Fungsi dan Peran Wirausahawan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Fungsi dan peran wirausahawan dalam perekonomian, terbagi secara ruang lingkup makro dan mikro. Menurut Suryana(2018; 59)secara Makro,

 wirausahawan berperan dalam ekonomi nasional sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu perekonomian suatu bangsa. Menurut Kementrian Koperasi dan UMKM Republik Indonesia peran usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam perekonomian Indonesia paling tidak dapat dilihat dari: (1) kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor, (2) penyedia lapangan kerja yang terbesar, (3) pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat, (4) pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta (5) sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor.Sumber: Setyawati (2009)

Karakteristik Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Dengan berbagai ketidakpastian dalam berwirausaha, pada umumnya wiraswastawan mempunyai sifat yang sama. Mereka adalah orang yang mempunyai sikap mental yang kuat dan memiliki visi yang besar baik untuk dirinya sendiri dan oranglain. Memiliki kemauan untuk menerima tanggung jawab pribadi dalam mewujudkan suatu peristiwa dengan cara yang mereka pilih, dan keinginann untuk berprestasi yang sangat tinggi.Menurut Suryana (2018; 27)karakteristik umum kewirausahaandapat dilihat dari ciri-ciri umum aspek kepribadian, seperti jiwa, watak, sikap, perilaku seseorang. Ciri-ciri kewirausahaan meliputi enam komponen penting, yaitu: percaya diri, berorientasi pada hasil, berani mengambil risiko, kepemimpinan, keorisinalitasan, dan berorientasi pada masa depan. Ciri-ciri tersebut dapat dilihat dari berbagai indokator berikut:1.Penuh percaya diri, indikatornya adalah penuh keyakinan, optimis, berkomitmen, disiplin, bertanggung jawab.2.Memliki inisiatif, idnikatornya adalah penuh energy, cekatan dalam bertindak, danaktif.

 3.Memiliki motif berprestasi, indikatornya berorientasi pada hasil dan wawasan ke depan.4.Memiliki jiwa kepemimpinan, indikatornya adalah berani tampil beda, dapat dipercaya, dan tangguh dalam bertindak.5.Berani mengambil risikodengan penuh perhitungan, dan menyukai tantangan

Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Wirausaha adalah ilmu menurut Suryana (2018:10) Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup dan cara memperoleh peluang dengan berbagai macam risiko yang mungkin dihadapinya. Soeharto Prawirokusumo dalam Suryana (2013:10) mengatakanWirausaha adalah mereka yang melakukan usaha-usaha kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.Timmons and Spinelli (2015) menyatakan bahwa Kewirausahaan adalah suatu cara berpikir, menelaah, dan bertindak yang didasarkan pada peluang bisnis, pendekatan holistik, dan kepemimpinan yang seimbang.Sedangkan menurut Sudrajati Ratnaningtyas (2007) teori kewirausahaan secara garis besar terdiri dari teori yang mengutamakan peluang usaha, dan teori yang mengutamakan tanggapan atas suatu peluang. Teori pertama bersandar pada teori ekonomi tentang kewirausahaan, dan teori yang kedua bersandar pada teori sosial yaitu; sosiologi, psikologi dan perilaku. Oleh karena itu ciri-ciri seorang

 wirausahadapat bermacam-macam sesuai dengan sudut pandang dilihat dari teori yang berbeda-beda tadi

Indikator Nilai Entrepreneurship (skripsi, tesis, dan disertasi)

Indikator nilai-nilai entrepreneurship yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah :a.Percaya DiriSeseorang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan rohaninya. Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada orang lain, dia memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif, dan kritis. Dia tidak begitu saja menyerap pendapat atau opini orang lain, tetapi dia mempertimbangkan secara kritis. Emotionalnya boleh dikatakan sudah stabil, tidak gampang tersinggung dan naik pitam. Juga tingkat sosialnya tinggi, mau menolong orang lain, dan yang paling tinggi lagi ialah kedekatannya dengan khaliq sang pencipta, Allah SWT. Diharapkan wirausahawan seperti ini betul-betul dapat menjalankan usahanya secara mendiri, jujur, dan disenangi oleh semua relasinya. (Alma,2008:553)Kepercayaan diri merupakan nilai dasar bagi seorang wirausaha dalam meraih kesuksesan, Suryana (2013:28) menegaskan bahwa percaya diri (self confidence). Wirausahawan cenderung optimis dan memiliki keyakinan yang kuat terhadap kemauan yang dimilikinya untuk berhasil.b.Berani Mengambil ResikoMemulai ataupun menjalankan suatu usaha dibutuhkan perhitungan dalam mengambil sebuah keputusan, keberanian mengambil resiko sangat diperlukan dalam persaingan dunia usaha, sehingga diharapkan pengambilan resiko tersebut dapat mempertahankan hingga memajukkan suatu usaha. Menurut Pranoto (2009:119) menyatakan bahwa seyogianya seorang pengusaha itu harus senantiasa mencoba dan berkreasi untuk menciptakan inovasi-inovasi yang baru. Alasannya, karena adanya persaingan ketat di dunia usaha itu sendiri. Seorang wirausahawan harus selalu berani menghadapi risiko. Semakin besar risiko yang dihadapinya, maka semakin besar pula kemungkinan dan kesempatan untuk meraih keuntungan yang lebih besar. Sebaliknya, semakin kurang berani menghadapi risiko, maka kemungkinan keberhasilan juga semakin sedikit. Tentu saja, risiko-risiko ini sudah harus diperhitungkan terlebih dahulu. Berani menghadapi risiko yang telah diperhitungkan sebelumnya merupakan kunci awal dalam berusaha karena hasil yang akan proporsional dengan risiko yang akan diambil. Risiko yang diperhitungkan dengan baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil lebih tinggi. (Suryana, 2013:34)c.Ketahanan Fisik dan MentalMemulai dan mempertahankan suatu usaha, seorang wirausaha harus mempunyai ketahanan fisik dan mental, mengingat persaingan yang begitu ketat maka selain produk yang berkualitas seorang wirausaha yang tidak memiliki ketahanan fisik dan mental tidak akan bisabertahan dalam persaingan tersebut. d.KepemimpinanPerbedaan antara wirausahawan dengan karyawan adalah sifat kepemimpinan, karena seorang wirausahawan memiliki hak sepenuhnya atas usahanya, dia yang memimpin segala yang ada dalam usahanya, sedangkan seorang karyawan, ia akan bekerja dengan perintah atasannya tanpa memiliki hak untuk mengambil keputusan.Alma (2008:54) menegaskan sifat kepemimpinan memang ada dalam diri masing-masing individu. Namun sekarang ini, seifat kepemimpinan sudah banyak dipelajari dan dilatih. Ini tergantung pada masing-masing individu dalam menyesuaikan diri dengan organisasi atau orang yang ia dipimpin. Seorang wirausahawan yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepoloporan, dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, menjadi yang pertama, dan lebih menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreatif dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkannya dengan lebih cepatlebih dulu, dan segera berada di pasar. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga menjadi pelopor dalam proses produksi maupun pemasaran. Ia selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai. (Suryana, 2013:42)e.KeorisinilanKeorisisnilan diperlukan dalam mengetahui seseorang itu memiliki karakter wirausaha atau tidak, karena keorisinilan dapat menghasilkan produk yang memiliki keistimewaan dari produk yang lain. Alma (2008:55) menegaskan bahwa Orisinil tidak berarti baru samasekali, tetapi produk tersebut mencerminkan hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari komponen-komponen yang sudah ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru. Bobot kreativitas orisinil suatu produk akan tampak sejauh manakah ia berbeda dari apa yang sudah ada sebelumnya.f.Kemauan Keras untuk Mencapai Tujuan Hidup dan Kebutuhan HidupKemauan keras seorang wirausaha dibutuhkanmencapai kesuksesan, memiliki kemauan keras untuk mencurahkan semua perhatian terhadap usaha yang dilakukannya, apabila seorang wirausaha hanya setengah hati dalam menjalankan usaha maka akan menimbulkan besarnya kemungkinan gagal dalam berwirausaha.g.Pemikiran yang Kreatif dan InovatifWirausahawan umumnya memiliki daya kreasi dan inovasi yang tinggi jika dibandingkan dengan bukan seorang wirausahawan, hal tersebut dapat ditunjukkan dengan produk atau jasa yang diciptakan seorang wirausahawan yang berhasil. Hal tersebut senada dengan Suryana (2013:32) yang mengungkapkan bahwa inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang kita miliki. Jadi, untuk senantiasa dapat berinovasi, kita memerlukan kecerdasan kreatif. Caranya adalah dengan berlatih untuk senantiasa berpikir sehingga kita dapat menggali sumber kreativitas dan intuisi bisnis.Kreativitas adalah kemempuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi adalah merupakan kemampuan untuk melakukan, mengaplikasikan sesuatu yang baru dan berbeda. Sesuatu yang baru dan berbeda dapat dalam bentuk hasil seperti pada barang dan jasa, dalam bisa dalam (bisa dalam) bentuk proses, ide, metode. Kegiatan ini menimbulkan value added, dan merupakan keunggulan yang berharga. (Alma,2008:72)h.Berorientasi pada Tugas dan Hasil Sehingga Menghasilkan Sebuah Prestasiuntuk Masa DepanSeorang wirausahawan selalu berprinsip bahwa apa yang dilakukan merupakan usaha optimal untuk mengasilkan nilai maksimal. Artinya, wirausahawan melakukan sesuatu hal secara tidak aal-asalan, sekalipun hal tersebut dapat dilakukan oleh orang lain. Nilai dan prestasi merupakan hal yang membedakan antara hasil karyanya sebagai seorang wirausahawan dengan orang lain yang tidak memiliki jiwa berwirausaha. (Suryana, 2013:29)
 Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan. Setiap saat mencapai target, sasaran, atau impian, maka segeralah membuat impian-impian baru yang dapat memacu serta memberi semangat dan antusiasme kepada kita untuk mencapainya. Arah pendangan seorang wirausahawan juga harus berorientasi kedepan. Keberhasilan atau kegagalan wirausahawan akan dapat dilihat dari aspek perspektif ke depan. (Alma, 2008:30)

Pengertian Nilai Entrepreneurship (skripsi, tesis, dan disertasi)

Nilai akan selalu berhubungan dengan keabikan, kebajikan dan keluhuran budi serta akan menjadi sesuatu yang dihargai dan dujunjung tinggi serta dikejar oleh seseorang sehingga ia merasakan adanya suatu kepuasan, dan ia menjadi manusia yang sebenarnya. (Adisusilo, 2012:57) sedangkan kewirausahaan (entrepreneurship) tidak terlepas dari karakter yang percaya diri, berani mengambil resiko, ketahanan fisik dan mental, kepemimpinan, memiliki Inisiatif, kemauan keras untuk mencapai tujuan hidup dan kebutuhan hidup, pemikiran yang kreatif dan inovatif, dan berorientasi pada tugas dan hasil sehingga menghasilkan sebuah prestasi, hal tersebut dapat dikatakan karena dalam sebagai seorang wirausaha yang sukses dibutuhkan sebuah proses yang membutuhkan karakter-karakter tersebut.Konsep kewirausahaan pertama kali didefinisikan dalam abad ke-18 dan sejak berevolusi untuk mencakup berbagai definisi. Ekonom Joseph Schumpeter melihat kewirausahaan sebagai kekuatan ‘destruksi kreatif’ yang secara bersamaan menciptakan produk baru sementara menyebabkan teknologi lama, keterampilan, dan ide-ide untuk menjadi usang. Peter Drucker memperluas ide ini menyatakan bahwa ‘pengusaha selalu mencari perubahan, merespon, dan memanfaatkan itu sebagai peluang’. (Brown dan Kant, 2008:1) Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup dan cara memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya. Kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu tersendiri, memiliki proses sistematis, dan diteterapkan dalam bentuk penerapan kreativitas dan keinovasian. (Suryana, 2013:2)Konsep kewirausahaan menurut Alma (2008) bahwa kewirausahaaan memiliki arti proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi, Hal senada juga dikatakan olehHill dalam Adisusilo (2012:70) bahwa hakikat pendidikan nilai adalah mengantar peserta didik 10

 mengenali, mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai, moral dan keyakinan agama, untuk memasuki kehidupan budaya zamannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai entrepreneurship merupakan suatu proses pengembangan atau penerapan nilai-nilai entrepreneurshipsehingga menghasilkan sebuah prestasi

Pengukuran Minat Berwirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Super dan Crites dalam Suryana(2006:27) bahwa seseorang yang memiliki minat pada obyek tertentu dapat diketahui dari pengungkapan/ucapan, tindakan/perbuatan dan menjawab sejumlah pertanyaan.a.Pengungkapan/ucapan (expressed interest)Seseorang yang mempunyai minat untuk berwirausaha akan diekspresikan dengan ucapan/ungkapan (expressed interest)dengan kata-kata tertentu.b.Tindakan/perbuatan (manifestasi interest)Seseorang yang mengekspresikan, minatnya dengan tindakan/perbuatan berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan minatnya. Seseorang yang memiliki minat berwirausaha akan melakukan tindakan-tindakan untuk mendukung usahanya tersebut.c.Menjawab sejumlah pertanyaan (inventored interest)Minat seseorang dapat diukur dengan sejumlah pertanyaan atau urutan pertanyaan atau urutan pilihannya untuk dikelompokkan aktivitas tertentu

Macam-Macam Minat (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Dewa Ketut Sukardi yang mengutip pendapat Carl Safran, dikemukakan bahwa ada 3 cara yang dapat digunakan untuk menentukan minat antara lain : 1.Minat yang diekspresikan/ Expressed Interest Seseorang dapat mengungkapkan minat atau pilihannya dengan kata-kata tertentu.2.Minat yang diwujudkan/ Manifest InterestSeseorang dapat mengungkapkan minat bukan melalui kata-kata melainkan dengan tindakan atau perbuatan yaitu ikut serta berperan aktif dalam suatu kegiatan.3.Minat yang diinventariskan/ Inventored InterestSeseorang menilai minatnya agar dapat diukur dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu. Pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur minat seseorang disusun dengan menggunakan metode angket

Pengertian Minat Berwirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Slameto (2010: 180) ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat dan dekat hubungan tersebut semakin kuat minat. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar karena itu bila bahan dipelajari tidak sesuai dengan minat mahasiswa, maka mahasiswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Siswa enggan untuk belajar ia tidak mampu memperoleh kepuasan dari pelanggan itu. Bahan pelajaran yang menarik minat mahasiswa akan lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar.Minat menurut Hilgard dalam Slameto (2010:57) adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diperhatikan seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang.Menurut Syah Muhibbin dalam Rezki (2014:17) minat adalah kecendrungan dan gairah yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu terlepas dari masalah populer atau tidak minat yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu

Jenis-jenis Motivasi dalam Berwirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut pendapat Otto Wilman dalam Rusdiana (2014: 72), jenis motivasi dibagi menjadi enam, yaitu :a)Motivasi psikologi merupakan dorongan alamiah yang ada pada setiap wirausaha untuk berkembang dan berkreativitas.b)Motivasi praktis merupakansuatu dorongan pada setiap wirausaha untuk memenuhi tuntutan nilai-nilai keutuhan.c)Motivasi pembentukan pribadi merupakan dorongan untuk membentuk dan mengembangkan kepribadian masing-masing wirausaha.d)Motivasi kesusilaan merupakan dokumen agar wirausahadapat menjadi lebih baik.e)Motivasi sosial merupakan dorongan wirausaha untuk mempelajari sesuatu yang layak dikerjakan dalam berinteraksi dengan orang lain.f)Motivasi kebutuhan dapat mendorong wirausaha untuk mengabdi kepada tuhan dan menghargai sesama

Faktor yang Mendorong Timbulnya Motivasi Berwirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Motivasi merupakan salah satu faktor keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya, semakin besar motivasi yang dimiliki maka semakin besar pula kesuksesan yang dicapai. Faktor-faktor pendorong disebut juga sebagai faktor penyebab kepuasan. Adanya kepuasan akan menambah semangat untuk melaksanakan aktivitas (Herzberg dalam Rusdiana 2014: 71)Menurut Hoy dan Cecil dalam Rusdiana (2014: 71), motivasi utama manusia untuk melakukan kegiatan adalah harapan. Tiga faktor yang menentukan motivasi, yaitu :

 a)Harapan, yaitu keinginan bahwa suatu usaha yang dilakukan pasti ada hasilnya.b)Valensi,yaitu tingkat ikatan, keikutsertaan batin seseorang terhadap aktivitasnya.c)Peralatan/kebutuhan, yaitu pendukung, alat, kemampuan, yang dimiliki seseorang guna mencapai tujuan.

Fungsi Motivasi Berwirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Setiap wirausaha memiliki motivasi meskipun dalam bentuk yang berbeda. Motivasi diartikan sebagai penggerak bagi wirausaha untuk melakukan tindakan agar tujuan dan harapan dapat tercapai. Menurut Sardiman (2012 : 85), mengemukakan motivasi mempunyai tiga fungsi yaitu :a)Mendorong manusia untuk berbuat, motivasi penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan oleh wirausaha.b)Menentukan arah perbuatan, motivasi memberikan arah dan kegiatan yang akan dikerjakan.c)Menyeleksi perbuatan yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan.

Pengertian Motivasi Berwirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Motivasi merupakan dorongan dari diri seseorang untuk melakukan sesuatu, termasuk menjadi wirausaha. Motivasi sangat dibutuhkan bagi setiap orang, karena motivasi yang kuatakan mendorong tindakan-tindakan mereka untuk mencapai tujuan.Menurut Wahjosumidjo dalam Rusdiana (2014: 70), motivasi merupakan proses psikologi yang mencerminkan interaksi sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang. Proses psikologi timbul akibat faktor dari dalam diri seseorang berupa kepribadian, sikap, pengalaman, dan pendidikan, sedangkan dari luar diri seseorang berbagai faktor lain yang sangat kompleks.Menurut Rambat Lupiyoadi (2007), mengatakan bahwa wirausaha adalah orang kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkan untuk peningkatan kesejahteraan diri, masyarakat dan lingkungannya. Seorang wirausaha tidak pernah lupa memikirkan kesejahteraan masyarakat sehingga mereka selalu berfikir kritis untuk selalu mencari inovasi dalam penciptaan produk untuk masyarakat.Menurut Arman Hakim Nasution dkk (2007:3), eterpreneur adalah seseorang yang berani memulai, menjalankan dan mengembangkan usaha dengan memanfaatkan segala kemampuan, seorang wirausaha senantiasa berfikir kedepan untuk mencapai kesuksesan, mereka juga tidak pernah berhenti menambah keterampilan yang mereka miliki.

Pengaruh antara Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Hubungan Lingkungan Keluarga Minat Berwirausaha Keluarga adalah kelompok masyarakat terkecil yang terdiri dari ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga yang lain. Keluarga merupakan peletak dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, disinilah yang memberikan pengaruh awal terhadap terbentuknya keperibadian. Rasa tanggung jawab dan kreativitas dapat
ditumbuhkan sedini mungkin sejak anak mulai berinteraksi dengan orang dewasa, (Paulina, 2012)Lingkungan keluarga adalah kelompok terkecil dalam masyarakat dan merupakan lingkungan pertama yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku anak. Lingkungan keluarga mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perkembangan dan pemilihan karir/pekerjaan seorang anak dan pengaruh orang tua dapat melalui model orang tua dan interaksi dalam keluarga. Selain itu pola pikir orang tua berpengaruh terhadap minat berwirausaha karena jika orang tua telah tertanam semangat berwirausaha dan mengetahui pentingnya wirausaha maka akan berpengaruh terhadap anaknya sehingga anak tersebut berkeinginan untuk berwirausaha. Minat menjadi wirausaha terbentuk apabila keluarga memberikan dukungan positif terhadap minatnya

Pengaruh antara Pendidikan kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Pendidikan kewirausahaan secara umum adalah proses pendidikan yang menerapkan prinsip-prinsip dan metodologi ke arah pembentukan kecakapan hidup (life skill) pada anak didiknya melalui kurikulum terintegrasi yang dikembangkan di lingkungan pendidikan. Pendidikan kewirausahaan termasuk program pendidikan yang menekuni aspek kewirausahaan sebagai bagian penting dalam pembekalan kompetensi anak didik. Seseorang yang mendapatkan pendidikan kewirausahaan saat masa studinya dapat membuat seseorang tersebut untuk memahami bagaimana nilai-nilai wirausaha yang memungkinan dapat menumbuhkan minat dalam berwirausaha. Selain itu, pendidikan kewirausahaan dalam pengetahuan intelektual yang dimiliki seorang individu nantinya bisa membantu seorang individu melakukan kreatif dan inovasi dan terjun dalam bidang wirausaha Theory of Planned Behavior (TPB) dapat dikaitkan dengan variabel pendidikan kewirausahaan. Sesuai dengan konsep kedua teori ini yaitu norma subjektif dimana mengacu pada sebuah tekanan sosial yang muncul untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku tersebut. Seorang mahasiswa yang memiliki pengetahuan kewirausahaan yang kuat, saat
mengikuti perkuliahaanpendidikan kewirausahaan cenderung memperhatikan dengan seksama, karena memiliki ketertarikan terhadap minat berwirausaha. Oleh karena itu, pendidikan kewirausahaan dapat dikaitkan dengan Theory of Planned Behavior (TPB).Teori Atribusi juga dapat dikaitkan dengan pendidikan kewirausahaan yang diterima mahasiswa dalam perkuliahan. Hal tersebut disebabkan, karena pendidikan kewirausahaan merupakan penyebab eksternal yang dapat mempengaruhi mahasiwa terhadap minat berwirausaha. Mahasiswa yang memiliki pengetahuan mengenai ilmu kewirausahaan akan lebih tertarik berwirausaha. Sebaliknya, mahasiswa yang tidak memiliki pengetahuan mengenai ilmu kewiraushaan cenderung tidak mempengaruhi minat dalam berwirausaha.

