insani atau jumlah penduduk Sumberdaya insani atau jumlah penduduk mempunyai peranan yang pasif dalam proses pertumbuhan output. Maksudnya, jumlah penduduk akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan akan tenaga kerja dari suatu masyarakat. c. Stok barang modal yang ada Stok modal merupakan unsur produksi yang secara aktif menentukan tingkat output. Perannya sangat sentral dalam proses pertumbuhan output. Kumlah dan tingkat pertumbuhan output tergantung pada laju pertumbuhan stok modal. Dalam prosesnya, pertumbuhan ekonomi akan semakin terpacu dengan adanya sistem pembagian kerja antar pelaku ekonomi. Pembagian kerja merupakan titik sentral pembahasan dalam teori Adam Smith, dalam upaya meningkatkan produktivitas tenaga kerja. 2. Pertumbuhan Penduduk Jumlah penduduk yang meningkat jika tingkat upah yang berlaku lebih tinggi daripada tingkat upah subsistem atau tingkat upah yang paspasan untuk hidup. Jumlah penduduk akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan akan angkatan kerja yang bekerja dari masyarakat.
Teori Pertumbuhan Rostow (skripsi dan tesis)
Menurut Rostow, perubahan dari keterbelakangan menuju
kemajuan ekonomi dapat dijelaskan dalam suatu seri tahapan yang harus
dilalui oleh semua negara. Rostow membagi proses pembangunan
ekonomi suatu negara menjadi lima tahap, yaitu:
1. Tahap Perekonomian Tradisional
2. Tahap Prakondisi Tinggal Landas
3. Tahap Tinggal Landas
4. Tahap Menuju Kedewasaan
11
5. Tahap Konsumsi Tinggi (Kuncoro, 2006)
– Tahap I. Perekonomian Tradisional
Perekonomian pada masyarakat tradisional cenderung bersifat
subsisten. Pemanfaatan teknologi dalam sistem produksi masih sangat
terbatas. Dalam perekonomian semacam ini sektor pertanian memegang
penting. Kemampuan penguasaan sumberdaya yang ada sangat
dipengaruhi oleh hubungan darah dan keluarga.
– Tahap II. Prakondisi Tinggal Landas
Tahap ini merupakan suatu proses transisi masyarakat dari agraris
menjadi industri. Sektor industri mulai berkembang di samping sektor
pertanian yang masih memegang peran yang penting dalam suatu
perekonomian. Pada tahap ini, perekonimian mulai bergerak dinamis,
industri-industri mulai bermunculan, perkembangan teknologi maju
semakin pesat, dan lembaga keuangan resmi sebagai penggerak dana
masyarakat mulai bermunculan, serta terjadinya investasi besar-besaran
terutama pada industri manufaktur.
– Tahap III. Tinggal Landas
Tinggal landas merupakan tahap yang menentukan dalam
keseluruhan proses pembangunan bagi kehidupan masyarakat. Tahap ini
memiliki waktu yang cukup pendek. Dalam tahap ini pun akan terjadi
suatu revolusi industri yang berhubungan erat dengan revolusi metode
produksi.
– Tahap IV. Tahap Menuju Kedewasaan
Tahap ini ditandai dengan penerapan secara efektif teknologi modern
terhadap sumberdaya yang dimiliki. Tahapan ini merupakan tahapan
jangka panjang secara swadaya. Tahapan ini pun ditandai dengan
muculnya beberapa sektor penting yang baru. Pada saat negara berapa
pada tahap kedewasaan teknologi, terdapat tiga perubahan penting yang
terjadi, yaitu:
1. Tenaga kerja berubah dari yang tidak terdidik menjadi terdidik
2. Perubahan watak pengusaha dari pekerja keras dan kasar menjadi
manager efisien yang halus dan sopan.
3. Masyarakat jenuh terhadap industrialisasi dan menginginkan
perubahan yang jauh lebih baik.
– Tahap V. Konsumsi Masa Tinggi
Pada tahap ini ditandai oleh akan ditandai dengan terjadinya
migrasi besar-besaran daro masyarakat perkotaan ke pinggiran kota, akibat
pembangunan pusat di perkotaan sebagai sentral bagi tempat bekerja. Pada
tahap ini pula terjadi perubahan orientasi dari pendekatan penawaran
(supply side) menjadi ke pendekatan permintaan (demand side) dalam
sistem produksi yang dianut. Sementara itu terjadi pula pergeseran
perilaku ekonomi yang semula lebih banyak menitik beratkan pada sisi
produksi, kini mulai beralih ke sisi konsumsi.
Teori Pertumbuhan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Teori ekonomi klasik dikemukakan oleh tokoh-tokoh ekonomi seperti Adam Smith dan David Ricardo. Menurut Smith, pertumbuhan ekonomi secara klasik dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh produktivitas sektor-sektor dalam menggunakan faktor-faktor produksinya. Produktivitas dapat ditingkatkan melalui berbagai sarana pendidikan, pelatihan, dan manajemen yang lebih baik (Sukirno, 2008).
Pertumbuhan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Menurut Sadono Sukirno (1996: 3) pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan. Sedangkan, pembangunan ekonomi ialah usaha meningkatkan pendapatan perkapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan keterampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen. Boediono (1999: 8) menyebutkan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output dalam jangka panjang. Pengertian tersebut mencangkup tiga aspek, yaitu proses, output perkapita, dan jangka panjang. Jadi, dengan maksud bukan “menggurui” pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses, bukan gambaran ekonomi atau hasil pada saat itu. Boediono (1992 1-2) menyebutkan secara lebih lanjut bahwa pertumbuhan ekonomi juga berkaitan dengan kenaikan output perkapita. Dalam pengertian ini teori tersebut harus mencangkup teori pertumbuhan GDP dan teori mengenai pertumbuhan pendudu. Sebab, apabila kedua aspek tersebut dijelaskan, maka perkembangan output perkapita bias dijelaskan. Kemudian aspek yang ketiga adalah pertumbuhan ekonomi dalam perspektif jangka panjang, yaitu apabila semua jangka waktu yang cukup panjang tersebut output perkapita menunjukan kecenderungan yang meningkat.
Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Tenaga kerja merupakan faktor yang terpenting dalam proses produksi karena tenaga kerja yang akan menggerakkan semua sumbersumber tersebut untuk menghasilkan barang. Tenaga kerja yang banyak akan terbentuk dari jumlah penduduk yang banyak. Kota Medan adalah daerah yang memiliki jumlah penduduk yang banyak. Penduduk yang bertambah akan memperbesar jumlah tenaga kerja dan penambahan tersebut memungkinkan suatu daerah untuk menambah produksi. Perluasan akan kesempatan kerja selain akan memberikan pendapatan sekaligus akan mengurangi tingkat kemiskinan dan mengurangi kesenjangan atas lapisan masyarakat. Sebaliknya jumlah angkatan kerja yang tinggi bila tidak diikuti dengan perluasan kesempatan kerja, otomatis akan menjadi beban bagi pembangunan. Sehingga yang terjadi yaitu peningkatan angka pengangguran, yang juga akan berpengaruh terhadap pendapatan per kapita suatu masyarakat. Dengan adanya penciptaan kesempatan kerja baru berarti adanya penciptaan pendapatan masyarakat yang akan mendorong induced investment, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Secara tidak langsung jumlah angkatan kerja yang bekerja merupakan gambaran kondisi dari lapangan kerja yang tersedia. Semakin besar lapangan kerja yang tersedia maka akan semakin banyak angkatan kerja yang terserap. Dengan terserapnya angkatan kerja maka total produksi di suatu daerah akan meningkat
Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Menurut Todaro (2000:137-138) “tingkat pertumbuhan ekonomi dan investasi tidak dapat di pisahkan dan saling membutuhkan. Semakin besar investasi maka semakin besar tigkat pertumbuhan yang akan dicapai. Menurut Sukirno (2008:122) “kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat. Peranan ini bersumber dari tiga fungsi penting dari kegiatan investasi, yakni: Pertama investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat, sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat, pendapatan nasional serta kesempatan kerja. Kedua, pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan menambah kapasitas produksi. Ketiga, investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi.
Pengertian Tenaga Kerja (skripsi dan tesis)
Menurut Suherman Rosyidi, (2014:56) “Tenaga Kerja adalah manusia (atau Labor) bukanlah semata-mata kekuatan manusia untuk mencangkul, menggergaji, bertukang, dan segala kegiatan fisik lainnya. Hal yang dimaksudkan di sini memang bukanlah sekedar labor atau tenaga kerja saja, tetapi lebih luas lagi yaitu human resources (sumber daya manusia)”. Istilah yang tersebut terakhir itu nyata-nyata lebih luas artinya daripada hanya sekedar labor saja. Didalam istilah human resources atau sumber daya manusia itu tercakuplah tidak saja tenaga fisik atau tenaga jasmani manusia tetapi juga kemampuan mental atau kemampuan nonfisiknya, tidak saja tenaga terdidik tetapi juga tenaga yang tidak terdidik tidak saja tenaga yang terampil tetapi juga tenaga yang tidak terampil. Pendek kata, di dalam istilah atau pengertian human resources itu terkumpullah semua atribut atau kemampuan manusiawi yang dapat disumbangkan untuk memungkinkan dilakukannya proses produksi barang dan jasa. Oleh karna itu, benarlah jika ada orang yang berkata bahwa kualitas atau mutu sumber daya manusia susuatu bangsa itu tergantung pada kualitas atau mutu ketaqwaan, kesehatan, kekuatan fisik, pendidikan, serta kecakapan penduduknya.
Kriteria Investasi (skripsi dan tesis)
Menurut Murbanto Sinaga, (2016:75-76) Kriteria Investasi 4
macam, yaitu:
i. Payback Period
Payback Period adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi
yang direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai titik impas, jika dianggap makin baik.
Kendatipun demikian, kita harus berhati-hati menafsirkan kriteria
payback period ini. Sebab ada investasi yang baru menguntungkan
dalam jangka panjang ( < 5 tahun ).
ii. Benefit / Cost Ratio ( B / C Ratio )
B / C ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang
dikeluarkan dibanding hasil (Output) yang diperoleh. Biaya yang
dikeluarkan dinotasikan dengan C (Cost). Output Yng dihasilkan
dinotasikan dengan B (benefit). Keputusan menerima atau menolak
proposal investasi dapat dilakukan dengan melihat nilai B/C.
Umumnya, proposal investasi baru diterima jika B/C > 1, Sebab
berarti otput yang dihasilkan lebih besar daripada biaya yang
dikelurkan.
iii. Net Present Value (NPV)
Perhitungan dengan menggunakan nilai nominal dapat
menyesatkan, sebab tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang.
Untuk membuat hasil akurat, maka nilai sekarang didiskontokan.
Keuntungan dari menggunakan metode diskonto adalah kita dapat
langsung menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan
penerimaan total bersih. Selisih inilah yagn disebut netpesent value.
Suatu proposal investasi akan diterima jika NPV > 0 , sebab nilai
sekarang dari penerimaan total lebih besar daripada nilai sekarng
dari biaya total.
iv. Internal Rate of Return (IRR)
Internal rate of return adalah nilai tingkat pengembalian
investasi, dihitung pada saat NPV sama dengan nol. keputusan
menerima/menolak rencana investasi dilakukan berdasarkan hasil
perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang
diinginkan (r)
Jenis-jenis Investasi (skripsi dan tesis)
Berdasarkan jenisnya investasi dibagi menjadi dua, yaitu: (di kutip dari jurnal Vela Norlita:28-29) a) Investasi Pemerintah adalah investasi yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pada umumnya investasi yang dilakukan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan; b) Investasi swasta adalah investasi yang dilakukan oleh sektor swasta nasional yaitu Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ataupun investasi yang dilakukan oleh swasta asing atau disebut Penanaman Modal Asing (PMA).
