Komponen Modal Kerja (skripsi dan tesis)

Pada umumnya, komponen modal kerja meliputi aset, surat berharga, piutang dan persediaan. Berikut adalah komponen modal kerja menurut Soemarso (2009), terdiri dari  :

  1. Aktiva Lancar

Aktiva lancar merupakan kas dan aktiva lain-lain yang dapat ditukarkan menjadi kas (uang) dalam jangka waktu 1 tahun atau dalam siklus normal perusahaan. Aktiva lancar terdiri dari :

  1. a)Kas

Kas merupakan yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Kas dapat berupa uang tunai yang ada diperusahaan. Aktiva ini merupakan aktiva paling lancar bagi perusahaan karena dapat langsung digunakan untuk segala macam transaksi. Semakin besar jumlah kas yang ada diperusahaan semakin tinggi pula likuiditasnya. Meskipun demikian tidaklah berarti perusahaan harus berusaha untuk menyediakan uang kas yang banyak, sebab jumlah uang kas yang besar mencerminkan adanya kas yang mengganggur atau tidak terpakai, sehingga perusahaan tidak bisa memaksimalkan uang yang ada.

Sumber penerimaan kas pada dasarnya berasal dari (Munawir, 2007) :

1)    Hasil penjualan investasi jangka panjang dan aktiva tetap yang diikuti dengan penambahan kas.

2)    Pengeluaran surat tanda bukti hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang serta bertambahnya hutang yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas.

3)    Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas.

4)    Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas.

5)    Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga atau dividen dari investasinya.

Sedangkan pengeluaran kas dapat disebabkan adanya transaksi-transaksi sebagai berikut :

1)    Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang serta adanya pembelian aktiva tetap lainnya.

2)    Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengambilan kas perusahaan oleh pemilik perusahaan.

3)    Pelunasan atau pembayaran angsuran hutang jangka pendek atau jangka panjang.

4)    Pembelian barang dagangan secara tunai, adanya pembayaran biaya operaso yang meliputi upah dan gaji, pembelian perlengkapan kantor, pembayaran bunga dan premi asuransi serta adanya uang muka biaya maupun uang muka pembelian.

5)    Pengeluaran kas untuk membayar dividen, pembayaran pajak, denda-denda lainnya.

Untuk itu dalam menjalankan usahanya setiap perusahaan membutuhkan uang tunai atau kas yang diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari walaupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap. Jadi kas harus siap tersedia untuk digunakan membiayai operasi dan membayar kewajiban lancar perusahaan dan harus bebas dari setiap ikatan konseptual yang membatasi penggunaannya.

John Maynard Keynes menyatakan bahwa ada tiga motif untuk memiliki kas yang dikutip oleh Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2006) :

1)    Motif transaksi

Motif transaksi berarti perusahaan menyediakan kas untuk membayar berbagai transakasi bisnisnya. Baik transaksi yang regular maupun yang tidak reguler.

2)    Motif berjaga-jaga

Motif berjaga-jaga dimaksudkan untuk mempertahankan saldo kas guna memenuhi permintaan kas yang sifatnya tidak terduga. Seandainya semua pengeluaran kas bisa diprediksi dengan sangat akurat, maka saldo kas untuk maksud berjaga-jaga akan sangat rendah. Selain akurasi prediksi kas, apabila perusahaan mempunyai akses kuat ke sumber dana eksternal, saldo kas ini juga akan rendah. Motif berjaga-jaga ini nampak dalam kebijakan penentuan saldo kas minimal dalam penyusunan anggaran kas.

3)    Motif Spekulatif

Motif spekulatif dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau menginvestasikan kas dalam bentuk investasi yang sangat likuid. Biasanya jenis investasi yang dipilih adalah investasi pada sekuritas. Apabila tingkat bunga diperkirakan turun, maka perusahaan akan merubah kas yang dimiliki menjadi saham, dengan harapan saham akan naik apabila semua pemodal berpendapat bahwa suku bunga akan (dan mungkin telah) turun.

