Kenaikan dalam modal kerja terjadi apabila aktiva menurun atau dijual serta
karena kenaikan dalam utang jangka panjang dan modal sedangkan penurunan
dalam modal kerja timbul akibat aktiva tidak lancar naik atau dibeli atas jangka
panjang naik (Sofyan Syafri Harahap, 2001:288).
Menurut Munawir (2002:120) sumber-sumber modal kerja adalah sebagai
berikut:
- Hasil operasi perusahaan yaitu jumlah laba bersih yang nampak dalam laporan
laba rugi ditambah dengan depresiasi dan amortisasi. Jumlah ini menunjukan
jumlah mdal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan. dengan adanya
keuntungan dan laba dari perusahaan, dan apabila laba tersebut tidak diambil
oleh pemilik perusahaan, maka laba tersebut akan menambah modal
perusahaan yang bersangkutan. - Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga. Dengan adanya penjualan
surat berharga ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal
kerja yaitu dari bentuk surat berharga berubah menjadi uang kas. Keuntungan
yang diperoleh dari penjualan surat berharga ini merupakan suatu sumber
untuk bertambahnya modal kerja. - Penjualan aktiva tidak lancar. Modal kerja dapat bertambah dari penjualan
aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainya yang tidak
diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan dan aktiva ini menjadi kas atau
piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar hasil penjualan
tersebut. - Penjualan saham atau obligasi untuk menambah dana atau modal kerja yang
dibutuhkan perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru atau
meminta kepada para pemilik perusahaan untuk menambah modalnya,
disamping itu perusahaan dapat pula mengeluarkan obligasi atau bentuk
hutang jangka panjang lainya gunanya memenuhi kebutuhan modal kerjanya.
Menurut Munawir (2002:123) Dari uraian tentang sumber-sumber modal kerja
tersebut maka menyimpulkan modal kerja akan bertambah apabila : - Adanya kenaikan setor modal baik yang berasal dari laba maupun adanya
pengeluaran modal saham / tambahan investasi dari pemilik perusahaan. - Adanya pengurangan / penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan
bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun
melalui proses depresiasi. - Adanya penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi,
hipotik atau hutang jangka panjang lainya yang diimbangi dengan
bertambahnya aktiva tetap