Jenis Standar Tenaga Kerja (skripsi dan tesis)

Menurutt Heizer dan Render (2009:629) manajemen operasi yang efektif
membutuhkan standar yang dapat membantu perusahaan untuk menentukan hal
berikut antara lain :
1. Muatan pekerja dari setiap barang produksi (biaya pekerja)
2. Kebutuhan staf (berapa orang yang dibutuhkan untuk memproduksi
barang yang dibutuhkan)
3. Perkiraan biaya dan waktu sebelum produksi dilaksnakan (untuk
membantu mengambil beragam keputusan dari perkiraan biaya hingga
ke keputusan untuk membuat sendiri atau membeli
4. Jumlah kru dan keseimbangan pekerjaan (siapa yang mengerjakan apa
dalam suatu aktifitas kelompok atau pada satu lini produksi
5. Tingkat produksi yang diharapkan (jadi, baik manajer maupun pekerja
tahu apa yang termasuk dalam satu hari kerja normal
6. Dasar perencanaan insentif pekerja ( apa yang menjadi acuan untuk
memberikan insentif yang tepat
7. Dasar perencanaan dan pengawasan (sebuah stabdar diperlukan untuk
mengetahui apa yang digunakan dalam penentuan efisiensi)
Standar tenaga kerja menurut Heizer dan Rende (2009:629), yang
ditetapkan secara benar mewakili waktu yang dihabiskan oleh seorang pekerja
rata-rata untuk melaksanakan akrifitas tertentu di bawah kondisi kerja normal.
Standar tenaga kerja ditetapkan dengan empat cara antara lain :
1. Pengalaman masa lalu (historical experience)
Standar tenaga kerja dapat diperkirakan berdasarkan pengalaman
historis, yakni berapa jam yang dibutuhkan pekerja untuk melakukan
suatu pekerjaan. Standar historis mempunyai kelebihan karena untuk
memperolehnya relatif mudah dan murah. Standar ini biasanya
diperoleh dari kartu waktu pekerja atau data produksi. Walaupun
demikian, standar ini tidak objektif dan kita tidak mengetahui
akurasinya, ini mencerminkan kecepatan kerja yang layak atau buruk,
dan apakah kejadian yang tidak biasa terjadi telah disertakan dalam
perhitungan. Karena variabel ini tidak diketahui, penggunaan teknik ini
tidak dianjurkan. Sebagai penggantinya studi waktu, standar waktu
yang telah ditentukan, dan pengambilan sempel tenaga lebih
dianjurkan.
2. Studi waktu (time studies)
Pengambilan waktu dengan menggunakan stopwatch atau studi waktu
yang pada awalnya diperkenalkan oleh Fredick W. Taylor ditahun
1881, menjadi metode yang paling banyak digunakan hingga sekarang,
prosedur studi waktu mencakup menghitung waktu conroh sampel
tenaga kinerja seorang pekerja dan menggunakannya sebagai standar.
Seorang pekerja yang terlatih dan berpengalaman dapat menerapkan
standar dengan delapan langkah berikut :
a. Definisikan pekerjaan yang akan diamati (setelah analisis metode
dilakukan).
b. Bagi pekerjaan menjadi elemen yang tepat (bagian dari pekerjaan
yang sering membutuhkan tidak lebih dari beberapa detik).
c. Tentukan berapa kali akan dilakukan pengamatan (jumlah siklus
atau sample yang dibutuhkan).
d. Hitung waktu dan catat waktu elemen serta tingkat kinerja.
e. Hitung waktu siklus rata-rata. Waktu siklus pengamatan ratarata (average observed cycle time) merupakan rata-rata aritmetika
dari waktu setiap elemen yang diukur, yang disesuaikan dari
pengaruh yang tidak biasa untuk setiap elemen :
a). Waktu siklus pengamatan rata-rata = (jumlah waktu yang
dicatat untuk melaksanakan setiap system)
f. Tentukan tingkat kinerja (kecepatan kerja), kemudian hitung waktu
normal total (normal time) untuk setiap unsur.
