Mulyadi (2010:13-16), menjelaskan biaya dapat digolongkan menjadi lima
golongan sebagai berikut:
1. Objek Pengeluaran. Nama objek pengeluaran merupakan dasar
penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan
bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan
bakar disebut “biaya bahan bakar”.
2. Fungsi Pokok dalam Perusahaan. Dalam perusahaan manufaktur,
biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga keiompok:
a. Biaya Produksi, secara garis besar biaya produksi ini dibagi
menjadi: biaya bahan baku, biaya tenaga keria langsung, dan biaya
overhead pabrik.
b. Biaya Pemasaran, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk
melaksanakan kegiatan pemasaran produk.
c. Biaya Administrasi dan Umum, merupakan biaya-biaya untuk
mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk.
3. Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang Dibiayai. Dalam hubungannya
dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompok menjadi dua
golongan, yaitu:
a. Biaya Langsung (direct cost) dalam kaitannya dengan produk,
biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung.
b. Biaya Tidak Langsung atau biaya overhead pabrik.
4. Perilaku dalam Kaitannya dengan Perubahan Volume Kegiatan, biaya
dibagi menjadi 4, yaitu:
a. Biaya Variabel (variable cost) adalah biaya yang jumlah totalnya
berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
b. Biaya Semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding
dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel
mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel.
c. Biaya Semi Fixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume
kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada
volume produksi tertentu.
d. Biaya Tetap (fixed cost) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap
dalam kisar volume kegiatan tertentu.
5. Jangka Waktu Manfaatnya, biaya dibagi 2 bagian, yaitu:
a. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure) adalah biaya yang
mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya
periode akuntansi adalah satu tahun kalender).
b. Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure) adalah biaya yang
hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya
pengeluaran tersebut.
Menurut Siregar, dkk (2013:36-38), pada dasarnya biaya dapat
diklasifikasi berdasarkan:
1. Biaya berdasarkan Ketertelusuran
Berdasarkan ketertelusuran biaya ke produk, biaya dapat digolongkan
menjadi dua yaitu:
a. Biaya langsung (direct cost)
Biaya langsung adalah biaya yang dapat ditelusur ke produk.
b. Biaya tidak langsung (inderect cost)
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat secara
langsung ditelusur ke produk.
2. Biaya Berdasarkan Perilaku
Berdasarkan perilakunya biaya dapat diklasifikasikan menjadi:
a. Biaya variabel (variabel cost), adalah biaya yang jumlah totalnya
berubah sebanding dengan perubahan tingkat aktivitas.
b. Biaya tetap (fixed cost), adalah biaya yang jumlahnya tidak
terpengaruh oleh tingkat aktivitas dalam kisaran tertentu.
c. Biaya campuran (mixed cost), adalah biaya yang memiliki
karakteristik biaya variabel dan sekaligus biaya tetap.
3. Biaya Berdasaarkan Fungsi
Berdasarkan fungsi pokok perusahaan, biaya dapat diklasifikasi
menjadi tiga.
a. Biaya produksi (production cost)
b. Biaya pemasaran (marketing expense)
c. Biaya administrasi dan umum (general and administrative expense)
4. Biaya Berdasarkan Elemen Biaya Produksi
Berdasarkan fungsi produksi, biaya dapat diklasifikasikan
menjaditiga, yaitu:
a. Biaya bahan baku (raw material cost)
b. Biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung (direct labour cost)
c. Biaya overhead pabrik (manufacture overhead cost), semua biaya
produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Hansen dan Mowen (2006:50-51) mengklasifikasikan biaya kedalam dua
kategori fungsional utama, antara lain:
1. Biaya produksi.
a. Bahan langsung, dapat langsung dibebankan ke produk karena
pengamatan fisik dapat digunakan untuk mengukur kuantitas yang
dikonsumsi oleh setiap produk.
b. Tenaga kerja langsung, seperti halnya biaya bahan langsung,
pengamatan fisik dapat digunakan dalam mengukur kuantitas
karyawan yang digunakan dalam memproduksi suatu produk dan
jasa.
c. Overhead, semua biaya produksi selain dari bahan langsung dan
tenaga kerja langsung dikelompokkan ke dalam satu kategori yang
disebut ongkos overhead.
2. Biaya non produksi.
a. Biaya penjualan atau pemasaran, adalah biaya yang diperlukan
dalam memasarkan, mendistribusikan dan melayani produk atau
jasa.
b. Biaya administrasi, merupakan seluruh biaya yang berkaitan
dengan penelitian, pengembangan dan administrasi umum pada
organisasi yang tidak dapat dibebankan ke pemasaran ataupun
produksi.
Carter (2009:68) menjelaskan klasifikasi biaya sebagai berikut:
1. Biaya tetap
Biaya tetap didefinisikan sebagai biaya yang secara total tidak
berubah ketika aktivitas bisnis meningkat atau menurun.
2. Biaya variabel
Biaya variabel didefinisikan sebagai biaya yang totalnya meningkat
secara proporsional terhadap peningkatan dalam aktivitas dan
menurun secara proporsional terhadap penurunan dalam aktivitas.
3. Biaya semi variabel
Biaya semi variabel didefinisikan sebagai biaya yang memperlihatkan
baik karakteristik-karakteristik biaya tetap maupun biaya variabel.
Berdasarkan uraian di atas mengenai klasifikasi atau penggolongan biaya,
dapat dinyatakan bahwa klasifikasi biaya ditujukan untuk mempermudah
manajemen dalam melakukan pengendalian terhadap biaya-biaya produksi.
Pengklasifikasian biaya ini juga memberikan informasi biaya yang berguna untuk
menentukan baik harga pokok produksi maupun harga pokok penjualan suatu
produk.