Tujuan dan Manfaat Likuiditas


Perhitungan likuiditas tidak hanya berguna bagi perusahaan, namun juga bagi
pihak luar perusahaan. Dalam praktiknya terdapat banyak manfaat atau tujuan analisis
likuiditas bagi perusahaan, baik bagi pemilik perusahaan, manajemen perusahaan, dan
pihak yang memiliki hubungan dengan perusahaan seperti kreditor dan distributor atau
supplier.
Bagi pihak luar, seperti pihak penyandang dana (kreditor), investor, distributor
dan masyarakat luas, likuiditas bermanfaat untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban kepada pihak ketiga. Kemampuan membayar tersebut
akan memberikan jaminan bagi pihak kreditor untuk memberikan pinjaman
selanjutnya. Bagi pihak distributor adanya kemampuan membayar mempermudah
dalam memberikan keputusan untuk menyetujui penjualan barang dagangan secara
angsuran. Artinya, adanya jaminan yang diberikan akan mampu dibayar secara tepat
waktu.
Menurut Kasmir (2015 : 132-133) tujuan dan manfaat likuiditas sebagai berikut

  1. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau hutang
    yang segera jatuh tempo pada saat ditagih. Artinya, kemampuan untuk membayar
    kewajiban yang sudah waktunya dibayar sesuai jadwal batas waktu yang telah
    ditetapkan ( tanggal dan bulan tertentu )
  2. Untutk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek
    dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban yang
    berumur dibawah satu tahun atau samadengan satu tahun, dibandingkan dengan
    total aktiva.
  3. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek
    dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan sediaan atau piutang. Dalam hal
    ini aktiva lancar dikurangi sediaan dan utang yang dianggap likuiditasnya lebih
    rendah.
  4. Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaanyang ada dengan
    modal kerja perusahaan.
  5. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk mebayar utang.
  6. Sebagai alat perencanaan kedepan, terutama yang berkaitan dengan perencanaan
    kas dan utang.
  7. Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perushaaan dari waktu ke waktu
    dengan membandingkannya untuk beberapa periode.
  8. Untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing-masing
    komponen yang ada di aktiva lancar dan utang lancar.
  9. Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya,
    dengan melihat rasio likuiditas yang ada pada saat ini.