Indikator minat berwirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Rano(2012) minatdalam bisnis adalah keinginan, keutamaan, dan kesanggupan untuk berusaha dengan sungguh-sungguh atau berkemauan keras untuk berusaha secara ideal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa khawatir akan hal itu terjadi, dan memiliki
kemauan yang kokoh untuk memperoleh keuntungan dari kekecewaan.Indikator minatberwirausaha menurut Menurut Ristanti (2003:31-32) dalam Paulina (2011)1.Peluang 2.Kebutuhan Pandapatan 3.Harga diri 4.Perasaan senang

Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Berwirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Minat berkaitan erat dengan perhatian. Oleh karena itu, minat merupakan suatu hal yang sangat menentukan dalam setiap usaha, maka minat perlu ditumbuh kembangkan pada diri setiap mahasiswa. Minat tidak dibawa sejak lahir, namun tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor yang mempengaruhinya. Secara garis besar ada tiga faktor yang mempengaruhi minat yaitu,1. Faktor fisikKeadaan fisikberperan penting dalam menentukan minat, misalnya jika seseorang memutuskan untuk menjadi pengusaha, keadaannya harus benar-benar luar biasa mengingat bisnis adalah tugas yang penuh dengan kesulitan. Unsur-unsur yang sebenarnya adalah bantuan utama untuk setiap gerakan yang dilakukan oleh orang-orang.2. Faktor psikisMotif adalah dorongan yang akan datang dari dalam diri manusia untuk berbuat sesuatu. Motif diartikan sebagai suatu kekuatan yang terdapat dalam seseorang yang menyebabkan mereka bertindak atau berbuat. Dorongan ini tertuju kepada suatutertentu.3. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan yang mempengaruhi minat yaitu,1. Lingkungan keluargaKeluarga merupakan wadah teladan tingkah laku, watak, pengetahuan, kemampuan, minat dan kemampuan anak yang diklaim memiliki pilihan untuk tumbuh secara ideal. Dengan demikian, keluarga merupakan faktor utama bagi perkembangan dan kemajuan kapasitas terpendamanak.Lingkungan keluarga merupakan satu kesatuan antara ayah, ibu, anak dan keluarga lainnya. Keluarga mempunyai peranan penting dalam mempersiapkan anak untuk mencapai masa depan yang baik bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.2. Lingkungan kampusKampus merupakan lingkungan yang berpotensi mendorong mahasiswa untuk mengembangkan minatnya, misalnya di lingkungan kampus memotivasi mahasiswa untuk mandiri, sehingga tidak menutup kemungkinan mahasiswa tersebut juga akan memiliki minat untuk mandiri.3. Lingkungan masyarakatMasyarakat merupakan lingkungan ketiga yang turut mempengaruhi perkembangan minat. Misalnya, lingkungan yang mayoritas berwir maka kemungkinan besar individu yang ada di lingkungan tersebut juga akan berminat terbadap wirausaha

Karakteristik Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Pearce dalam Winardi (2003: 37) mengemukakan karakteristik wirausaha yang berhasil (Bayu, 2013)sebagai berikut: 1. Komitmen dan determinasi yang tiada batas 2. Dorongan atau rangsangan kuat untuk mencapai prestasi 3. Orientasi kearah peluang serta tujuan 4. Yakin pada diri sendiri 5. Toleransi terhadap ambiguitas 6. Mempersiapkan diri untuk mengantisipasi problem yang mungkin timbul 7. Tetap memusatkan pada peluang, pelanggan, pasar, dan persaingan
8. Tidak terintimidasi dengan situasi sulit 9. Secara agresif mencari umpan balik yang memungkinkan mempercepat kemajuan serta efektivitas 10. Kemampuan menghadapi kegagalan secara efektif dan dapat menerima kegagalan serta memanfaatkannya sebagai suatu proses belajar

   Wirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Seorang wirausaha adalah seseorang yang dapat menciptakan sesuatu hal dan mengolah bahan baku baru. Sejalan dengan pendapat Joseph Schumpeter (Buchori, 2013)“Entrepreneur as the person who destroys the existing economic order by introducing new products and services, by creating new forms of organization, or by exploiting new raw material”. Artinya wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Menurut Marzuki Usman (Suryana, 2014: 13)dalam jurnal (Sintya, 2019)wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan mengombinasikan sumber daya, seperti keuangan, bahan mentah, tenaga kerja, keterampilan, dan informasi.

Pentingnya Pendidikan Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Churchill dalam Rambat Lupyoadi (2007), pendidikan sangat penting bagi keberhasilan wirausaha.Kegagalan pertama dari seorang wirausaha adalah karena lebih mengandalkan pengalaman daripada pendidikan. Namun, juga tidak menganggap remeh arti pengalaman bagi seorang wirausaha. Baginya kegagalan kedua adalah jika seorang wirausaha hanya bermodalkan pendidikan tapi miskin pengalaman lapangan. Oleh karena itu perpaduan antara pendidikan dan pengalaman adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan wirausaha.(Wibowo, 2011)berpendapat bahwa terdapat dua cara untuk menanamkan mental kewirausahaan kepada mahasiswa di kampus: a. Mengintegrasikan Pendidikan Kewirausahaan ke dalam kurikulum. Karakter ilmu kewirausahaan didesain untuk mengetahui (to know) melakukan (to do) dan menjadi (to do) entrepreneur. Tujuan pendidikan untuk mengetahui dan melakukan, terdapat dalam kurikulum program studi yang terbagi kedalam berbagai mata kuliah. Mata kuliah Pendidikan Kewirausahaan merupakan usaha yang dilakukan oleh perguruan tinggi kepadamahasiswa guna menumbuhkan motivasi dan membentuk sikap mental wirausaha. Untuk tujuan to be entrepreneur diadakan pelatihan ketrampilan bisnis. b. Ekstrakurikuler mahasiswa dikemas dengan sistemik dan diarahkan menumbukan motivasi dan sikap mental wirausaha. Mahasiswa menerima pembinaan untuk meningkatkan minat, bakat, serta keorganisasian guna memumpuk keterampulan berwirausaha, salah satunya dengan
program mahasiswa wirausaha. Pendidikan Kewirausahaan akan menanamkan nilai-nilai kewirausahaan yang nantinya akan membentuk pola piker dan sikap mental berwirausaha sehingga peserta didik dapat menjadi pribagi yang mandiri. Selain itu Pendidikan Kewirausahaan juga akan meningkatkan kompetensi kewirausahaan yang kedepannya akan memberikan manfaat yang besar untuk kehidupannya

Pendidikan Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut (Wibowo, 2011)pendidikan kewirausahaaan merupakan caracara atau upaya untuk menumbuhkan jiwa dan mental kewirausahaan bagi seseorang melalui institusi pendidikan maupun institusi lain, seperti lembaga pelatihan, training, dan sebagainya. Sedangkan menurut (Wisnu, 2015)pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh sebagai insan yang memiliki sebuah karakter, pemahaman, dan keterampilan. Pendidikan kewirausahaan secara umum adalah proses pendidikan yang menerapkan prinsipprinsip dan metodologi ke arah pembentukan kecakapan hidup (life skill) pada anak didiknya melalui kurikulum terintegrasi yang dikembangkan di lingkungan pendidikan. Seseorang yang mendapatkan pendidikan kewirausahaan saat masa studinya dapat membuat seseorang tersebut untuk memahami bagaimana nilainilai wirausaha yang memungkinan dapat menumbuhkan minat dalam berwirausaha. Selain itu, pendidikan kewirausahaan dalam pengetahuan intelektual yang dimiliki seorang individu nantinya dapat membantu seorang individu melakukan kreatif dan inovasi dan terjun dalam bidang wirausaha. Pendidikan Kewirausahaan dapat melalui pembelajaran mata kuliah yang mendukung nilai-nilai kewirausahaan, seperti Kewirausahaan, Sistem Pengendalian Manajemen, Pengantar Bisnis, Manajemen Strategi, dll. Menurut Endang (Mulyani, 2011)mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan melalui pendidikan kewirausahaan dan peneliti mengambil nilai tersebut sebagai indikator penilaian pendidikan kewirausahaan, antara lain:
1. Kreatif, yaitu pola berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil yang berbeda dari produk maupun jasa yang telah ada. 2. Inovatif, yaitu kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk meningkatkan serta memperkaya kehidupan.3. Mandiri,yaitu sikap dan perilaku yang tidak tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Orang yang mandiri adalah orang yang berani mengambil keputusan dan bertindak sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Sikap mandiri ini tumbuh dari adanya rasa percaya pada orang lain. 4. Realistis, yaitu kemampuan dengan menggunakan fakta atau realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan atau perbuatannya. Realistis menyesuaikan dengan keadaan dan kemampuan yang ada. 5. Komunikatif, yaitu suatu tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain

Faktor-Faktor Keberhasilan Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Berbasis Teknologi Faktor-faktor keberhasilan kewirausahaan berbasis teknologi meliputi: sikap, bakat manajemen, paten, perilaku bersemangat, investor kualitas, kecepatan inovasi, produk berkualitas tinggi untuk pasar dengan cepat, fleksibilitas, lokasi, dan keunggulan-keunggulan. Berkenaan dengan sikap inovasi yang radikal tidak berasal dari pemimpin pasar (Thomas, 2013)

Kemampuan dalam berwirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Kemampuan seseorang yang harus dimiliki dalam berwirausaha, yakni: 1.Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha. Dalam merumuskan tujuan hidup/usaha diperlukan adanya perenungan dan koreksi, yang kemudian dibaca dan diamati berulang-ulang sampai dipahami apa yang menjadi kemauannya. 2.Kemampuan memotivasi diri, yaitu untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang besar. 3.Kemampuan berinisiatif, yaitu mengerjakan sesuatu yang baik tanpa menunggu perintah orang lain, yang dilakukan berulang-ulang, sehingga menjadi terbiasa berinisiatif. 4.Kemampuan berinovasi, yang melahirkan kreativitas (daya cipta) dan setelah dibiasakan berulang-ulang akan melahirkan motivasi. Kebiasaan inovatif adalah desakan dalam diri untuk selalu mencari berbagai kemungkinan atau kombinasi baru yang dapat dijadikan perangkat dalam menyajikan barang dan jasa bagi kemakmuran masyarakat. 5.Kemampuan membentuk material, sosial, dan intelektual. 6.Kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri, yaitu untuk selalu tepat waktu dalam segala tindakan melalui kebiasaan dan tidak menunda pekerjaan. 7.Kemampuan mental yang dilandasi agama. 8.Kemampuan membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman yang baik maupun menyakitkan (Sandiasa, 2009).

Ciri-ciri, tindakan serta cara dalam berwirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang memerlukan ciri-ciri dan juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan. a.Ciri-ciri seorang wirausaha adalah: 1.Memiliki rasa percaya diri dan mampu bersikap positif terhadap diri dan lingkungannya 2.Berperilaku pemimpin 3.Memiliki inisiatif, berperilaku reatif dan inovatif 4.Mampu bekerja keras 5.Berpandangan luas dan memiliki visi ke depan 6.Berani mengambil risiko yang diperhitungkan 7.Tanggap terhadap saran dan kritik (Sandiasa, 2009). b.Menurut Timmons dan Spinelli membuat pengelompokkan yang diperlukan untuk tindakan kewirausahaan, yakni: 1. Komitmen dan determinasi 2. Kepemimpinan 3. Obsesi pada peluang 4. Toleransi pada risiko, ambiguitas, dan ketidakpastian 5. Kreativitas, keandalan, dan daya beradaptasi 6. Motivasi untuk unggul (Sandiasa, 2009). c.Kewirausahaan merupakan suatu sumberdaya dengan cara-cara baru dan berbeda, yakni: 1. Pengembangan teknologi 2. Penemuan pengetahuan ilmiah 3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada 4. Menemukan cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih banyak dengan sumberdaya yang lebih efisien (Sandiasa, 2009)

Pengertian Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Kewirausahaan dalam krisis perekonomian global, tidak mati. Barisan pengusaha baru justru tumbuh di tengah krisis global. Salah satu indikasinya, separuh lebih perusahaan dalam daftar Fortune 500 didirikan di masa resesi atau keterpurukan pasar modal. Kewirausahaan menjadi kunci penting di beberapa negara seperti Korea Selatan, Taiwan, China, dan India, karena dapat mendorong ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan memberdayakan masyarakat (Helmi, 2011). Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha dan kerja). Dalam Drummon, 2009 dituliskan sebagai berikut: “deciding on an idea for Business: discovery consists of seeing what everybody else has seen and thinking what nobody else has thought. (Albert von SzentGyörgyi) disebut “Entrepreneurial Genius”. Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian wirausaha adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang-peluang yang muncul di pasar atau di dunia kerja. Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Pengertian kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Kewirausahaan adalah suatu proses kreativitas dan inovasi yang mempunyai resiko tinggi untuk menghasilkan nilai tambah bagi produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan mendatangkan kemakmuran bagi wirausahawan (Sandiasa, 2009).

Komponen Perilaku Inovatif (skripsi, tesis, dan disertasi)

Dalam teori Kleysen & Street (dalam Kresnandito & Fajrianthi, 2012) terdapat lima komponen dalam perilaku inovatif: 1.Opportunity Exploration, mempelajari atau mengetahui lebih banyak tentang peluang untuk berinovasi. 2.Generativity, yang mengarah pada pemunculan konsep-konsep untuk tujuan pengembangan. 3.Formative Investigation, memberikan perhatian untuk menyempurnakan ide, solusi, opini dan coba untuk menginvestigasikannya. 4.Championing, praktek-praktek usaha untuk merealisasikan ide-ide. 5.Aplication, mencoba untuk mengembangkan, menguji coba, dan mengkomersilkan ide-ide inovatif.

Pengertian Perilaku Inovatif (skripsi, tesis, dan disertasi)

Perilaku inovatif menurut Price (1997) pada dasarnya merupakan kemampuan individu melakukan perubahan cara kerja dalam bentuk mengadopsi prosedur, praktek dan teknik kerja yang baru dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaanya. Gaynor (2002), mendefinisikan perilaku inovatif sebagai tindakan individu untuk menciptakan dan mengadopsi ide-ide/ pemikiran atau cara-cara baru guna diterapkan dalam pelaksanaan dan penyelesain pekerjaan. Menurut De Jong and Kemp (2003) inovasi dapat diartikan sebagai semua tindakan individu yang diarahkan pada kepentingan organisasi dimana didalamnya dilakukan introduksi dan aplikasi ide-ide baru yang menguntungkan (Prayudhayanti, 2014). Menurut Wess & Farr mengartikan perilaku inovatif adalah intensi untuk menciptakan, memperkenalkan, dan mengaplikasikan ide baru dalam kelompok dan organisasi, yang dimaksudkan untuk mengoptimalkan kinerja kelompok dan organisasi. Perilaku inovatif adalah perilaku dalam mengkreasikan dan mengkombinasikan sesuatu yang baru, apakah dalam bentuk produk atau jasa yang mampu memberikan nilai tambah sosial dan ekonomis. Perilaku tersebut

 terdiri atas menghasilkan ide, mendiskusikan ide, dan merealisasikan ide dalam bentuk produk atau jasa (Helmi, 2011). Gaynor mendefinisikan perilaku inovatif sebagai tindakan individu untuk menciptakan dan mengadopsi ide-ide/ pemikiran atau cara-cara baru guna diterapkan dalam pelaksanaan dan penyelesain pekerjaan. Menurut De Jong and Kemp mendefinisikan inovasi dapat diartikan sebagai semua tindakan individu yang diarahkan pada kepentingan organisasi dimana didalamnya dilakukan introduksi dan aplikasi ide-ide baru yang menguntungkan. Perilaku inovatif bukanlah semata-mata dipengaruhi faktor bawaan atau internal. Perilaku inovatif dalam bekerja sering muncul manakala seorang karyawan menghadapi tantangan dalam pekerjaannya, mendapat kewenangan yang luas dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya (Prayudhayanti, 2014).

