Menurut Hurrel (dalam Munandar, 2008) sumber stress yang menyebabkan
seseorang tidak berfungsi optimal atau yang menyebabkan seseorang jatuh sakit,
tidak saja datang dari satu macam pembangkit tetapi dari beberapa pembangkit stress.
Sebagian dari waktu manusia adalah untuk bekerja, karena itu lingkungan pekerjaan
mempunyai pengaruh yang besar terhadap kesehatan seorang pekerja. Pembangkit
stress di pekerjaan merupakan pembangkit stress yang besar terhadap kurang
berfungsinya atau jatuh sakitnya seorang tenaga kerja yang bekerja.
Hurrel (dalam Munandar, 2008) Faktor-faktor di pekerjaan yang berdasarkan
penelitian dapat menimbulkan stress dikelompokkan dalam lima kategori,yaitu ;
a. Beban kerja dan intrinsik dalam pekerjaan
Beban kerja adalam pekerjaan katagorinya adalah tuntutan fisik dan tuntutan
tugas, tuntutan fisik: kondisi fisik misalnya faktor kebisingan, panas,
penerangan dan lain sebagainya, sedangkan faktor tugas mencakup; kerja
malam. beban kerja dan penghayatan dari resiko bahaya. Tuntutan fisik yaitu
kondisi fisik kerja mempunyai pengaruh terhadap faal dan psikologis
seorang tenaga kerja. Kondisi fisik dapat merupakan pembangkit stress,
tuntutan tugas menurut penelitian menunjukkan bahwa shift kerja /kerja
malam merupakan sumber stress bagi pekerja pabrik roti. Beban kerja
berlebih dan beban kerja terlalu sedikit merupakan pembangkit stress.
b. Peran dalam organisasi
Setiap tenaga kerja bekerja sesuai dengan perannya dalam organisasi artinya
setiap tenaga kerja mempunyai kelompok tugasnya yang harus dilakukan
sesuai dengan aturan-aturan yang ada dan sesuai dengan yang diharapkan
oleh atasannya,namun demikian tenaga kerja tidak selalu berhasil untuk
memainkan perannya tanpa menimbulkan masalah. Kurang baiknya fungsi
peran merupakan pembangkit stress yang meliputi konflik peran dan ketidak
jelasan kerja.
c. Pengembangan karir
Pengembangan karir merupakan pembangkit stress yang potensial yang
mencakup ketidakpastian pekerjaan, promosi yang berlebih atau promosi
yang kurang.
d. Hubungan dalam pekerjaan
Hubungan dalam pekerjaan yang tidak baik terungkap dalam gejalagejalanya dalam kepercayaan yang rendah, minat yang rendah dalam
pemecahan masalah dalam organisasi, komunikasi antar pribadi yang tidak
sesuai antara pekerja, ketegangan psikologis dalam bentuk kepuasan kerja
yang menurun dan penurunan kondisi kesehatan.
e. Struktur dan Iklim organisasi
Faktor stress yang dikenali dalam katagori ini adalah terpusat pada sejauh
mana tenaga kerja dapat terlihat atau berperan serta pada support sosial.
Kurangnya peran serta atau partisipasi dalam pengambilan keputusan
Robbins (2001) mengidentifikasikan tiga perangkat faktor, meliputi
lingkungan (environmental), organisasional (organizational), dan individual yang
bertindak sebagai sumber potensial dari stres. Stres bergantung pada perbedaan
individual seperti pengalaman kerja dan kepribadian. Gejalanya dapat muncul
sebagai keluaran atau hasil fisiologis, psikologis, dan perilaku dan tergambar pada
model bagan dibawah ini (Robbin, 2001).