Pengertian Investasi (skripsi dan tesis)
Menurut Murbanto sinaga, (2016:71) “Investasi dapat didefinisikan sebagai tambahan bersih terhadap stok kapital yang ada”. Istilah lain dari investasi adalah pemupukan modal atau akumulasi modal. Dengan demikian, di dalam makro ekonomi pengertian investasi tidak sama dengan modal. Dalam makro ekonomi , investasi memiliki arti yang lebih sempit yaitu jumlah yang dibelanjakan sektor bisnis untuk menambahkan stok modal dalam periode tertentu. Sedangkan modal merupakan stok ketika nilai uang dari gedung-gedung, mesin-mesin, dan inventaris lainnya adalah tetap pada suatu waktu”. Inventasi adalah keputusan menunda konsumsi sumber daya atau bagian penghasilan demi meningkatkan kemampuan, menambah/menciptakan nilai hidup (penghasilan dan kekayaan). Investasi bukan hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga non fisik, terutama peningkatan kualitas sumber daya manusia. Menurut Sadono Sukirno (1997:107), “Investasi adalah sebuah bentuk dari kegiatan menanam dan mengeluarkan modal, yang digunakan untuk bisa menambah barang keperluan baik dalm hal produksi. Barang produksi ini nantinya akan digunakan untuk perkembangan usaha dalam bidang Ekonomi”. Menurut Mulyadi (2001:284), “Investasi adalah “sebuah keterkaitan antara dari sumber-sumber yang dalam suatu periode dengan masa yang panjang untuk mendapatkan hasil keuntungan di masa yang selanjutnya”. Menurut Martono dan D. Agus Marjito (2002:138), “Investasi adalah “merupakan penanaman dari modal atau dana yang dilakukan pada suatu perusahaan untuk kemudian dimasukkan menjadi sebuah aset dengan sebuah harapan untuk bisa memperoleh pendapatan yang lebih besar di masa yang akan datang”. Menurut Boediono (2001:76), “Investasi adalah “suatu pengeluaran dari sektor produsen untuk melakukan pembelian sebuah barang dan jasa yang akan digunakan untuk semakin menambah stok dan semakin memperluas area dari pabrik itu sendiri”. Menurut James C. Van Horn (1981:86), “Investasi adalah sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan atau dilangsungkan dengan memanfaatkan kas yang ada pada masa saat ini atau sekarang. Hal tersebut ditunjukkan agar bisa memiliki dan memperoleh pendapatan yang lebih besar di masa depan”. Menurut Hendry Simamora (2000:438), “Investasi adalah aktiva yang digunakan pada sebuah company untuk meningkatkan pertumbuhan kekayaan lewat distribusi dari hasil investasi. Contohnya royaliti, bunga, deviden, pendapatan sewa dan berbagai hal lainnya. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan manfaat bagi perusahaan melalui hasil hubungan perdagangan yang diperoleh melalui cara berinvestasi”.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Menurut Sukirno (2010:213) “Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dipengaruhi oleh faktor ekonomi. Faktor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi meliputi Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, Modal, Teknologi dan sebagainya”. a. Sumber Daya Alam Sumber daya alam merupakan faktor utama yang berpengaruh terhadap perkembangan perkonomian. Kekayaan alam suatu negara meliputi luas dan kesuburan tanah, keadaan iklim dan cuaca, jumlah dan jenis hasil hutan serta kandungan mineral. Tersedianya sumber daya alam yang melimpah akan memper mudah usaha dalam mengembangkan perekonomian suatu negara, terutama pada masa awal pertumbuhan ekonomi. Suatu negara yang kekurangan sumber daya alam tidakdapat membangun dengan cepat. b. Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan perekonomian SDM meliputi kualiatas dan kuantitas dalam pertumbuhan ekonomi sutau Negara. c. Modal Modal merupakan persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat diproduksi kembali. Pembentukan modal atau akumulasi merupakan investasi dalam bentuk barang modal yang bertujuan untuk menaikkan stok modal, Output nasional dan pendapatan nasional. Sehingga pembentukan modal menjadi salah satu kunci dalam mencapai pertumbuhan ekonomi. Pembentukan modal dapat meningkatkan output nasional dengan bermacam-macam cara. Investasi di bidang barang modal tidak hanya meningkatkan produksi saja, tetapi juga akan membawa ke arah kemajuan teknologi. d. Kemajuan Teknologi Kemajuan teknologi menjadi faktor yang penting dalam proses pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya kemajuan teknologi akan mendorong munculnya penemuan-penemuan baruyang dapat meningkatkan produktivitas pekerja, modal dan faktor produksi yang lain. Menurut Kuznet (2011:26), “terdapat lima pola penting pertumbuhan teknologi di dalam pertumbuhan ekonomi moderen. Kelima pola tersebut meliputi: penemuan ilmiah atau penyempurnaan pengetahuan teknik, investasi, inovasi, penyempurnaan dan penyebarluasan yang biasanya diikuti oleh penyempurnaan. Hal tersebut sejalan dengan yang diungkapkan oleh Schumpeter bahwa inovasi (pembaharuan) sebagai faktor teknologi yang penting dalam pertumbuhan ekonom”
Pengertian Pertumbuhan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Menurut Boediono, “pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan Output perkapita dalam jangka panjang. Tekanannya pada tiga aspek, yaitu proses, Output perkapita dan jangka panjang. Disini kita melihat aspek dinamis dari suatu perekonomian. Jadi, “pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian. Dari suatu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat”. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan oleh pertambahan faktorfaktor produksi baik dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah barang modal dan teknologi yang digunakan juga makin berkembang. Disamping itu tenaga kerja bertambah sebagai akibat perkembangan penduduk seiring dengan meningkatnya pendidikan dan keterampilan mereka. Menurut Sukirno (2011:13-14), di dalam buku (Lincolyn Arsyad). “perbedaan penting dengan pembangunan ekonomi, dalam pembangunan ekonomi tingkat pendapatan per kapita terus menerus meningkat, sedangkan pertumbuhan ekonomi belum tentu diikuti oleh kenaikan pendapatan per kapita”. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan Produk Domestik Bruto/ Pendapatan Nasional Bruto tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih besar atau kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk atau apakah perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidaknya. Selain itu pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai menelaah faktorfaktor tertentu dari pertumbuhan output jangka menengah dan jangka panjang, faktor-faktor penentu pertumbuhan adalah tenaga kerja penuh, teknologi tinggi, akumulasi modal yang cepat, dan tabungan sebagai investasi yang tergantung pada besarnya pendapatan masyarakat.
Tenaga Kerja (skripsi dan tesis)
Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan Angkatan Kerja (AK) secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi (Todaro, 2000). Penyerapan tenaga kerja atau Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja yang lebih besar berarti akan menambah tingkat produksi, sedangkan pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti ukuran pasar domestiknya lebih besar. Menurut BPS penduduk berumur 10 tahun ke atas terbagi sebagai Angkatan Kerja (AK) dan bukan AK. Angkatan Kerja dikatakan bekerja bila mereka melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit 1 (satu) jam secara kontinu selama seminggu yang lalu. Jumlah angkatan kerja yang bekerja merupakan gambaran kondisi dari lapangan kerja yang tersedia. Semakin bertambah besar lapangan kerja yang tersedia maka akan menyebabkan semakin meningkatkan total produksi di suatu daerah (Rustiono, 2008). Apabila perekonomian mengalami pertumbuhan, maka permintaan dan penyerapan tenaga kerja akan meningkat, artinya bahwa bila laju pertumbuhan ekonomi tinggi maka jumlah pengangguran akan turun dan sebaliknya. (Nugroho, 2009).
Klasifikasi Pengeluaran Pemerintah (skripsi dan tesis)
Menurut Suparmoko (1994), pengeluaran pemerintah dapat dinilai dari berbagai segi sehingga dapat dibedakan menjadi sebagai berikut: a. Pengeluaran itu merupakan investasi yang menambah kekuatan dan ketahanan ekonomi dimasa yang akan datang b.Pengeluaran itu langsung memberikan kesejahteraan dan kegembiraan bagi masyarakat c. Merupakan penghematan pengeluaran yang akan datang d.Menyediakan kesempatan kerja lebih banyak dan penyebaran tenaga beli yang lebih luas
Impor (skripsi dan tesis)
Impor adalah pengiriman komoditi dari luar negeri ke dalam negeri melalui pelabuhan di seluruh wilayah Indonesia kecuali wilayah bebas yang dianggap luar negeri, yang bersifat komersial maupun bukan komersial. Pengerian impor secara yuridis menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1995 Pasal 2 Ayat (1) yaitu pada saat barang memasukai Daerah Pabean dan menetapkan saat barang tesrsebut wajib Bea masuk serta merupakan dasar yuridis bagi Pejabat Bea dan Cukai untuk melakukan pengawasan.
Ekspor (skripsi dan tesis)
Ekspor merupakan upaya melakukan penjualan komoditi dalam negeri kepada negara lain melalui ketentuan pemerintah dengan harapan pembayarannya dalam valuta asing sehingga mampu meningkatkan devisa yang merupakan salah satu sumber pemasukan negara. Ekpor adalah kegiatan perdagangan yang memberikan rangsangan guna menumbuhkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan timbulnya industri-industri pabrik besar, bersamaan dengan struktur politik yang stabil dan lembaga sosial yang efisien (Todaro, 2000)
Aglomerasi (skripsi dan tesis)
Aglomerasi adalah konsentrasi spasial dari aktvitas ekonomi di kawasan perkotaan karena “penghematan akibat lokasi yang berdekatan (economies of proximity) yang diasosiasikan dengan kluster spasial dari perusahaan, para pekerja, dan konsumen. Dengan mengacu pada teori tersebut, bisa disimpulkan bahwa aglomerasi merupakan konsentrasi dari aktivitas ekonomi dan penduduk yang mempunyai efek spasial yang muncul karena penghematan yang diperoleh akibat lokasi yang berdekatan (Kuncoro, 2011). Terkonsentrasinya berbagai industri pada satu lokasi yang membawa keuntungan diantaranya adanya saling membutuhkan produk di antara berbagai industri, kemungkinan telah tersedianya fasilitas seperti listrik, air, perbengkelan, pemondokan, dan lain-lain. Selain itu juga tersedianya tenaga kerja yang yang terlatih dan fasilitas-fasilitas yang dapat menurunkan biaya produksi. Terjadinya proses aglomerasi dapat digambarkan dengan kurva isodapan sebagai berikut. Jika titik T adalah tempat atau lokasi dengan biaya transportasi terendah (minimum transportation cost), maka dapat digambarkan kurva isodapan pada titik-titik di luar T. Isodapan tersebut menggambarkan deviasi biaya yang sama besar dari titik T. Adanya perbedaan biaya dari salah satu kurva tersebut dari titik T sama dengan keuntungan non transportasi dari suatu tempat alternatif maka kurva tersebut dinamakan isodapan kritis. Keuntungan non transportasi yang diperoleh yaitu: (1) buruh yang mudah didapat (2) upah buruh yang lebih murah, dan yang terakhir (3) lebih tersedia fasilitas pendukung. Ahli ekonomi Hoover mengklasifikasikan ekonomi aglomerasi menjadi 3 jenis yaitu large scale economies merupakan keuntungan yang diperoleh perusahaan karena membesarnya skala skala produksi perusahaan tersebut pada suatu lokasi, localization economies merupakan keuntungan yang diperoleh bagi semua perusahaan dalam industri yang sama dalam suatu lokasi dan urbanization economies merupakan keuntungan bagi semua industri pada suatu lokasi yang sama sebagai konsekuensi membesarnya skala ekonomi (penduduk, pendapatan, output, atau kemakmuran) dari lokasi tersebut. (Sodik, dkk 2007).
