Perubahan Organisasi (skripsi dan tesis)

Perubahan merupakan sesuatu hal yang pasti (terjadi, dan akan
terjadi), hal mana sudah diketahui oleh manusia sejak zaman dahulu, yang
diungkapkan mereka melalui kata-kata “Panta Rei” (bahasa belanda: alles
verandert – bahasa inggris: everything changes), sama dengan organisasi
juga mengalami perubahan yang berkelanjutan.
Perubahan berarti bahwa kita harus berubah dalam cara mengerjakan
atau berpikir mengenai sesuatu dengan demikian perubahan adalah membuat
sesuatu menjadi berbeda, sedangkan maksud dari perubahan tersebut untuk
mencapai tujuan tertentu baik bagi individu maupun organisasi. untuk
memahami perubahan organisasi secara teoritis, penulis mengumpulkan
beberapa definisi dan konsep dari beberapa ahli. Menurut Michel Beer
dalam Mardhatillah (2009: 32), menyatakan perubahan itu adalah memilih
tindakan yang berbeda dari sebelumnya, perbedaan itulah yang
menghasilkan sesuatu perubahan. Jika pilihan hasilnya sama dengan yang
sebelumnya berarti akan memperkuat status quo yang ada.
Pendapat lain juga diungkapkan oleh Winardi (2005: 2) menyatakan
bahwa perubahan organisasi adalah tindakan beralihnya ,suatu organisasi
dari kondisi yang berlaku kini menuju kondisi masa yang akan datang
menurut yang diinginkan guna meningkatkan efektivitas. Sejalan dengan itu
Anne Maria dalam Kahar (2008: 22) berpendapat, bahwa perubahan
organisasi adalah suatu tindakan menyusun kembali komponen-komponen
organisasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas organisasi.
Hampir mirip dengan yang diungkapkan oleh Winardi, menurut
Wibowo dalam Mardhatillah (2009: 32), perubahan adalah transformasi dari
keadaan sekarang menuju pada keadaan yang diharapkan pada masa yang
akan datang yaitu suatu keadaan yang lebih baik. Dari ketiga pendapat yang
diungkapkan Winardi, Anne Maria, dan Wibowo dapat dilihat bahwa adanya
kemiripan dari pendapat mereka yaitu perubahan merupakan kondisi
peralihan yang dilakukan organisasi dengan tujuan agar bisa meningkatkan
efisiensi dan efektifitas kerja.
Sedangkan perubahan organisasi juga diungkapkan oleh Alan H.
Anderson dalam Mardhatillah (2009: 31) bahwa, change is an inescapable
fact of life in any organization and pervades society in general, affecting
everybody and every organization up to international level. Dalam arti
bebas, perubahan adalah kenyataan yang tak dapat terhindarkan di dalam
beberapa organisasi dan meliputi masyarakat pada umumnya,
mempengaruhi setiap orang dan setiap organisasi sampai ke tingkat
internasional. Hal itu menjelaskan bahwa perubahan merupakan hal yang
pasti, dan tak dapat dihindari, oleh karena itu pengelolaan perubahan yang
baik sangatlah diperlukan.
Menurut Donald F dalam Mardhatillah (2009: 32), menyatakan
bahwa tujuan dari perubahan adalah untuk meningkatkan keefektifitasan
organisasi. Sehubungan dengan organisasi, Murray Dalziel dan Stephen C.
Schoonovor dalam Mardhatillah (2009: 32), menjelaskan bahwa perubahan
dapat berupa yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan, sebagai
respon organisasi terhadap tekanan-tekanan yang bisa berasal dari kelompok
baik dalam maupun luar organisasi.
Memanage perubahan merupakan sebuah topic yang paling dekat
dengan penguraian totalias seorang manajer, hampir segala sesuatu yang
dilakukan seorang manajer hingga tingkatan tertentu berkaitan dengan
implementasi perubahan. Seperti yang diungkapkan Gray, Starke dalam
Winardi (2004: 61), setiap manajer dalam rangka upaya memanage proses
perubahan secara efektif, perlu memahami atau memiliki pemahaman
tentang persoalan motivasi, kepemimpinan, dinamika kelompok, politik
keorganisasian, konflik, determinan-determinan perilaku dan komunikasi.
Perubahan organisasi memiliki berbagai tingkatan seperti yang
diungkapkan Palmer, Dunford dan Akin. Perubahan organisasi meliputi
first-order, incremental, continuous change, dan second-order,
transformational/revolutionary, discontinuous change. Dalam hal ini
dijelaskan sebagai berikut:
First-order, incremental change, melibatkan dalam
penyesuaian sistem, proses atau struktur organisasi, tapi tidak
melibatkan perubahan mendasar dalam strategy, nilai-nilai inti,
atau identitas organisasi.
Second-order, discontinuous change, merupakan perubahan
transformasional, radikal dan secara fundamental merubah inti
organisasi.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu organisasi didasarkan
pada tujuan kenapa organisasi itu ingin berubah. Menurut Jones dalam
Winardi (2005: 8), perubahan keorganisasian yang terencana normal
ditujukan ke arah upaya memperbaiki kinerja pada salah satu diantara
tingkatan berikut:
1. Tingkat sumber daya manusia
2. Tingkat sumber-sumber daya fungsional
3. Tingkat kemampuan teknologi
4. Tingkat kemampuan organisasi
Sesuai dengan tujuan yang ada dalam perencanaan perubahan
organisasi, sudah dapat disimpulkan bahwa perubahan organisasi merupakan
hal yang pasti pada setiap organisasi, baik itu perusahaan swasta ataupun
badan pemerintahan. Tujuan manajemen perubahannya tertuju pada
efektifitas kinerja organisasi