Tujuan Pendidikan Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Pendidikan kewirausahaan sebagai bagian dari pendidikan nasional sangat strategis perannya dalam mewujudkanSDM kreatif. Undang-undang No.17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional/RPJPN 2005-2025 bagian penjelasan umum meletakkan dasar pemikiran dalam perencanaan jangka panjang lebih menekankan kepada kegiatan olah pikir visioner. Kegiatan ini melibatkan partisipasi seluruhelemen masyarakat termasuk perguruan tinggi. Bab II RJPN butir 3 halaman 11 menyatakan era globalisasi informasi memiliki nilai ekonomi untuk mendorong pertumbuhan serta peningkatan daya saing bangsa. Terbatasnya kemampuan masyarakat untuk mengolah informasi menjadi peluang ekonomimenjadikan perguruan tinggi dipandang bernilai srategis dalam menciptakan sumber-sumber ekonomi baru di era ekonomi berbasis pengetahuan.Pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi dimaksudkan dapat menjadi salah satu motor penggerak perekonomian bangsa. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menyatakan usaha-usaha untuk menanamkan jiwa dan semangat kewirausahaan diperguruantinggi harus digalakkan dan ditingkatkan dengan berbagai metode dan strategi yang membuat mahasiswa tertarik berwirausaha.PeraturanPemerintah Nomor41 tahun 2011pasal 18 implisit menyatakan pengembangankewirausahaan harussesuaipotensi lokal.Pemerintah pusat melakukan pemetaan potensi nasional sementara pemerintah daerah memetakan potensi daerah dalam pengembangan kewirausahaan pemuda. Pendidikan kewirausahaan diharapkan menciptakanwirausahawan baru yang bisa mendayagunakan dan meningkatkan nilai tambah potensi lokalmenjadi sumber ekonomi baru. Ciputra (2008:55) menegaskanstrategi utamauntuk menciptakan entrepreneuryang mampu merubah rongsokan menjadi emas adalah berinovasi di bidang pendidikan dengan pengintegrasian pendidikan kewirausahaan ke dalam kurikulum nasional. Bidang pendidikan menjadi sasaran strategiskarena; (a) apa yang terjadi dimasa depan adalah keadaan dunia pendidikan sekarang, entrepreneurharus dipersiapkan bukan muncul kebetulan, (b) jumlah pengangguran meningkatdan jumlah angkatan kerja tidak seimbang dengan daya serap, (c) investasi belum cukup memberikan lapangan kerja,penerapan teknologi mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia, (d) opsi pekerjaan masa depan menjadi pemilikbukan pekerja sehingga orientasi mencetak pencari kerja tidak relevan, (e) manusiaIndonesia potensial menjadi entrepreneur,hanya diperlukan perubahan sistem pendidikan, (f) jalur pendidikan strategis sebagai sarana intervensi pengembangan jiwa dan kecakapan entrepreneurship, (g) dunia pendidikan menjadi harapan dan dipercaya masyarakat, dan (h) pendidikan negara maju serius mengembangkan entrepreneurship

Pendidikan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi (skripsi, tesis, dan disertasi)

Praktek pendidikan kewirausahaan mengalami dinamika karena pengaruh faktor lingkungan mengakibatkan perbedaan taraf perkembangan di setiap negara. Pada tataran terminologi sudah terdapat perbedaan penafsiran istilah yang untuk mewakili “pendidikan kewirausahaan”seperti entrepreneurship education, entrepreneurial education, dan enterprises education.Perbedaan ini telah memunculkan isu mengenai definisidantidak selalu mengakibatkan pemikiran divergen, namun tetap belum mampu mendorong sisi evolusi pedagogisnya. Mwasalwiba (2010: 20) mengakui ada konvergensi isu-isu definitifkerangka pendidikan kewirausahaanseperti pergeseran paradigma yang merubah perspektif tentang pendidikan kewirausahaan, target,dan sasarannya.Namun, perbedaan target dan sasaran belum merubah pendidik dan stakeholerdalam penerapan pendekatan pedagogis dan penentuan indikator keberhasilan yang akandicapai dalam pendidikan kewirausahaan.Istilah entrepreneurship educationmerujuk dilakukannya sesuatu dengan penciptaansikap percaya diri kemudian menciptakan peluang secara individual. Gibb (1993: 11-34) menyatakanistilah “entrepreneurship education”dan “enterpriseeducation”secara konseptual sama namun secara kontekstual berbeda. Istilah entrepreneurship educationumum dipakai di Amerika dan Kanada,sementara enterprise educationumum dipakai di Inggris dan Irlandia. Jones&English (2004: 416) menggunakan istilah entrepreneurial educationyang diartikan sebagai proses untuk memberikan individu suatu kemampuan menemukan peluang-peluang komersial dan insight, harga diri, pengetahuan dan keterampilanuntuk melakukannya. Ketiga istilah pada prakteknya saling dipertukarkan penggunaannya.Stokes & Wilson (2009:5) menegaskan istilah “entrepreneurship”dan “entrepreneur”saling dipertukarkan penggunaannya sekaligus merupakan konsep yang bisa dipisahkan.Garavan &O’Cinneide(1994a) berpendapatada perbedaan konseptual antara entrepreneurship educationdan enterprise education(dalam

 Mwalsalwiba 2010: 25b),bahkan perbedaan kepercayaan fundamental makna entrepreneurship danenterprise(Hartshorn & Hannon,2005: 216). “Entrepreneurship”seolah menjadi kata umum (omnibus word) dan multitafsir (Jack & Anderson, 1999: 115). Perbedaan ini telah menyebabkan perbedaan perspektif didalam mengkajipendidikan kewirausahaanmeskipun secara umum definisi dan tujuannyaseragam1. Konsekwensinya diperlukan kerangka fungsionalyang memudahkan kajian terhadap pendidikan kewirausahaan

Faktor-faktor Penentu Perilaku Wirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Perilaku wirausaha dipengaruhi berbagai faktorinternal maupun eksternal. Menurut Lambing& Kuehl(2003: 25-29) ada empat faktor yang mempengaruhiyaitu;faktorindividual, budaya, kebiasaan masyarakat, dan kombinasi berbagai faktor.Faktor individual;meliputi bakat bisnis, keuletan, percaya diri, pengaturan diri(self determination), manajemen resiko, cara melihat tantangan sebagai peluang, bersahabat dengan ketidakpastian (tolerance for ambiquity), inisiatif dan kebutuhanmotivasi berprestasi, kejelasanorientasi dan sikap perfeksionis, persepsi akan waktu yang terus berjalan (perception of passing time), kreativitas, kemampuanmelihat secara holistik, faktor-faktor motivasi, dan rasa percaya diri.

 Faktor budaya;mempengaruhi nilai-nilai dan kepercayaan, kesandan cara pandang terhadap status seorangentrepreneur. Misalnya imigran asal India di Kanada memandang entrepreneurshipsebagai hal positif,sebaliknya orang Haiti kurang percaya diri.Kebiasaan masyarakat;tidak berlatarbelakang wirausaha bisa menjadi entrepreneurkarena dorongan kebutuhan atau keadaan memunculkanperilaku bersifat adaptif (adaptive response behavior).Kombinasi berbagai faktor;keputusan menjadi entrepreneurdiakibatkan banyak faktor baik internalmaupun eksternal termasukkombinasi dari ketiga faktor sebelumnya.Banyaknya faktor yang mempengaruhi bukan berarti perilaku wirausaha sulit untuk diketahui. Gerry, Susana, & Nogueira(2008:46-49) menyatakan kecenderungan kewirausahaanbisa dilihat dari; (1) karakteristik demografi individuseperti usia, jenis kelamin, status pendidikan,dan asal daerah;(2) sikap pribadi (personal traits) seperti motivasi berprestasi, anggapan tentang resiko, dan sikap terkait kontrol dan delegasi, kreativitas, kemampuan penilaian diri, dan kepemimpinan,(3) konteks yang berasumsi keputusan mengadopsi gaya hidup wirausaha akibat interaksi dengan latar belakang sosial dan persepsi terhadapkonteks seperti jenis pekerjaan yang diinginkan, dukungan informasi tentang kewirausahaan, dan pelatihan.Runco (2004:662-663), Holmgrenet al.,(2004: 7) menyatakan faktor lingkungan (kultur, organisasi, dan keluarga) sangat berpengaruh terhadap upaya pengembangan perilaku kreativitas atau kepribadian seorang wirausaha

Konsep Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Istilah kewirausahaan pertama dipergunakan tahun 1734oleh Richard Cantillon (Abas, Sudaryono, & Asep, 2011: 4) di bidang ekonomi dengan istilah “entrepreneur”.Cantillonmengartikan entrepreneursebagai pekerja mandiri dengan pendapatan tidak tentu(Lambing & Kuehl, 2003: 24).Menurut Hisrich & Peters(2002: 7-8) di abad pertengahan entrepreneurmenggambarkan orang yang mengelola produksi dalam jumlah besar. Istilah kewirausahaan berasal dari kata entrepreneurshipyang diartikan the backbone of economybermakna pusat atau pengendali ekonomi negara (tailbone of economy).Hisrich& Peter(2002:10)mendefinisikan kewirausahaan sebagai proses menciptakan sesuatu yang bernilai baru melaluiusaha dan pengorbanan waktu, resikokeuangan, fisik, sosial,dan menerima hasil keuangan, kepuasan pribadi,dan kebebasan.Menurut Nasution, Nur, & Suef(2007:4) kewirausahaan adalah segala hal yang berkaitan dengan sikap, tindakan,dan proses yang dilakukan para entrepreneurdalam merintis, menjalankan, dan mengembangkan usaha. Abaset al.,(2011:5) menyebut kewirausahaan sebagai proses dinamis untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa serta kemakmuran diciptakan individu yang berani menanggung resiko, menghabiskan waktu serta menyediakan berbagai produk barang dan jasa. Zimmerer, Scarborough, & Wilson(2008: 59) mengatakan: “kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan hasil dari proses disiplin dan sistematis dalam menerapkan kreativitasdan inovasi terhadap kebutuhan dan peluang pasar, termasuk menerapkan strategi terfokus terhadap ide dan pandangan baru untuk menciptakan produk atau jasa yang memuaskan kebutuhan pelanggan atau memecahkan masalah”

 Definisi kewirausahaanmengalami perkembangan dandipengaruhi berbagai perspektif ataupunteori.Drucker(melalui Direktorat Kelembagaan,2010: 03) menyatakan perkembangan teori kewirausahaan dipengaruhi oleh;(a) teori ekonomi yangmenyatakan peluang usaha memunculkan dan mengembangkan wirausaha, (b)teori sosiologi yang menerangkan adanya perbedaan tanggapan terhadap peluang usaha dari kelompok sosial yang berbeda-beda, (c)teori psikologi yang membahas ciri seorang wirausaha dan bukan wirausaha serta wirausaha yang berhasil dan yang tidak, dan (d)teoriperilaku yang membahas hubungan antara perilaku wirausaha dengan hasilnya.Pada tataran terminologi muncul istilah-istilah seperti “entrepreneur”, “entrepreneurship”, dan “enterprise”.Zimmerer & Scarborough (2005) mengartikan entrepreneursebagai seseorang yang menciptakan bisnis baru dalam menghadapi resikodan ketidakpastian untuk memperoleh profit dan mencapai pertumbuhandengan mengindentifikasi peluang-peluang dan mengintegrasikan sumber-sumber untukmendapat nilai tambah. Sethi (n.d:7) menegaskan entrepreneuradalah seseorang yang memulaiusaha.Proses kreasinya disebut entrepreneurship(kewirausahaan). Entrepreneurmerupakan aktor dan entrepreneurshipmerupakan kegiatan atau aksi. Dampak dari kegiatan disebut enterprise,merupakan organisasi usahayang dibentuk untuk menyediakan layanan barang maupun jasa, menciptakan pekerjaan, berkontribusi kepada pendapatan nasional, ekspor, dan pengembangan ekonomi lainnya.Istilah entrepreneurmerujuk kepada pelaku (wirausahawan)yang memulaiusaha, mencari, dan merespon tantangan.Wirausahawanberusaha mengorganisir sumber-sumber yang diperlukan dalam menciptakan dan memanfaatkan peluangdengan daya kreativitas tinggi.Entrepreneurshipmerujuk kepada proses yangbertujuan, terorganisir, terukur, dan sistematisdalam upaya mempertahankan usaha.Entreprenurshipatau kewirausahaan merupakan disiplin ilmu pengetahuan berdasarkan teori.
 Seseorang yang mampu menciptakandanatau menemukan sesuatu yang belum ada sebelumnya tidakotomatis dikatakan sebagai wirausahawan.Kaiser (2008:02) membedakanpenemu (inventor) dan wirausahawan(entrepreneur). Penemu menciptakan sesuatu yang baru,sementara wirausahawanmerakit dan mengintegrasikan sumber daya yang diperlukan untuk merubah hasil penemuan menjadi menjadi bernilai tambah.Wirausahawan memiliki kreativitas, daya inovasi, dan keberanianmenghadapi resiko dalam usaha menciptakan nilai tambah. Nilai tambah ini yang biasanya dihargai oleh pengguna dalam bentuk pertukaran nilai, baik material maupun non material. Pada pendekatan ekonomi nilai taambah diperoleh melalui pemerolehan keuntungan atau profit

Peningkatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) (skripsi, tesis, dan disertasi)

Peningkatan adalah suatu tindakan, proses, hasil atau pertanyaan menjadi labih baik, peningkatan pengembangan tersebut memiliki dua unsur, pertama peningkatan itu sendiri bisa berupa suatu tindakan, proses atau pernyataan dari suatu tujuan, yang kedua peningkatan itu bisa menunjukkan kepada perbaikan atas sesuatu. Menurut Adi D K dalam kamus bahasanya istilah peningkatan berasal dari kata tingkat yang berarti berlapis-lapis dari sesuatu yang tersususun sedemikian rupa, sehingga membentuk suatu susunan yang ideal, sedangkan peningkatan adalah kemajuan dari seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa. Peningkatan adalah proses, cara, perbuatan untuk menaikkan sesuatu atau usaha kegiatan untuk memajukan sesuatu ke suatu arah yang lebih baik lagi dari pada sebelumya (Ii & Teoretis, n.d.).Teori konsep peningkatan umumnya dikaitkan dengan konsep comparative

 advantage, yakni dimilikinya unsur-unsur penunjang proses produksi yang memungkinkan satu negara menarik investor untuk melakukan investasi ke negaranya, tidak ke negara yang lain. Dari deskripsi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa peningkatan UMKM adalah suatu proses kemajuan atau proses berkembangnya suatu UMKM tersebut dari yang menggunakan cara-cara kuno berkembang menjadi cara-cara atau sistem yang lebih baik dan lebih maju, misalnya dalam suatu UMKM diproduksi macam-macam kue dan pemasarannya adalah berjualan keliling kampung atau mendirikan lapak untuk berjualan dpinggir jalan tapi seiringnya perkembangan zaman dan majunya teknologi umkm tersebut perlu mengetahui teknik pemasaran online yang bisa mencakup pasar yang lebih luas demi kemajuan usaha yang dijalankannya. Dari peningkatan UMKM ini harus dipertimbangkan juga prosedur atau cara dlam peningkatannya yaitu :a.Membuat Business Plan Membuat perencanaan suatu program kerja meskipun terkesan sangat sederhana namun sangat penting keberadaanya bagi seluruh manajemen usaha, adanya sebuah business plan dalam usaha akan membuat semua program kerja bisa dijalankan dengan baik dan terarah maka akan terhindar dari pemborosan biaya. Jika sebuah UMKM atau perusahaan tidak memiliki business plan yang baik sejak awal, maka akan sulit bagi semua karyawan maupun pihak yang terkait dengan usaha, untuk menentukan kegiatan operasional, biaya, tujuan dan peluang yang akan diraih pada usaha berikutnya.b.Memiliki Standart Operating Prosedur Tujuan untuk menjaga kualitas produk tetap baik dan memelikisebuah panduan sistem kerja yang terarah, agar melakukan control lebih sangat mudah.c.Lakukan Segmentasi PasarSetiap market dari UMKM pasti mempunyai kebutuhan yang berbeda dengan melakukan segmentasi pasar UMKM lebih bisa mengoptimalkan setiap produk yang dikeluarkannya.
 d.Tingkat Penggunaan InternetSudah menjadi rahasia umum bahwasannya saat iniinternet hampir tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. UMKM pun harus menyadari hal ini dan menjadikannya sebagai salah satu strategi manajemen peningkatanusaha. Penggunaan internet sebagai salah satu strategi pemasaran akan menjadikan usaha berjalan efektif.e.Tingkatkan Kapasitas Informasi TeknologiMisalnya dalam bidang keuangan misalnya UMKM bisa memanfaatkan teknologi dalam mendata semua transaksi keuangan agar dapat diolah lebih cepat menjadi sebuah laporan yang bisa digunakan untuk mengambil keputusan program pembiayaan sebuah rencana bisnis ke depan. Dengan jurnal dapatkan kemudahan untuk mengelola transaksi keuangan menjadi informasi yang tepat untuj perencanaan dan peningkatan UMKM.

Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 UMKM memiliki kriteria sebagai berikut: a.Usaha Mikro, yaitu usaha produktif milik`orang perorangan atau badan usaha milik perorangan yang memenuhi kriteria yakni: -Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.-Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000 b.Usaha Kecil, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik.c.Usaha Menengah, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yangdilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar yang memenuhi kriteria: -Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus
30juta`rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau -Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UMKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 orang samapai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 20 orang sampai dengan 99 orang. Menurut Kementrian Keuangan, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK 016/1994 tanggal 27 Juni 1994 bahwa Usaha Kecil sebagai perorangan/badan usaha yang telah melakukan kegiatan atau usaha yang mempunyai penjualan atau omset per tahun setinggi-tingginya Rp. 600.000.000 atau asset (aktiva) setinggi-tingginya Rp.600.000.000 (diluar tanah dan bangunan yang ditempati ). Contohnya Firma, CV, PT, dan Koperasi yakni dalam bentuk badan usaha. Sedangkan contoh dalam bentuk perorangan antara lain pengrajin industri rumah tangga, peternak, nelayan, pedagang barang dan jasa dan yang lainnya (Klaster & Kecil, 2020)

Aspek-aspek Hardiness (skripsi, tesis, dan disertasi)

Berbagai penelitian tentang hardiness merujuk pada aspek-aspek yang dibangun olehKobasa & Maddi (2005), meliputi: a.Komitmen (commitment) Komitmen mencerminkan sejauhmana seorang individu terlibat dalam apapun yang sedang ia lakukan. Orang yang berkomitmen memiliki suatu pemahaman akan tujuan dan tidak menyerah di  bawah tekanan karena mereka cenderung menginvestasikan diri mereka sendiri dalam situasi tersebut. b.Kontrol (control) Kontrol melibatkan keyakinan bahwa individu mampu mempengaruhi kejadian-kejadian dalam hidupnya. Orang-orang yang memiliki ciri ini lebih cenderung meramalkan peristiwa yang penuh stres sehingga dapat mengurangi keterbukaan mereka pada situasi yang menghasilkan kegelisahan. Selanjutnya, persepsi mereka atas keadaan terkendali dan mengarahkan ”hal-hal internal” untuk menggunakan strategi penanggulangan yang proaktif. c.Tantangan (challenge) Tantangan merupakan keyakinan bahwa perubahan merupakan suatu bagian yang normal dari kehidupan. Oleh karena itu, perubahan dipandang sebagai suatu kesempatan untuk pertumbuhan dan perkembangan dan bukan sebagai ancaman pada keamanan.

Pengertian Hardiness (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Sukmono (2009) hardiness sebagai suatu ketahanan psikologis yang dapat membantu dalam mengelola stress. Hardinessmerupakan tipe kepribadian yang penting dalam perlawanan terhadap stress.Schultz (Nurtjahjanti & Ratnaningsih, 2011) menjelaskan bahwa individu yang memiliki tingkat hardiness yang tinggi memiliki sikap yang membuat mereka lebih mampu dalam melawan stres. Individu yang memiliki hardiness yang rendah dalam kondisi memiliki ketidakyakinan akan kemampuan dalam mengendalikan situasi. Individu dengan hardiness yang rendah memandang kemampuannya rendah dan tidak berdaya serta diatur oleh nasib. Penilaian tersebut menyebabkan kurangnya pengharapan, membatasi usaha dan mudah menyerah ketika mengalami kesulitan sehingga mengakibatkan kegagalan. Kreitner dan Kinicki (Nurtjahjanti & Ratnaningsih, 2011) menyebutkan bahwa hardiness melibatkan kemampuan secara sudut pandang atau secara keperilakuan mengubah stressor yang negatif menjadi tantangan yang positif. Merujuk pada beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hardiness adalah karakteristik kepribadian yang melibatkan kemampuan untuk mengendalikan kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan dan memberikan makna positif terhadap kejadian tersebut sehingga tidak menimbulkan stres pada individu yang bersangkutan.

Ciri-ciri Jiwa Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Rianto (2013) ciri-ciri jiwa kewirausahaan sebagai berikut: a)Mempunyai spirit yang tegas untuk memimpikan keberhasilan usahanya. Boleh dikatakan, pengusaha adalah pemimpi, dia selalu berusaha merealisasikan mimpi. b)Berani menanggung resiko baik resiko kegagalan maupun resiko sukses dari usaha yang digelutinya. c)Gigih dan bekerja keras. Ia selalu berprinsip bahwa hanya dengan bekerja keras dan gigih maka usahanya akan bisa berkembang jauh ke depan. d)Selalu antusias dan energik dalam menghadapi tantangan, dalam merencanakan, memulai, membangun dan mengembangkan usaha yang digelutinya.e)Memiliki prinsip dan jiwa self confident yang tinggi. Ia selalu meyakini dirinya dalam menjalani usaha-usaha meskipun b dia berada di tempat yang masih asing baginya. Namun demikian ia juga mampu menyerap dan mendengarkan pendapat orang lain. Pendapat dan saran orang lain yang lebih berpengalaman dalam bisnis dapat dijadikan acuan. Meskipun demikian, biasanya tidak seluruh saran dan pendapat tersebut sesuai dengan bisnis yang sedang dikembangkan; karena the nature dan lingkungan bisnis yang dikembangkan belum tentu sama dengan orang lain. f)Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik sehingga memberikan kenyamanan bagi mitra atau lingkungan bisnisnya. g)Selalu yakin dan berani untuk mencoba mengembangkan usaha yang baru. h)Mampu memahami kebutuhan orang lain sehingga dijadikan sebagai peluang bagi bisnisnya. i)Selalu bekerja keras dan tidak mudah putus asa dan menyerah setiap ada kegagalan dan kendala dalam menjalankan usahanya. j)Berusaha meningkatka (Sumantri, 2000)n pengetahuannya. Seorang wirausaha yang sukses tidak pernah merasa puas, dia selalu merasa kurang dan kurang sehingga ia selalu tertantang untuk dapat mengasah dan meningkatkan pengetahuannya. k)Memiliki kemampuan untuk memimpin. Setidaknya menjadi pemimpin bagi dirinya dalam mengambil keputusan yang terkait dengan usahanya. Seorang pembaharu (innovator). Ia seringkali berpikiran jauh kedepan dan sangat kreatif dalam melihat suatu peluang usaha yang baru.