Tenaga Kerja (skripsi dan tesis)
Tenaga kerja merupakan penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah dan mereka yang mengurus rumah tangga. Pengertian Tenaga Kerja menurut Undang – undang RI sebagai berikut “Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau kebutuhan masyarakat (Undang – Undang RI No.13 Tahun 2003). Menurut Sukirno (2011), dilihat dari segi keahlian dan pendidikannya, tenaga kerja dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu : 1. Tenaga Kerja Terampil adalah tenaga kerja yang memiliki keahlia dari pelatihan kerja 2. Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam suatu bidang tertentu dengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latiahan secara berulang – ulang sehingga bisa untuk melakukan pekerjaan tersebut. 3. Tenaga Kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki pendidikan cukup tinggi dan ahli dalam suatu bidang ilmu tertentu. Sedangkan menurut Payman J. Simanjuntak dalam Agusmidah (2010) definisi Tenaga kerja adalah penduduk yang berusia antara 15 sampai 60 tahun adalah variabel dari tenaga kerja itu sedangkan orang – orang yang berusia dibawah 15 tahun digolongkan bukan sebagai tenaga kerja. Tenaga Kerja (Manpower) terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja atau labour force terdiri dari : 1. Golongan yang bekerja, yaitu mereka yang melakukan pekerjaan dengan tujuan mendapatkan gaji, atau memperoleh pendapatan, baik mereka yang bekerja penuh maupun tidak bekerja penuh 2. Golongan yang mengganggur atau yang sedang mencari pekerjaan.yaitu mereka yang tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan menurut waktu tertentu atau mereka yang sudah pernah bekerja tetapi sudah menganggur dan mencari pekerjaan. Kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari : 1. Golongan yang bersekolah; 2. Golongan yang mengurus rumah tangga; dan 3. Golongan lain – lain atau penerima pendapatan. Golongan yang bersekolah adalah mereka yang aktivitasnya hanya atau terutama bersekolah. Golongan yang mengurus rumah tangga adalah mereka yang mereka yang mengurus rumah tangga tanpa memperoleh upah. Sedang yang tergolong dalam lain – lain ini ada 2 macam, yaitu : A) Golongan penerima pendapatan, yaitu mereka yang tidak melakukan suatu kegiatan ekonomi tetapi memperoleh pendapatan seperti tunjangan pension, bunga atas simpanan uang atau sewa atas milik, dan; B) Mereka yang hidupnya tergantung dari orang lain misalnya karena lanjut usia Ketiga golongan dalam kelompok bukan angkatan kerja ini kecuali mereka yang hidupnya tergantung dari oranglain sewaktu – waktu dapat menawarkan jasanya untuk bekerja. Oleh sebab itu kelompok ini sering juga dinamakan Potential Labour Force (PLF). Status pekerjaan dalam tenaga kerja adalah jenis kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan di suatu unit usaha atau kegiatan. Terdapat 7 kategori dalam status bekerja dalam hal ini adalah tenaga kerja yaitu (BPS): A. Berusaha sendiri adalah bekerja dengan menanggung resiko secara ekonomis, yaitu dengan tidak kembalinya ongkos produksi yang telah dikeluarkan dalam rangka usahanya tersebut, serta tidak menggunakan pekerja dibayar maupun pekerja tak dibayar, termasuk yang sifat pekerjaannya memerlukan teknologi atau keahlian khusus. B. Berusaha dibantu buruh tidak tetap adalah bekerja atas resiko sendiri, dan menggunakan buruh/pekerja tak dibayar C. Berusaha dibantu buruh tidak tetap adalah bekerja atau berusaha atas resiko sendiri. D. Buruh/karyawan/pegawai, adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau instansi/kantor/perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji baik berupa uang maupun barang. Buruh yang tidak mempunyai majikan tetap, tidak digolongkan sebagai buruh/karyawan tetapi sebagai pekerja bebas. E. Pekerja bebas di pertanian adalah seseorang yang bekerja pada orang lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari 1 majikan dalam sebulan terakhir) di usaha pertanian baik berupa usaha rumah tangga maupun bukan usaha rumah tangga atas dasar balas jasa dengan menerima upah. F. Pekerja bebas di non pertanian adalah seseorang yang bekerja pada orang lain/majikan institusi yang tidak tetap (lebih dari 1 majikan dalam sebulan terakhir) di usaha non pertanian dengan menerima upah atau imbalan baik berupa uang maupun barang dan baik dengan sisitem pembayaran harian mauoun borongan. G. Pekerja Keluarga/tak dibayar adalah seseorang yang bekerja membantu orang lain yang berusaha dengan tidak mendapat upah/gaji baik berupa uang maupun barang. Pada kenyataannya, tidak semua tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja siap untuk bekerja, hal ini dikarenakan sebagaian dari mereka ada yang masih bersekolah, mengurus rumah tangga dan golongan lain – lain sebagai penerima pendapatan. Oleh sebab itu, semakin besar jumlah orang yang bersekolah dan yang mengurus rumah tangga, semakin kecil juga penyediaan tenaga kerja. Jumlah dari yang siap kerja dan yang belum bersedia untuk bekerja, dipengaruhi oleh kondisi masing – masing keluarga, kondisi ekonomi dan sosial secara umum, dan kondisi pasar kerja itu sendiri. Dari penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja mencakup siapa saja yang dikategorikan sebagai angkatan kerja dan juga mereka yang bukan angkatan kerja, sedangkan angkatan kerja adalah mereka yang bekerja dan yang tidak bekerja (pengangguran). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rosmeli (2015) telah dijelaskan bahwa secara parsial, didapatkan nilai bahwa variabel tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap ketimpangan pembangunan di kawasan timur Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan nilai probabilitas yang berada dibawah 5 persen. Selain dilihat dari probabilitasnya, variabel tenaga kerja mempunyai pengaruh signifikan dan positif dikarenakan jumlah tenaga kerja yang berada di kawasan Indonesia timur merupakan tenaga kerja yang memiliki kualitas yang rendah sehingga tenaga kerja yang berasal dari kawasan tersebut memiliki kualitas SDM yang baik lebih memilih untuk bekerja di Pulau Jawa. Berdasarkan penjelasan dari penelitian diatas, Tenaga kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap ketimpangan di kawasan Indonesia timur dan menuju arah yang positif. Selain penelitian diatas, penelitian yang dilakukan oleh Feni Nursetianingrum (2018) dengan menggunakan alat analisis regresi linear berganda, dapat dijelaskan bahwa variabel tenaga kerja berpengaruh secara negative terhadap ketimpangan antar wilayah di Provinsi Lampung dengan nilai t hitung sebesar -3,21 dan nilai sig sebesar 0,002.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Ketimpangan Antar Wilayah (skripsi dan tesis)
Terdapat beberapa hal yang menjadikan adanya ketimpangan antar wilayah. Salah satu penyebab adanya ketimpangan antar wilayah adalah dengan adanya perbedaan kandungan sumber daya alam pada masing – masing provinsi maka dampak yang ditimbulkan adalah pendapatan daerah yang berbeda sehingga ketimpangan antar wilayah semakin buruk. Penyebab lain terjadinya ketimpangan antar wilayah adalah kondisi demografis yang berbeda. Perbedaan demografis yang dimaksud adalah perbedaan tingkat pendidikan, tingkat kesehatan dan struktur kependudukan Dengan adanya perbedaan demografis maka akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja masyarakat pada daerah yang maju. Keadaan ini akan menimbulkan peningkatan investasi ke daerah yang maju. Begitu juga sebaliknya, apabila kondisi demografis buruk maka akan berdampak terhadap produktivitas kerja pada daerah yang terbelakang yang memberikan dampak kurangnya investasi pada daerah tersebut. Kurang lancarnya mobilitas barang dan jasa juga menjadi penyebab ketimpangan antar wilayah. Dampak yang ditimbulkan oleh penyebab ini adalah apabila kelebihan produksi suatu daerah tidak dapat diperjualbelikan ke daerah lain yang membutuhkan. Terkonsentrasinya kegiatan ekonomi di suatu wilayah dapat pula memberikan pengaruh ketimpangan antar wilayah dikarenakan pertumbuhan ekonomi akan lebih cepat tumbuh di wilayah yang menjadi konsentrasi ekonomi yang besar. Dan yang terakhirnya adalah alokasi dana pembangunan. Apabila suatu daerah mendapatkan suntikan dana yang lebih besar dibanding daerah lainnya maka tingkat pertumbuhan ekonominya tumbuh lebih cepat dibanding daerah yang mendapatkan suntikan dana yang lebih kecil. Dari adanya kondisi ini maka akan mendorong proses pembangunan daerah melalui penyediaan lapangan kerja yang lebih banyak dan terjadinya pendapatan perkapita yang lebih tinggi (Sjafrizal, 2012). Berdasarkan penjelasan diatas, telah dijelaskan beberapa faktor utama yang dapat mempengaruhi ketimpangan antar wilayah. Berikut ini dijelaskan beberapa variabel yang diperkirakan mempengaruhi ketimpangan antar wilayah.
Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar Wilayah (skripsi dan tesis)
Menurut Hipotesa Neo-klasik yang dikemukakan oleh Douglas C. North, pada awal proses pembangunan suatu negara, ketimpangan pembangunan antar wilayah cenderung meningkat. Berjalannya proses ini terjadi sampai ketimpangan tersebut mencapai titik puncak. Setelah itu, bila pembangunan terus berlanjut, maka secara berurutan ketimpangan pembangunan antar wilayah tersebut akan menurun. Berkaitan dengan hipotesa ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa negara – negara yang sedang berkembang biasanya ketimpangan antar wilayahnya cenderung tinggi, sedangkan di negara maju ketimpangan tersebut akan menjadi lebih rendah. (Sjafrizal, 2012). Pada setiap daerah biasanya terdapat wilayah maju (develop region) dan wilayah terbelakang (undevelop region). Dampak dari ketimpangan antar wilayah ini adalah tingkat kesejahteraan masyarakat antar wilayah menjadi semakin berbeda. Oleh sebab itu, aspek ketimpangan antar wilayah mempunyai dampak terhadap rencana kebijakan pembangunan antar wilayah yang dilakukan oleh pemangku masing – masing daerah yakni pemerintah kabupaten/kota ataupun pemerintah provinsi. Pada proses pembangunan suatu daerah atau wilayah, terjadinya ketimpangan merupakan kenyataaan yang tidak bisa dihindari. Dengan adanya ketimpangan, daerah yang terbelakang dapat untuk meningkatkan pendapatan daerah mereka yang bertujuan untuk tidak tertinggal dengan daerah sekitarnya. Selain itu, daerah – daerah yang bertetangga tersebut akan berusaha untuk bersaing guna meningkatkan kualitas hidupnya, sehingga dalam hal ini ketimpangan akan memberikan dampak positif. Terdapat pula dampak negatif dari adanya ketimpangan yaitu melemahkan stabilitas sosial dan solidaritas, inefisiensi ekonomi dan ketimpangan yang tinggi pada umumnya dipandang tidak adil (Todaro, 2004).
Pembangunan Ekonomi Daerah (skripsi dan tesis)
Secara umum pembangunan memiliki makna adanya peningkatan yang berkesinambungan pada Produk domestik bruto (PDB) suatu negara. Maka untuk daerah, makna pembangunan yang tradisional difokuskan pada peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) suatu provinsi, kabupaten atau kota. Pembangunan ekonomi daerah adalah proses yang dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya untuk mengelola sumber daya – sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan pihak swasta yang bertujuan menciptakan lapangan kerja baru dan merangsang pertumbuhan ekonomi dalam wilayah tersebut (Arsyad, 1999). Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses, yaitu proses yang melibatkan pembentukan institusi baru, pembangunan industri – industri alternatif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang bertujuanm menghasilkan produk dan jasa, identifikasi pasar – pasar baru, alih ilmu pengetahuan dan pengembangan perusahaan – perusahaan baru (Arsyad, 1999 ). Terdapat tiga implikasi dari perencaan pembangunan ekonomi daerah, yaitu : 1. Perencaanaan pembangunan ekonomi daerah yang realistik memerlukan pemahaman tentang hubungan antara daerah dengan lingkungan nasional (vertical dan horizontal) di mana daerah tersebut merupakan bagian darinya, keterkaitan antara keduanya, dan konsekuensi akhir dari interaksi tersebut. 2. Kebijakan perencanaan yang tampaknya baik secara nasional belum tentu baik untuk daerah, begitu juga sebaliknya kebijakan perencanaan yang baik baggi daerah belum tentu baik secara nasional. 3. Perangkat instansi yang tersedia untuk pembangunan daerah yaitu administrasi, proses pengambilan keputusan, otoritas biasanya berbeda pada setiap daerahnya dengan yang tersedia pada tingkat pusat. Selain itu, keputusan pengambilan kebijakan sangat berbeda pada tingkat tersebut. Oleh sebab itu, perencanaan daerah yang efektif dan berjalan lancar harus bisa membedakan mana yang harus dilakukan dan apa yang dapat dilakukan, dengan menggunakan sumber daya – sumber daya pembangunan sebaik mungkin yang benar- benar dapat dicapai, dan mengambil manfaat dari informasi yang lengkap yang tersedia pada tingkat daerah karena kedekatan para perencananya pada obyek perencanaan.
Pembangunan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Pembangunan Ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Ini dilakukan dengan cara memeratakan distribusi pendapatan masyarakat, memperluas lapangan pekerjaan, meningkatakan hubungan ekonomi regional melalui pergeseran aktifitas ekonomi yang sebelumnya sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Pada akhirnya, arah pembangunan ekonomi diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga pemerataan akan menjadi lebih baik (BPS, 2017). Pembangunan ekonomi adalah proses perubahan pada tata susunan ekonomi masyarakat secara menyeluruh sebagai sebuah proses transformasi yang dalam perjalanan waktu ditandai oleh perubahan pada landasan kegiatan ekonomi maupun pada kerangka susunan ekonomi masyarakat yang bersangkutan (Djojohadikusumo dalam Badrudin, 2012). Laju pembangunan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan menggunakan Produk domestik Bruto (PDB). Akan tetapi cara itu tidak terlalu tepat mengingat cara tersebut memiliki kelemahan yaitu tidak secara jelas menunjukan perbaikan kesejahteraan masyarakat yang dicapai. Pada saat terjadinya pertambahan kegiatan ekonomi masyarakat, pertumbuhan penduduk terus bertambah. Dampak karena itu pertambahan kegiatan ekonomi ini digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Apabila Pertumbuhan PDB lebih rendah dibandingkan pertambahan penduduk maka pendapatan per kapita akan tetap sama atau cenderung menurun. Hal ini berarti pertambahan PDB tidak memperbaiki tingkat kesejahteraan ekonomi. Yang dimaksud dengan proses adalah keberlangsungan kekuatankekuatan tertentu yang saling berkaitan dan mempengaruhi. Dengan demikian, pembangunan ekonomi lebih dari sekedar pertumbuhan ekonomi . Proses pembangunan mengharuskan adanya pertumbuhan ekonomi yang diiringi degan perubahan (growth plus change) dalam : pertama, Perubahan struktur ekonomi: dari pertanian ke industri atau jasa. Kedua, perubahan kelembagaan, baik lewat regulasi ataupun reformasi kelembagaan itu sendiri. Dengan demikian, indikator – indikator pembangunan ekonomi secara garis besar pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi : A. Indikator Ekonomi Yang termasuk di dalam indikator ekonomi adalah GNP per kapita laju pertumbuhan ekonomi dan GDP per kapita dengan Purchasing Power Parity. B. Indikator Sosial Yang termasuk di dalam indikator sosial adalah Human Development Index (HDI) dan PQLI (Physical Quality Life Index) atau biasa disebut Indeks Mutu Hidup. Sementara itu, pembangunan ekonomi dapat dikatakan berhasil apabila menunjukan hal sebagai berikut (Todaro, 2004) : 1. Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok. 2. Meningkatnya rasa harga diri masyarakat sebagai manusia. 3. Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memilih.
