Manajemen Talenta(skripsi dan tesis)

a. Pengertian Manajemen Talenta
Manajemen talenta merupakan aspek penting dalam
organisasi yang berkaitan dengan tata kelola anggota organisasi
dengan tujuan membentuk maupun mendapatkan talent terbaik
untuk dapat mengisi posisi-posisi kunci di dalam organisasi.
Pandangan mengenai manajemen talenta datang dari berbagai ahli,
antara lain:
1) Dessler (2013) mendefinisikan manajemen talenta sebagai
proses perencanaan yang berorientasi pada tujuan dan
terintegrasi, merekrut, mengembangkan, mengelola, dan
memberi kompensasi kepada karyawan.
2) Menurut Sareen dan Mishra (2016) manajemen talenta dapat
didefinisikan sebagai proses merekrut, melatih, mengelola
mengembangkan, menilai, dan memelihara sumber daya yang
paling berharga milik organisasi yaitu orang-orang.
3) Menurut Pella dan Inayati manajemen talenta adalah proses
pengelolaan dan pendayagunaan talent yang ada didalam
organisasi untuk memberikan kepastian ketersediaan talent
sesuai dengan kebutuhan organisasi, baik aspek kompetensi inti
organisasi maupun aspek kepemimpinan yang akan datang
(Kusuma, 2017).
4) Menurut Kehinde (2012) manajemen talent adalah penerapan
strategi atau sistem terpadu yang dirancang untuk meningkatkan
produktivitas di tempat kerja dengan mengembangkan proses
yang lebih baik untuk menarik, mengembangkan,
mempertahankan dan memanfaatkan orang dengan
keterampilan dan kecakapan yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan bisnis saat ini dan futur.
b. Tujuan Manajemen Talenta
Menurut Smilansky (2008) tujuan dari manajemen talenta
adalah:
1) Untuk mengambangkan tim unggul dalam organisasi dalam
menghadapi persaingan
2) Untuk memperoleh calon pengganti posisi kunci dalam
organisasi
3) Untuk memungkinkan saling pengisian antar resekutif bari
berbagai latar belakang fungsional, geografis, dan bisnis
sehingga dapat mengambangkan inovasi dan memanfaatkan
sebaik mungkin sumberdaya internal yang ada di organisasi
4) Untuk mengembangkan peluang peluang karir yang diperlukan
5) Untuk membengun budaya yang mampu mendorong eksekutif
terbaik menunjukan kinerjanya dipuncak potensinya
6) Untuk memastikan adanya peluang-peluang bagi karyawan
yang bertalenta untuk dapat meningkat dengan cepat
7) Agar dapat mempromisikan adanya keragaman eksekutif dalam
posisi kunci
8) Untuk merangcang proses asesmen yang hasilnya melebihi
perspektif manajer tersebut
9) Untuk membangun rasa memiliki perlunya karyawan terbaik
c. Manfaat Manajemen Talenta
Pella dan Inayati mengungkapkan bahwa secara garis besar
ada 3 manfaat utama dari keberadaan dan pelaksanaan proses
menejemen talenta didalam organisasi (Kusuma, 2017) diantaranya:
1) Hasil manajemen talenta yang baik akan mendukung dalam
persaingan organisasi
2) Adanya kepastian ketersedian talent atau sumber daya manusia
berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan mengisi posisi kunci
di organisasi
3) Menejemen talenta yang baik akan membentuk persepsi yang
baik dari masyarakat terhadap organisasi yang mempunyai
reputasi yang baik, sekaligus mendorong anggota organisasi
untuk tetap bertahan dalam organisasi.
d. Kerangka Kerja Manajemen Talenta
Menurut Pella dan Inayati, proses manajemen talenta
tertuang dalam kerangka manajemen talenta yang disusun
berdasarkan komponen komponen inti (Kusuma, 2017). Komponen
inti tersebut meliputi berbagai proses , antara lain:
1) Proses perekrutan dan seleksi, meliputi upaya yang dilakukan
organisasi dalam mengidentifkasi keterampilan teknis,
kompetensi, komitmen, karakter dan berbagai unsur talenta lain
yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, untuk selanjutnya
melakukan pencarian dan seleksi atas sumber daya manusia
yang memenuhi berbagai kriteria tersebut
2) Proses orientasi, berkaitan dengan program organisasi dalam
menyambut talenta baru yang masuk ke organisasi melalui
pengenalan formal dan informal untuk dapat memperkenalkan
organisasi kepada talenta baru tersebut, sehingga dapat segera
memberikan hasil dan kontribusi kepada organisasi.
3) Proses manajemen kinerja, berkaitan dengan upaya dan cara
yang dilakukan organisasi dalam hal pengelolaan kinerja
keseluruhan bagian dari organisasi, untuk memastikan tiap
bagian tersebut memberikan kontribusi terhadap produktivitas
dan nilai perusahaan secara maksimal dan konsisten.
4) Proses pengakuan dan retensi, meliputi upaya yang dilakukan
organisasi untuk mengidentifkasi dan memberikan pengakuan
dan penghargaan terhadap talenta-talenta dalam organisasi
melalui pemberian insentif atau imbalan, sehingga talentatalenta tersebut bertahan dan tetap berusaha memberikan
kontribusi secara maksimal.
5) Proses pendidikan dan pelatihan, berkaitan dengan upaya yang
dilakukan organisasi dalam memberikan kesempatan dan
fasilitas kepada talenta yang berada dalam organisasi untuk
mengembangkan kemampuan, keterampilan dan pengetahuan
melalui program-program pengembangan dan pelatihan yang
memberikan peningkatan sesuai dengan kebutuhan organisasi
dan perubahan lingkungan bisnis.
6) Proses pengembangan kaderisasi, berkaitan dengan upaya
organisasi untuk menjaga ketersediaan talenta-talenta yang akan
mengisi posisi penting dalam organisasi. Pengembangan
kaderisasi meliputi kegiatan investasi dan pengembangan
kemampuan talenta yang ada dalam organisasi untuk dapat
memiliki kualifkasi sebagai pemimpin atau komponen inti
dalam organisasi di masa depan.