Fenomena Underpricing pada IPO (skripsi dan tesis)

Brealey, Myers, dan Marcus (2006) Underpricing adalah Menerbitkan sekuritas pada harga penawaran yang ditetapkan dibawah nilai sekuritas sebenarnya.Underpricing merupakansebuah keadaan dimana hargapada pasar perdana lebih rendah daripada harga pada pasar sekunder. Underpricingdapatterjadi karena adanya suatu asimetri informasi.Retnowati (2013) menyatakan bahwa asimetri informasi bisa terjadi antara emiten dan penjamin emisi, maupun antar investor.Lebih jelasnyaasimetri informasi dapat terjadi antara perusahaan emiten dan underwriter atau antara investor yang memiliki informasi dengan investor yang tidak memiliki informasi. Underwriter memiliki informasi yang lebih banyak daripada perusahaan atau emiten mengenai permintaan saham emiten yang mereka jamin. Asimetri informasi dapat diminimalisisr dengan cara perusahaan harus menerbitkan prospektus. Prospektus berisi berbagai informasi tentang perusahaan yang bersangkutan. Ketidakpastian yang besar dari suatu perusahaan tentang harga saham akan meningkatkan permintaan terhadap jasaunderwriter. Dengan begitu perusahaan emiten akan memberikan kompensasi untuk mengijinkan underwriter menawarkan harga sahamnya di pasar perdana jauh dibawah harga pasar sekunder.

Kurniawan (2014) menyatakan bahwa didalam IPO, emiten menginginkan harga penawaran saham perdana yang tinggi sedangkan penjamin emisi menginginkan harga yang murah begitu juga dengan investor. Perbedaan kepentingan inilah yang dapat menimbulkan kondisi underpricing.Underwriter sangat berhati-hati dalam menentukan harga saham 12 yang ditawarkan karena mereka akan menanggung saham yang tidak terjual jika mereka salah mengestimasi permintaan investor yang terlalu tinggi. Maka biasanya underwriter menjual dengan memperendah harga penawaran publik awal. Bagi perusahaan yang mengeluarkan saham perdana dan mangalami underpricing maka, perusahaan tersebut kehilangan kesempatan untuk mendapatkan dana atau modal yang maksimal. Sebaliknya apabila perusahaan mengalamioverpricing maka perusahaan tersebut berhasil menghimpun dana lebih maksimal. Disetiap pasar modal, faktor yang mempengaruhi terjadinyaunderpricingberbeda-beda. Hal ini tergantung pada karakteristik dan kondisi ekonomi tempat pasar modal berada.

Bagi Investor fenomena underpricing merupakan sebuah tanda sinyal yang positif bahwa perusahaan tersebut memiliki sebuah kemungkinan akan memberikan keuntungan bagi investor dimasa yang akan datang. Sehingga investor akan membeli saham pada perusahaan tersebut saat penawaran perdana dan berharap agar harga saham tersebut akan meningkat di pasar sekunder. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa dengan kondisi perusahaan mengalami underpricing, investor akan mendapatkan keuntungan berupa initial return.Initial return diperoleh dari selisih antara harga saham dipasar sekunder dengan harga saham di pasar perdana. Hal tersebut menengaskan bahwa perusahaan dapat dengan mudah melakukan penawaran saham kembali dan kemungkinan besar saham tersebut akan laku oleh investor, karena perusahaan sudah mendapatkan citra yang baik dimata investor bahwa perusahaan dapat memberikan investor berupa initial return yang memuaskan.