Dalam pemakaian atau penggunaan analisis break even point ini
perlu harusnya menyadari bahwa adanya keterbatasan dan kelemahan
yang terkandung dalam analisis break even point ini. Kelemahan dalam
analisis break even point ini adalah sebagai berikut:
a. Asumsi yang menyebutkan harga jual konstan, padahal
kenyataannya harga ini kadang-kadang harus berubah sesuai dengan
kekuatan permintaan dan penawaran di pasar. Untuk menutupi
kelemahan itu, maka harus dibuat analisis sensitivitas untuk harga
jual yang berbeda.
b. Asumsi terhadap cost, penggolongan biaya tetap dan biaya variabel
juga mengandung kelemahan. Dalam keadaan tertentu untuk
memenuhi volume penjualan biaya tetap tidak bisa atau tidak harus
berubah karena pembelian mesin-mesin atau peralatan lainnya.
Demikian juga perhitungan biaya variabel per unit juga akan dapat
dipengaruhi perubahan ini.
c. Jumlah barang yang dijual tidak selalu satu jenis.
d. Biaya tetap juga tidak selalu tetap pada berbagai kapasitas.
e. Biaya variabel juga tidak selalu berubah sejajar dengan perubahan
volume. (Sofyan Syafri Harahap, 2010:364)