Faktor Yang Menentukan Pertumbuhan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Menurut teori-teori pertumbuhan, lajunya pertumbuhan ekonomi terutama ditentukan oleh tiga faktor, yaitu: 1) Perkembangan Penduduk Perkembangan penduduk dan hal-hal yang berhubungan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja secara tradisional telah dianggap sebagai faktor yang positif dalam merangsang pertumbuhan ekonomi. Artinya, semakin banyak jumlah angkatan kerja maka tenaga kerja akan semakin produktif, sedangkan semakin banyak penduduk akan meningkatkan potensi pasar domestiknya 2) Perkembangan Penanaman Modal Penanaman modal merupakan semua investasi baru yang berwujud tanah (lahan), peralatan fiskal, dan sumber daya manusia (human resource). Penanaman modal akan terjadi jika ada sebagian dari pendapatan sekarang ditabung dan kemudian diinvestasikan kembali dengan tujuan untuk memperbesar output di masa-masa mendatang. Investasi juga harus disertai dengan investasi infrastruktur berupa jalan, listrik, air bersih , fasilitas sanitasi dan fasilitas komunikasi demi menunjang aktivitas ekonomi produktif. 3) Kemajuan Teknologi Kemajuan teknologi dapat menghemat tenaga kerja dan modal, atau tingkat output yang lebih tinggi bisa dicapai dengan jumlah tenaga kerja atau input modal yang sama. Dari ketiga faktor penting tersebut, faktor pertama yaitu perkembangan penduduk tidak selalu dipandang akan memberikan sumbangan positif kepada pembangunan ekonomi. Teori klasik menunjukkan bahwa kelebihan penduduk akan menyebabkan suatu masyarakat kembali ke taraf pembangunan yang rendah. Penduduk dianggap memberikan sumbangan yang positif kepada pembangunan terutama karena pertama, pemrkembangannya memperluas pasar, kedua, perbaikan keterampilan dan mutunya dapat melahirkan berbagai pengaruh positif kepada pembangunan, dan ketiga, penduduk menyediakan pengusaha yang inovatif yang akan menjadi unsur penting dalam pembentukan modal. Dua penentu pembangunan lainnya, yaitu pembentukan modal dan kemajuan teknologi, akan selalu memberikan sumbangan positif kepada pembangunan ekonomi
Pengertian Pertumbuhan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Pertumbuhan ekonomi merupakan proses kenaikan output per kapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi penting atau suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan, karena jumlah penduduk terus bertambah setiap tahun sehingga kebutuhan konsumsi sehari-hari juga bertambah setiap tahun. Jadi, dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahun. Pertumbuhan ekonomi dapat menurunkan tingkat kemiskinan dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan jumlah pekerja yang cepat serta merata. Pertumbuhan ekonomi juga harus disertai dengan program pembangunan sosial6 . Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya, pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan fisikal produksi barang dan jasa yang berlaku disebuah daerah, seperti pertambahan dan jumlah produksi barang industri, perkembangan inflastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan pertambahan produksi barang modal. Indikator yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Dalam konteks ekonomi regional, ukuran yang sering dipergunakan adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), yaitu jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah8 . Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan pergerakan yang menunjukkan aktifitas perekonomian suatu negara atau daerah, dimana untuk mengetahui sejauh mana perekonomian terus membaik dan memberikan kesejahteraan pada masyarakat.
Pembangunan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Pembangunan Ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Ini dilakukan dengan cara memeratakan distribusi pendapatan masyarakat, memperluas lapangan pekerjaan, meningkatakan hubungan ekonomi regional melalui pergeseran aktifitas ekonomi yang sebelumnya sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Pada akhirnya, arah pembangunan ekonomi diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga pemerataan akan menjadi lebih baik (BPS, 2017). Pembangunan ekonomi adalah proses perubahan pada tata susunan ekonomi masyarakat secara menyeluruh sebagai sebuah proses transformasi yang dalam perjalanan waktu ditandai oleh perubahan pada landasan kegiatan ekonomi maupun pada kerangka susunan ekonomi masyarakat yang bersangkutan (Djojohadikusumo dalam Badrudin, 2012). Laju pembangunan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan menggunakan Produk domestik Bruto (PDB). Akan tetapi cara itu tidak terlalu tepat mengingat cara tersebut memiliki kelemahan yaitu tidak secara jelas menunjukan perbaikan kesejahteraan masyarakat yang dicapai. Pada hidup minimun sehingga perekonomian akan mengalami stagnan (stationary state) Teori Neoklasik 1) Robert Solow Teori ini memberikan kesimpulan bahwa faktor terpenting yang mewujudkan pertumbuhan ekonomi bukanlah pertambahan modal dan pertambahan tenaga kerja. Faktor yang paling penting adalah kemajuan teknologi dan pertambahan kemahiran dan kepakaran tenaga kerja. 2) Harrod Domar Teori ini menunjukkan syarat yang dibutuhkan supaya perekonomian bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Harrod Domar menyatakan supaya seluruh barang modal yang tersedia dapat digunakan sepenuhnya, permintaan agregat harus bertambah sebanyak kenaikan kapasitas barang modal yang terwujud sebagai akibat dari investasi masa lalu. Jadi untuk menjami pertumbuhan ekonomi yang baik maka nilai investasi dari tahun ketahun harus selalu naik.
Pengertian Pertumbuhan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Pertumbuhan ekonomi merupakan upaya peningkatan kapasitas produksi untuk mencapai penambahan output, yang diukur menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) maupun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dalam suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang. Tekanannya pada tiga aspek, yaitu: proses, output perkapita dan jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses, bukan suatu gambaran ekonomi pada suatu saat. Disini kita melihat aspek dinamis dari suatu perekonomian, yaitu bagaimana suatu perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu. Tekanannya ada pada perubahan atau perkembangan itu sendiri. Menurut Prof. Simon Kuznets4 , pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas tersebut dimungkinkan oleh adanya kamajuan atau penyesuaian penyesuaian teknologi, intitusional dan ideologi terhadap berbagai keadaan yang ada. Perkembangan ekonomi mengandung arti yang lebih luas serta mencakup perubahan pada susunan ekonomi masyarakat secara menyeluruh. Pembangunan ekonomi pada umunya didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil perkapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi terus menerus, usaha untuk menaikkan pendapatan perkapita, kenaikan pendapatan perkapita harus terus berlangsung dalam jangka panjang dan yang terakhir perbaikan sistem kelembagaan disegala bidang (misalnya ekonomi, politik, hukum, sosial, dan budaya). Sistem ini bisa ditinjau dari dua aspek yaitu: aspek perbaikan dibidang organisasi (institusi) dan perbaikan dibidang regulasi baik legal formal maupun informal. Dalam hal Ini, berarti pembangunan ekonomi merupakan suatu usaha tindakan aktif yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemeritah, dan semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan. Dari berbagai teori pertumbuhan yang ada yakni teori Harold Domar, Neoklasik, dari Solow, dan teori endogen oleh Romer, bahwasanya terdapat tiga faktor atau komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi. Ketiganya adalah: a) Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau sumber daya manusia. b) Pertumbuhan penduduk, yang beberapa tahun selajutnya akan memperbanyak jumlah angkatan kerja. c) Kemajuan teknologi Pembangunan daerah dilaksanakan untuk mencapai tiga tujuan penting, yaitu mencapai pertumbuhan (growth), pemerataan (equity), dan keberlanjutan (sustainability). 1. Pertumbuhan (growth), tujuan yang pertama adalah pertumbuhan ditentukan sampai dimana kelangkaan sumber daya dapat terjadi atas sumber daya manusia, peralatan, dan sumber daya alam dapat dialokasikan secara maksimal dan dimanfaatkan untuk meningkatkan kegiatan produktif. 2. Pemerataan (equity), dalam hal ini mempunyai implikasi dalam pencapaian pada tujuan yang ketiga, sumber daya dapat berkelanjutan maka tidak boleh terfokus hanya pada satu daerah saja sehingga manfaat yang diperoleh dari pertumbuhan dapat dinikmati semua pihak dengan adanya pemerataan. 3. Berkelanjutan (sustainability), sedangkan tujuan berkelanjutan, pembangunan daerah harus memenuhi syarat-syarat bahwa penggunaan sumber daya baik yang ditransaksikan melalui sistem pasar maupun diluar sistem pasar harus tidak melampaui kapasitas kemampuan produksi. Pembangunan daerah dan pembangunan sektoral perlu selalu dilaksanakan dengan selaras, sehingga pembangunan sektoral yang berlangsung didaerah-daerah, benar-benar dengan potensi dan prioritas daerah. Untuk keseluruhan pembangunan, daerah juga benar-benar merupakan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan didalam mewujudkan tujuan nasional
Pertumbuhan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan dalam suatu perekonomian. Kemajuan suatu perekonomian ditentukan oleh besarnya pertumbuhan yang ditunjukan oleh perubahan output nasional. Adanya perubahan output dalam perekonomian merupakan analisis ekonomi jangka pendek. Secara umum teori tentang pertumbuhan ekonomi dapat di kelompokan menjadi dua, yaitu teori pertumbuhan ekonomi klasik dan teori pertumbuhan ekonomi modern. Pada teori pertumbuhan ekonomi klasik, analisis di dasarkan pada kepercayaan dan efektivitas mekanisme pasar bebas. Teori ini merupakan teori yang dicetuskan oleh para ahli ekonom klasik antara lain Adam Smith, David Ricardo. Teori lain yang menjelaskan pertumbuhan ekonomi adalah teori ekonomi modern. Teori pertumbuhan Harrod-Domar merupakan salah satu teori pertumbuhan ekonomi modern, teori ini menekankan arti pentingnya pembentukan investasi bagi pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi investasi maka akan semakin baik perekonomian, investasi tidak hanya memiliki pengaruh terhadap permintaan agregat tetapi juga terhadap penawaran agregat melalui pengaruhnya terhadap kapasitas produksi. Dalam perspektif yang lebih panjang investasi akan menambah stok kapital
Literatur / Studi (skripsi dan tesis)
Terkait Asaddin dan Mansoer (2001) telah melakuakan penelitian mengenai pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja : Terapan model kebijakan prioritas sektoral untuk Kalimantan timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan model (menggunakan data PDRB,PDB dan investasi daerah tahun 1990 daan 1997, bersama dengan kesempatan kerja daerah dan kesempatan kerja nasional pada tahun yang sama). Maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi mempengaruhi perkembangan tenaga kerja. Semakin tinggi Pertumbuhan ekonomi cenderung semakin membuka kesempatan kerja, dan begitu pula sebaliknya. Muhammad Wadud (2003) dalam penelitiannya mengenai “Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kabupaten Musi Banyuasin”. Metode yang digunakan yaitu metode Ordinary Least Square (OLS). Berdasarkan analisis, hasil pengolahan data serta analisis data dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : panjang jalan yang rusak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan mempunyai hubungan negatif, tenaga kerja tidak signifikan pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi dan mempunyai hubungan positif, kredit modal kerja signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan mempunyai hubungan positif, investasi signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan mempunyai hubungan positif, pengeluaran pemerintah tidak signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan mempunyai hubungan yang negatif. Lisa Hermawati (2004) dalam penelitiannya mengenai “Kausalitas antara pertumbuhan ekonomi dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan” dalam penelitian ini metode teoritis yang digunakan untuk menganalisa arah kausalitas antara kausalitas antara pertumbuhan ekonomi (EG), dengan Tabungan (S), tenaga kerja (L) dan pengeluaran pemerintah (PP) adalah model kausalitas Granger (1969). Hasil dari perhitungan menunjukan bahwa ada dua hubungan kausalitas antara pertumbuhan ekonomi dengan setiap variabel independen, yaitu (1) pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tabungan lebih besar dari pada pengaruh tabungan terhadap pertumbuhan ekonomi, (2) pengaruh tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi lebih besar dari pada pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tenaga kerja, (3) pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi lebih besar dari pada pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap pengeluaran pemerintah. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa jika pemerintah bermaksud meningkatkan pertumbuhan ekonomi, maka harus mempertimbangkan peningkatan tabungan, tenaga kerja, dan pengeluaran pemerintah dan begitu pula sebaliknya. Yulianti (2004) dalam penelitiannya mengenai kemandirian dan pertumbuhan ekonomi dalam menyongsong otonomi daerah. Metode yang digunakan yaitu analisis rasio dan ekonometri dengan analisis berganda. Berdasarkan analisis hasil estimasi dan proses perhitungan diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kemandirian daerah mengalami peningkatan dilihat dari rasio PAD terhadap TPD dan rasio PAD terhadap PR. Sedangkan rasio PAD terhadap PP tingkat kemandirian tidak berubah selanjutnya B terhadap TPD selalu meningkat, artinya kecenderungan peningkatan bantuan atau ketergantungan daerah sangat nyata. Pertumbuhan yang dilihat dari tingkat PDRB riil dipengaruhi oleh variabel angkatan kerja, PAD riil dan pengeluaran pembangunan riil. Sedangkan pengeluaran rutin riil tidak berpengaruh terhadap PDRB riil.