  1. b)Surat-surat berharga (Investasi jangka pendek)

Investasi jangka pendek yaitu investasi yang sifatnya sementara dengan maksud untuk memanfaatkan uang kas yang sementara itu belum digunakan dalam kegiatan operasionalnya, yang termasuk kedalam surat-surat berharga adalah saham deposito di bank, obligasi dan surat hipotek. Sertifikat bank dan investasi lain-lain yang mudah diperjualbelikan.

  1. c)Piutang wesel

Piutang wesel adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu wesel atau perjanjian uang yang diatur dalam undang-undang.

  1. d)Piutang dagang

Piutang dagang adalah tagihan kepada pihak lain (kreditor/langganan) sebagai akibat adanya penjualan barang dagangan secara kredit. Pada dasarnya piutang bisa timbul tidak hanya dari penjualan barang dagangan secara kredit.

  1. e)Persediaan barang

Persediaan barang merupakan salah satu elemen modal kerja yang selalu berputar terus menerus dan selalu mengalami perubahan pada perusahaan yang memproduksi sendiri barang yang akan dijualnya, umumnya menyediakan persediaan bahan-bahan dalam proses dan persediaan barang jadi.

Persediaan barang yang terdapat di dalam perusahaan dapat dibedakan atau dikelompokkan menurut jenis dan posisi barang tersebut dalam urutan pengerjaan produk. Berikut adalah jenis persediaan menurut Baroto (2002), secara fisik item persediaan dapat dikelompokan dalam lima kategori, yaitu sebagai berikut :

1)    Bahan mentah (raw materials), yaitu barang-barang berwujud seperti baja, kayu, tanah liat atau bahan-bahan mentah lainnya yang diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari pemasok atau diolah sendiri oleh perusahaan untuk digunakan perusahaan dalam proses produksi.

2)    Komponen, yaitu barang-barang yang terdiri atas bagian-bagian (part) yang diperoleh dari perusahaan lain atau hasil produksi sendiri untuk digunakan dalam pembuatan barang jadi atau barang setengah jadi.

3)    Barang setengah jadi (work in process) yaitu barang-barang keluaran dari tiap operasi produksi atau perakitan yang telah memiliki bentuk lebih kompleks daripada komponen, namun masih perlu proses lebih lanjut untuk menjadi barang jadi.

4)    Barang jadi (finished good) adalah barang-barang yang telah selesai diproses siap untuk didistribusikan ke konsumen.

5)    Bahan pembantu (suplies material) adalah barang-barang yang diperlukan dalam proses pembuatan atau perakitan barang, namun bukan merupakan komponen barang jadi. Termasuk bahan penolong adalah bahan bakar, pelumas, listrik dan lain-lain.

  1. f)Pembayaran dimuka

Pembayaran dimuka dapat digolongkan menjadi uang muka dan beban dibayar dimuka. Uang muka adalah pembayaran dimuka yang nanti akan diperhitungkan pada waktu perolehan suatu aktiva, sedang beban dibayar dimuka adalah pembayaran dimuka untuk beban.

  1. Kewajiban Lancar

Hutang lancar adalah kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun atau dalam satu siklus kegiatan normal perusahaan. Kewajiban lancar terdiri dari :

  1. Hutang dagang

Hutang dagang merupakan hutang yang timbul karena adanya pembelian barang dagangan secara kredit, biasanya dilampiri dengan daftar utang dagang yang memuat rincian menurut nama kreditur.

  1. Hutang wesel

Hutang wesel merupakan hutang dagang yang disertai dengan janji tertulis untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada masa yang akan datang.

  1. Hutang bank

Hutang bank merupakan kewajiban jangka pendek atau jangka panjang kepada bank atau lembaga keuangan yang disebabkan oleh pinjaman yang diterima oleh perusahaan.

  1. Hutang gaji, bunga dan lain-lain

Hutang gaji, bunga dan lain-lain merupakan hutang yang beban-bebannya yang terjadinya belum saatnya dibayar.