Dimensi Jiwa Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Fatkhurrahman (2016) dapat dijelaskan bahwa dimensi kewirausahaan antara lain: Kemamuan kuat untuk berkarya (utamanya bidang ekonomi) dengan semangat mandiri; mampu membuat keputusan yang tepat dan berani mengambil resiko; kreatif dan inovatif;  tekun, teliti, dan produktif; serta berkarya dengan semangat kebersamaan dan etika bisnis yang sehat.

Pengertian Jiwa Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Sumarti (2008) menyatakan bahwa kewirausahaan adalah merupakan jiwa yang bisa dipelajari dan diajarkan. Jiwa kewirausahaan seseorang tercermin pada berbagai hal misalnya kemampuan kepemimpinan, kemandirian (termasuk di dalamnya adalah kegigihan), kerja sama dalam tim, kreatifitas, dan inovasi. Proses kreatif dan inovatif erat hubungannya dengan entrepreneurship (kewirausahaan). Menurut Zimerrer (Sumarti, 2008), kewirausahaan (entrepreneurship) adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. Berbeda dengan pendapat Zimerrer, menurut Prawirokusumo (Sumarti, 2008) mengemukakan bahwa wirausaha adalah orang yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidupnya, sedangkan Alma (Sumarti, 2008) menyatakan bahwa wirausaha lebih menekankan pada jiwa, semangat, kemudian diaplikasikan dalam segala aspek bidang kehidupan.  Sedangkan Peter F. Drucker (Dr. Kasmir, 2011) mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Menurut Frinces (2010) wirausaha atau entrepreneur yang berasal dari kata bahasa Perancis entreprendre yang berarti melakukan (to undertake) atau mencoba (trying). Dalam bahasa Indonesia yang sederhana wirausaha dapat dimaknai sebagai sebuah kemampuan (an ability) yang di dalamnya termasuk dalam artian ‘usaha’ (effort), aktivitas, aksi, tindakan dan lain sebagainya untuk menyelesaikan suatu tugas (task). Osborne & Gaebler (Wibowo, 2011) mengatakan bahwa dalam perkembangan dunia dewasa ini dituntut pemerintah yang berjiwa kewirausahaan (Entrepreneurrial Governement). Dengan memiliki jiwa kewirausahaan maka birokrasi dan instansi akan memiliki inovasi, optimisme dan berlomba untuk menciptakan cara-cara baru yang lebih efisien, efektif, inovatif, fleksibel dan adaptif.

Keuntungan Menjadi Wirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Pengambilan keputusan menjadi wirausaha memiliki sisi positif dan negatif yang dapat disebut sebagai keuntungan dan kelemahan menjadi wirausaha. Menurut Dewanti (2008: 9) manfaat menjadi wirausahawan dan pemilik bisnis yaitu: 1.Peluang untuk mengendalikan diri sendiri untuk menentukan sasaran yang penting. 2.Kesempatan melakukan perubahan yang dianggap penting. 3.Peluang untuk menggunakan potensi sepenuhnya. Bisnis merupakan alat aktualisasi diri dimana pertumbuhan diri hanya dibatasi oleh bakat dan kekuatan sendiri. 4.Peluang untuk meraih keuntungan tanpa batas.

 5.Peluang untuk berperan bagi masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usaha sendiri, memberikan citra yang baik bagi perekonomian nasional atau masyarakat sekitarnya adalah kepuasan pribadi baginya. 6.Peluang melakukan sesuatu yang disukai. Pendapat serupa juga disampaikan Alma (2010:4) keuntungan menjadi wirausaha adalah:1.Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri. 2.Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi seseorang secara penuh. 3.Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal. 4.Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha konkrit. 5.Terbuka kesempatan untuk menjadi bos.

Kepribadian Wirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Seorang wirausaha harus memiliki kepribadian yang mencerminkan wirausaha sesungguhnya, karena kepribadian positif yang dimiliki akan menentukan jalan berhasil atau tidak usaha yang sedang dijalani. Kepribadian mempunyai banyak arti, istilah kepribadian sering didengar sehubungan dengan keadaan seseorang atau kerakter seseorang. Menurut Machfoedz (2015: 17) seorang wirausahawan senantiasa melakukan inovasi untuk memperbaiki suatu keadaan. Dalam melakukan pencarian hal-hal yang baru, wirausahawan harus selalu memperhatikan efektifitas dan efisiensi serta kerjasama dengan pihak lain yang saling menguntungkan. Maka dari itu seorang wirausaha memiliki beberapa ciri kepribadian sebagai berikut: 1.Mengetahui sasaran target yang diinginkan 2.Mempunyai daya ingat yang baik 3.Tenang dalam reaksi 4.Optimis dalam berusaha 5.Diplomatis dalam berbicara 6.Tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan 7.Bersikap ramah dan sopan8.Bersikap tegas9.Berpengalaman luas

Perilaku Wirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Perilaku kewirausahaan memperlihatkan kemampuan pengusaha untuk melihat ke depan, berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan pemecahannya masing-masing (Suseno 2008). Menurut Suryana (2013: 22) perilaku wirausaha memiliki enam komponen penting yaitu percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil risiko, kepemimpinan, keorisanalitasan (inovatif, kreatif, dan fleksibel) dan berorientasi pada masa depan. Nilai kewirausahaan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kemandirian usaha, oleh sebab itu peningkatan nilai yang tinggi terhadap pelaku usaha kecil mampu meningkatkan tumbuhnya kemandirian usaha (Djodjobo dan Tawas 2016)

Proses Wirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Wirausaha tidak lepas dari proses menciptakan usaha baru yang termasuk dalam proses wirausaha. Menurut Slamet, etal(2016) mengartikan bahwa proses wirausaha sebagai proses dalam mengupayakan sebuah usaha baru atau produk baru kedalam pasar, memasuki pasar baru, dan penciptaan organisasi baru. Dalam hal ini menurut Slamet, etal(2016: 6) menjelaskan proses wirausaha terdiri dari empat fase yaitu:

 1.Fase Identifikasi. Fase identifikasi dan evaluasi peluang merupakan fase yang tidak mudah untuk dilakukan oleh hampir setiap wirausaha. Ini tergantung terhadap individu dan faktor luar berperan dalam kemampuan mengidentifikasi peluang tersebut. Sumber informasi yang ada dilingkungan dapat menjadi kunci keberhasilan dalammenemukan peluang yang baik, seperti informasi dari konsumen, rekan bisnis, atau relasi lainnya. Setelah peluang tersebut sudah terindentifikasi, selanjutnya peluang tersebut dievaluasi untuk menemukan peluang usaha yang terbaik dan layak untuk masuk ketahap selanjutnya. 2.Fase pengembangan rencana bisnis. Dalam fase ini ketika seorang telah mengidentifikasi sebuah peluang wirausaha, hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan sebuah perencanaan bisnis yang baik atau yang lebih dikenal dengan Business Plan. Dalam fase ini, peluang yang terindentifikasi akan lebih diperjelaskan secara rinci. 3.Fase penentuan sumbe daya. Menentukan sumber daya yang diperlukan diawali dengan menilai sumber daya yang ada pada saat ini. Sumber daya sangat penting diperlukan untuk mendirikan usaha. 4.Fase pengelolaan usaha. Dalam fase ini, sumber daya telah digunakan untuk mengimplementasikan rencana usaha yang telah disusun. Fase ini juga melibatkan evaluasi, dan sistem kontrol agar setiap permasalahan dapat terindentifikasi dan terselesaikan dengan cepat dan tepat.

Pengertian Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Suryana (2014: 2) kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang memperlajari tentang nilai, kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup dan cara memperoleh peluang dengan risiko yang dihadapinya. Daryanto (2012) mengartikan kewirausahaan sebagai kemampuan untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses. Sedangkan Hendro (2011) berpendapat bahawa kewirausahaan adalah kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada dalam diri untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal sehingga bisa meningkatkan taraf hidup di masa mendatang.

Hubungan antara orientasi kewirausahaan dengan kinerja pemasaran (skripsi, tesis, dan disertasi)

Orientasi pasar merupakan ukuran perilaku dan aktivitas yang mencerminkan implementasi konsep pemasaran. Karena setiap diskusi orientasi pasar menekankan pada kemampuan perusahaan mempelajari tentang pelanggan, pesaing, terus-menerus berpikir dan bertindak atas kejadian dan kecenderungan sekarang serta prospek pasar. Dalam penelitian Mega Usvita yang berjudul pengaruh orientasi kewirausahaan dan orientasi pasar terhadap kinerja perusahaan melalui keunggulan bersaing sebagai variabel intervening.Porter (2008) mendefinisikan orientasi kewirausahaan sebagai strategi benefit perusahaan untuk dapat berkompetisi secara lebih efektif di dalam market placeyang sama. Dalam penelitian Setyawati, dkk (2013) yang berjudul pengaruh orientasi kewirausahaan dan orientasi pasar terhadap kinerja perusahaan melalui keunggulan bersaing dan persepsi

 ketidakpastian lingkungan sebagai prediksi variabel moderas

Keunggulan bersaing (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Djodjobo dan Tawas (2014) Keunggulan bersaing merupakan strategi keuntungan dari perusahaan yang melakukan kerjasama untuk berkompetisi lebih efektif dalam pasar.Strategi yang didesain bertujuan untuk mencapai keunggulan bersaing yang terus menerus agar perusahaan dapat terus menjadi pemimpin pasar Perusahaan mengalami keunggulan bersaing ketika tindakan-tindakan dalam suatu industri atau pasar menciptakan nilai ekonomi dan ketika beberapa perusahaan yang bersaing terlibat dalam tindakan serupa (Barney, 2010). Keunggulan bersaing diharapkan mampu untuk mencapai laba sesuai rencana, meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan kepuasan pelanggan, serta melanjutkan kelangsungan hidup suatu usaha (Saiman,2014).Keunggulan bersaing dianggap sebagai keuntungan dibanding kompetitor yang diperoleh dengan menawarkan nilai lebih pada konsumen dibanding penawaran kompetitor (Kotler et al, 2012). Keunggulan bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai unggul dengan memanfaatkan berbagai sumber dayayang dimilikinya(George dan Vickery, 2004).Proses pengembangan produk baru akan mempengaruhi keunggulan bersaing produk yang dihasilkan dalam (Sismanto, 2006).

Inovasi Produk (skripsi, tesis, dan disertasi)

Inovasi produk, yang menghasilkan barang atau jasa baruanatau perbaikan dari yang telah ada dan Inovasi proses, yang menghasilkan cara baru dalam mengerjakan sesuatu proses (Widarti, 2011).Kotler (2012) mendefinisikan inovasi produk sebagai gabungan dari berbagai macam proses yang saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain. Inovasi menurut Utaminingsih (2016)didefinisikan sebagai penerapan gasasan, produk atau proses yang lebih baru. Hurley dan Hult sendiri mendefinisikan inovasi sebagai sebuah mekanisme perusahaan untuk beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis. Konsep inovasi dibedakan menjadi tiga yaitu,

 inovasi organisasi (organisational innovation), tingkat inovasi (innovativeness) dan kemampuan untuk inovasi (capasity to in(skripsi, tesis, dan disertasi)

novate).1.Tingkat inovasi organisasi (organisasional innovativeness) adalah tingkat dimana pengembangan dan implementasi gagasan yang mewakili kapabilitas perusahaan. 2.Tingkat inovasi (innovativeness) lebih merupakan aspek budaya organisasi yang mencerminkan tingkat keterbukaan terhadap gagasan baru. 3.Kemampuan untuk inovasi (capasity to innovate) adalah kemampuan organisasi untuk mengadopsi atau mengimplementasikan gagasan baru, proses dan produk baru.Perusahaan/industri mengalami dilema jika mereka tidak melakukan inovasi, perushaanakan mati. Inovasi masih tetap lebih aman daripada hanya diam.Menurut Utaminingsih (2016) inovasi merupakan cara untuk terus membangun dan mengembangkan organisasi yang dapat dicapai melalui introduksi teknologi baru, aplikasi baru dalam bentuk produk-produk baru organisasi perpaduan berbagaiaspek inovasi tersebut pada gilirannya membentuk arena inovasi.Menurut Freeman (2004) menganggap inovasi sebagai upaya dari perusahaan melalui penggunaan teknologi dan informasi untuk mengembangkan, memproduksi dan memasarkan produk yang baru untuk industri, dengan kata lain

 inovasi adalah modifikasi atau penemuan ide untuk perbaikansecara terus-menerus serta pengembangan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.Pervaiz K. Ahmed and Charles D. Shepherd, (2010) inovasi tidak hanya terbatas pada benda ataubarang hasil produksi, tetapi juga mencakup sikap hidup, perilaku, atau gerakan-gerakan menuju proses perubahan di dalam segala bentuk tata kehidupan masyarakat. Cynthia dan Hendra (2014)mengungkapkan bahwa inovasi produk ialah nilai tambah dibanding produk yang sama sehingga dapat menjadikan perusahaan memiliki keunggulan didalam pasar. Inovasi dapat dipisahkan menjadi tiga indikator yaitu, perluasan produk, peniruan produk, dan produk baru. Menurut (Amabile et al. 2007) inovasi adalah konsep yang lebih luas yang membahaspenerapan gagasan, produk atau proses yang baru. Inovasi juga didefinisiskan sebagai penerapan yang berhasil dari gagasan kreatif perusahaan.Peneliti menyimpulkan inovasi berarti suatu ide, produk, informasi teknologi, kelembagaan, perilaku, nilai-nilai, dan praktik-praktik baru yang belum banyak diketahui, diterima, dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian besar warga masyarakat dalam suatu lokalitas tertentu, yang dapat digunakan atau mendorong terjadinya perubahan-perubahan di segala aspek kehidupan masyarakat demi terwujudnya perbaikan mutu setiap individu dan seluruh warga masyarakat yang bersangkutan.

Orientasi Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Orientasikewirausahaan didefiniskan sebagai suatu sikap inovatif yang membuat perusahaan siap untuk menanggung risiko, serta untuk mencapaikepemimpinan pasar dibutuhkan pemahaman tentang lingkungan pasar, dan respon yang cepat terhadap peluang pasar (proaktif)(Benito et al (2008).Orientasi kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumberdaya untuk mencari peluang menuju kesuksesan (Sudarsono, 2015). Sejauhmana organisasi mampu mengidentifikasi sertmengeksploitasi kesempatan yang ada dan yang belum dimanfaatkan merupakan cerminan orientasi kewirausahaan Djayadiningrat dkk (2017). Orintasi kewirausahaan merupakan sistem nilai perusahaan yang nantinya menentukan arah gerak atau strategi perusahaan. Orientasi keiwrausahaan terbagi dalam lima dimensi keinovatifan, pengambilan resiko, keaktifan, keagresifan bersaing, dan otonomi (Lumpkin dan Dess, 2006).Orientasi Kewirausahaan memeliki keterkaitan dengan pencarian peluang, keberania mengambil resiko serta keputusan bertindak para pemimpin organisasi (Knight, 2004). Orientasi kewirausahaan merupakan sistem nilai perusahaan yang nantinya menentukan arah gerak atau strategi perusahaan. Orientasi kewirausahaanmerupakan sistem nilai perusahaan yang nantinya menentukan arah gerak atau strategi perusahaan. Orientasi kewirausahaan terbagi dalam lima dimensi ( Muljaningsing, 2011):1.Keinovatifan ( innovativeness) Keinovatifan adalah kecenderungan untuk terlibat dalam kreativitas dan eksperimen melalui pengenalan produk atau jasa baru serta kepemimpinan teknologi melalui riset dan pengembangan dalam proses-proses baru.2.Pengambilan resiko ( risk tasking)Pengambilan resiko adalah pengambilan tindakan tegas dengan mengeksplorasi hal yang tidak diketahui, meminjam dalam jumlah besar, dan / atau mengalokasi sumber daya yang signifikan untuk usaha dilingkungan yang tidak pasti.
 3.Keaktifan (proactiveness) Keaktifan adalah sebuah pencarian peluang, perspektif memandang ke depan yang ditandai dengan pengenalan produk baru atau jasa baru lebih dulu dalam persaingan dan bertindak dalam mengantisipasi permintaan masa mendatang. 4.Keagresifan bersaing (competitive aggressiveness)Keagresifan bersaing adalah intensitas dari upaya-upaya perusahaan untuk mengungguli pesaing dan ditandai oleh sikap atau tanggapan ofensif atau respon agresif terhadap tindakan-tindakan pesaing.5.Otonomi (autonomy)Otonomimerupakan untuk bekerja secara mandiri, membuat keputusan dan mengambil tindakan yang bertujuan untuk memajukan konsep bisnis dan membawanya pada penyelesaian

Kinerja pemasaran (skripsi, tesis, dan disertasi)

(Tjiptono et al.2010) dalam bukunya variabel kinerja pemasaran dapat diukur dari angka penjualan, pangsa pasar, pertumbuhan, intensitas ekspor (export intensity).Kinerja pemasaran merupakan ukuran prestasi yang diperoleh dari aktifitas proses pemasaran secara menyeluruh dari sebuah perusahaan atau organisasi. Strategi perusahaan selalu diarahkan untuk menghasilkan kinerja pemasaran (seperti volume penjualan, porsi pasar, tingkat pertumbuhan penjualan). Semakin

 tinggi volume penjualan, porsi pasar, dan tingkat pertumbuhan penjualan, maka semakin tinggi kinerja pemasaran.Ferdinand (2012), Kinerja pemasaran merupakan konsep untuk mengukur prestasi pasar suatu produk, dimana setiap perusahaan berkepentingan untuk mengetahui prestasi pasar dari produk-produknya.Kinerja pemasaran akan diukur dengan menggunakan unit yang terjual (peningkatan volume penjualan),pertumbuhan pelanggan dan tingkat turnover pelanggan untuk lebih menyatakan kegiatan pemasaran. Kemampuan menghasilkan laba merupakan salah satu indikator dalam pengukuran kinerja. Laba digunakan karena keluasan penggunakan tolak ukur ini untuk mengukur kinerja pada penelitian-penelitian terdahulu dimana merupakan refleksi dari keberhasilan kinerja pemasaran (Istianto, 2010).Ferdinand (2012) dalam Mudiantono dan Nur Khamidah ( 2005) menyatakan kinerja pemasaran adalah suatu yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam mengefektifkan perusahaan, meningkatkan pangsa pasar, serta profitabilitas. Kinerja pemasaran merupakan ukuran prestasi yang diperoleh dari aktifitas proses pemasaran secara menyeluruh dari sebuah perusahaan atau organisasi. Strategi perusahaan selalu diarahkan untuk menghasilkan kinerja pemasaran (seperti volume penjualan, porsi pasar, tingkat pertumbuhan penjualan). Semakin tinggi volume penjualan, porsi pasar, dan tingkat pertumbuhan penjualan, maka semakin tinggi kinerja pemasaran.
 Menurut Johnson (2012) mengukur kinerja suatu perusahaan dengan pasar dan pentingnya hubungan antara mitra yang nyata dimensi-dimensi tersebut juga dapat untuk mengukur kinerja pemasaran. Volume penjualan, pertumbuhan pelanggan dan keuntungan, pada penelitian yang lain kinerja pemasaran dapat diukur dari dimensi-dimensi di atas dengan ditambah kemampuan labaan atau profitabilitas, pertumbuhan pelanggan dan volume penjualan (Ferdinand, 2012).Menurut Tatik (2009) Kinerja pemasaran merupakan pertumbuhan penjualan yang didasarkan pada sejauh mana perusahaan mampu mempertahankan konsumen yang ada atau menambah jumlah konsumen yang baru (Gendut, 2005: 7).

