Faktor-faktor yang mempengaruhi Organizational Citizenship Behavior (OCB) (skripsi dan tesis)

Menurut Organ, dkk. (2006) faktor-faktor yang dapat mendukung timbulnya OCB adalah:
a. Pemimpin
Tipe pemimpin bisa menjadi faktor pemicu munculnya OCB. Pemimpin yang instrumental, transformasional dan supportive dapat mempengaruhi OCB karena dampaknya akan dirasakan oleh karyawan secara langsung dan karyawan memiliki kewajiban untuk membalas perilaku yang telah pemimpinnya berikan. Misalnya pemimpin dengan tipe transformasional yang dapat menyelaraskan nilai-nilai, visi, dan tujuan karyawan dan organisasi, akan bisa memunculkan performa karyawan di luar ekspektasi organisasi karena pemimpin mampu melihat dan membuat karyawan merasa bahwa misi dan tujuan karyawan searah dengan yang dimiliki organisasi. Pemimpin akan menjadi contoh bagi bawahannya.
b. Karakteristik Tugas
Karakteristik tugas merupakan istilah dari tugas yang terkandung dalam suatu pekerjaan, meliputi berbagai hal yang dapat mendorong keefektifan individu dalam bekerja. Beberapa karakteristik tugas yang mempengaruhi karyawan untuk menampilkan OCB antara lain otonomi tugas, identitas tugas, variasi tugas, seberapa pentingnya tugas, kompleksitas tugas, serta ketergantungan tugas di mana tugas dapat selesai lebih cepat apabila saling menguntungkan atau ada hubungan timbal balik dengan karyawan lain.
c. Karakteristik Kelompok
Karakteristik kelompok yang mempengaruhi OCB meliputi kohesivitas kelompok, potensi atau kemampuan kelompok, perbedaan karakter individu serta dukungan tim yang dirasakan karyawan.
d. Karakteristik Organisasional
Karakteristik organisasional yang dapat menjadi faktor terjadinya OCB adalah struktural organisasi, dukungan organisasi, jarak antara karyawan dan atasan, dan hambatan-hambatan dalam organisasi.
e. Iklim dan Budaya Organisasi
Kebudayaan yang dianut oleh karyawan dalam organisasi dapat berpengaruh pada terciptanya OCB. Hal ini berdasar pada persepsi dan ekspresi individu terhadap lingkungan kerjanya. Ketika karyawan telah puas terhadap lingkungan dan pekerjaannya, mereka akan membalasnya. Pembalasan dari karyawan tersebut termasuk perasaan memiliki yang kuat terhadap organisasi.
Selain itu, ahli lain mengatakan bahwa ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi OCB. Siders, Gerard dan Dharwadkar (2001) menyatakan bahwa perilaku OCB dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri karyawan (internal) seperti moral, rasa puas, sikap positif, motif intrinsik serta faktor yang berasal dari luar karyawan (eksternal) seperti sistem manajemen, sistem kepemimpinan, budaya organisasi. Sedangkan menurut Podsakoff, dkk. (2000), faktor yang mempengaruhi OCB antara lain adalah umur dan gender. Karyawan yang sudah berumur dan berjenis kelamin perempuan cenderung menunjukkan OCB yang rendah
Penelitian lain mengungkapkan bahwa OCB dipengaruhi oleh POF (Farzaneh, Farashah, & Mehdi, 2014), komitmen organisasi (O‟Reilly, Chatman, & Caldwell., 1991), dan masa kerja (Greendberg & Baron, 2003). Sedangkan Robbins dan Judge (2015) mengemukakan bahwa kepuasan terhadap kualitas kehidupan kerja adalah penentu utama OCB dari seorang karyawan. Selain itu, Konovsky & Organ (1996) mengatakan bahwa faktor bawaan dan karakteristik psikologis individu seperti kepribadian, kebutuhan psikologis, mood dan sikap merupakan prediktor dari OCB.
Berdasarkan uraian di atas dan relevansinya dengan permasalahan penelitian, maka dapat diketahui garis dasarnya bahwa faktor yang dapat mempengaruhi munculnya OCB adalah faktor internal yang terkait dengan kepuasan kerja, komitmen, kepribadian dan karakteristik individu, mood, sikap, dan persepsi terhadap lingkungan kerja, juga faktor eksternal yaitu seperti karakteristik tugas, karakteristik kepemimpinan, dan karakteristik organisasi yang terkait dengan iklim, nilai dan budaya yang ada di dalamnya