Perputaran Persediaan (skripsi dan tesis)

Persediaan adalah barang-barang yang dimiliki oleh perusahaan pada saat
tertentu, dengan maksud untuk dijual kembali baik secara langsung maupun
melalui proses produksi dalam siklus operasi normal perusahaan, dalam hal ini
termasuk pula barang-barang yang masih berada dalam proses produksi dalam
atau yang menunggu digunakan. Persediaan merupakan salah satu elemen modal
kerja yang selalu dalam keadaan berputar.Dalam penentuan besarnya persediaan
haruslah seimbang dengan kebutuhan, sebab apabila jumlah persediaan terlalu
besar dibandingkan kebutuhannya maka dapat memperbesar kemungkinan
terjadinya kerusakan, turunnya kualitas juga menambah biaya guna pemeliharaan
dan penyimpanan persediaan. Sebaliknya apabila jumlah persediaan terlalu kecil,
maka akan menghambat proses produksi sehingga tidak dapat menghasilkan
barang yang optimal. (Oetomo, dkk, 2014)
Rasio perputaran persediaan ini menggunakan harga pokok penjualan
sebagai volume ukuran penjualannya, karena persediaan dilaporkan berdasarkan
harga perolehan, bukan pasar. Penurunan rasio perputaran sering kali
mengindikasikan bahwa produk perusahaan tidak kompetitif, mungkin karena
ketingalan zaman atau teknologi (Subramanyam & Jhon, 2014 ).
Menurut Munawir (2010) dalam Supriyanto, dkk, (2016) Turn Over
persediaan merupakan rasio antara jumlah harga pokok barang yang dijual dengan
nilai rata-rata persediaan yang dimiliki perusahaan. Persediaan merupakan unsur
dari aktiva lancar yang merupakan unsur yang aktif dalam operasi perusahaan
yang secara terus menerus diperoleh, diubah dan kemudian dijual kepada
konsumen. Untuk mempercepat pengembalian kas melalui penjualan maka
diperlukan suatu perputaran persediaan yang baik Perputaran persediaan
menunjukan berapa kali persediaan diganti dalam waktu satu tahun. Dengan
demikian, tingkat perputaran persediaan yang tinggi mengidentifikasikan bahwa
tingkat penjualan yang tinggi pada perusahaan. Dengan tingkat perputaran
persediaan yang tinggi berarti resiko kerugiaan dan biaya terhadap persediaan
dapat diminimalkan (Soetama, dkk, 2017). Darsono dan Ashari (2005:82)
dalam Verawati, dkk (2014 : 8)