Faktor Penghambat Kesuksesan Usaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Zimmerer (1996: 14-15) dalam Suryana (2017:110) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausahawan gagal dalam menjalankan usaha barunya atau menghambat kesuksesan usaha , yaitu sebagai berikut.a.Tidak kompeten dalam hal manajerialTidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.b.Kurang berpengalamanBaik dalam kemampuan teknik, memvisualisasikan usaha, mengkoordinasikan, mengelola sumber daya manusia meupun mengintegrasikan operasi perusahaan.c.Kurang dapat mengendalikan keuangan

 Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas, mengatur pengeluaran dan pemasukan secara cermat. Kekeliruan dalam pemeliharaan aliran kas akan menghambat operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.d.Gagal dalam perencanaanPerencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan, maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.e.Lokasi yang kurang memadaiLokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.f.Kurangnya pengawasan peralatanPengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurangnya pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan peralatan (fasilitas) perusahaan secara tidak efisien dan tidak efektif.g.Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusahaSikap yang setangah-setangah dalam usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setangah hati, keungkinan terjadinya gagal mennjadi lebih besar.h.Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan
 Wirausahawan yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan tidak akan menjadi wirausahawan yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu

Faktor Pendukung Kesuksesan Usaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Rambat Lupiyoadi & A. Hamdani (2006: 70) Faktor kesuksesan usaha yakniunsur bauran pemasaran jasa atas tujuh hal , yaitu:

 1.Product (produk)Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli manfaat dan nilai dari produk tersebutyang disebut “the Offer” . Terutama pada produk jasa yang kita kenal tidak menimbulkan beralihnya kepemilikian dari penyedia jasa kepada konsumen. Yang dimaksud dalam pembahasan produksi jasa disini adalah Total Produk. Total produk terdiri atas :a.Produkinti ( core product), merupakan fungsi inti dari produk tersebut b.Produk yang diharapkan (Expected Produk) c.Produk tambahan (augmented product)d.Produk Potensial (Potential Product)2.Price(harga) Strategi penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam pemberian nilai kepada konsumen dan mememngaruhi citra produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Penentuan harga juga berhubungan dengan pendapatan dan turut memengaruhi atau saluran pemasaran. Akan tetapi hal terpenting adalah keputusan dalam penntuan harga harus konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan
 3.Promotion(promosi ) Hal yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah bauran promosi (promotion mix) . Bauran promosi terdiri dari atas :a.Iklan (advertising)b.Penjualan perorangan (personal selling)c.Promosi Penjualan (sales promotion)d.Hubungan masyarakat (public relation) e.Informasi dari mulut ke mulut ( word of mouth)f.Surat Pemberitahuan langsung (direct mail)4.Place( tempat)Tempatdalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis. Lokasi berarti berhubungan dengan dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatanya . Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang memengaruhi lokasi, yaitu :a.Konsumen mendatagu pemberi jasa (perusahaan) Apabila keadaanya seperti ini maka lokasi menjadi penting. Peruahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis.b.Pemberi jasa mendatangi konsumen Dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas
 c.Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung Berarti penyedia jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telephone, computer, atau surat , dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara keduapihak terlaksana dengan baik. 5.People ( orang)Dalam hubunganya dengan pemasaran jasa, maka orang yang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat memengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam orang ini berarti berhubungan dengan seleksi, pelatihan, motivasi, dan sumber daya manusia . Untuk mencapai kualitas yang baik harus memberikan konsumen kepuasan dalam memenuhi kebutuhanya. Pentingnya orang dalam pemasaran jasa berkaitan erat dengan pemsaran internal .6.Process( proses) Proses meupakangabungan semua aktivitas, umumnya terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas, dan hal –hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen .Proses dapat dibedakan dalam dua cara yaitu :a.Kompleksitas (complexity), berhubungan dengan langkah –langkah tahapan prosesb.Keragaman (divergence), berhubungan dengan perubahan dalam langkah –langkah atau tahapan proses 7.Bukti Fisik Bukti fisik (physical Evidence) merupakan lingkungan fisik tempat jasa diciptakan dan langsung berinteraksi dengan konsumen. Ada dua jenis bukti fisik , yaitu :a.Bukti Penting ( essential Evidence) merupakan keputusan –keputusan yang dibuat oleh pemberi jasa mengenai desain dan tata letak (layout) dari gedung, ruang , dan lain –lain. b.Buki Pendukung (Peripheral Evidence) nilai tambah yang bila berdiri sendiri tidak akan berarti penting dalam proses produksi jasa. Bukti fisik membantu pemsara untuk memosisikan perusahaanya di pasar dan memberikan dukungan nyata apalagi berhubungan dengan lokasi

Faktor Pendukung Kesuksesan Usaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Rambat Lupiyoadi & A. Hamdani (2006: 70) Faktor kesuksesan usaha yakniunsur bauran pemasaran jasa atas tujuh hal , yaitu:

 1.Product (produk)Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli manfaat dan nilai dari produk tersebutyang disebut “the Offer” . Terutama pada produk jasa yang kita kenal tidak menimbulkan beralihnya kepemilikian dari penyedia jasa kepada konsumen. Yang dimaksud dalam pembahasan produksi jasa disini adalah Total Produk. Total produk terdiri atas :a.Produkinti ( core product), merupakan fungsi inti dari produk tersebut b.Produk yang diharapkan (Expected Produk) c.Produk tambahan (augmented product)d.Produk Potensial (Potential Product)2.Price(harga) Strategi penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam pemberian nilai kepada konsumen dan mememngaruhi citra produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Penentuan harga juga berhubungan dengan pendapatan dan turut memengaruhi atau saluran pemasaran. Akan tetapi hal terpenting adalah keputusan dalam penntuan harga harus konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan
 3.Promotion(promosi ) Hal yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah bauran promosi (promotion mix) . Bauran promosi terdiri dari atas :a.Iklan (advertising)b.Penjualan perorangan (personal selling)c.Promosi Penjualan (sales promotion)d.Hubungan masyarakat (public relation) e.Informasi dari mulut ke mulut ( word of mouth)f.Surat Pemberitahuan langsung (direct mail)4.Place( tempat)Tempatdalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis. Lokasi berarti berhubungan dengan dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatanya . Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang memengaruhi lokasi, yaitu :a.Konsumen mendatagu pemberi jasa (perusahaan) Apabila keadaanya seperti ini maka lokasi menjadi penting. Peruahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis.b.Pemberi jasa mendatangi konsumen Dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas
 c.Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung Berarti penyedia jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telephone, computer, atau surat , dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara keduapihak terlaksana dengan baik. 5.People ( orang)Dalam hubunganya dengan pemasaran jasa, maka orang yang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat memengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam orang ini berarti berhubungan dengan seleksi, pelatihan, motivasi, dan sumber daya manusia . Untuk mencapai kualitas yang baik harus memberikan konsumen kepuasan dalam memenuhi kebutuhanya. Pentingnya orang dalam pemasaran jasa berkaitan erat dengan pemsaran internal .6.Process( proses) Proses meupakangabungan semua aktivitas, umumnya terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas, dan hal –hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen .Proses dapat dibedakan dalam dua cara yaitu :a.Kompleksitas (complexity), berhubungan dengan langkah –langkah tahapan prosesb.Keragaman (divergence), berhubungan dengan perubahan dalam langkah –langkah atau tahapan proses 7.Bukti Fisik Bukti fisik (physical Evidence) merupakan lingkungan fisik tempat jasa diciptakan dan langsung berinteraksi dengan konsumen. Ada dua jenis bukti fisik , yaitu :a.Bukti Penting ( essential Evidence) merupakan keputusan –keputusan yang dibuat oleh pemberi jasa mengenai desain dan tata letak (layout) dari gedung, ruang , dan lain –lain. b.Buki Pendukung (Peripheral Evidence) nilai tambah yang bila berdiri sendiri tidak akan berarti penting dalam proses produksi jasa. Bukti fisik membantu pemsara untuk memosisikan perusahaanya di pasar dan memberikan dukungan nyata apalagi berhubungan dengan lokasi

Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Dun Steinhoff & John F. Burgess (1998) dalam Suryana (2017:108) menggunakan beberapa karakteristik yang diperlukan untuk mencapai pengembangan dan keberhasilan berwirausaha sebagai berikut.Pertama, untuk menjadi wirausahaan yang sukses, seseorang harus memiliki ide atau visi bisnis yang jelas serta kemauan dan keberanian untuk menghadapi risiko, baik berupa waktu maupun uang. Apabila adakesiapan dalam menggadapi risiko. Kedua, apabila ingin sukses harus membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan, dan menjalankannya. Agar usaha tersebut berhasil, selain harus bekerja keras sesuai dengan urgensinya, wirausahaan harus mampu mengembangkan hubungan, baik dengan mitra usaha maupun semua pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan. Berikut adalah gambar menuju kewirausahaan sukses menurut Dun Steinhoff (1998) dalam Suryana (2017:108):a.Memiliki visi dan tujuan usaha.b.Berani mengambil risiko waktu dan uang.c.Merencanakan, mengorganisasikan, dan menjalankan.

 d.Bekerja kerase.Membangun hubungan dengan karyawan, pelanggan, pemasok, dan yang lainnyaf.Bertanggung jawab atas kesuksesan dan kegagalan

Keberhasilan Usaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Ranto (2007:20) dalam Rahayu (2015:174) “keberhasilan berwirausaha tidaklah identik dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga menghasilkan nilai tambah”. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bisa membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak berbentuk, tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun kecilnya ukuran suatu usaha jika dimulaidari nol dan bisa berjalan dengan baik maka nilai berusahanya jelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besar yang dimulai dengan bergelimang fasilitas. Menurut David C. McClelland (1996) dalam Suryana (2006:62) mengemukakan “kewirausahaan di tentukan oleh motif berprestasi, optimisme, sikap nilai, dan status kewirausahaan atau keberhasilan”. “Orang yang berhasil dalam berwirausaha adalah orang yang dapat menggabungkan nilai, sifat utama (pola sikap), dan perilaku dengan bekal pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan praktis”. Suryana (2017:63)

 Menurut Daulay dan Ramadini (2013:3) dalamMei dan Eni(2013: 3) keberasilan usaha merupakan sesuatu keadaan yang menggambarkan keadaan lebih baik daripada sebelumnya. Menurut Waridah (1992:15) dalam Jayanti Octavia (2015:5) Keberhasilan usaha yaitu adanya peningkatan kegiatan usaha yang dicapai oleh para pengusaha industri kecil, baik dari segi peningkatan laba yang dihasilkan dicapai oleh pengusaha dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan menurut Panigoro (1983)dalam Jayanti Octavia (2015:5) keberhasilan usaha adalah sebagai suatu prestasi yang berhasil diraih oleh suatu perusahaan dari satu periode ke periode berikutnya. Dari penjelasan-penjelasan menurut pendapat ahli diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kesuksesan usaha adalah merupakan suatu kondisi dimana sebuah usaha yang dijalankan mengalami peningkatan yang lebih baik dari usaha sebelumnya.Kesuksesan tidak diraih dalam waktu yang singkat, tetapi membutuhkan proses saling mendukung untuk maju atau meningkatkan kinerja sebelumnya. menurut Hendro dalam bukunya How to become a Smart Entrepreneur And to Start A New Business,terdapa tempat faktor kunci kesuksesan, yaitu:a.Keberanian untuk mengendalikan dan mengatasi risikob.Kemampuan untuk mengurangi risiko yang akan dihadapi atau ditanggungnya c.Keteguhan hati (determinasi) yang kuat,. Keteguhan hati memerlukan kepercayaan diri yang tinggi dan kekuatan visi yang jauh ke depan. d.Pandai memanfaatkan momentum dengan intuisi yang kuat dan waktu yang tepat untuk mendapatkan keberuntungan

Sifat-Sifat Yang Harus Dimiliki Wirausahawan (skripsi, tesis, dan disertasi)

 Banyak klasifikasi yang diberikan oleh para ahliekonomi maupun psikologi tentangsifat-sifat yang harus dimiliki oleh wirausaha. Bygrave dalam Buchari Alma (2009 : 57) memberi gambaran mengenai beberapa sifat atau karakteristik dari wirausaha yang dikenal dengan istilah 10 D, yakni:1.DreamMimpi terhadap keinginan masa depan pribadi dan bisnis serta mampu mewujudkan mimpinya .2.Decisiveness Bekerja cepat, membuat keputusan secara cepat dan penuh perhitungan.3.DoersSeorang wirausaha akan langusng menindaklanjuti keputusan yang diambilnya. Mereka melaksanakan kegiatan secepat mungkin dan tidak meu menunda-nunda kesempatan yang baik di dalam bisnisnya.4.DeterminationMelaksanakan kegiatan dengan penuh perhatian, rasa tanggung jawabtinggi & tidak menyerah meski dihadapkan pada halangan dan rintangan yang berat.

 5.Dedication Seorang wirausaha yang berdedikasi terhadap bisnisnya, kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarganya untuk sementara waktu.. 6.DevotionSeorang wirausaha mencintai bisnis dan produkyang dihasilkan. Hal inilah yang mendorong keberhasilannya dalam menjual produk yang dihasilkannya.7.Details Wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor penting secara rinci. Mereka tidak mau mengabaikan faktor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya.8.DestinyBertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapai. Bebas dantidak tergantung kepada orang lain.9.DollarsMotivasinya tidak semata-mata mencari uang, tetapi uang merupakan tolok ukurkeberhasilan bisnisnya. Mereka berasumsi jika sukses berbisnis, maka pantas mendapat-kanlaba / bonus / hadiah10.Distribute wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan dalam bisnisnya kepada orang –orang kepecayaannya, yaitu orang- orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dibidang bisnis

Faktor Jiwa Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Seorang wirausahawan tentunya harus memiliki karakter tentunya ada faktor –faktor yang harus ada pada diri seorang Entrepreneuragar mampu menjadi wirausahawan yang handal dimasa yang akan datang. Menurut Soegoto (2014:35) mengungkapkan ada 4 faktor pada entrepreneur:1.The Creativity Kreatif menghasilkan sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut2.The CommitmenMemiliki komitmen yang tinggi terhadap apa yang ingin dicapai dan dihasilkan dari waktu dan usaha yang ada. 3.The RiskSiapa yang menghadapi resiko yang mungkin timbul, baik resiko keuangan, fisik dan resiko social.4.The Reward Penghargaan yang utama adalahindependensi atau kebebasan yang diikuti kebebasan pribadi. Sedangkan rewardberupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya

Jiwa kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Jiwa kewirausahaan menurut Nurcholis Madjid dalam Ramdhani (2014:2) adalah “etos yang mengarah adanya keyakinan yang kuat akan harga atau nilai sesuatu yang menjadi bidang kegiatan usaha atau bisnis”. Adapun“Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang memiliki kemampuan kreatif dan inovatif, pada setiap orang yang meyukai perubahan, pembaruan, kemajuan, dan tantangan”. Suryana (2017:10)

Pengertian Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Kewirausahaan adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup dan cara memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya (Suryana, 2013). Menurut Thomas W. Zimmerer (dalam suryana 2013:5) bahwa kewirausahaan merupakan proses dan mencari peluang yang dihadapi setiap orang dalam setiap hari. Drucker N(dalam suryana 2013) mengemukakan konsep kewirausahaan merujuk pada sifat, watak, dan ciri –ciri yang melekat pada seseorang yang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia usaha yang nyata dan dapat mengembangkanya dengan tangguh . Menurut Alma (2011:5), wirausahawan adalah seorang innovator, sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melihat peluang-peluang mempunyai semangat, kemampuan dan pikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan malas wirausaha adalah mereka yang melakukan usaha –usaha kreatif dan inovatif dengan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup (Suryana 2011)

Faktor-faktor Pendorong Keberhasilan Wirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Suryana (2014:108), keberhasilan dalam kewirausahaan ditentukan oleh tiga faktor, yaitu yang mencakup hal-hal berikut:1.Kemampuan dan kemauan. Orang yang tidak memiliki kemampuan, tetapi banyak kemauan dan orang yang memilikikemauan, tetapi tidak memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi wirausahawan yang sukses. Sebaliknya, orang yang memiliki kemauan dilengkapi dengan kemampuan akan menjadi orang yang sukses. Kemauan saja tidak cukup bila tidak dilengkapi dengan kemampuan.2.Tekad yang kuat dan kerja keras. Orang yang tidak meiliki tekad yang kuat, tetapi memiliki keamauan untuk bekerja keras dan orang yang suka bekerja keras, tetapi tidak memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang sukses.3.Kesempatan dan peluang. Ada solusi ada peluang, sebaliknya tidak ada solusi tidak akan ada peluang. Peluang ada jika kita menciptakan peluang itu sendiri, bukan mencari-cari atau menunggu peluang yang datang kepada kita. Jadi, kemampuan berwirausaha merupakan fungsi dari perilaku kewirausahaan dalam mengombinasikan kreativitas, inovasi, kerja keras dan keberanian menghadapi resiko untuk memperoleh peluang.Lambing dan Kuehl dalam Suryana (2014:109), mengemukakan tentang beberapa faktor kunci untuk mengembangkan produk, yaitu mencakup hal-hal sebagai berikut.1.Lakukanlah riset pasar secara memadai.2.Memuaskan suatu kebutuhan.3.Memiliki suatu keunggulan produk yang tinggi.4.Gunakanlah harga dan kualitas yang tepat sejak pertama kali.5.Gunakanlah saluran distribusi yang tepat

Pengertian Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Pada hakikatnya setiap insan telah tertanam jiwa wirausaha yang berarti memiliki kreativitas dan mempunyai tujuan tertentu, serta berusaha untuk mencapai keberhasilan dalam hidupnya. kita sering menyaksikan berbagai aktivitas seseorang atau sekelompok orang mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli sejumlah barang. Gambaran tersebutmerupakan gambaran kegiatan seorang wirausahawan dalam kesehariannya yang menjalankan aktivitas tanpa rasa cangggung, takut, malu ataupun minder. Semua yang mereka lakukan diperoleh dari pengalaman yang pernah mereka lakukan atau pengalaman orang lain.Menurut Kasmir (2006:16), wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.Menurut Alma(2011:5), wirausahawan adalah seorang innovator, sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melihat peluang-peluang mempunyai semangat, kemampuan dan pikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan malas.Menurut Schumpeter dalam Alma (2011:24), wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakanbentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Sukses dalam berwirausaha tidak diperoleh secara tiba-tiba atau instan dan secara kebetulan, tetapi dengan penuh perencanaan, memiliki visi, misi, kerja keras, dan memiliki keberanian secarabertanggung jawab.

Teori Outcome Expectancy (skripsi, tesis, dan disertasi)

Dapat diartikan sebagai keyakinanseseorang mengenai hasil yang akan diperolehnya jika ia melaksanakan suatuperilaku tertentu, yaitu perilaku yang menunjukkan keberhasilan. Seseorangmemperkirakan bahwa keberhasilannya dalam melakukan tugas tertentu akanmendatangkan imbalan dengan nilai tertentu juga. Imbalan ini berupa juga insentifkerja yang dapat diperoleh dengan segera atau dalam jangka panjang. Karenanyajika seseorang menganggap profesi wirausaha akan memberikan insentif yang sesuaidengan keinginannya maka dia akan berusaha untuk memenuhi keinginannyadengan menjadi wirausaha

Teori Goal Directed Behavior (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Wolman (1973),berpendapat bahwaseseorang dapat menjadi wirausaha karena termotivasiuntuk mencapai tujuan tertentu. Teori ini menggambarkan bagaimana seseorangtergerak menjadi wirausaha, motivasinya dapat terlihat langkah-langkahnya dalammencapai tujuan (goal directed behavior). Diawali dari dorongan need, kemudiangoal directed behavior, hingga tercapai tujuan.Seseorang terjun dalam duniawirausaha diawali dengan adanya kebutuhan-kebutuhan, ini mendorong kegiatan-kegiatan tertentu, yang ditujukan pada pencapaian tujuan.

Teori Life Path Change (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Shapero dan Sokol (1982) dalam Sadeli (2011), tidak semua wirausahalahir dan berkembang mengikuti jalur sistematis dan terencana. Banyak orang yangmenjadi wirausaha justru tidak melalui proses yang direncanakan. Antara laindisebabkan oleh:a.Negative displacementSeseorang menjadi wirausaha karena sesuatu kondisi yang kurang menguntungkanmisalnya, tertekan, terhina, perceraian, atau karena tidak terakses dalam dunia kerja.b.Being between thingsOrang-orang yang baru keluar dari ketentuan, sekolah, kadangkala seperti memasukidunia baru yang belum mereka mengerti dan kuasai. Sementara mereka harus berjuanguntuk mempertahankan hidup. Disinilah wirausaha menjadi pilihan.c.Having positive pull;adanya dukungan dari orang lain seperti dari mitra,investor, pelanggan atau mentor mendorong keberanian untuk masuk menjadiwirausaha

Sistem Pemasaran (skripsi, tesis, dan disertasi)

Pemasaran atau distribusi yaitu suatu macam kegiatan ekonomi yang berfungsi membawa atau menyampaikan barang dari produsen ke konsumen (Mubyarto,1989).Keyser and Juita, (2005) yang menyatakan bahwa banyak petani tembakau, terutama di Jawa dimana perusahaan rokok besar berada, menjual langsung ke perusahaan rokok atau menjual tembakau kepada pedagang/tengkulak dalam bentuk tembakau rajangan.

