Faktor-faktor yang memengaruhi Psychological well-being (skripsi dan tesis)

Menurut Ryff dan Singer (1996), faktor-faktor yang memengaruhi

kesejahteraan psikologis (psychological well-being) antara lain:

a. Usia

Berdasarkan data yang diperoleh dari beberapa penelitian yang

dilakukan Ryff (1989; Ryff & Keyes 1995; Ryff dan Singer 1996),

penguasaan lingkungan dan kemandirian menunjukkan peningkatan seiring

perbandingan usia (usia 25-39, usia 40-59, usia 60-74). Tujuan hidup dan

pertumbuhan pribadi secara jelas menunjukkan penurunan seiring

pertambahan usia. Skor dimensi penerimaan diri, hubungan positif dengan

orang lain, secara signifikan bervariasi berdasarkan usia.

b. Jenis kelamin

Berdasarkan data yang diperoleh dari beberapa penelitian yang

dilakukan Ryff (1989; Ryff 1995; Ryff dan Singer 1996), faktor jenis kelamin

menunjukkan perbedaan yang signifikan pada dimensi hubungan positif

dengan orang lain dan dimensi pertumbuhan diri. Wanita menunjukkan angka

yang lebih tinggi dari pada pria. Sementara dimensi psychological well-being

yang lain yaitu penerimaan diri, kemandirian, penguasan lingkungan dan

pertumbuhan pribadi tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.

c. Status sosial ekonomi

Ryff dan Singer menemukan bahwa gambaran psychological well

being yang lebih baik terdapat pada mereka yang mempunyai pendidikan yang

lebih tinggi dan jabatan yang lebih tinggi dalam pekerjaannya, terutama untuk

dimensi tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi. Adanya kesuksesankesuksesan

termasuk materi dalam kehidupan merupakan faktor protektif yang

penting dalam menghadapi stress, tantangan, dan musibah. Sebaliknya,

mereka yang kurang mempunyai pengalaman keberhasilan akan mengalami

kerentanan pada psychological well being.

d. Dukungan sosial

Dukungan sosial dapat membantu perkembangan pribadi yang lebih

positif maupun member support pada individu dalam menghadapi masalah

hidup sehari-hari. Pada individu dewasa, semakin tinggi tingkat interaksi

sosialnya maka semakin tinggi pula psychological well being nya. Sebaliknya

individu yang tidak mempunyai teman dekat cenderung mempunyai tingkat

psychological well being yang rendah. Oleh karena itu, dukungan social

dipandang memiliki dampak besar bagi psychological well being.

e. Religiusitas

Hal ini berkaitan dengan transendensi segala persoalan hidup kepada

Tuhan. Individu yang memilki tingkat religiusitas tinggi lebih mampu

memaknai kejadian hidupnya secara positif sehingga hidupnya menjadi lebih

bermakna.

f. Kepribadian

Salah satu dari penelitian yang dilakukan Costa and Mc Crae pada

tahun 1980 yang menyimpulkan bahwa kepribadian ekstrovert dan neutis

berhubungan secara signifikan dengan psychological well being. Pada

dasarnya, kepribadian merupakan suatu proses mental yang memengaruhi

seseorang dalam berbagai situasi berbeda. Sementara di lain pihak,

psychological well being mengacu pada suatu tingkatan dimana individu

mampu berfungsi, merasakan, dan berfikir sesuai dengan standar yang

diharapkan.

Berdasarkan pendapat beberapa tokoh tentang faktor-faktor yang dapat

memengaruhi kesejahteraan psikologis, dapat disimpulkan bahwa faktorfaktor

yang dapat berpengaruh pada kesejahteraan psikologis adalah faktor

usia, status sosial ekonomi, kepribadian, dukungan sosial, religiusitas, dan

jenis kelamin.