Pengaruh Pengeluaran Pembangunan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Keberhasilan pembangunan dapat dicapai selain berkat adanya perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengendalian proyek-proyek pembangunan secara terarah, terpadu dan terkoordinasi, juga ditunjang oleh pendanaan yang memadai melalui anggaran belanja pembangunan dalam APBN (Nota Keuangan Dan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara Tahun Anggaran 1994/1995: 82-89). Dalam rangka mempercepat pemerataan laju pertumbuhan ekonomi antar daerah, desa dan kota senantiasa ditingkatkan dan diarahkan pemanfaatannya selain untuk menunjang penyediaan sarana dan prasarana dasar di masing-masing daerah, juga sekaligus untuk mempercepat upaya penenggulangan kemiskinan, perluasan kesempatan kerja dan penataan ruang di kawasan-kawasan tertentu yang dianggap strategis dan mendesak untuk segera ditangani. Menyinggung masalah dana, uang bagi perekonomian ibarat darah dalam perekonomian. Tidak mengherankan makin banyak uang yang digunakan dalam proses produksi, makin besar output yang dihasilkan (Rahardja dan Manurung, 2001: 191). Pentingnya dana atau uang dalam pertumbuhan ekonomi menyebabkan pengeluaran pembangunan dianggap sebagai variabel yang mempengaruhinya. Dapat dikatakan bahwa pengeluaran untuk pembangunan tersebut jika penggunaanya kurang efisien maka akan memberikan kontribusi yang minimal bagi pertumbuhan ekonomi.
Pengeluaran Transfer (skripsi dan tesis)
Yang dimaksud dengan Pengeluaran Transfer adalah pengeluaran dari
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang digunakan untuk (Gedhe,
2002:36) :
1. Bantuan Pembangunan
Bantuan pembangunan seperti :
a. Bantuan pembangunan Sekolah Dasar
b. Bantuan pembanguanan sarana kesehatan
c. Bantuan pembangunan reboisasi
d. Bantuan pembangunan sarana pasar
e. Bantuan peningkatan jalan Dati II
2. Penyertaan Modal Pemerintah
Penyertaan Modal Pemerintah adalah pengeluaran daerah yang di
pergunakan untuk menambah modal perusahaan, terutama perusahaan
daerah yang memerlukan. Pengeluaran ini masuk dalam rencana kerja
dan anggaran perusahaan yang menentukan selanjutnya tergantung dari
kebijakan perusahaan yang bersangkutan (Gedhe, 2002:37)
3. Subsidi
Subsidi bertujuan untuk melindungi produsen dan konsumen serta
mengendalikan harga. Subsidi dapat diberikan pada Badan Umum Milik
Daerah (BUMD) untuk subsidi pupuk dan subsidi benih. Disamping itu
ada juga subsidi bunga, dimana untuk melindungi para peminjam yang
umumnya masyarakat atau pengusaha kecil yang hasil pinjamannya
dipergunakan untuk mengembangkan usaha, seperti Kredit Modal Kerja
Permanen (KMKP) dan Kredit Investasi Kecil (KIK). Yang terakhir
adalah subsidi biaya operasi, yaitu subsidi yang diberikan untuk
meringankan biaya operasi pada perusahaan yang mengoperasikan sarana
umum seperti bus (Gedhe, 2002:37).
Pengeluaran Habis Pakai (skripsi dan tesis)
Pengeluaran Habis Pakai adalah pengeluaran yang dipergunakan untuk
membiayai proyek – proyek pembangunan yang sifatnya secara tidak langsung
menghasilkan return kepada pemerintah tetapi secara tidak langsung mempunyai
dampak luas kepada pertumbuhan kemajuan perekonomian daerah serta
pemerataan pendapatan masyarakat. Dana ini di kelola oleh departemen menurut
bidang masing – masing.
Proyek – proyek yang dibiayai dengan dana ini meliputi proyek – proyek
yang mengacu pada ( Gedhe, 2002:35 ) :
1. Pertumbuhan ekonomi, seperti jalan, kelistrikan, pertanian, pengairan,
pendidikan, penelitian dan sebagainya.
2. Pemeratan pendapatan, seperti perumahan rakyat, koperasi, dan lain
sebagainya.
3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat seperti proyek – proyek
kesehatan, kesejahteraan sosial dan keluarga berencana dan lain
sebagainya.
4. Program yang menyentuh langsung kawasan yang terbelakang, baik
sosial maupun ekonomi, seperti proyek – proyek pengembangan kawasan
terpadu (PKT), program pengembangan wilayah (PPW).
Pengeluaran Pembangunan (skripsi dan tesis)
Pengeluaran pembangunan adalah pengeluaran yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi. Pengeluaran pembangunan ini dapat dibagi menjadi pengeluaran yang bersumber dari dana rupiah murni, dan pengeluaran yang bersumber dari bantuan proyek. Dana pemerintah yang dipergunakan untuk pengeluaran rupiah murni, berasal dari tabungan pemerintah ditambah dengan bantuan program. Dilihat dari kategori penggunaannya, dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu pengeluaran habis pakai dan pengeluaran transfer (Gedhe, 2002: 35)
Tenaga Kerja (skripsi dan tesis)
Menurut pasal 1 ayat (2), Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, dinyatakan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/ jasa baik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Sementara itu pada ayat (3)
didefenisikan pekerja/ buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima
upah atau imbalan dalam bentuk lain.
Defenisi dan konsep yang digunakan dalam pengumpulan data tenaga kerja di
Indonesia mengacu pada The Labor Force Concept yang disarankan oleh
International Labor Organization (ILO) (Badan Pusat Statistik). Konsep ini oleh
Badan Pusat Statistik (BPS) dibagi menjadi dua kelompok, yaitu penduduk usia
kerja dan penduduk bukan usia kerja. Selanjutnya, penduduk usia kerja dibedakan
pula menjadi dua kelompok berdasarkan kegiatan utama yang dilakukannya.
Kelompok tersebut adalah angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Berikutnya
dalam kelompok penduduk usia kerja dibagi atas kelompok bukan angkatan kerja
dan kelompok angkatan kerja. Lebih jauh lagi dalam kelompok angkatan kerja
dibagi atas kelompok tidak bekerja dan mencari pekerjaan serta kelompok kerja
(BPS, 2005). Hal ini lebih jelas dapat dilihat pada Gambar (2.3).
Definisi yang berkaitan dengan konsep diatas dapat dijelaskan sebagai
berikut;
1. Penduduk Usia Kerja adalah penduduk berumur 15 tahun keatas/ lebih.
2. Penduduk Bukan Usia Kerja adalah penduduk berumur di bawah 15 tahun.
3. Penduduk yang termasuk Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia
kerja (15 tahun keatas) yang masih sekolah, mengurus rumah tangga, atau
melaksanakan kegiatan lainnya.
Pengertian dan Jenis Kredit (skripsi dan tesis)
Pengertian kredit menurut UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan
sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 tahun 1998 adalah penyediaan uang
atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu bedasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
Dari pengertian kredit memberikan konsekuensi bagi bank dan peminjam
mengenai hal-hal sebagai berikut :
a. Penyediaan uang
Kredit akan terjadi jika adanya lembaga yang menyediakan uang untuk
dipinjamkan dalam hal ini adalah lembaga perbankan. Lembaga ini
merupakan lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kredit ke masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dana baik
untuk kepentingan pengembangan usaha atau kepentingan konsumtif.
b. Kewajiban pengembalian kredit
Bagi debitur atau peminjam mempunyai kewajiban untuk
mengembalikan hutangnya kepada kreditur sejumlah tertentu sesuai
dengan ketentuan yang telah ditentukan dan disepakati kedua belah fihak.
c. Jangka pengembalian kredit
Jangka waktu untuk mengembalikan kredit tergantung dari kesepakatan
antara debitur dengan kreditur. Jangka kredit dapat dikelompokkan
menjadi tiga yaitu:
1). Kredit jangka pendek ( Short term-loan)
Kredit jangka pendek merupakan kredit yang jangka waktu
pengembaliannya kurang dari satu tahun. Misalnya kredit untuk
pembiayaan kelancaran operasi perusahaan termasuk pula
kredit modal kerja.
2). Kredit jangka menengah ( medium term loan )
Kredit jangka menengah merupakan kredit yang jangka waktu
pengembalian antara 1 s/d 3 tahun. Biasanya kredit ini untuk
menambah modal kerja misalnya untuk membiayai pengadaan
bahan baku. Kredit jangka menengah dapat pula dalam bentuk
investasi.
3). Kredit jangka panjang ( Long term loan )
Kredit jangka panjang merupakan kredit yang jangka waktu
pengembaliannya atau jatuh temponya melebihi 3 tahun,
misalnya kredit investasi yaitu kredit untuk membiayai suatu
proyek, perluasan usaha atau rehabilitasi.
d. Pembayaran bunga atau hasil
Jasa yang harus dibayar oleh debitur sebagai pengguna jasa kredit kepada
kreditur dapat berupa bunga atau bagi hasil yang diperoleh debitur.
Besarnya bunga yang dibayar oleh debitur tergantung dari kesepakatan
kedua belah fihak.
e. Perjanjian kredit
Perjanjian kredit ini dilakukan untuk mengikat kedua belah fihak agar
menjalankan kewajiban sesuai dengan kesepakatan.
Penggolongan kredit menurut penggunaannya terdiri atas :
a. Kredit modal kerja
Kredit modal kerja merupakan kredit yang diberikan oleh bank untuk
menambah modal kerja debitur.
b. Kredit investasi
Kredit investasi merupakan kredit yang diberikan oleh bank kepada
perusahaan untuk digunakan untuk melakukan investasi dengan
membeli barang-barang modal.
Teori Pertumbuhan (skripsi dan tesis)
Harrod-Domar Teori pertumbuhan Harrod-Domar merupakan perkembangan langsung dari teori pertumbuhan makaro John Maynard Keynes. Menurut Harrod-Domar, setiap perekonomian pada dasarnya harus mencadangkan atau menabung sebagian dari pendapatan nasionalnya untuk menambah atau menggantikan barang-barang modal (gedung, alat-alat, dan bahan baku) yang rusak. Untuk memacu proses pertumbuhan ekonomi, dibutuhkan investasi baru yang merupakan tambahan netto terhadap cadangan atau stok modal (capital stock). Menurut teori ini analisis Keynes dianggap kurang lengkap karena tidak membicarakan masalah-masalah ekonomi dalam jangka panjang, sedangkan teori Harrod-Domar menganalisis syarat-syarat yang diperlukan agar perekonimian dapat tumbuh dan berkembang dalam jangka panjang. Teori ini berusaha menunjukkan syarat-syarat yang dibutuhkan agar perekonomian dapat tumbuh dan berkembang. Asumsi yang digunakan dalam teori ini adalah (Arsyad, 1999: 58): 1. Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh (full employment) barangbarang modal digunakan secara penuh di dalam masyarakat. 2. Perekonomian terdiri dari dua sector yaitu sektor rumah tangga dan sector perusahaan. 3. Besarnya tabungan masyarakat adalah proporsional dengan besar pendapatan nasional. 4. Kecenderungan untuk menabung (Marginal Propensity to Save = MPS), besarnya tetap, demikian juga rasio antara modal-output (Capital Output Ratio = COR). Dalam teori ini, fungsi produksi berbentuk L karena sejumlah modal hanya dapat menciptakan suatu tingkat output tertentu. Kondisi semacam ini dapat dijelaskan dalam gambar di bawah ini (Asyad, 1992: 59):
Teori Pertumbuhan (skripsi dan tesis)
Neo Klasik Teori Neo-Klasik berkembang sejak tahun 1950-an. Terus berkembang berdasarkan analisis-analisis mengenai pertumbuhan ekonomi menurut pandangan ekonomi klasik. Ahli ekonomi yang menjadi perintis dalam mengembangkan teori pertumbuhan tersebut adalah Robert Solow, yang kemudian diikuti oleh beberapa ahli lainnya seperti Edmund Phelps, Harry Johnson dan J.E. Meade. Dalam analisa Neo Klasik pertumbuhan ekonomi tergantung pada pertambahan dan penawaran faktor-faktor produksi dan tingkat kemajuan teknologi sebab perekonomian akan tetap mengalami tingkat kesempatan kerja penuh dan kapasitas alat-alat modal akan digunakan sepenuhnya dari waktu ke waktu. Dalam teori ini disebutkan bahwa rasio capital output atau rasio modal produksi dapat dengan mudah berubah. Dengan kata lain, untuk menciptakan sejumlah output tertentu, dapat digunakan berbagai kombinasi antara pemakai modal dan tenaga kerja. Apabila modal yang digunakan lebih besar, maka lebih kecil tenaga kerja yang diperlukan. Sebaliknya, apabila modal yang digunakan lebih terbatas maka lebih banyak tenaga kerja yang digunakan. Kondisi semacam ini dapat dijelaskan dalam gambar di bawah ini (Arsyad, 1992: 56). Dalam teori pertumbuhan Neo Klasik fungsi produksi adalah seperti yang ditunjukkan oleh M1 dan M2 dan sebagainya. Dalam fungsi produksi yang demikian suatu tingkat produksi tertentu dapat diciptakan dengan menggunakan berbagai gabungan modal dan tenaga kerja. Untuk menciptakan produksi sebesar M1 gabungan modal dan tenaga kerja yang dapat digunakan antara lain adalah (1) K3 dengan L3, (2) K2 dengan L2 dan (3) K1 dengan L1. Dengan demikian, walaupun jumlah modal berubah tetapi terdapat kemungkinan bahwa tingkat produksi tidak mengalami perubahan. Di samping itu jumlah produksi dapat mengalami perubahan walaupun jumlah modal tetap.