Penentuan Harga Produk (skripsi, tesis, dan disertasi)

Kotler (2005), berpendapat bahwa harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedangkan unsur lainnya dapat menimbulkan biaya. Penetapan dan persaingan harga merupakan masalah yang utama yang dihadapi para perusahaan. Harga bersifat fleksibel, dapat diubah dalam waktu cepat. Dahl dan Hammond (1977) menyatakan bahwa secara umum perilaku pasar dapat diketahui dengan mengamati praktek penjualan dan pembelian yang dilakukan oleh masing-masing lembaga tataniaga, sistem penentuan harga, kemampuan pasar untuk menerima sejumlah komoditi yang dijual, stabilitas pasar, sistem pembayaran dan kerjasama diantara berbagai lembaga tataniaga

Kelebihan Dan Kelemahan Pasar Oligopsoni (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Dian (2016) Adapun kelebihan dan kekurang pasar oligopsoni. Kelebihan pasar oligopsoni adalah sebagai berikut :

 1.Hak penjual terlindungiMeskipun yang berkuasa adalah pembeli, harga yang ada di pasar oligopsoni stabil dan tidak merugikan para produsen. Di sini hak penjual akan selalu terpenuhi dengan adanya beberapa pembeli yang berkuasa.2.Pembeli tidak bisa seenaknya sendiriPembeli oligopsoni dan monopsoni tidaklah sama, bila di pasar monopsoni pembeli ini hanya satu dan bisa berbuat seenaknya sendiri. Dalam hal menentukan harga atau urusan apapun ketika mereka seenaknyasendiri maka mereka akan sulit mendapatkan sebuah keuntungan para penjual tidak mau menjual produknya ke pihak tersebut namun ke pembeli lain yang mau bekerjasama dengan baik.3.Keadilan dijunjung tinggiMeskipun di bilang pasar persaingan tidak sempurna, pasar oligopsoni ini tetap mengutamakan keadilan terbukti dengan adanya pemerataan pendapatan dan tidak adanya kecurangan serta kebebasan yang disalahgunakan.Adapun kekurangan pasar oligopsoni adalah sebagai berikut :1.Kualitas produk kurang terjagaTidak seperti pasar monopsoni yang hanya terdapat satu pembeli sehingga kualitas produk akan selalu diutamakan dan dijaga mutunya. Namun ketika kita berada di pasar oligopsoni maka ada beberapa produk yang kualitasnya tidak terjaga hal ini dikarenakan para penjual lalai dan menganggap mudah menjual produknya karena ada beberapa pembeli di dalamnya. Hal ini bisa menjadikan sebuah efek negatif bagi sebuah perekonomian ketika para produsen sudah tidak memperhatikan kualitas barangnya maka otomatis perekonomian akan mundur.2.Terjadinya manipulasiKelemahan lain yang kita temukan di dalam pasar oligopsoni adalah ketika beberapa pembeli di dalamnya mengadakan sebuah kerjasama maka mereka akan mampu memanipulasi sebuah keadaan yang tentunya akan merugikan para produsen atau penjual. Bisa jadi mereka bekerjasama untuk membeli produk dengan harga yang murah dan lain sebagainya.
 3.Kreatifitas kurangDengan adanya kemudahan dalam jual beli karena dukungan dari adanya beberapa pembeli, maka penjual hanya fokus pada produksi dan produksi sebanyak mungkin tidak pernah memikirkan sebuah hal yang baru dan inovatif sehingga tidak adanya kreatifitas pada diri mereka. Hal ini tentunya bisa menjadi berbahaya ketika pembeli berkurang dan persaingan antar produsen meningkat maka mereka akanmengalami kesulita tanpa adanya kreatifitas yang dimiliki

Ciri-ciri Pasar Oligopsoni (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Dian (2016) ciri-ciri yang dimiliki oleh pasar oligopsoni. Adapun ciri-ciri tersebut antara lain :1.Terdapat beberapa pembeliCiri utama yang dimiliki oleh pasar oligopsoni adalah terdapat beberapa pembeli yang menguasai pasar dimana mereka menjadi aktor penting di dalamnya. Alur pasar bisa tetap berjalan jika para pembeli ini tetap melaksanakan tugasnya dengan baik yakni membeli produk-produk yang dihasilkan oleh para produsen. Para pembeli ini menjadi penguasa namun tidak selamanyabisa berbuat semaunya, karena di sini tidak hanya

 satu pembeli tapi ada beberapa pihak jadi ketika melakukan kesalahan sedikit saja maka mereka akan tersaingi oleh pembeli lainnya. Pembeli di sini bukan sembarang orang namun merupakan pihak-pihak yang benar-benar memiliki modal banyak dan chanel yang kuat.2.Pembeli didominasi oleh distributor bukan konsumenPembeli merupakan konsumen yang membeli produk dan langsung mengkonsumsinya atau menggunakannya. Namun dalam pasar oligopsoni ini unik karena pembelinyadidominasi oleh para distributor. Mereka membeli produk dari produsen untuk dijual kembali kepada konsumen. Inilah salah satu ciri khas yang dimiliki oleh pasar oligopsoni dimana pembelinya bukan konsumen namun distributor yang menjadi jembatan produsen ke konsumen. Inilah yang menjadi ciri dari pembeli oligosoni yang memerankan peran sebagai penyalur jadi pembeli sekaligus penjual. 3.Produk yang diperjual belikan merupakan bahan mentahDalam pasar oligopsoni bukan produk siap jadi yang tinggal dibeli oleh pembeli. Namun di sini produk yang diperjual belikan adalah bahan mentah ataupun setengah jadi. Karena pada dasarnya dalam pasar oligopsoni ini para pembeli akan mengolah dan menyempurnakan produk yang telah dibeli untuk menjadi lebih menarik setelah itu baru dijual kepada konsumen. Dengan begitu pasti produk yang dijual di sini merupakan bahan mentah ataupun setengah jadi, dan tidak akan ada produk yang sudah jadi karena dengan hal itu pembeli tidak akan mendapatkan keuntungan lebih. Inilah latar belakang timbulnya pasar oligopsoni. 4.Harga cenderung stabilHarga yang ada dalam pasar oligopsoni cenderung stabil tidak turun dan tidak naik, naik turun pun juga tidak terlalu ekstrim. Hal ini dikarenakan oleh sebuah situasi pasar yang mengharuskan harga tetap stabil. Dalam hal ini pembeli dan penjual sama-sama memiliki ketergantungan, ketika penjual menaikkan harga maka pembeli akan berpindah ke penjual lain yang harganya lebih murah, begitu juga sebaliknya ketika pembeli berbuat seenaknya menawar produk dengan tidak wajar maka pembeli ini akan sulit mendapatkan apa yang mereka butuhkan karena penjual lebih memilih menjual produknya ke pembeli lainnya. Selain itu ketika ada permasalahan ekonomi seperti deflasi dan inflasi baik pihak pembeli dan penjual saling bekerjasama untuk menghadapi dan mengatasinya.5.Barang yang semacamDalam satu pasar oligopsoni produk yang diperjual belikan tidak beragam namun sesuai dengan potensi yang ada. Misalkan disekitar pasar banyak peternakan sapi penghasil susu maka pasar oligopsoni di daerah tersebut dikuasai oleh produk susu saja. Selain itu ketika di daerah tersebut memiliki potensi berupa cengkeh, maka pasar oligopsoni yang ada di daerah tersebut produk yang dijual adalah cengkeh. Ketika dalam pasar sudah terdapat berbagai produk atau varian maka pasar ini tidak dibilang oligopsoni namun pasar seperti pada umumnya.6.Pendapatan merataDalam pasar oligopsoni pendapatan cenderung merata tidak seperti pasar monopoli dan monopsoni yang hanya satu pihak yang kaya dan jaya. Namun di pasar oligopsoni ini tidak bisa hanya satu pihak yang kaya, karena di dalam pasar ini terdapat beberapa pembeli sehingga tidak ada penjual yang dirugikan atau tidak laku karena para pembeli akan mendistribusikan dana yang mereka miliki kepada para penjual sehingga pendapatan di sini akan merata

Pengertian Pasar Oligopsoni (skripsi, tesis, dan disertasi)

Oligopsoni didefinisikan sebagai sebuah pasar dimana tersusun oleh relatif sedikit perusahaan yang membeli sumberdaya yang pada akhirnya dapat mempengaruhi harga pasar untuk sumber daya yang digunakan dalam produksi (Penson, 2010). Oligopsoni merupakan suatu tindakan dari perusahaan-perusahaan yang dominan di dalam pasar untuk menghadapi strategi yang dijalankan pesaingnya yang dalam pelaksanaanya memiliki dua macam tindakan yang dilakukan oleh pelaksanannya yaitu:1.PersainganPerusahaan dalam kegiatannya akan mencari cara untuk mengalahkan pesaingnya untuk meraih keuntungan yang maksimum, dan proses ini akan terus menerus terjadi dengan setiap perusahaan menggunakan strategi masing-masing untuk menjatuhkan pesaingnya.2.KesepakatanPerusahaan terdorong melakukan kerjasama dilandaskan oleh kebutuhan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya. Dengan melakukan kerjasamaperusahaan akan dapat memaksimumkan keuntungan yang pada akhirnya akanmelampaui keuntungan perusahaan-perusahaan tersebut tidak bekerja sama.

Akan tetapi, apabila di dalam suatu kesepakatan diantara perusahaan-perusahaan oligopsoni ini dapat terjadi dua kemungkinan, yaitu perusahaan-perusahaan tersebut tetap bersaing secara diam-diam dengan berlomba-lomba penetapan harga yang lebih tinggi agar produsen lebih memilih untuk menjual produknya ke perusahaan tersebut atau berkerjasama dengan baik dan bergabung serta bertindak seperti perusahaan monopsoni dengan menguasai teknologi yang sedikit serta menetapkan hargabeli produk yang rendah. Bentuk kemungkinan yang terakhir merupakan suatu bentuk kolusi.Kolusi merupakan suatu bentuk kerjasama illegal dimana adanya kesepakatan diantara perusahaan-perusahaan oligopsoni dalam penentuan harga serta pembagian wilayah pangsa pasar masing-masing perusahaan yang pada akhirnya untuk meningkatkan keuntungan (Jaya, 1997).

Kelebihan Dan Kelemahan Pasar Oligopoli (skripsi, tesis, dan disertasi)

Kelemahandan kelebihan dari pasar oligopoli yaitu: Kelemahan yang pertama ialah harga barang menjadi lebih tinggi dan jumlah barang-barang yang dapat dinikmati masyarakat adalah kurang dari apa yang didapat dalam persaingan. Sedangkan kelebihan dari pasar ini adalah persaingan yang tidak terlalu luas sehingga persaingan masihdapat dikurangi lebih lanjut(Sukirno, 2005).Kelebihan pasar oligopoli :1.Memberi kebebasan memilih bagi pembeli.

 2.Mampu melakukan penelitian danpengembangan produk.3.Lebih memperhatikan kepuasan konsumenkarena adanya persaingan penjual.4.Adanya penerapan teknologi baru.Kelemahan pasar oligopoli :1.Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan.2.Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorongtimbulnya inflasi.3.Bisa timbulpemborosan biaya produksi apabila adakerjasama antar oligopolis karena semangatbersaing kurang.4.Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilikfaktor produksi.5.Sulit ditembus/dimasuki perusahaan baru.6.Bisa berkembang ke arah monopoli

Ciri-ciri Pasar Oligopoli (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Alam (2007)berpendapat bahwaterdapat 6 ciri-ciri dari pasar oligopoli yaitu, 1) terdapat banyak pembeli dipasar; 2) hanya ada beberapa penjual; 3) produk yang dijual bisa bersifat homogen dan juga bisa berbeda, namun memenuhi standar tertentu; 4) terdapat hambatan untuk memasuki pasar bagi perusahaan baru; 5) adanya saling ketergantungan; 6) penggunaan iklan sangat intensif.Selain itu, Sukirno (2005) berpendapat bahwa ciri-ciri dari pasar oligopoli adalah:1.Menghasilkan barang standar maupun barang berbeda corak.2.Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat tangguh.3.Pada umumnya pasar oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan.

Pengertian Pasar Oligopoli (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Sukirno (2005), pasar oligopoli adalah pasar yangterdiri dari hanya beberapa orang saja. Kemudian ada yang mengungkapkan bahwa pasar oligopoli adalah pasar dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan saja (Alam, 2007).Menurut Bangun (2007), pasar oligopoli adalah merupakan bentuk pasar yang termasuk pada jenis pasar tidak sempurna. Dalam pasar oligopoli, perusahaan-perusahaan yang ada di pasar relatif sedikitjumlahnya bila dibandingkan dengan pasar persaingan sempurna, akan tetapi lebih banyak dari pasar monopoli.Pindyck (2007) mendefinisikan pasar oligopoli sebagai pasar di mana hanya sedikit perusahaan menguasai kebanyakan atau seluruh total produksi. Produk yang dihasilkan perusahaan dalam pasar oligopoli bersifat homogen atau sejenis dan mungkin terdapat diferensiasi antar produk perusahaan. Dalam beberapa pasar oligopolistik, beberapa atau seluruh perusahaan memperoleh laba yang besar dalam jangka panjang karena adanya hambatan untuk masuk (barriers to entry) yang mengakibatkan sulitnya perusahaan-perusahaan baru untuk memasuki pasar

Struktur Pasar (skripsi, tesis, dan disertasi)

Struktur Pasar menunjukkan karakteristik pasar, seperti elemen jumlah pembeli dan penjual, keadaan produk, keadaan pengetahuan penjual dan pembeli, serta keadaan rintangan pasar. Perbedaan pada elemen-elemen itu akan membedakan cara masing-masing pelaku pasar dalam industri berperilaku, yang pada gilirannya akan menentukan perbedaan kinerja pasar yang terjadi (Teguh, 2010).Struktur Pasar memiliki pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri sepertijenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri. Di dalam analisa ekonomi struktur pasar dibedakan menjadi empat yaitu pasar persaingan sempurna (perfect competition), pasar monopoli (monopoly), pasar persaingan mono-polistik (monopolistic competition), pasar oligopoli (oligopoly) (Pracoyo, 2006).

Karakteristik Wirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

McClelland dalam Mudjiarto dan Wahid (2006) menyatakan ada 9karakteristik utama yang terdapat dalam diri seorang wirausaha yaitu :a)Dorongan berprestasi: semua wirausahawan yang berhasil memiliki keinginanyang besar untuk mencapai suatu prestasi.b)Bekerja keras: sebagian besar wirausahawan “mabuk kerja”, demi mencapaisasaran yang diinginkan dan dicita-citakan.c)Memperhatikan kualitas: wirausahawan menangani dan mengawasi sendiribisnisnya sampai mandiri, sebelum ia memutuskan untuk memulai denganusaha yang baru lagi.d)Sangat bertanggung jawab: wirausahawan sangat bertanggung jawab atasusaha mereka, baik secara moral, legal maupun mental.e)Berorientasi pada imbalan: wirausahawan mau berprestasi, kerja keras,bertanggung jawab dan mereka mengharapkan imbalan yang sepadandenganusahanya. Imbalan itu bukan hanya berupa uang tetapi juga berupa sebuahpengakuan dan penghormatan.f)Optimis: wirausahawan hidup dengan doktrin yaitu semua waktu baik untukbisnis dan segala sesuatu itu adalah mungkin.g)Berorientasi pada hasil karya yang baik(excellence oriented):sering sekaliwirausahawan itu ingin mencapai kesuksesan yang menonjol, danmenuntutsegala sesuatu yang first class.h)Mampu mengorganisasikan: kebanyakan wirausahawan mampu memadukanbagian-bagian dari usahanya kedalam usahanya. Dan mereka umumnya diakuisebagai “komandan” yang berhasil.i)Berorientasi pada uang: uang yang dikejar oleh para wirausahawan bukansemata-mata untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan pengembangan usahasaja, tetapi juga dilihat sebagai ukuran prestasi kerja dan keberhasilan.

Pengertian Wirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Lupiyoadi (2007) berpendapat bahwa wirausaha adalah orang yang kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkannya untuk peningkatan kesejahteraan diri, masyarakat dan lingkungannya.Pengertian wirausaha berdasarkan pendapat Robbins dan Coulter (2010) adalah proses di mana seseorang atau sekelompok orang menggunakan usaha dan sarana yang terorganisasi untuk mengejar peluang guna menciptakan nilai dan bertumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui inovasi dan keunikan.Menurut pendapat Dewanti (2008) wirausahawan secara umum adalah orang-orang yang mampu menjawab tantangan-tantangan dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada.Sjanbandhy (2001) berpendapat bahwa, wirausaha juga dapat didefinisikan sebagai orang yangmemiliki, mengelola, dan melembagakan usahanya sendiri. Faktoryang mendorong seseorang mengambil keputusan berwirausaha dapatdiketahui melalui penilaian kepribadian khususnya pengalaman danlatar belakangnya. Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karenadalam biografi dapat dilihat pengalaman, keterampilan, dankompetensi untuk peningkatan kewirausahaan, pengembangan nilai-nilai kewirausahaan dan mendorong untuk mencetuskan ide-idekewirausahaan seseorang.Meng dan Liang dalam Hutagalung (2010) merangkum pandanganbeberapa ahli dan mendefenisikan wirausaha sebagai seorang inovator, seorangpengambil risikoatau risk taker, orang yang mempunyai visi dan misi, hasil daripengalaman kanak-kanak, orang yang memiliki kebutuhan berprestasi tinggi sertaorang yang memiliki locus of controlinterna

Kompetensi yang harus dimiliki seorang wirausahawan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Dan & Bradstreet (1993) dalam Mulyatiningsih (2011, hlm. 145) kompetensi yang harus dimiliki seorang wirausahawan yaitu diantaranya:1.Knowing your business (Mengetahui usaha apa yang akan dilakukan)Sebagai seorang wirausaha tentunya harus mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan usaha atau bisnis yang akan dijalankannya. Misalnya seperti seseorang yang akan menjalankan bisnis perhotelan maka ia harus memiliki pengetahuan tentang perhotelan, begitu pula dengan bisnis yang lainnya.2.Knowing the basic business management (Mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis)Yaitu bagaimana cara merancang usaha, mengorganisasikan serta mengendalikan perusahaan termasuk dapat menmperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui tentang management bisnis yaitu memahami kiat, cara proses dan pengelolaan keseluruhan sumber daya perusahaan secara efektif dan efesien.3.Having the proper attitude (Memiliki sikap yang baik terhadap usaha yang dijalankannya)Yaitu sebagai seorang wirausaha harus mimiliki sifat sebagai pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif yang bersungguh-sungguh serta tidak setengah hati.

