Teori Legitimasi (skripsi dan tesis)

Legitimasi merupakan keadaan psikologis keberpihakan orang dan
kelompok orang yang sangat peka terhadap gejala lingkunagan sekitarnya baik
fisik maupun non fisik. O’Donovan (2002) dalam buku Nor Hadi (2011,87)
berpendapat legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang diberikan
masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan
dari masyarakat. Dengan demikian, legitimasi merupakan sinyal positif atau
sumber daya potensial bagi perusahaan untuk bertahan hidup di tengah lingkungan
sosial.
Menurut Deegan (2000:253), teori legitimasi merupakan suatu gagasan
yang menjabarkan bahwa terdapat ”kontrak sosial” antara organisasi dengan
lingkungan dimana organisasi tersebut beroperasi. Konsep ”kontrak sosial”
digunakan untuk menunjukkan harapan masyarakat tentang cara yang seharusnya
dilakukan organisasi dalam melakukan aktivitas. Harapan masyarakat terhadap
perilaku perusahaan dapat bersifat implisit dan eksplisit. Bentuk eksplisit dari
kontrak sosial adalah persyaratan legal, sementara bentuk implisitnya adalah
harapan masyarakat yang tidak tercantum dalam peraturan legal. Pengungkapan
pelaporan sosial dan lingkungan menjadi salah satu cara perusahaan untuk
mewujudkan kinerja yang baik kepada masyarakat dan investor. Dengan
pengungkapan tersebut, perusahaan akan mendapatkan image dan pengakuan yang
baik serta akan memiliki daya tarik dalam penanaman modal atau investor dalam
negeri maupun asing.