Pertumbuhan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan Gross Domestik Product tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk. Berbicara mengenai pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari pembangunan ekonomi itu sendiri sebab di dalam pertumbuhan ekoomi juga disertai dengan peningkatan kegiatan pembangunan yang mana tujuannya adalah untuk meningkatkan pendapatan perkapita yang tinggi (Sukirno, 1985: 13). Schumpeter mengartikan pertumbuhan ekonomi (growth) sebagai peningkatan output masyarakat yang disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah factor produksi masyarakat tanpa adanya perubahan cara-cara atau teknologi produksi itu sendiri. Menurut Karjoredjo, pembangunan ekonomi ataupun pertumbuhan ekonomi, termaksud pembangunan daerah merupakan proses kenaikan pendapatan masyarakat di suatu daerah dalam jangka panjang. Pendapatan masyarakat di sini lebih ditekankan pada pendapatan riil dan pendapatan masyarakat perkapita orang (Karjoredjo, 1999: 35)
Macam – macam PDRB (skripsi dan tesis)
Berdasarkan dalam pengitungan PDRB, ada 2 macam PDRB yaitu sebagai
berikut :
a) Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) atas dasar harga
berlaku
yaitu PDRB yang penghitungannya berdasarkan harga tahun yang
sedang berjalan atau harga tahun yang sedang berlaku (at current
price).
b) Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) atas dasar harga
konstan
yaitu PDRB yang penghitungannya berdasarkan harga suatu tahun
yang tetap/konstan yang dipakai sebagai tahun dasar. Tujuan
menghitung PDRB atas dasar harga konstan adalah untuk melihat
perkembangan PDRB atau perekonomian secara riil (nyata) yang
tidak dipengaruhi oleh perubahan harga, baik inflasi maupun
deflasi.
Manfaat Menghitung PDRB (skripsi dan tesis)
Beberapa manfaat dalam penghitungan PDRB bagi suatu daerah yaitu sebagai
berikut :
a) Untuk bahan evaluasi pembangunan di masa lalu, baik
pembangunan sektoral maupun pembangunan regional secara
keseluruhan.
b) Untuk bahan umpan balik terhadap perencanaan pembangunan
yang telah dilaksanakan.
c) Sebagai dasar pembuatan proyeksi perkembangan perekonomian di
masa yang akan datang. d. Untuk membandingkan peranan masingmasing sektor perekonomian di suatu wilayah.
d) Jika perhitungan PDRB dihubungkan dengan banyaknya tenaga
kerja, maka dapat mencerminkan produktivitas tenaga kerja
masing-masing sektor
Pendekatan PDRB (skripsi dan tesis)
Tiga Pendekatan PDRB yaitu sebagai berikut :
a) Pendekatan Nilai Produksi (Production Approach)
PDRB diartikan sebagai jumlah nilai produk barang dan jasa yang
dihasilkan oleh berbagai unit produksi dalam suatu daerah pada
periode tertentu.
b) Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
PDRB diartikan sebagai jumlah nilai balas jasa dari factor – factor
produksi yang ikut dalam proses produksi. Balas jasa yang
dimaksud diatas terdiri dari gaji, upah, sewa tanah, bunga modal
serta keuntungan. Jumlah nilai balas jasa factor produksi tersbut
sama dengan domestic regional bruto dari sudut pendapatan.
c) Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
PDRB dapat diartikan total nilai pengeluaran konsumsi rumah
tangga, pengeluaran pemerintah, pengeluaran lembaga nirlaba,
pembentukan modal, perubahan stok serta ekspor neto (EskporImpor). PDRB dari sudut pengeluaran selama ini lebih dikenal
dengan PDRB menurut penggunaan.
Definisi PDRB (skripsi dan tesis)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang lebih dikenal dengan Pendapatan Regional merupakan takaran makro yang digunakan untuk mengamati perekonomian suatu wilayah atau daerah, baik daerah tingkat I (Provinsi) maupun daerah Tingkat II (Kabupaten atau Kotamadya). Selain indikator-indikator lain, pendapatan regional sangat banyak digunakan oleh para birokrasi pemerintah, peneliti, dan masyarakat dalam mengevaluasi perekonomian. Berbagai kebijakan pembangunan pada umumnya memakai data yang bersumber dari pendapatan regional. PDRB dengan berbagai data suplemen lainnya yang merupakan indikator makro ekonomi, dapat digunakan pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan pembangunan daerah. Informasi ini sangat diperlukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah untuk menyusun skala prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan. Untuk mengartikan PDRB kita dapat menggunakan tiga pendekatan. (2014, dalam www.ekonomisku.blogspot.com)
Kriteria Penentuan Sektor Unggulan (skripsi dan tesis)
Menentukan kriteria sektor unggulan menjadi suatu hal yang penting sebagai
dasar perencanaan pembangunan daerah sesuai era otonomo daerah saat ini,
dimana daerah memiliki kesempatan serta kewenangan untuk membuat kebijakan
yang sesuai dengan potensi daerah demi mempercepat pembangunan ekonomi
daerah.
Beberapa kriteria sektor unggulan menurut Sambodo dalam Usya (2006)
yaitu :
a) Sektor unggulan memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi
b) Sektor unggulan memiliki angka penyerapan tenaga kerja yang
relatif besar
c) Sektor unggulan memiliki keterkaitan antara sektor yang tinggi
baik ke depan maupun ke belakang
d) Sektor yang mampu menciptakan nilai tambah yang tinggi.
Menurut Rachbini (2001) ada beberapa kriteria sektor unggulan agar sektor
unggulan tersebut menjadi sektor prioritas, yaitu sebagai berikut :
a) Sektor unggulan harus menghasilkan produk yang mempunyai
permintaan yang cukup besar sehingga laju pertumbuhan dapat
berkembang dengan cepat yang diakibatkan dari efek permintaan
tersebut
b) Ada perubahan teknologi yang teradopsi secara kreatif maka fungsi
produk baru bergeser dengan pengembangan kapasitas yang lebih
luas.
c) Harus terjadi peningkatan investasi kembali dari hasil – hasil
produksi sektor yang menjadi prioritas tersebut, baik swasta
maupun pemerintah.
d) Sektor unggulan harus berkembang sehingga mampu memberi
pengaruh terhadap sektor – sektor lainnya
Pengertian Sektor Unggulan (skripsi dan tesis)
Pengertian sektor unggulan biasanya berkaitan dengan suatu perbandingan, baik perbandingan berskala regional, nasional maupun internasional. Pada ruang lingkup internasional, sektor unggulan dapat dikatakan unggul jika sektor nya mampu bersaing dengan sektor yang sama dengan negara lain. Sedangkan pada ruang lingkup nasional, suatu sektor dapat dikategorikan sebagai sektor unggulan jika sektor di daerah tersebut mampu bersaing dengan sektor yang sama yang dihasilkan oleh daerah lain, baik pada pasar nasional ataupun pasar domestik (Suyatno, 2000) Pengertian sektor unggulan menurut Tumenggung (1996) yaitu sektor yang memiliki keunggulan komperatif dan keunggulan kompetitif dengan produk sektor sejenis dari daerah lain serta memberikan nilai manfaat yang besar. (Unknown, 2008, dalam www.ilmuekonomi.net) Sektor unggulan memiliki sebuah potensi yang lebih besar untuk tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan sektor lain dalam suatu daerah terutama yang memiliki faktor pendukung terhadap sektor unggulan tersebut seperti halnya akumulasi modal, pertumbuhan tenaga kerja yang terserap serta kemajuan teknologi. Sektor unggulan pada suatu daerah mempunyai hubungan erat dengan data PDRB dari daerah yang bersangkutan. Dalam PDRB terkandung informasi yang penting diantaranya untuk melihat output sektor ekonomi dan tingkat pertumbuhan dalam suatu daerah baik dalam provinsi maupun kabupate/kota.
Strategi Pengembangan Potensi Ekonomi Daerah (skripsi dan tesis)
Untuk mengetahui potensi ekonomi suatu daerah tidaklah mudah. Potensi
yang ada di daerah layak untuk dikembangkan sehingga terus berkembang
menjadi sumber penghidupan masyarakat serta menjadi perekonomian daerah
secara keseluruhan untuk berkembang dengan sendirinya dan berkesinambungan.
Tujuan dalam pengembangan ekonomi pada umumnya adalah untuk
meningkatkan pendapatn riil perkapita serta adanya unsur keadilan dan
pemerataan dalam penghasilan dan kesempatan berusaha.
Langkah – langkah yang dilakukan dalam mempersiapkan strategi potensi
daerah yaitu sebagai berikut :
a) Mengidentifikasi sektor – sektor kegiatan yang mempunyai potensi
untuk dikembangkan dengan memperhatikan kekuatan dan
kelemahan
b) Mengidentifikasi sektor – sektor yang potensinya rendah untuk
dikembangkan dan mencari faktor – faktor penyebab rendahnya
potensi sektor tersebut.
c) Mengidentifikasi sumber daya yang ada termasuk SDM
d) Menggunakan model pembobotan terhadap variabel – variabel
kekuatan dan kelemahan untuk setiap sektor dan sub-sektor
e) Menentukan strategi yang akan ditempuh untuk pengembangan
sektor – sektor andalan
Strategi dalam Pembangunan Ekonomi Daerah (skripsi dan tesis)
Pembangunan ekonomi mampu berhasil bila dapat memenuhi kebutuhan
dunia usaha. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya fluktuasi
ekonomi sektoral yang pada akhirnya akan mempengaruhi kesempatan kerja.
Secara garis besar strategi pembangunan daerah menurut Arsyad (1999)
dibagi menjadi 4 kelompok yaitu sebagai berikut :
a) Strategi pengembangan fisik (Locality Or Phsycal Development
Strategy)
Dengan melalui pengembangan program perbaikan kondisi fisik
daerah yang ditujukan untuk kepentingan pembangunan industri dan
perdagangan, pemerintah daerah berpengaruh positif bagi
pengembangan dunia usaha daerah. Secara khusus tujuan strategi
pembangunan fisik adalah untuk menciptakan identitas daerah,
memperbaiki basis pesona atau kualitas hidup masyarakat serta
memperbaiki daya tarik pusat kota supaya memperbaiki dunia usaha
daerah.
b) Strategi Pengembangan Dunia Usaha (Bussines Development
Strategy)
Pengembangan dunia usaha adalah komponen yang penting dalam
merencanakan pembangunan ekonomi daerah karena dari daya tarik,
kreasi atau daya tahan kegiatan dunia usaha merupakan cara yang
terbaik dalam menciptakan perekonomian daerah.
c) Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Resources
Development Strategy)
Sumber daya manusia merupakan aspek penting dalam proses
pembangunan ekonomi, oleh karena itu peningkatan kualitas serta
keterampilan sumber daya manusia adalah suatu keniscayaan.
d) Strategi Pengembangan Masyarakat (Community-Based
Development Strategy)
Kegiatan pengembangan ekonomi masyarakat adalah kegiatan
yang dituju untuk mengembangkan suatu kelompok masyarakat
tertentu di suatu daerah. Dalam bahasa dikenal dengan istilah
pemberdayaan. Kegiatan seperti ini berkembang marak di indonesia
karena kebijakan umum ekonomi yang ada tidak mampu memberikan
manfaat bagi kelompok – kelompok masyarakat tertentu.
