Aspek-aspek Organizational Citizenship Behavior (OCB) (skripsi dan tesis)

Organ (2005) mengemukakan lima dimensi primer dari OCB yaitu
altruism, civic virtue (proaktif), concientiousness (ketaatan), courtesy
(kesopanan), sportsmanship (toleransi).
1) Altruism/Helping, yaitu perilaku pegawai dalam menolong rekan
kerjanya yang mengalami kesulitan dalam situasi yang sedang
dihadapi baik mengenai tugas dalam organisasi maupun masalah
pribadi orang lain.
2) Civic Virtue, yaitu perilaku mengindikasikan tanggung jawab pada
kehidupan organisasi (mengikuti perubahan dalam organisasi,
mengambil insiatif untuk merekomendasikan bagaimana operasi
atau prosedur-prosedur organisasi dapat diperbaiki, dan melindungi
sumber-sumber yang dimiliki oleh organisasi), mengarah pada
tanggung jawab yang diberikan organisasi kepada seorang untuk
meningkatkan kualitas bidang pekerjaan yang ditekuni.
3) Conscientiousnes (ketaatan)adalah perilaku yang ditunjukkan
dengan berusaha melebihi yang diharapkan perusahaan. Perilaku
sukarela yang bukan merupakan kewajiban atau tugas pegawai.
4) Courtesy (kesopanan) adalah perilaku yang bersifat menjaga
hubungan baik dengan rekan kerjanya agar terhindar dari masalah
interpersonal. Perilaku ini menunjukkan adanya penghargaan
terhadap hak-hak orang lain yang bertujuan untuk mencegah
munculnya masalah-masalah pekerjaan yang berkaitan dengan
karyawan lain.
5) Sportmanship (perilaku sikap sportif atau toleransi) adalah perilaku
yang memberikan toleransi terhadap keadaan yang kurang ideal
dalam organisasi tanpa mengajukan keberatan-keberatan. Dengan
kata lain perilaku ini mengindikasikan adanya keinginan untuk
mentolerir keadaan yang kurang ideal dengan tidak membuat isuisu yang merusak meskipun merasa tidak menyenangkan.
Selain itu, menurut William & Anderson (1991) OCB ada dua bagian
yaitu Organizational Citizenship Behavior (OCB-I) dan Organizational
Citizenship Behavior (OCB-O). OCB-I adalah perilaku yang secara
berkesinambungan memberikan manfaat bagi individu tetapi secara langsung
juga memberi manfaat pada kelangsungan organisasi. Salah satu contohnya
adalah membantu pekerjaan karyawan lain yang sedang tidak masuk.
Sedangkan OCB-O adalah perilaku yang bermanfaat bagi organisasi secara
keseluruhan misalnya mematuhi peraturan formal yang sudah ada