Alat Ukur Intensitas Moral (skripsi dan tesis)

Krehastuti (2014) mendefinisikan intensitas moral sebagai sesuatu yang mencakup karakterstik-karakteristik yang muncul akibat adanya perluasan isu-isu yang terkait dengan isu moral utama dalam suatu situasi yang akan mempengaruhi persepsi individu mengenai masalah etika dan intensi keperilakukan yang dimilikinya. Jones (1991) juga mengidentifikasi bahwa intensitas moral dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan seseorang, dan antara satu dengan yang lain bervariasi intensitas moralnya. Intensitas moral dalam pengertian yang lebih sederhana merupakan hal-hal yang akan muncul berkaitan dengan isu moral yang mungkin dapat mempengaruhi persepsi seseorang terhadap isu moral tersebut. Misalnya dari bagaimana suatu lingkungan tertentu menilai suatu perilaku, besarnya konsekuensi yang akan terjadi atas suatu perbuatan tidak etis, pihak-pihak yang dirugikan, dan lain-lain. Intensitas moral para pengawas inspektorat dalam penelitian ini dapt menggunakan enam elemen intensitas moral yang telah dikembangkan oleh Jones (1991) yang dinilai dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan seseorang, yaitu: 1. Besaran Konsekuensi (Magnitude of Consequences) 2. Konsensus Sosial (Social Consensus) 3. Probabilitas Efek (Probability Effect) 4. Kesegaran Temporal (Temporal Immediacy) 5. Konsentrasi Efek (Concentration of Effect)