Peran Pemerintah dalam Pembangunan Ekonomi Daerah (skripsi dan tesis)
Dalam proses pembangunan ekonomi daerah, peran pemerintah sangat penting. Dimana pemerintah tidak boleh berlaku sebagai penonton pasif. Masalah yang dihadapi dalam proses pembangunan ekonomi daerah sedemikian besarnya sehingga tidak dapat diserahkan begitu saja kepada mekanisme bebas kekuatan – kekuatan ekonomi. Bahkan perusahaan swasta tidak mampu menyelesaikan masalah – masalah tersebut. Maka dari itu tindakan dari pemerintah sangat diperlukan bagi pembangunan ekonomi. Pada fase awal pembangunan, investasi harus dilakukan di bidang – bidang yang mampu meningkatkan ekonomi eksternal yaitu yang mengarah kepada social dan ekonomi seperti transportasi, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. Perusahaan swasta tidak tertarik untuk melakukan kegiatan – kegiatan tersebut karena resiko terlalu tinggi serta keuntungan kecil. Dari sinilah timbul kebutuhan untuk menyeimbangkan pertumbuhan berbagai sector perekonomian sehingga penawaran sesuai dengan permintaan. Oleh karena itu pengawasan serta pengaturan oleh negara menjadi penting untuk mencapai keseinmbangan pertumbuhan. Pemerintah harus merencanakan pengawasan fisik dan langkah – langkah fiscal dan moneter. Ruang lingkup pemerintah sangat luas dan menyeluruh. Menurut Prof. Lewis lingkup tersebut mencangkup penyelenggaraan pelayanan umum, meentukan sikap, membentuk lembaga – lembaga ekonomi, menentukan penggunaan sumber, menentukan distribusi pendapatan, mengendalikan jumlah uang, mengendalikan fluktuasi, menjamin pekerjaan penuh dan menentukan laju investasi. (sugih dragon, 2014, dalam www.academia.edu) Peran pemerintah dalam membangun perekonomian daerah yaitu sebagai berikut : a) Entrepeneur Peran pemerintah sebagai entrepreneur merupakan tanggung jawab untuk menjalankan suatu usaha bisnis didaerahnya. Pemerintah bisa mengembangkan suatu usaha dengan membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau bermitra dengan dunia usaha swasta namun kegiatannya tetap dalam pengendalian pemerintah daerah. Pemerintah harus mampu mengelola asset – asset daerah dengan baik sehingga mampu memberikan keuntungan bagi pemerintah daerah. b) Koordinator Pemerintah daerah harus mampu bertindak sebagai coordinator dalam pembangunan ekonomi daerah. Dengan melalui penetapan kebijakan – kebijakan atau mengusulkan strategi – strategi pembangunan ekonomi yang komprehensip untuk kemajuan daerahnya. Pemerintah daerah dapat melibatkan lembaga – lembaga pemerintah daerah lainnya, dunia usaha dan masyarakat dalam menyusun sasaran ekonomi. Pendekatan ini sangat potensial dalam menjaga konsistensi pembangunan daerah serta untuk menjamin bahwa perekonomian di daerah akan mendapatkan manfaat yang optimal. c) Fasilitator Pemerintah berperan sebagai fasilitator dengan cara mempercepat pembangunan melalui perbaikan lingkungan attidunal (perilaku atas budaya masyarakat) didaerah. Hal ini dilakukan agar mempercepat proses pembangunan serta prosedur perencanaan, peraturan tata ruang daerah yang lebih baik. d) Stimulator Pemerintah berperan sebagai stimulan dalam menciptakan dan mengembangkan usaha melalui tindakan – tindakan yang dapat mempengaruhi dunia usaha untuk masuk ke daerah daerah. Menjaga perusahaan – perusahaan yang tetap berada di daerah tersebut. Stimulus tersebut dapat dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut : pembuatan brosur – brosur, pengembangan kawasan industri pembuata outlet untuk produk – produk UKM, membantu UKM melakukan pameran lainnya.
Permasalahan dalam Pembangunan Ekonomi Daerah (skripsi dan tesis)
Dalam pembangunan ekonomi daerah, mempunyai beberapa permasalahan
yang dihadapi yaitu sebagai berikut :
a) Ketimpangan Pembangunan Sektor Industri
b) Kurang meratanya investasi
c) Tingkat Mobilitas factor produksi yang rendah
d) Perbedaan SDA
e) Perbedaan Demografis
f) Kurang lancarnya perdagangan antar daerah
Definisi Pembangunan ekonomi daerah (skripsi dan tesis)
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses saat pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan selanjutnya membentuk kemitraan antara pemerintah daerah dengan sector swasta yang bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja baru serta merangsang perkembangan kegiatan ekonomi. Pembangunan ekonomi meliputi berbagai aspek perubahan dalam kegiatan ekonomi, maka sampai dimana taraf pembagunan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara telah meningkat, serta tidak mudah diukur secara kuntitatif. Dalam pembangunan ekonomi daerah yang menjadi pokok permasalahannya adalah terletak pada kebijakan – kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan dengan menggunakan potensi sumber daya manusia, kelembagaan dan sumber daya fisik secara local. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses yang mencakup pembentukan institusi – institusi baru, pembangunan industry – industry alternative, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan barang dan jasa, identifikasi pasar – pasar baru, pengetahuan dan teknologi serta pengembangan usaha – usaha baru. Tujuan utama dari pembangunan ekonomi daerah adalah untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerjauntuk masyarakat daerah. Pemerintah daerah dan masyarakatnya harus bersama – sama mengambil inisiatif pembangunan daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah dengan pasrtisipasi masyarakat, dengan dukungan sumber daya yang ada harus mampu menghitung potensi sumber daya yang diperlukan untuk merancang serta membangun ekonomi daerahnya.
Hambatan Dalam Pembangunan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Dalam melakukan pembangunan ekonomi dapat menimbulkan hambatan –
hambatan pada prosesnya. Hambatan – hambatan tersebut yang bisa terjadi yaitu
sebagai berikut :
a) Dualisme ekonomi. Bisa terjadi kesenjangan yang hanya
berorientasi di perkotaan saja
b) Adanya kebudayaan yang tidak bersifat ekonomis. Misalnya
seperti adat yang tidak mendukung adanya penggunaan sumber daya
manusia secara penuh untuk meningkatkan taraf hidupnya, adanya
status social penduduk, kebiasaan yang turun temurun dan hambatan
filosofis.
c) Banyaknya jumlah pengangguran karena meningkatnya angka
kelahiran
d) Pendapatan tidak teratribusi secara merata.Hambatan Dalam Pembangunan Ekonomi
Dalam melakukan pembangunan ekonomi dapat menimbulkan hambatan –
hambatan pada prosesnya. Hambatan – hambatan tersebut yang bisa terjadi yaitu
sebagai berikut :
a) Dualisme ekonomi. Bisa terjadi kesenjangan yang hanya
berorientasi di perkotaan saja
b) Adanya kebudayaan yang tidak bersifat ekonomis. Misalnya
seperti adat yang tidak mendukung adanya penggunaan sumber daya
manusia secara penuh untuk meningkatkan taraf hidupnya, adanya
status social penduduk, kebiasaan yang turun temurun dan hambatan
filosofis.
c) Banyaknya jumlah pengangguran karena meningkatnya angka
kelahiran
d) Pendapatan tidak teratribusi secara merata.
Faktor yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Adapun factor factor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi diantaranya
adalah sebagai berikut :
Faktor Ekonomi
Beberapa hal yang mempengaruhi pembangunan ekonomi
dalam factor ekonomi ialah sumber daya manusia, sumber
daya alam serta keahlian dan entrepeneurship.
Sumber daya manusia sangat berpengaruh dalam menentukan
tingkat suatu keberhasilan pembangunan nasional melalui
kualitas dan kuantitas produk.
Sumber daya alam yang berpengaruh meliputi kesuburan
tanah, keadaan iklim atau cuaca, hasil laut serta hasil tambang,
yang berhubungan dengan penyediaan bahan baku produksi.
Keahlian dan entrepeneurship sangat diperlukan dalam
pembangunan ekonomi dengan mengolah bahan mentah hasil
alam menjadi sesuatu yang bernilai tinggi.
Factor Non-ekonomi
Suatu hal yang mempengaruhi pembangunan dalam factor non
ekonomi yaitu kondisi kultur social masyarakat sebuah negara,
politik, kelembagaan, dan system yang berkembang dan
berlaku di masyarakat.
Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Pembangunan ekonomi tidak selalu memberikan efek positif bagi negaranya.
Bisa saja memberikan efek negative dalam pembangunan yang sedang
berlangsung. Berikut adalah efek positif serta efek negative dalam pembangunan
ekonomi sebagai berikut :
Dampak Positif Pembangunan Ekonomi
a) Meningkatkan proses pertumbuhan ekonomi sebuah negara
b) Mengurangi pengangguran dengan meningkatkan jumlah
lapangan pekerjaan
c) Keberagaman kegiatan ekonomi negara – negara
d) Peningkatan kualitas sumber daya manusia karena adanya
tuntutan pendidikan dan teknologi
Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi
a) Pembangunan ekonomi yang tidak direncanakan dengan
baik dapat menyebabkan kerusakan lingkungan hidup
b) Pembangunan di bidang ekonomi sering berorientasi pada
pembangunan infrastruktur serta industry yang dapat
menyebabkan berkurangnya lahan pertanian
Tujuan Pembangunan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Adapun tujuan dalam pembanngunan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan
terhadap pendapatan perkapitanya, yaitu sebagai berikut :
a) Untuk meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat dengan
pemerataan pendapatan.
b) Meningkatkan kesempatan kerja dengan menambah bidang –
bidang kerja yang bisa menyerap tenaga kerja.
c) Memperbaiki mutu pendidikan untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia.
d) Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap budaya nilai –
nilai luhur termasuk social, agama serta kultur agar tidak mudah
terpengaruh oleh budaya lainnya.
e) Menghindari kemungkinan inflasi
Indikator Pembangunan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Tolak ukur dalam suatu pembangunan ekonomi berdasarkan beberapa indicator yang harus terpenuhi agar dapat digunakan sebagai gambaran bahwa negara tersebut sedang melalui proses pembangunan ekonomi. Indicator tersebut mencakup indicator ekonomi dan social. Indicator ekonomi yaitu meliputi laju pertumbuhan ekonomisebagai proses adanya kenaikan output perkapita dalam kurun waktu yang lama serta adanya peningkatan Produk Nasional Bruto perkapita. Indicator social yaitu meliputi indeks dari pembangunan Sumber Daya Manusia dan indeks mutu hidup.
Komponen Dalam Pembangunan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Dalam bidang ekonomi memiliki 3 komponen yang harus terpenuhi yaitu
sebagai berikut :
a) Pembangunan bagian dari suatu proses
Pembangunan adalah sebuah bagian dari suatu proses yang dalam
pembangunan ekonominya memerlukan tahapan – tahapan yang harus
dijalani oleh Negara. Tahapan – yahapan yang dimaksud itu ialah
keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan penduduk. Suatu bangsa
dimana membangun ekonominya adalah bangsa yang mau berproses.
b) Pembangunan berorientasi untuk meningkatkan pendapatan
Misi yang paling utama dalam pembangunan ekonomi adalah untuk
meningkatkan pendapatan perkapita dengan tindakan aktif maka
dibutuhkannya kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat
serta elemen – elemen lainnya untuk saling berpartisipasi dalam
melakukan perbaikan ekonomi.
c) Peningkatan pendapatan jangka panjang
Suatu negara saat dalam kurun waktu tertentu pendapatan
perkapitanya cenderung meningkat secara terus menerus maka dapat
dikatakan negera tersebut sudah melalui proses peningkatan ekonomi
Definisi Pembangunan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang bertujuan untuk menaikkan
pendapatan total dan perkapita melalui perhitungan pertambahan penduduk suatu
Negara yang disertai dengan perubahan fundamental terhadap struktur ekonomi
Negara serta pemerataan pendapatan penduduknya. (jonathan, 2012, dalam
www.maxmanroe.com)
Definisi pembangunan ekonomi menurut para ahli yaitu sebagai berikut :
1) Sadono Sukirno (1996)
Pembangunan ekonomi adalah upaya meningatkan pendapatan
perkapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial
menjadi ekonomi real dengan melakukan penanaman modal,
penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan
keterampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan
manajemen.
2) Adam smith
Pembangunan ekonomi adalah proses perpaduan atau kombinasi
antara pertumbuhan penduduk dengan kemajuan teknologi.
3) Prof. Meier
Pembangunan ekonomi adalah proses kenaikan pendapatan riil
perkapita dalam jangka waktu yang panjang.
4) Schumpeter (Suryana, 2000:5)
Pembanguna ekonomi adalah perubahan dalam lapangan industry
dan perdagangan yang berkaitan dengan pendapatan perkapita dan
pendapatan nasional dimana proses tersebut terjadi secara spontan
dan tidak terputus – putus.
5) Irawan (2002:5)
Pembangunan ekonomi adalah berbagai usaha yang dilakukan untuk
meningkatkan taraf hidup suatu Negara yang dapat diukur dengan
tinggi rendahnya pendapatan riil perkapita.
Pengertian Pertumbuhan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Menurut Para Ahli Beberapa ahli ekonomi pernah memberikan penjelasan tentang pertumbuhan ekonomi, salah satunya sebagai berikut : a) Adam Smith Menurut Adam Smith Pertumbuhan ekonomi adalah perubahan tingkat ekonomi pada suatu Negara yang bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka output dari suatu Negara akan ikut bertambah. b) Sadono Sukimo (1985) Menurut Sadono Sukimo pertumbuhan ekonomi adalah perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahun. Untuk mengetahui pertumbuhannya, maka harus dilakukan perbandingan pendapatan nasional segera dari tahun ke tahun, yang sering kita dengar dengan laju pertumbuhan ekonomi. c) Budiono (1994) Menurut Budiono pertumbuhan ekonomi adalah sebuah pertumbuhan output perkapita jangka panjang yang terjadi apabila ada peningkatan output yang bersumber dari proses intern perekonomian itu sendiri dan sifatnya sementara. Adapun komponen pokok dalam pertumbuhan ekonomi yaitu : a) Kenaikan output secara berkesinambungan adalah manifestasi dari pertumbuhan ekonomi sedangkan kemampuan menyediakan berbagai jenis barang merupakan tanda kematangan ekonomi pada negara yang bersangkutan. b) Perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang berkesinambungan dimana peran pemerintah dalam berinvestasi di bidang pendidikan. c) Mewujudkan potensi pertumbuhan yang terkandung dalam kemajuan teknologi dilakukan dengan penyesuaian kelembagaan, sikap serta ideology. Sehingga secara ekonomi dan social terjadi pertumbuhan yang seiring.
