Dampak Person-Organization Fit (POF) (skripsi dan tesis)

Menurut Bowen, Ledford, dan Nathan (1991), terdapat manfaat potensial yang dapat diperoleh dengan menerapkan POF, yaitu: a) Pekerja memilki sikap yang baik (seperti: kepuasan kerja yang tinggi, komitmen organisasi dan semangat kelompok), b) Perilaku individu yang lebih baik (seperti: kinerja lebih baik dan rendahnya tingkat turnover), dan c) Memperkuat desain organisasi (seperti: dukungan rancangan kerja dan budaya organisasi). Hubungan rasa efektif karyawan akan memberikan motivasi, selanjutnya akan menghasilkan kepuasan kerja (Job Satisfaction), yang mana akan menghasilkan komitmen untuk tetap bertahan dalam organisasi (Meyer & Herscovitch, 2001).
Jika karyawan memiliki POF dengan organisasi, termasuk pimpinan dan rekan kerja, maka karyawan tersebut akan merasa nyaman dan tenang berada di tengah-tengah lingkungan tersebut. Rasa nyaman inilah yang dapat menimbulkan semangat bekerja karyawan untuk berkontribusi kepada organisasi (Luthans, 2009). Penelitian Jawad, Tabassum, Raja dan Abraiz (2013) juga menyatakan bahwa apabila pembebanan tugas yang diberikan kepada karyawan berdasarkan POF, maka karyawan akan
berperilaku dan memberikan respon mendukung organisasi sebagai suatu kebutuhan, keinginan dan pilihan sudah selaras dengan organisasi.
Akan tetapi, jika karyawan tidak memiliki POF terhadap organisasi tempatnya bekerja, maka karyawan tersebut akan merasa asing di lingkungan kerjanya. Karyawan tersebut merasa berbeda dan tidak cocok dengan budaya organisasi, norma-norma yang ada bahkan dengan individu- individu di dalamnya. Hal ini akan berdampak pada tekanan dalam diri karyawan tersebut yang dapat berimbas pada menurunnya kinerja (Guntur, 2012).
Penelitian terdahulu mengemukakan bahwa ada pengaruh positif antara POF dengan kepuasan kerja, komitmen organisasional, extra role behavior, kinerja dan menurunkan stress dan turnover (Kristof, 1996). Meglino, dkk. (1989) menambahkan bahwa individu yang mempunyai nilai-nilai yang sama dengan organisasi akan mudah berinteraksi secara efisien dengan sistem nilai organisasi, mengurangi ketidakpastian, dan konflik serta meningkatkan kepuasan dan komitmen serta meningkatkan kinerja. Individu yang memang cocok dengan organisasi mau bekerja lembur, mencapai tingkat keberhasilan ekstrinsik yang lebih tinggi dan umumnya lebih puas dengan pekerjaan dan kehidupan mereka daripada mereka yang tidak (Bretz & Judge, 1994).