 4.Having adequate capital(Memiliki modal yang cukup)Modal tidak hanya berbentuk materi saja tetapi juga rokhani. Kepercayaan serta keteguhan hati merupakan modal utama dalam berwirausaha, dengan begitu harus memiliki cukup uang, cukup tenaga, memiliki tempat, mental yang kuat, serta dukungan dari keluarga.5.Managing finances effectivelly (Memiliki kemampuan mengatur atau mengelola keuangan)Yaitu dengan mencari sumber dana dan menggunakannya secara tepat serta mengendalikan secara akurat.6.Managing time effectivelly(Memiliki kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin)Yaitu kekmampuan mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.7.Managing people (Memiliki kemampuan untuk mengendalikan orang –orang dalam menjalankan usaha)Yaitu kekmampuan merencanakan, mengatur, megarahkan, menggerakkan atau memotifasi mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.8.Satisfying customer by providung high quality product (Memiliki kemampuan menyediakan barang dan jasa yang bermutu)Yaitu kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan.9.Knowing how to competence (Mengetahui strategi atau cara bersaing)Wirausaha harus dapat mengungkapkan kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman dirinya dan pesaing. Ia harus menggunakan analisis SWOT baik terhadap dirinya maulun terhadap pesaing

Sifat-sifat Yang Harus Dimiliki Wirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Seorang wirausaha haruslah seseorang yang mampu melihat kedepan. Menurut Marbun dkk dalam Buchari (2010, hlm. 52) sifat yang harus dimiliki seorang wirausaha yaitu sebagai berikut:a.Percaya diriSifat-sifat utama tersebut dimulai dari pribadi yang mantap, tidak mudah terombang-ambing oleh pendapat dan sran orang lain, akan tetapi tidak langsung menolak saran-saran orang lain dan menjadikannya sebagai masukan untuk di pertimbankan.b.Berorientasi pada tugas dan hasilOrang ini tidak mengutamakan prestise dulu tapi mengedepankan prestasi. Setelah berhasil, prestisenya akan naik.c.Berorientasi kepada masa depanSeorang wiraushawanharus mempunyai visi masa depan, tentang tindakan yang hendak dilakukan dan hasil yang ingin dicapai

 d.Kepemimpinan Ini merupakan faktor kunci bagi seorang wirausha. Dengan keunggulan di bidang kepemimpinan, seorang wirausha akan sangat memperhatikan orientasi pada sasaran, hubungan kerja atau personal dan evektivitas. Kepemimpinan merupakan sebuah proses kegiatan seseorang untuk menggerakan orang lain dengan cara memimpin, membimbing, memengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu supaya dicapai hasil yang diharapkan.e.Keorisinilan Sifat orisinal tidak selalu ada pada diri seseorang. Orisinal tidak bereti baru, tetapi mencerminkan hasil kombinasi baru atau reintergrasi dari komponen-komponen yang sudah ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Johanes dalam Walgito (1999, hlm. 35) minat dapat digolongkan menjadi dua yaitu antaralain minat intrinsik dan ekstrinsik. Minat intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam diri seseorang tanpa adanya pengaruh dari luar, minat intrinsik dapat timbul karena adanya pengaruh dan sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, motovasi, jenis kelamin dan harapan berkerja. Sedangkat minat ekstrinsik merupakan minat yang timbul pada diri sendiri seorang karena adanya pengaruh dari luar seseorang tersebut, minat ekstrinsik timbul karena

 adanya pengaruh dari latar belakang status sosial ekonomi orang tua, minat orang tua, informasi, dll. Berikut faktor pendorong minat berwiraushamenurut Bygrave dalam Buchari (2011, hlm. 11) antara lain:a.Faktor Personal, menyangkut aspek kepribadian:1.Adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan seseorang2.Adanya pemutusan hubungan kerja, tidak ada pekerjaan lain3.Komitmen atau minat tinggi pada bisnis4.Dorongan karena faktor usia5.Keberanian mananggung risikob.Faktor Environment, menyangkut hubungan dengan lingkungan fisik:1.Adanya sumber-sumber yang bisa dimanfaatkan seperti modal, tabungan, warisan, bangunan, dan lokasi strategis2.Adanya persaingan dalam dunia kehidupan3.Kebijakan pemerintah, adanya kemudahan lokasi berusaha, fasilitas kredit dan bimbingan usaha4.Mengikuti latihan kursus bisnis atau incubator bisnisc.Faktorsosiological, menyangkut hubungan dengan keluarga dan sebagainya:1.Adanya hubungan-hubungan atau relasi bagi orang lain2.Adanya pengalaman bisnis sebelumnya3.Adanya bantuan keluarga dalam berbagai kemudahan4.Adanya dorongan dari orang tua untuk membuka usaha5.Adanya tim yang dapat diajak kerja sama dalam berusahaAdapun motivasi berwirausaha menurut Kartawan (2010, hlm 59) mengemukakan motivasi berwirausaha yaitu bahwa orang yang memiliki motivasi yang lebih tinggi akan menetapkan target yang akan dicapainya sedikit lebih tinggi dari apa yang biasa dicapainya, hal tersebut akan memaksakan dirinya untuk bekerja lebih baik, lebih keras, lebih ulet, dan lebih tekun sehingga mendorong mengaktualkan seluruh potensi yang dimilikinya yang pada gilirannya akan mampu mencapai target yang telah ditetapkan tersebut

Ciri-ciri Seorang Wirausaha Yang Mandiri (skripsi, tesis, dan disertasi)

Dalam menciptakan kemandirian berwirausaha maka seseorang harusmempunyai pengetahuan serta keterampilan baik yang diperoleh melalui jalur pendidikan formal maupun non formal, pelatihan dan berbagai kursus yang menunjang dalam keberhasilan uasaha yang dijalankan. Adapun sikap dan mental yang harus dimiliki seorang wirausaha, menurut Jamil (2017, hlm. 7) antara lain:a.Percaya diriSeorang wirausaha harus memiliki rasa percaya diri. Dengan percaya diri seorang wirausaha dapat merealisasikan gagasannya serta memanfaatkan skillyang dimilikinya untuk manjadikan sebuah peluang mambuat usaha. Hal tersebut dapat terlaksana juka seorang wirausaha memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi.b.Berpikir positif Berpikir positif merupakan kemampuan berpikir seseorang untuk menilai pengalaman-pengalaman dalam hidupnya. Dengan berpikir positif maka seseorang akan mendapatkan kebahagiaan dan ketentraman serta dapat berpikir optimis bahwa usaha yang akan dijalankan akan berhasil.c.Dapat bergaulDengan bergaul seseorang dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan, keluarga, masyarakat, serta memiliki rasa toleransi terhadap orang lain, maka akan terciptanya relasi yang luas yang dapat memberikan keuntungan bagi usaha yang dijalankan.d.Dapat menjualSebagai seorang wirausaha harus mampu menjual dan memasarkan produk atau jasanya kepada masyarakat. Sebagai tenaga penjual harus mampu meyakinkan pembeli agar terdarik dengan apoa yang penjual tawarkan baik berupa jasa atau produk. Seorang penjual harus bisa menyesuaikan keadaan lingkungan sekitar dengan melihat masyarakatnya yaitu masyarakatbawah, menengah dan atas. Dengan begitu jasa atau produk yang ditawarkan dapat disesuaikan dengan kemampuan golongan masyarakat.e.Jujur Seorang wirausaha harus bersikap jujur, baik, dalam berbicara maupun bertindak. Sikap jujur sangat perlu agar berbagai pihak percaya terhadap apa yang akan dilakukan. Tanpa kejujuran, usaha tidak akan maju dan tidak di percaya konsumen atau mitra kerjanya.Selain itu seorang wirausaha juga harus memiliki keterampilan untuk menunjang keberhasilannya, antara lain keterampilan dasar dan keterampilan khusus:a.Keterampilan dasar1.Memiliki sikap mental dan spiritual yang tinggi2.Memiliki kepribadian yang unggul3.Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha4.Pandai berinisisatifb.Keterampilan khusus1.Keterampilan konsep (conceptial skill) : keterampilan melakukan kegiatan usaha secara menyeluruh berdasarkan konsep yang dibuat.2.Keterampilan teknis (technical skill) : keterampilan melakukan teknik tertentu dalam mengelola usaha3.Human skill : keterampilan bekerja sama dengan orang lain,bawahan dan sesama usahawan

Manfaat Berwirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Rusdiana (2018, hlm. 58) beberapa manfaat yang dapat diperoleh melalui berwirausaha yang tidak dapat diperoleh jika memilih berkarir atau bekerja di lembaga atau intansi milik oranglain, diantaranya adalah:a.Memiliki kebebasan untuk mengaktualisasikan potensi diri yang dimiliki. Banyak wirausahawan yang berhasil mengelola usahanya, karena menjadikan keterampilan atau hobinya menjadi pekerjaan. Dengan begitu, dalam melaksanakan aktivitas pekerjaannya dengan sukacita tanpa terbebani. Berwirausaha memiliki kebebasan untuk menentukan nasib sendiri dengan menentukan dan mengontrol sendiri keuntungan yang ingin dicapai tanpa batas.b.Memiliki peluang untuk berperan bagi masyarakat. Dengan berwirausaha, kita memmiliki kesempatan untuk berperan bafu masyarakat. Wirausahwan menciptakan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pemberian pelayanan kepada seluruh masyarakat, terutama konsumen yang dilandasi dengan tanggung jawab sosial melalui penciptaan produk yang berkualitas akan berdampak pada adanya pengekuan dan kepercayaan pada masyarakat yang dilayani.c.Adanya manfaat bagi diri sendiri dan masyarakat dalam berwirausaha dapat menjadi motivasi tersendiri untuk memulai berwirausaha. Pada dasarnya perlu didasari bahwa sebagaian besar tindakan kita dipengaruhi oleh motivasi, bukan karena terpaksa. Kesuksesan atau ketidaksuksesan seseorang dalam karier sangat bergantung pada motivasinya untuk menjalankan kariernya. Memulai menanamkan dalam hati bahwa beriwrausaha akan memberikan manfaat lain bagi kita dan masyarakat. Adapun manfaat kewirausaahan menurut Jamil (2017, hlm. 7) yaitu atara lain adalah:1.Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga mebgurangi pengangguran.2.Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan.3.Memberikan contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun, dan memiliki pribadi yang unggul yang patut untuk diteladani.

 4.Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang yang mendiri, disiplin, tekun dan jujur dalam menghadapi pekerjaan.5.Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak foya-goya dan tidak boros

Tujuan Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Kamil (2015, hlm. 120) mengemukakan tujuan kewiraushaan antara lain:a.Menciptakan inovasi dan kreativitas untuk memecahkan masalah-masalah dalam bidang usahab.Mewujudkan gagasan inovatif dari seseorang dalam bidang usahac.Mengganti tatanan ekonomi dengan mengenalkan produk, layanand.Penciptaan pengelolaan, dan menggali bahan-bahan mentah baru dalam usahae.Mengembangkan ide, menemukan cara baru dalam memecahkan masalah dan memanfaatkan peluang yang ada di masyarakat sehingga dijadikannya sebagai suatu peluang usaha.

Pengertian Wirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Wirausaha adalah orang yang mengupayakan berbagai hal kreatif dan inovatif dengan cara pengembangan ide dan memanfaatkan setiap sumber daya yang ada, guna mendapatkan peluang untuk memperbaiki hidup. Wirausaha memberikan banyak manfaat seperti membuka lowongan pekerjaan, memberi contoh ketekunan, kerja keras dan pribadi unggul serta mendidik pribadi menjadi mandiri, tekun, disiplin dan jujur dalam bekerja. Menurut Suryana (2010) dalam Hakim (2010, hlm. 3) kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovasi ke dalam dunia nyata secara kreatif.Wirakusumo (1997) dalam Hakim (2010, hlm. 3) menjelaskan kewirausahaan berasal dari terjemahan “Entrepreneurship” yang di artikan sebagai “the blackbone of economy” adalah pusat perekonomian atau pengendali perekonomian suatu bangsa. Kewirausahaan merupakan suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru atau kreatif dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih. Dari segi etimologi wirausaha berasal dari kata wira dan usaha. Wira berati pejuang, pahlawan, teladan, manusia unggul, gagah berani, berbudi luhur, dan berwatak agung. Sedangkan usaha berati berbuat sesuatu. Menurut Sudrajat (2012, hlm. 26) salah satu solusi yang ditempuh untuk mengatasi pengangguran di Indonesia adalah dengan menciptakan wirausaha, selain berpeluang dapat menghasilkan pendapatan yang besar, dengan berwirausaha juga mampu membantu pemerintah mengurangi jumlah pengangguran dengan menciptakan lapangan pekerjaan yang baru. Orang yang memiliki sikap mental wirausaha memiliki keyakinan yang kuat atau kekuatan yang ada pada dirinya.Dapat disimpulkan bahwa setiap individu dapat menjadi wirausahawan asalkan mamiliki keinginan dan mempunyai kesempatan untuk belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas (skripsi, tesis, dan disertasi)

Faktor-faktor yang mempengaruhi untuk berpikir kreatif menurut Yusuf Abu (2010:54):1.Merasa bebas dan membiasakan belajar secara otodidak.2.Bekerja dalam lingkungan yang tidak otoriter.3.Mau belajar demi mendapatkan pemahaman dan menambah informasi4.Menghindari sikap justifikasi secara berlebihan.5.Memahami berbagai macam kecenderungan.6.Cenderung evaluasi diri.7.Belajar seni melontarkan pentanyaan.8.Berinteraksi dengan orang lain sesuai dengan seni dan memiliki kepandaian dalam berinteraksi dengan orang lain.9.Mengangap pekerjaan sebagai kesenangan dan menyelesaikan sesuatu tepat pada waktunya.

Pendorong kreativitas (skripsi, tesis, dan disertasi)

Faktor-faktor pendorong kreativitas menurut Yusuf Abu (2010: 48):1.Banyak mengkaji.2.Mengamati secara sesakma.3.Meningkatkan keberagaman pemikiran.4.Meningkatkan imajinasi.5.Mengkatkan penghargaan terhadap waktu.6.Berlatih cara-cara diskusi yang metodologis.Menurut George Freedman (1998: 26) Inovasi sebagai proses implementasi ide-ide baru dengan mengubah konsep kreatif menjadi kenyataan. Tigasyarat inovasi:1.Inovasi adalah kerja. Inovasi memerlukan pengetahuan dan kecerdikan. Inovasi biasanya bekerja hanya pada satu bidang saja (Konsentrasi penuh).2.Agar supaya berhasil, investor harus membangun berdasarkan kekuatan mereka (build on their strength). Inovator yang berhasil mencari bermacam-macam peluang untuk melakukan inovasi dan kemudian mempertanyakan, dalam bidang mana yang paling sesuai dengan inovasi.3.Inovasi adalah kekayaan ekonomi dan masyarakat, karenanya inovasi harus berorientasi kepada pasar.

 Menurut Z. Heflin Frinces syarat seseorang disebut kreatif adalah:1.Keterbukaan terhadap pengalaman.2.Perhatian melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa.3.Ingin tahu.4.Menerima dan berdamai dengan lawan yang nampak.5.Mentoleransi hal-hal yang mendua / bermakna ganda.6.Mandiri dalam penilaian, pikiran dan tindakan.7.Memerlukan dan menerima otonomi.8.Percaya diri. 9.Tidak berada dalam pengawasan dan standar kelompok.10.Bersedia mengambil resiko yang telah diperhitungkan.11.Nekat, berkeras hati.

Faktor-faktor yang dapat menginspirasikan ide kreatif (skripsi, tesis, dan disertasi)

Faktor-faktor yang dapat membantu menginspirasikan ide kreativitas menurut Yusuf Abu (2010: 49-50):

 1.Tentukan keinginan.2.Jadikan tujuan jelas dan terukur.3.Membuat presepsi internal terhadap tujuan tersebut.4.Bermimpilah dengan mimpi-mimpi yang baru dan menjadikan impian itu realistis, dan menyakini bahwa impian akan menjadi nyata.5.Mempercayai otak dan kemampuan untuk merealisasikan impian tersebut.6.Konsetrasikan pemikiran terhadap keinginan bukan pada tuntutan pekerjaan yang diinginkan.7.Seimbangkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.8.Membagi tujuan dalam beberapa bagian dan memberi tegat waktunya

Manfaat kreativitas (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Albert Kurniawan (2015: 18-19) manfaat Kreativitas dalam wirausaha, karena:1.Wirausaha yang kreatif mampu membuat produk di pasar. Wirausaha tak harus menjadi penemu tetapi menjadi jembatan antara penemu dengan pasar. Mampu memberikan pengarahan kepada para penemu dan mengemasnya menjadi produk komersial yang harganya terjangkau dan mampu diterima konsumen.2.Menjadi manusia kreatif dapat menjadikan seseorang menjadi seorang pemimpin (leader) bukan peniru. Pemimpin pasar adalah orang yang memiliki citra positif atau benchmark. Menjadi penemu memungkinkan suatu produk untuk dapat ditiru, tetapi pengikut tidak mampu membuat yang lebih bagus dari pada sang pioneer.3.First Mover. Dengan kreativitas menjadikan seseorang leader yang siap dengan ide atau gagasan-gagasan yang baru.4.Kreativitas akan mencari cara atau solusi untuk membuat trobosan baru dan menciptakan pembeda yang menonjol dan disukai pasar.5.Kreativitas bermula dari sebuah ide yang muncul dari pengamatan terhadap keadaan sehari-hari anda.

Motivasi seorang menjadi wirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Motivasi seseorang menjadi seorang wirausaha menurut Basrowi (2011: 13) adalah:1)Laba. Dapat menentukan berapa laba yang dikehendaki, keuntungan yang diterima dan berapa yang akan dibayarkan kepada pihak lain ataupun pegawainya.2)Kebebasan.Bebas mengatur waktu, bebas dari supervisi, bebas aturan main yang menekan/intervensi dan bebas dari aturan budaya organisasi/perusahaan.3)Impian personal.Bebas mencapai standar hidup yang diharapkan, lepas dari rutinitas kerja dan dapat menentukan nasib/visi, misi dan impiannya sendiri

Langkah-langkah untuk melakukan suatu motivasi (skripsi, tesis, dan disertasi)

Langkah-langkah ataupun strategi yang dapat diambil dalam melakukan motivasi menurut Feinberg (H. Syamsul Arifin, 2012: 157):1.Tentukan standar yang tepat dan menyampaikan hal itu.2.Sadarilah akan praduga dan prasangka terlebih dahulu.3.Beritahukan kepada orang-orang tentang keadaan mereka.4.Berikan pujian manakala cocok.5.Kepedulian terhadap perasaan orang lain.6.Perlihatkan pengabdian pribadi.7.Belajarlah dari orang lain.8.Bersikaplah luwes.

  9.Izinkan kebebasan berbicara.10.Beri dorongan kepada orang yang inovatif dan kreatif.

Motif Motivasi (skripsi, tesis, dan disertasi)

Macam kebutuhan yang membuat terjadinya motivasi menurut Luthans (Triantoro, 2004: 177):1.Motif Primer.Motif atau kebutuhan ini adalah motif yang dibawa dari lahir atau bersifat fisiologis (physiologically based) motif ini merupakan kebutuhan dasar manusia seperti makanan, minuman, seks, yang merupakan unsur penentu bagi kelangsungan hidup manusia. Hidup manusia akan musnah (meninggal) bila kebutuhan ini tidak terpenuhi.2.Motif Umum.Motif ini terletak diwilayah abu-abu dari dua kontinum antara motif primer dan motif sekunder. Motif ini bukan hasil dari sesuatu yang dipelajari dan juga tidak bersifat fisiologis. Motif primer dipenuhi untuk meredakan ketegangan, sebaiknya motif umum ini dipenuhi untuk meningkatkan intensitas stimulasinya. Motif ini terkadang dinamakan sebagai motif stimulus. Motif yang termasuk dalam ini adalah rasa ingin tahu, aktivitas eksplorasi dan manipulasi.3.Motif Sekunder.Motif ini merupakan kebutuhan yang muncul akibat proses belajar. Motif ini merupakan motif-motif yang penting ditekankan dalam organisasi, dikembangkan dan ditumbuhkan. Beberapa dari motif ini menentukan keberhasilan organisasi. Beberapa motif ini mempengaruhi kepuasan kerja, produktivitas dan prestasi kerja karyawan

Pengertian Motivasi (skripsi, tesis, dan disertasi)

Motivasi merupakan proses prikologis yang mendasar, dan merupakan salah satu unsur yang dapat menjelaskan perilaku seseorang. Motivasi adalah faktor penentu dalam pencapaian tujuan, motivasi juga berhubungan dengan dorongan atau kekuatan yang berada dalam diri manusia. Menurut Abu Ahmadi (2004: 11) motivasi merupakan dorongan yang telah terikat pada suatu tujuan, motivasi merupakan hubungan sistematik antara suatu respons atau suatu himpunan respons dan dorongan tertentu.Menurut Azwar (2000: 15) Motivasi merupakan rangsangan, dorongan ataupun pembangkit tenaga yang dimiliki seseorang atau sekelompok masyarakat yang mau berbuat dan bekerjasama secara optimal dalam melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Menurut Hasibuan (H. Syamsul Arifin, 2012: 145) motivasi adalah pemberian daya pengerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan.
Menurut Hensey dan Blanchard (H. Syamsul Arifin, 2012: 145) manusia berdeda dengan satu dengan yang lain, tidak hanya dalam kemampuan melakukan sesuatu tetapi juga berbeda dalam kemauan untuk melakukan sesuatu dan kemampuan atau dorongan untuk melakukan sesuatu itu disebut motivasi.Menurut Sedarmayanti (2012: 146) mengatakan bahwa motivasi dapat diartikan dengan suatu daya pendorong (driving force) yang menyebabkan orang berbuat sesuatu atau yang diperbuat karena takut akansesuatu

Ruang lingkup kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Ruang lingkup kewrirausahaan menurut Basrowi (2011: 13) sangat luas dan meliputi semua bidang kehidupan antara lain:1.Bidang agraris meliputi pertanian dan perkebunan serta kehutanan.2.Bidang perikanan meliputi pemeliharaan, penetasan, makanan dan pengankutan ikan, dan lain-lain.3.Bidang pertenakan.4.Bidang perindustrian dan kerajinan meliputi industri besar, menengah, kecil dan pengrajinan (Mengolah hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan pertenakan, kehutanan).5.Bidang pertambangan dan energi.6.Bidang perdagangan.7.Bidang jasa, antara lain sebagai pedagang perantara, pemberi kredit atau perbankan, angkutan, hotel dan restoran, travel perjalanan, pengusaha asuransi. Pergudangan, koperasi dan lain-lain

Karakteristik yang harus dimiliki seorang wirausaha. (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Arman Hakim Nasution (2007: 80-81), karakteristik yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah:1.Achievementorientation yaitu kemampuan menetapkan sasaran kerja dan strategi pencapaiannya.2.Impact an influenceyaitu kemampuan meyakinkan orang lain baik secara lisan maupun tulisan.3.Analytical Thinkingyaitu kemampuan mengolah dan mengintrepetasikan data atau informasi.4.Conceptual thinkingyaitu kemampuan menarik kesimpulan akan suatu masalah.5.Initiativeyaitu mampu menghadirkan diri sendiri dalam kegiatan organisasi.6.Self confidenceyaitu kemampuan menyakinkan diri terhadap tekanan lingkungan.

