Modal kerja adalah asset lancar dikurangi utang lancar. Modal kerja juga
bisa dianggap sebagai dana yang tersedia untuk diinvestasikan dalam asset tidak
lancar atau untuk membayar utang tidak lancar (Sofyan Syafri Harahap,
2007:288). Definisi modal kerja yaitu:
“ Keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula
dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan
operasi sehari-hari” (Sawir Agnes,2005)
“Dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
operasional perusahaan sehari-hari, seperti pembelian bahan baku,
pembayaran upah buruh, membayar hutang, dan pembayaran lainnya”
(Sutrisno, 2007:39).
Modal kerja adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek yaitu
kas, sekuritas yang mudah dipasarkan, persediaan, dan piutang usaha (Brigham,
2001:30). Modal kerja selalu diperlukan untuk membiayai kegiatan perusahaan
sehari-hari dan menjaga kontinuitas perusahaan selama masih beroperasi (Wild,
2005:186).
Menurut Munawir (2007) modal kerja dapat dibagi dalam konsep sebagai
berikut:
a. Konsep Kuantitatif
Konsep ini menitikberatkan kepada kuantum yang diperlukan untuk
mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang
bersifat rutin, atau menunjukan jumlah dana (fund) yang tersedia untuk
tujuan operasi jangka pendek. Dalam konsep ini menganggap bahwa
modal kerja adalah jumlah aktiva lancar (gross working capital).
b. Konsep Kualitatif
Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, dalam konsep ini
pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap utang
jangka pendek (net working capital) yaitu jumlah aktiva lancar yang
berasal dari pinjaman jangka panjang maupun dari para pemilik
perusahaan.
c. Konsep Fungsional
Konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka
yang menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan, tetapi
tidak semua dana digunakan dalam periode ini (current income) ada
sebagian dana yang akan digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan
laba dimasa yang akan datang. Misalnya : bangunan, mesin-mesin, pabrik,
alat-alat kantor dan aktiva tetap lainnya.
Menurut Munawir (2002:125) Penggunaan-penggunaan aktiva lancar yang
mengakibatkan turunnya modal kerja adalah sebagai berikut:
a. Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan, meliputi
pembayaran upah, gaji, pembelian bahan atau barang dagangan, supplies
kantor dan pembayaran biaya-biaya lainnya.
b. Kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahaan karena adanya penjualan
surat berharga atau efek, maupun kerugian yang insidentil lainnya.
c. Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-
tujuan tertentu dalam jangka panjang.
d. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang
atau aktiva tidak lancar lainnya yang mengakibatkan berkurangnya aktiva
lancar atau timbulnya utang lancar yang berakibat berkurangnya modal
kerja.
e. Pembayaran utang-utang jangka panjang yang meliputi utang hipotik,
utang obligasi maupun bentuk utang jangka panjang lainnya.
f. Pengambilan uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaan untuk
kepentingan pribadi (prive) atau adanya pengambilan bagian keuntungan
oleh pemilik dalam perusahaan perseorangan dan persekutuan atau adanya
pembayaran dividen dalam perseroan terbatas.
Menurut Munawir (2002:129) Disamping penggunaan aktiva lancar yang
mengakibatkan berkurangnya modal kerja tersebut, pemakaian aktiva lancar yang
tidak merubah jumlahnya baik jumlah modal kerjanya maupun jumlah aktiva
lancarnya itu sendiri. Menurut Djarwanto (2004) pemakaian atau penggunaan
modal kerja / aktiva lancar yang hanya menyebabkan berubahnya bentuk aktiva
lancar (modal kerja tidak berkurang), misalnya:
a. Pembelian efek (marketable securities) secara tunai.
b. Pembelian barang dagangan atau bahan-bahan lainnya secara tunai.
c. Perubahan suatu bentuk piutang ke bentuk piutang yang lain, misalnya
dari piutang dagang (account receivable) menjadi piutang wesel (notes
receivable). Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam
suatu perusahaan.
Menurut Jumingan (2009) Modal kerja adalah kelebihan asset lancar
terhadap utang jangka pendek. Kelebihan ini disebut modal kerja bersih (net
working capital). Rumus untuk mencari modal kerja dapat digunakan sebagai
berikut :
Modal Kerja = Aktiva Lancar – Hutang Lancar