Peranan manusia sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi.
Untuk menggerakkan manusia agar sesuai dengan yang dikehendaki
organisasi, maka haruslah dipahami motivasi manusia bekerja pada suatu
organisasi, karena motivasi inilah yang menentukan perilaku orang-orang
untuk bekerja atau dengan kata lain perilaku merupakan cerminan yang paling
sederhana dari motivasi.
Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti dorongan dari dalam
diri manusia, daya penggerak atau kekuatan yang menyebabkan suatu
tindakan atau perbuatan. Kata “movere” yang dalam bahasa inggris sering
disepadankan dengan “motivation” yang berarti pemberian motif.
Menurut Notoatmodjo (2009), banyak pengertian mengenai motivasi,
antara lain adalah sebagai berikut:
a) Pengertian motivasi seperti yang dirumuskan oleh Terry G. (1986)
adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan (perilaku).
b) Sedangkan Stooner (1992) mendefenisikan bahwa motivasi adalah
sesuatu hal yang menyebabkan dan mendukung tindakan atau
perilaku seseorang.
c) Dalam konteks pengembangan organisasi, Flippo (1984)
merumuskan bahwa motivasi adalah suatu arahan pegawai dalam
suatu organisasi agar mau bekerjasama dalam mencapai keinginan
para pegawai dalam rangka pencapaian keberhasilan organisasi.
d) Hasibuan (1995) berpendapat bahwa motivasi adalah suatu
perangsang keinginan (want) dan daya penggerak kemauan
bekerja seseorang. Ia menambahkan bahwa semua motif
mempunyai tujuan yang ingin dicapai.
Robbins dan Judge (2007) mendefenisikan motivasi sebagai proses yang
menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu
tujuan. Sedangkan menurut Samsudin (2005) motivasi sebagai proses
mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok
kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Motivasi
dapat diartikan juga sebagai dorongan (driving force) dimaksudkan sebagai
desakan yang alami untuk memuaskan dan mempertahankan kehidupan.
Menurut Greenberg & Baron (dalam Yuwono, 2005), “motivation as a set
of process that arouse, direct, and maintain human behaviour toward
attaining some goal”. Defenisi ini memberi kita pengertian bahwa motivasi
adalah suatu proses yang membangkitkan, mengarahkan, dan
menjaga/memelihara perilaku manusia agar terarah pada tujuan. Berdasarkan
defenisi tersebut, diketahui motivasi mempunyai 3 komponen.Komponen
pertama adalah arousal, sesuatu yang membangkitkan.Hal ini berkaitan
dengan dorongan (drive) atau energi dibalik perilaku. Misalnya seseorang
yang telah lulus sarjana ingin mendapatkan pekerjaan. Kondisi ini dapat
menstimulasi orang tersebut melakukan berbagai hal untuk mencapai
keinginanya.Namun hal itu belum sepenuhnya menggambarkan motivasi,
karena motivasi juga berkaitan dengan pilihan (choice) yang dibuat oleh orang
tersebut. Oleh karena itu komponen kedua adalah direction, arah tindakan
yang diambil dalam contoh diatas, orang tersebut dapat memilih tindakan
berupa mencari pekerjaan seperti memasukkan lamaran ke perusahaan dengan mencari dari internet, menanyakan teman-temannya info lowongan kerja atau mengikuti beberapa job fair dengan tujuan untuk mendapatkan pekerjaan. Komponen ketiga adalah maintenance, seberapa lama seseorang akan bertahan pada pilihan yang dibuatnya untuk mencapai tujuan tersebut