 7.Interpesonal understanding, yaitu kemampuan memahami sikap atau minat orang lain.8.Concern for order, kemampuan untuk menangkap dan mencari informasi tugas.9.Information seeking, kemampuan untuk menggali informasi yang dibutuhkan.10.Team cooperation, kemampuan dalam berkerja sama dan berperan dalam kelompok.11.Expertise, kemampuan mengunakan dan mengembangkan keahlian.12.Customer service orientation, kemampuan menemukan dan memenuhi kebutuhan konsumen.13.Developing others, yaitu kesediaan mengembangkan teman kerja secara sukarela

Kemampuan yang harus dimiliki wirausaha (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Yuyun Wirasasmita (1999: 3) mengemukakan beberapa kemampuan yang harus dimiliki seorang wirausaha:1.Self Knowledge, yaitu memiliki pengetahuan akan usaha yang akan ditekuninya.2.Imagination, yaitu memiliki imajinasi, ide, prespektif serta tidak mengandalkan masa lalu.3.Practical Knowledge, yaitu memiliki pengetahuan praktis, misalnya pengetahuan teknik, desain, prosesing, pembukuan, administrasi dan pemasaran.4.Search Skill, yaitu kemampuan berkreasi, menemukan dan berimajinasi.5.Forseight, berpandangan jauh ke depan.6.Computation Skill, kemampuan untuk menghitung dan memprediksi keadaan masa datang.7.Communication skill, kemampuan untuk berkomunikasi, bergaul dan berhubungan dengan orang lain

Manfaat dan Tujuan Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Rusdiana (2012: 58), manfaat yang dapat diperoleh melalui berwirausaha adalah: 1. Memiliki kebebasan untuk mengaktualisasi potensi yang dimiliki. Banyak wirausaha yang berhasil mengelola usahanya karena menjadikan keterampilan/hobinya menjadi pekerjaannya. 2. Memiliki peluang untuk berperan bagi masyarakat. Dengan berwirausaha memiliki kesempatan untuk berperan bagi masyarakat dengan menciptakan produk yang dibutuhkan masyarakat. 3. Dapat menjadi motivasi tersendiri untuk memulai berwirausaha. Kesuksesan dan ketidaksuksesan seseorang dalam karier sangat bergantung pada motivasi untuk menjalankan kariernya. Menurut Basrowi (2011: 7), tujuan kewirausahaan adalah: 1. Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas 2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kesejahteraan masyarakat. 3. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan dikalangan masyarakat. 4. Menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh Karakteristik, sikap dan kemampuan seorang wirausahaMenurut Totol S. Wiryasaputra (2004: 3-4) menyatakan bahwa ada sepuluh sikap dasar kewirausahaan yaitu:1.Visionary(visioner) yaitu mampu melihat masa jauh ke depan, selalu melakukan yang terbaik pada masa kini, sambil membayangkan masa depan yang lebih baik. Seorang wirausaha cenderung kreatif dan inovatif.2.Positive(Bersikap positif) yaitu membantu seorang wirausaha selalu berpikir yang baik, tidak tergoda untuk memikirkan hal-hal yang bersikap negatif, sehingga dia mampu mengubah tantangan menjadi peluang dan selalu berpikir akan sesuatu yang lebih besar.

 3.Confident(Percaya diri) sikap ini akan memandu seseorang dalam setiap mengambil keputusan dan langkahnya. Sikap percaya diri tidak selalu mengatakan “Ya” tetapi berani mengatakan “Tidak” jika memang diperlukan.4.Genuine (Asli) seorang wirausaha harus mempunya ide, pendapat dan mungkin model sendiri. Bukan bearti harus menciptakan sesuatu yang betul-betul baru, dapat saja dia menjual sebuah produk yang sama dengan yang lain, namun dia harus memberi nilai tambah atau baru.5.Goal Oriented(Berpusat pada tujuan) selalu berorientasi pada tugas dan hasil. Seorang wirausaha selalu ingin berprestasi dan berorientasi pada laba, tekun, tabah, kerja keras dan disiplin untuk mencapai sesuatu yang sudah diterapkan.6.Persistent( Tahan uji) harus maju terus, memiliki semangat yang tinggi dan tenaga, pantang menyerah, tidak mudah putus asa dan bila jatuh bangkit kembali.7.Ready to face a risk( siap menghadapi resiko) resiko yang paling berat adalah bisnis gagal dan uang habis. Siap sedia menghadapi resiko, harga turun-naik,persaingan, kadang untung kadang rugi, barang tidak laku atau tidak order. Harus dihadapi penuh keyakinan, dengan membuat perencaan yang matang resiko dapat diperkecil.8.Creative(Kreatif menangkap peluang) peluang selalu ada dan lewat di depan kita. Sikapyang tajam tidak hanya mampu menangkap peluang tetapi juga menciptakan peluang9.Healty Competitor(Menjadi pesaing yang baik) kalau berani memasuki dunia usaha, harus berani menghadapi persaingan. Persaingan jangan membuat stres tetapi sebagai motivasi untuk berjalan maju dan berpikir lebih baik. Sikap positif membantu untuk bertahan dan unggul dalam persaingan.10.Democratic Leader(Pemimpin yang demokrasi) memiliki kepemimpinan yang demokrastis, mampu menjadi teladan dan inspirator orang lain. Mampu membuat orang lain bahagia tanpa kehilangan arah, dan tujuan dan mampu bersama orang lain tanpa kehilangan identitas dirinya

Kewirausahaan (skripsi, tesis, dan disertasi)

Kewirausahaan sampai saat ini definisi kewirausahaan berkembang luas. Pada dasarnya kewirausahaan adalah suatu sikap inovatif dan kreatif yang berpengaruh terhadap lingkungan sekitarnya sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang baru dan membuka lapangan kerja. Seorang wirausahaa juga seseorang yang memiliki impian yang besar dengan kerja keras yang gigih. Seorang wirausaha juga memiliki pemikiran yang berbeda dari sekelilingnya, berani mengambil resiko. Menurut Drucker dalam (Yuyus Suryana, 2010: 12) mengatakan bahwa kewirausahaan lebih merujuk pada sifat, watak, dan ciri-ciri yang melekat pada seorang yang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan gagasan inovatif dalam dunia usaha yang nyata dan dapat mengembangkan dengan tangguh. Oleh karena itu dengan mengacu pada orang yang melaksanakan proses gagasan memadukan sumber daya menjadi realitas, muncul apa yang dinamakan wirausaha (entrepreneur).Menurut wirausahaan Scarborough dan Zimmerer (2005: 4) mengatakan bahwa seorang yang dapat menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan mengabungkan sumber daya yang diperlukan sehingga sumber daya itu bisa dikapitalisikanMenurut Ropke (2004: 71) menyatakan bahwa kewirausahaan merupakan proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang telah ada (inovasi baru), tujuannya adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi masyarakat. Wirausaha mengacu pada seseorang yang melakukan penciptaan kekayaan dan nilai tambah melalui gagasan baru.

Indikator Kepribadian (skripsi, tesis, disertasi)

Adapun kepribadian terbagi menjadi beberapa aspek yang biasa disebut
‘The Big Five’ menurut Yuda Alfian (2018) yaitu sebagai berikut:
1. Ekstraversi (Extraversion)
Dimensi ini mengungkapkan tingkat kenyamanan seseorang dalam
berhubungan dengan individu lain. Individu yang memiliki sifat ekstraversi
cenderung suka hidup berkelompok, tegas, dan mudah bersosialisasi.
Sebaliknya individu yang memiliki yang memiliki sifat introver cenderung
suka menyindri, penakut, dan pendiam.
2. Mudah akur atau mudah bersepakat (Agreeableness)
Dimensi ini merujuk pada kecenderungan untuk patuh terhadap individu
lainnya. Individu yang sangat mudah bersepakat adalah individu yang senang
bekerja sama, hangat, dan penuh kepercayaan. Sementara itu, individu yang
tidak mudah bersepakat cenderung bersikap dingin, tidak ramah, dan suka
menantang.
3. Sifat berhati-hati (Conscientiousness)
Dimensi ini merupakan kepercayaan. Individu yang sangat berhati-hati
adalah individu yang bertanggung jawab, jujur, teratur, dapat diandalkan, dan
gigih. Sebaliknya, individu dengan sifat berhati-hati yang rendah cenderung
mudah bingung, tidak teratur, dan tidak bisa diandalkan.
4. Stabilitas emosi (Emotional stability)
Dimensi ini disebut berdasarkan kebalikannya yaitu neurosis.Dimensi ini
menilai kemampuan seseorang untuk menahan stress. Individu dengan
stabilitas emosi yang positif cenderung tenang, percaya diri, memiliki
pendirian yang teguh. Sementara itu, individu dengan stabilitas emosi yang
negatif cenderung mudah gugup, khawatir, depresi, dan tidak memiliki
pendirian yang teguh.
5. Terbuka dengan hal-hal yang baru (Openess to experience)
Dimensi ini merupakan dimensi terakhir yang mengelompokkan individu
berdasarkan lingkup dan keterkaitannya terhadap hal-hal yang baru. Individu
yang sangat terbuka cenderung kreatif, ingin tahu dan sensitif terhadap hal-hal
yang bersifat seni. Sebaliknya mereka yang tidak terbuka cenderung memiliki
sifat konvesional dan merasa nyaman dengan hal-hal yang telah ada.
Sedangkan indikator kepribadain yang dikemukakan oleh Robbins, S.P dan
Judge (2007) adalah sebagai berikut:
1. Sumber kendali
 Internal, kepribadian yang menyakini bahwa segala apa yang terjadi dapat
dikendalikan sendiri.
 Eksternal, kepribadian yang meyakini bahwa apa yang terjadi tergantung
pada kekuatan luar, seperti kemujuran, nasib, atau kesempatan.
2. Machiavellianisme
Kepribadian yang cenderung ke arah fragmatis, menjaga jarak emosional,
dan menyakini bahwa tujuan dapat menghalalkan segala cara.
3. Penghargaan diri
Kepribadian yang suka/ atau tidak suka terhadap diri sendiri. Individu yang
memiliki penghargaan yang tinggi terhadap diri sendiri. Individu yang memiliko
penghargaan yang tinggi terhadap diri sendiri adalah individu yang sangat yakin
bahwa kapasitasnya lebih tinggi dari tuntutan pekerjaan, suka resiko, senag
pekerjaan yang menantang.
4. Pemantauan diri
Adalah kepribadian yang mengukur kemampuan dan menyesuaikan
perilakunya kepada faktor situasional.
5. Pengambilan resiko
Adalah kepribadian yang menakar segala keputusannya dengan resiko. Bagi
pengambil resiko tinggi keputusan lebih cepat dan sedikit membutuhkan
informasi, sebaliknya yang terjadi pada pengambil resiko rendah.

Definisi Kepribadian (skripsi, tesis, disertasi)

Menurut Yuda Alfian (2018) menyatakan bahwa kepribadian adalah pola
sifat dan karakteristik tertentu, yang relatif permanen dan memberikan, baik
konsistensi maupun individu pada perilaku seseorang. Sedangkan menurut
Robbins (2008), kepribadian adalah keseluruhan cara dimana seseorang individu
bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Leila Messarra (2016) juga
berpendapat bahwa kepribadian sebagai fitur pribadi dalam mendefinisikan dan
memperkirakan perilaku manusia. Karakteristik pribadi ini juga menunjuk individu
yang berbeda, yang dapat berkontribusi pada implikasi tentang konsekuensi
perilaku.
Aditya Fitri Siregar (2009) mengatakan kepribadian adalah prediksi
mengenai perilaku seseorang dalam menghadapi situasi yang terjadi padanya.
Sedangkan Nuraida Syahril (2007) menyatakan bahwa kepribadian termasuk
organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan
caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan (skripsi, tesis, disertasi)

Menurut Hadari (2003) menyatakan bahwa faktor-faktor yang
memengaruhi kepemimpinan adalah sebagai berikut :
1. Pemimpin
Dalam kaitannya dengan Kepemimpinan, Pemimpin memang merupakan
faktor esensial dari Proses Kepemimpinan itu sendiri. Serta Pemimpin itu
memang harus mengerti apa yang harus dia tahu dan apa yang harus dia perbuat,
atau istilah lainnya The Right Man on The Right Place.
2. Pengikut (Followers)
Adalah salah satu faktor kepemimpinan yang membuat Faktor pertama itu
ada. Karena tanpa adanya Pengikut, otomatis Pemimpin pun tak ada. Oleh
karena itu Faktor Kepemimpinan dalam Pengikut ini lebih cenderung pengertian
akan apa saja yang Followers inginkan sehingga sebuah satuan fungsi
manajemen bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Serta ada pula
yang mengatakan kalau berbeda Pemimpin maka berbeda pula gaya
kepemimpinannya. Oleh karena itu Pengikut disini memang harus
menyesuaikannya dengan cepat.
3. Komunikasi
Salah satu hal yang menjembatani antara Pemimpin dan Pengikut adalah
proses Komunikasi itu sendiri. Dengan adanya komunikasi. Hubungan kerja
antara dua belah pihak baik atasan maupun bawahan dapat sinergis dan berjalan
sesuai dengan apa yang telah dirancangkan sebelumnya.
4. Situasi
Dalam sebuah situasi tertentu, terkadang kita diharusnkan untuk bertindak
secara cepat dan refleks untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu kondusifitas
situasi antara Atasan dan Bawahan memang harus saling dikuatkan agara selalu
terjadi kondisi situasi yang nyaman dan kondusif.

Indikator Kepemimpinan (skripsi, tesis, disertasi)

Ada lima indikator kepemimpinan yang dijabarkan oleh Samsul Arifin
(2019) di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Kemampuan untuk membina kerjasama dan hubungan yang baik
Lebih mengutamakan membina kerjasama dan hubungan baik dengan para
pegawai masing-masing. Selain itu, kemampuan seorang pimpinan dalam
memotivasi para pegawai pun sangat diperlukan.
2. Kemampuan yang efektivitas
Berusaha untuk dapat menyelesaikan tugas di luar kemampuannya apabila
diperlukan. Selain itu, bagi pimpinan maupun pegawai mampu menyelesaikan
tugas yang dibebankan dengan tepat waktu, serta dapat hadir tepat waktu dan
tidak terlambat.
3. Kepemimpinan yang partisipatif
Dalam pengambilan keputusan, lebih mengutamakan penentuan secara
musyawarah bersama dengan para pegawai. Pimpinan juga diharapkan mampu
dengan cepat meneliti masalah yang terjadi pada pekerjaan, sehingga masalah
dapat diselesaikan secara cepat dan tepat pula.
4. Kemampuan dalam mendelegasikan tugas atau waktu
Pimpinan diharapkan bersedia untuk membawa kepentingan pribadi dan
organisasi kepada kepentingan yang lebih luas, yaitu kepentingan organisasi
menggunakan waktu sisa untuk keperluan pribadi. Selain itu juga selalu
berusaha untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan target yang telah ditentukan
5. Kemampuan dalam mendelegasikan tugas atau wewenang
Mengutamakan tanggung jawab pimpinan dalam menyelesaikan tugas
mana yang harus ditangani sendiri, dan mana yang harus ditangani secara
berkelompok. Pimpinan harus selalu memberikan bimbingan dan pelatihan
dalam pengambilan keputusan kepada para pegawai.
Sedangkan menurut I Nyoman Jaka A. W (2013) menyatakan bahwa untuk
menjaga kinerja pada sebuah organisasi dibutuhkan suatu strategi kepemimpinan
melalui empat indikator, yaitu:
1. Kecerdasan
Berdasarkan hasil penelitian pemimpin yang mempunyai kecardasan yang
tinggi di atas kecerdasan rata-rata dari pengikutnya akan mempunyai
kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pimpinan pada umumnya
memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pengikutnya.
2. Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial
Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal
maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang
matang dan stabil. Hal ini membuat pimpinan tidak mudah panik dan goyah
dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.
3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi
Seorang pimpinan yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang
tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian
tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.
4. Sikap hubungan kemanusiaan
Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para
bawahannya mampu berpihak kepadanya

Definisi Kepemimpinan (skripsi, tesis, disertasi)

Kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpin untuk
mempengaruhi orang lain dengan cara memancing tumbuhnya perasaan yang
positif dalam diri orang-orang yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan yang
diinginkan (Veitzhal Rivai dan Deddy Mulyadi, 2012). Sedangkan menurut Alwi
Suddin (2010), kepemimpinan merupakan kecakapan atau kemampuan seseorang
untuk membujuk orang lain agar bersedia bekerja keras dalam mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Kepemimpinan adalah pola tingkah laku para
pemimpin dalam mengarahkan para bawahannya untuk mengikuti kehendaknya
dalam mencapai suatu tujuan (Arjuna Rizaldi, 2017). Samsul Arifin (2019) juga
menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu kegiatan untuk memengaruhi orang
lain dan merubah perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan, baik tujuan
perorangan maupun kelompok.
Kepemimpinan memegang peranan penting karena pimpinan adalah
seseorang yang akan menggerakan dan mengarahkan organisasi dalam pencapaian
tujuan dan seorang pemimpin perusahaan harus memiliki kemampuan
mempengaruhi dan memberi motivasi pada pegawainya, yang berdampak pada
peningkatan kinerja (I Nyoman Jaka A. W, 2013). Efektivitas kepemimpinan
seseorang tidak saja diukur bagaimana memberdayakan bawahannya, tetapi juga
kemampuannya menjalankan kebijakan organisasi melalui cara atau gaya
kepemimpinannya sehingga dapat meningkatkan kinerja (Agung Widhi K, 2012).
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain
(para bawahannya) sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan
kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenanginya
(Isniar Budiarti, 2016). Kepemimpinan yang baik adalah pemimpin yang dapat
memberikan pengaruh, informasi, pengambilan keputusan, dan memberikan
motivasi bertujuan untuk meningkatkan organisasi dan pegawai (Siagian, 2010).

Kinerja Inovasi (skripsi, tesis, disertasi)

Prajogo dan Sihal (2005) menyatakan kinerja inovatif adalah proses
bagaimana perusahaan mampu melakukan inovasi produk dan inovasi proses dalam
melakukan percepatan pengembangan produk baru, percepatan penggunaan
teknologi terbaru dalam prosesnya serta percepatan perluasan produk baru yang
dikenalkan kepasar. Menurut Lai et al (2014) dalam penelitiannya yang berjudul
“The effects of industri cluster knowledge management on innovation
performance”, indikator pengukuran kinerja inovasi diukur dengan parameter
product performance (inovasi produk) dan market performance (inovasi pasar).
Sedangkan penelitian yang dilakukan Rahayu et al (2015) digunakan 7 kriteria
untuk mengukur kinerja inovasi yaitu quality, price, production time, demand,
customer satisfaction, market share, profit rate. Kinerja inovasi merupakan kunci
untuk keunggulan kompetitif dalam lingkungan yang sangat bergejolak karna
kemampuan untuk berinovasi memiliki konsekuensi langsung bagi kemampuan
untuk bersaing di tingkat individu, perusahaan, tingkat regional dan nasional
(Sofyan, 2017).