Waktu normal total = (waktu pengamatan rata-rata)
x ( faktor tingkat kinerja)
f. Tambahkan waktu normal untuk setiap unsur pekerjaan untuk
mendapatkan waktu normal total waktu pekerjaan tersebut.
g. Hitunglah waktu standar. Penyelesaian ke waktu normal total
memberikan kelonggaran, seperti kebutuhan pribadi, keterlambatan
yang dihindarkan dan kelelahan.
3. Pengambilan sampel kerja (work sampling).
Memperkirakan persentase waktu yang dihabiskan oleh seorang pekerja
paa beragam pekerjaannya. Kegunaan utama dari work sampling adalah untuk
mengetahui ratio kelambatan, yang menggambarkan persentase dari waktu tenaga
kerja atau mesin terlambat atau nganggur dan untuk menganalisa pekerjaan yang
tugasnya bukan repetitive. Prosedur pengambilan sampel kerja dapat diringkas
menjadi lima langkah antara lain :
a. Ambil sampel awal untuk mendapatkan sebuah perkiraan nilai
parameter (seperti perhitungan persentase waktu sibuk seorang
pekerja).
b. Hitung ukuran sampel yang dibutuhkan.
c. Buat jadwal untuk mengamati pekerjaan pada waktu yang layak.
d. Lakukan pengamatan dan catat aktivitas pekerja.
e. Tentukan bagaimana pekerja menghabiskan waktu mereka
(biasanya dalam persentase).
Pengambilan sampel kerja menawarkan beberapa kelebihan dibandingkan
metode studi waktu. Pertama, pengambilan sampel kerja menawarkan beberapa
kelebihan dibandingkan metode studi wakrtu. Kedua, Pengamat tidak
membutuhkan pelatihan yang khusus dan tidak diperlukan dapat ditunda kapan
saja dengan menghasilkan sedikit dampak pada hasil. Ketiga, Penelitian sampel
kerja dengan menghasilkan sedikit dampak pada hasil. Keempat, prosedur yang
ada hanya sedikit mengganggu dan karenanya tidak menyebabkan pekerjaan.
Kelemahan dari pengambilan sampel kerja adalah (1) tidak membagi
elemen kerjaselengkap studi waktu, (2) pengambilan sampel kerja dapat
menghasilkan hasil yang biasa atau tidak benar, jika pengamat tidak mengikuti
rute perjalanan dan pengamatan yang acak, dan (3) karena tidak mengganggu,
pengambilan sampel kerja cenderung kurang akurat, terutama saat pekerjaan yang
diamati meiliki waktu siklus pendek.
Standar pekerja dibutuhkan untuk sebuah sistem operasi yang efisien.
standar pekerja dibutuhkan bagi perencanaan produksi, perncanaan pekerjaan,
pembuatan anggaran, dan mengevaluasi kinerja. Standar pekerja juga dapat
digunakan sebagai dasar sistem insentif.
4. Data Historis
Untuk melaksanakan study waktu dengan stopwatch ada beberapa kendala
antara lain, tenaga kerja yang sering tidak suka dijadikan subjek dari study dan
sering menunjukkan sikap yang tidak kooperatif serta sulitnya melakukan
pembobotan pekerjaan. Namun demikian, penggunaan waktu historis mempunyai
beberapa kelemahan antara lain sulit untuk menggunakan waktu historis ini untuk
membuat waktu standar secara abstrak tanpa melakukan study waktu.
1. Data standar atau data waktu standar yang ditetapkan sebelumnya.
Suatu pembagian pekerjaan manual menjadi elemen dasar kecil yang
waktunya telah ditetapkan dan dapat diterima secara luas. Beberapa perusahaan
menggunakan sebuah perpaduan dari penelitian menggunakan stopwatch dan
standar waktu yang telah ditentukan, terutama di saat mereka bertujuan untuk
menguji hasil yang didapatkan.