Definisi Pertumbuhan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Pertumbuhan Ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendatan nasional riil. Jadi pertumbuhan Ekonomi dapat dikatakan tumbuh apabila teerjadi pertumbuhan outputriil. Definisi lain pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan ekonomi terjadi apabila ada kenaikan out put perkapita. Pertumbuhan ekonomi itu sendiri menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang. Secara singkatnya, pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Dalam pengertian tersebut ada 3 hal yang perlu digaris bawahi yaitu proses, out put per kapita, dan jangka panjang. Pertumbuhan dalam proses maksudnya bahwa pertumbuhan ekonomi bukan gambaran perekonomian pada suatu saat. Pertumbuhan ekonomi juga berkaitan dengan output per kapita berarti harus memperhatikan dua hal yaitu Output total (GDP) dan jumlah penduduk, karena output perkapita adalah output total dibagi dengan jumlah penduduk. Aspek jangan panjang maksudnya bahwa kenaikan output perkapita harus dilihat dari kurun waktu yang cukup lama. Kenaikan output perkapita dalam satu atau dua tahun kemudian akan diikuti dengan penurunan bukan pertumbuhan ekonomi. Secara umum teori pertumbuhan ekonomi menurut para ahli dibagi menjadi dua, yaitu teori pertumbuhan ekonomi historis dan teori pertumbuhan ekonomi klasik dan neoklasik. (Ika Novita, 2014, dalam www.academia.edu). Teori pertumbuhan ekonomi historis berkembang di jerman dan kemunculan teori pertumbuhan ekonomi histori inilah merupakan reaksi terhadap pandangan kaum klasik yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat dipercepat dengan revolusi industry dan menyatakan bahwa teori ini dilakukan secara bertahap. Teori pertumbuhan ekonomi klasik menurut pandangan para ahli ada 4 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu : jumlah penduduk, jumlah stok barang – barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang digunakan. Berdasarkan teori klasik tersebut, dikemukakan suatu teori yang menjelaskan kaitannya antara pendapatan perkapita dengan jumlah penduduk. Teori tersebut dinamakan teori optimus. Teori pertumbuhan ekonomi klasik dapat dilihat apabila terdapat kekurangan penduduk, produksi marjinal adalah lebih tinggi daripada pendapatan per kapita. Namun apabila jumlah penduduk bertambah banyak, hukum hasil tambahan yang semakin berkurang akan mempengaruhi fungsi produksi yaitu produksi marjinal akan mengalami penurunan. Oleh karena itu pendapatan nasional dan pendapatan perkapita menjadi semakin lambat pertumbuhannya. Teori pertumbuhan ekonomi nonklasik melihat dari sudut pandang berbeda yaitu dari segi penawaran. Menurut teori ini, yang dikembangkan oleh Abramovits dan Solow pertumbuhan ekonomi tergantung kepada perkembangan factor – factor produksi.
Hubungan PAD dan Belanja Modal (skripsi dan tesis)
Pendapatan Asli Daerah adalah sumber pendapatan yang asli berasal dari potensi daerah, Pendapatan Asli Daerah berpengaruh terhadap alokasi belanja modal. Sedangkan Belanja modal adalah belanja pemerintah daerah yang manfaatnya melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah asset atau kekayaan daerah. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah dapat meningkatkan investasi belanja modal pemerintah daerah sehingga kualitas pelayanan publik semakin baik (Brata 2004:72).
Hubungan Belanja Modal dan Pertumbuhan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Belanja modal adalah belanja pemerintah daerah yang manfaatnya melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah asset atau kekayaan daerah. seperti: Belanja modal tanah, jalan dan jembatan, bagunan air (irigasi), instansi, jaringan, bangunan gedung dan lainnya. Belanja dapat dikelompokkan menurut ruang lingkup ekonomi, yaitu: Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tak terduga, dan Transfer. Sedangkan Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Sodik (2007:47) Mengatakan bahwa adanya pengaruh positif dan yang signifikan pengeluaran pemerintah baik pengeluaran pembangunan maupun pengeluaran rutin, terhadap pertumbuhan ekonomi regional dikarenakan pengeluaran pembangunan sangat diperlukan oleh suatu daerah untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemampuannya sendiri.
Hubungan PAD dan Pertumbuhan Ekonomi (skripsi dan tesis)
Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Menurut Boediono (2009:24) Mengatakan Pertumbuhan ekonomi adalah Proses kenaikan output perkapita yang diukur dengan PDRB perkapita. Sedagkan Pendapatan Asli Daerah adalah sumber pendapatan yang asli berasal dari potensi daerah. Dan Pendapatan Asli Daerah ini dapat menjadi salah satu sumber pembiayaan dalam pembangunan daerah dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Harianto (2007) dimana Pendapatan Asli Daerah merupakan salah satu sumber pemelanjaan daerah, jika Pendapatan Asli Daerah meningkat maka dana yang dimiliki oleh pemerintah daerah akan lebih tinggi dan tingkat kemandirian daerah akan meningkat pula, sehingga pemerintah daerah akan berinisiatif untuk lebih menggali potensi-potensi daerah dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hubungan Pendapatan Asli Daerah dan Pertumbuhan Ekonomi sangat berkaitan pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap keuangan daerah, karena tingkat pertumbuhan ekonomi menjadi tujuan pemerintah. Dan sebaliknya pedapatan Asli Daerah juga berpengaruh terhadap keuangan daerah. Brata (2004:67) Mengatakan bahwa Pendapatan Asli Daerah berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini terjadi karena daerah lebih leluarsa dalam memafaatkan PAD sesuai dengan agenda pembangunan ekonominya. Akan tetapi hubungan antara PAD dan pertumbuhan ekonomi tersebut dapat mengarah kehubungan negatif jika daerah terlalu ofensif dalam upaya meningkatkan penerimaan daerahnya.
Pengeluaran Pembangunan (skripsi dan tesis)
yaitu Pengeluaran yang ditujukan untuk membiayai program-program pembangunan, baik fisik, seperti jalan, jembatan, gedung-gedung, dan pembelian kendaraan. Menurut UU Nomor 28 Tahun 2003 Pengeluaran Pembangunan adalah proyek-proyek pembangunan yang dibebankan pada anggaran belanja pemerintah pusat. Pengeluaran Pembangunan adalah pengeluaran pemerintah yang non konsumtif, berbetuk investasi dalam proyek-proyek, baik dalam bentuk proyek fisik seperti pembangunan bedungan air maupun non fisik seperti proyek-proyek dalam pengembangan pendidikan, keagamaan dan sebagainya. pelaksanaan belanja pembangunan dirinci kedalam sektor-sektor, tiap-tiap sektor dibagi kedalam sub sektor, masing-masing sub sektor dirici kedalam program proyek, dan akhirnya untuk masing-masing proyek dirinci lagi kedalam bagian anggaran (Said Hamid Hasan, 1994: 235). Moh. Arsjad Anwar, (1986 : 69) Menyatakan bahwa Pada dasarnya pengeluaran pembangunan merupakan wahana untuk mewujudkan kesejahteraan. Dengan kata lain, untuk meningkatkan kemakmuran secara merata dan serasi antar daerah dan antar golongan, dilaksanakan melalui upaya bidang ekonomi. Prioritas diberikan kepada sektor-sektor yang merangsang dan menimbulkan dampak kegiatan ekonomi secara lebih luas dan intensif. Kreteria ini sekaligus berarti perluasan lapangan dan kesempatan kerja. Pembangunan Ekonomi bergantung dari pertumbuhan ekonomi (economic growth) dimana pembangunan ekonomi mendorong dalam tumbuhnya ekonomi dan sebaliknya pula, ekonomi memperlancar dalam proses pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi dapat juga disebut sebagai pembangunan negara ditinjau dari wilayahnya dan dalam istilah ini yang paling sering disebut pembangunan wilayah.
Teori Pendapatan Asli Daerah (PAD) (skripsi dan tesis)
Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku (Pasal 1 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004). Tambunan (2006:34) yang menyatakan pertumbuhan PAD secara berkelanjutan akan menyebabkan peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah itu sendiri. Dengan demikian Pendapatan Asli Daerah merupakan sumber pendapatan yang asli berasal dari potensi daerah. Pemerintah daerah dapat menggali sumber Pendapatan Asli Daerah tersebut secara optimal. Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD): a. Pajak Daerah Pajak daerah adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk investasi publik.. Dengan kata lain Pajak Daerah adalah: pajak yang wewenang pungutannya ada pada daerah. Edison (2009:34) menyatakan Pajak Daerah merupakan Pendapatan Daerah yang berasal dari Pajak. Edison (2009:34) menyatakan bahwa Pajak Daerah merupakan iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan Undang-undang yang berlaku, yang hasilnya digunakan untuk membiayai Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Pembangunan Daerah. Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 disebutkan bahwa Pajak Daerah adalah, yang selanjutnya disebut Pajak, yaitu Iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembengunan daerah. Pasal 2 ayat (1) dan (2) didalam Undang –Undang Nomor 18 Tahun 1999 disebutkan bahwa jenis Pajak Daerah yaitu : 1 Jenis Pajak Daerah Tingkat I terdiri dari : Pajak kenderaan bermotor, Bea balik nama kenderaan bermotor, dan Pajak bahan bakar kenderaan bermotor 2 Jenis Pajak Dearah Tingkat II terdiri dari : Pajak hotel dan restoran, Pajak hiburan, Pajak reklame, Pajak penerangan jalan dan lain sebagainya. b. Hasil Retribusi Daerah Retribusi Daerah adalah Pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan (Pasal 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009). Menurut Suparmoko (1999:94) Bahwa sumber pendapatan asli daerah yang kedua adalah retribusi daerah. Retribusi adalah suatu pembayaran dari rakyat kepada pemerintah dimana kita dapat melihat adanya hubungan antara balas jasa yang langsung diterima dengan adanya pembayaran retribusi tersebut, misalnya: uang langganan air minum, uang langganan listrik. c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Bagi daerah yang memiliki BUMD seperti Perusahan Daerah Air Minum (PDAM), Bank Pembangunan Daerah (BPD), Badan Kredit Kecamatan, Pasar, Tempat Hiburan/rekreasi, Villa, dan lain-lain keuntungannya merupakan penghasilan bagi daerah yang bersangkutan (Hanif Nurcholis, 2007 : 184). Menurut Ahmad Yani (2004 : 40) hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan antara lain bagian Laba, Deviden, dan Penjualan saham milik daerah. d. Lain-Lain PAD Yang Sah Menurut Pasal 6 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, lain-lain PAD yang sah meliputi: 1. Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan 2. Jasa giro 3. Pendapatan bunga 4. Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing 5. Komisi, potongan, atau pun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan pengadaan barang dan jasa oleh daerah.
Teori Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (skripsi dan tesis)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator yang biasa digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi suatu wilayah/daerah. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan perekonomian di suatu daerah. Sadono Sukirno (2005:12) Mengatakan bahwa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah seluruh nilai tambah yang timbul dari berbagai kegiatan ekonomi disuatu wilayah, tanpa memperhatikan pemilik atas faktor produksinya, apakah milik penduduk wilayah tersebut ataukah milik penduduk wilayah lain. Produk Domestik Regional Bruto didefenisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah (Badan Pusat Statistik, 2008). Hasil penghitungan PDRB disajikan dalam dua versi penilaian, pertama PDRB berdasarkan harga berlaku (nominal) yang menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada tahun yang bersangkutan. Kedua yaitu PDRB berdasarkan harga konstan (riil) yang menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar perhitungannya. Sukirno (2002:23) Cara menghitung PDRB dapat diperoleh dengan tiga pendekatan yaitu: 1. Pendekatan Produksi PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi didalam suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. Unit-unit produksi tersebut dalam penajiannya dikelompokkan menjadi 9 lapangan usaha (sektor) yaitu: a. Pertanian b. Pertambangan dan penggalian c. Industri pengolahan d. Listrik, gas dan air bersih e. Bangunan f. Perdagangan hotel dan restoran g. Pengangkutan dan komunikasi h. Keuangan i. Jasa- jasa 2. Pendekatan Pendapatan PDRB balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah: upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan. 3. Pendekatan Pengeluaran PDRB dihitung berdasarkan semua komponen permintaan akhir yang terdiri: pengeluaran konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, investasi swasta dan ekspor netto (ekspor dikurangi impor).