Ada beberapa jenis kredit yang sering digunakan pada umumnya, dan
dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan pembiayaan. Menurut Hery
(2020:41) mengatakan, secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai
aspek, antara lain:
- Dilihat dari aspek kegunaan
a. Kredit Investasi
Kredit ini biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha
atau membangun sebuah proyek/pabrik baru atau keperluan rehabilitasi.
Dalam hal ini, pemakaian kredit digunakan untuk periode waktu yang
relatif lama.
b. Kredit Modal Kerja
Kredit ini digunakan untuk keperluan meningkatkan usaha atau
produksi atau investasi. Sebagai contoh, kredit modal kerja ini
diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai ataupun
biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan. - Dilihat dari aspek tujuan kredit
a. Kredit Produktif
Kredit ini digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi
atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau
jasa. Sebagai contoh, kredit ini digunakan untuk membangun pabrik
yang nantinya akan menghasilkan barang, seperti kredit pertanian akan
menghasilkan produk pertanian atau kredit pertambangan akan
menghasilkan bahan tambang atau kredit industri lainnya.
b. Kredit Konsumtif
Kredit ini digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam
kredit ini tidak ada penambahan barang dan jasa yang dihasilkan.
Contohnya seperti kredit untuk perumahan, kredit mobil pribadi, kredit
perabotan rumah tangga, dan kredit konsumtif lainnya.
c. Kredit Perdagangan
Kredit ini digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk
membeli persediaan barang dagangan yang pembayarannya diharapkan
dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering
diberikan kepada pemasok atau agen-agen perdagangan yang akan
membeli barang dalam jumlah besar. Contoh kredit ini misalnya kredit
ekspor dan impor. - Dilihat dari aspek jangka waktu
a. Kredit Jangka Pendek
Kredit ini memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau
paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal
kerja. Contohnya untuk kredit peternakan misalnya kredit peternakan
ayam atau kredit pertanian misalnya tanaman padi atau palawija.
b. Kredit Jangka Menengah
Jangka waktu kredit ini berkisar antara 1 tahun hingga 3 tahun,
biasanya kredit ini digunakan untuk keperluan investasi. Contohnya
kredit untuk pertanian seperti tanaman jeruk, atau peternakan kambing.
c. Kredit Jangka Panjang
Kredit ini memiliki jangka waktu di atas 3 tahun atau 5 tahun.
Biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan
karet, kelapa sawit atau manufaktur dan untuk kredit konsumtif seperti
kredit perumahan - Dilihat dari aspek jaminan
a. Kredit Dengan Jaminan
Kredit ini diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut
dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan
orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai
jaminan yang diberikan olah calon debitur
b. Kredit Tanpa Jaminan
Kredit ini merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan.
Kredit ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta
loyalitas atau nama baik debitur selama ini. Kredit ini diberikan untuk
perusahaan yang benar-benar bonafide (dapat dipercaya) dan
profesional, sehingga kemungkinan kredit tersebut macet adalah sangat
kecil. - Dilihat dari aspek sektor usaha
a. Kredit Pertanian
b. Kredit Peternakan
c. Kredit Industri
d. Kredir Pertambangan
e. Kredit Pendidikan
f. Kredit Profesi
g. Kredit Perumahan
h. Dan sektor-sektor lainnya