Studi Kasus (skripsi dan tesis)

“Case studies are in depth studies of particular people, organizations,
events or event processes. They are provide a richly detailed and complete
understanding of the case under the study”. Studi kasus adalah studi yang
mendalam terhadap berbagai orang, organisasi, event, atau proses event. Studi kasus
tersebut memaparkan data yang mendetail dan penjelasan yang lengkap terhadap
suatu bidang yang ditelitinya (Creswell, 1998, p.71). Metode studi kasus berupaya
membedah dan menganalisis suatu kasus secara holistik dan lengkap.
Creswell berpendapat bahwa penelitian kualitatif adalah sebuah proses
penyelidikan, pemahaman didasarkan pada perbedaan tradisi-tradisi metodologis
pada penelitian yang menjelaskan permasalahan sosial ataupun manusia. Peneliti
menjelaskan sebuah tempat, gambaran holistik, analisis kata-kata laporan secara
detail menurut sudut pandang informan dan perilaku studi dalam seting alamiah
(natural setting). (Creswell, 1998, p.15). Creswell mengemukakan beberapa
“tantangan” dalam perkembangan studi kasus kualitatif adalah sebagai berikut:
1. Peneliti hendaknya dapat mengidentifikasi kasusnya dengan baik.
2. Peneliti hendaknya mempertimbangkan apakah akan mempelajari sebuah
kasus tunggal atau multi kasus.
3. Dalam penelitian suatu kasus diperlukan dasar pemikiran dari peneliti untuk
melakukan strategi sampling yang baik sehingga dapat pula mengumpulkan
infomasi tentang kasus dengan baik pula.
4. Memliliki banyak informasi untuk menggambarkan secara mendalam suatu
kasus tertentu.
5. Memutuskan “batasan” sebuah kasus. Batasan-batasan tersebut dapat dilihat
dari aspek waktu, peristiwa dan proses. (Creswell, 1998, p.63).
Menurut Creswell, dalam studi kasus seseorang dapat menyusun pertanyaan
maupun sub pertanyaan melalui isu dalam tema yang dieksplorasi, juga sub
pertanyaan tersebut dapat mencakup langkah-langkah dalam prosedur
pengumpulan data, analisis dan konstruksi format naratif. Sub pertanyaan yang
dapat memandu peneliti dalam melakukan penelitian studi kasus adalah sebagai
benkut:
1. Apa yang terjadi?
2. Siapa yang terlibat dalam respons terhadap suatu penstiwa tersebut?
3. Tema respons apa yang muncul selama mengikuti peristiwa tersebut?
4. Konstruksi teori apa yang dapat membantu kita memahami respons
tersebut?
5. Konstruksi apa yang unik dalam kasus ini?
Creswell (1998, p.105) mengemukakan beberapa karakteristik dari suatu
studi kasus, yaitu:
1. Mengidentifikasi “kasus” untuk suatu studi.
2. Kasus tersebut merupakan sebuah sistem yang terikat oleh waktu dan
tempat.
3. Studi kasus menggunakan berbagai sumber informasi dalam pengumpulan
datanya untuk memberikan gambaran secara terinci dan mendalam tentang
respon dari suatu peristiwa.
4. Menggunakan pendekatan studi kasus, peneliti akan menghabiskan waktu
dalam menggambarkan konteks atau setting untuk suatu kasus
Studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok karena pokok pertanyaan
suatu penelitian berkenaan dengan what, how atau why, bila peneliti memiliki
sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa – peristiwa yang akan diselidiki.
Sebagai suatu upaya penelitian, studi kasus dapat memberi nilai tambah pada
pengetahuan peneliti secara unik tentang fenomena individual, organisasi, sosial
dan politik. Pada semua situasi, kebutuhan akan studi kasus melampaui keinginan
untuk memahami fenomena sosial yang kompleks. Singkatnya, studi kasus
memungkinkan peneliti untuk mempertahankan karakteristik holistik dan
bermakna dari peristiwa-peristiwa kehidupan nyata seperti siklus kehidupan
seseorang, proses-proses organisasional dan manajerial, perubahan lingkungan
sosial, hubungan-hubungan internasional, dan kematangan industri industri. (Yin,
2009, p.1). Tujuan studi kasus adalah meningkatkan pengetahuan mengenai
peristiwa-peristiwa komunikasi kontemporer yang nyata dalam konteksnya.
Metode riset ini menggunakan berbagai sumber data yang dapat dipakai untuk
menguraikan bidang yang diteliti dengan lebih sistematis.