Struktur aktiva memiliki manfaat besar pada suatu perusahaan. Sebab
semakin besar aktiva tetap yang dimiliki suatu perusahaan maka semakin tinggi
jumlah pendanaan yang didapat dari luar perusahaan, hal ini disebabkan jumlah
aktiva yang relatif besar dapat menjadi jaminan
Menurut Sartono (2010, hal.248), menyatakan bahwa : “Perusahaan yang
memiliki aset tetap alam jumlah besar dapat menggunakan utang dalam jumlah
besar hal ini disebabkan karena dari skalanya perusahaan besar akan lebih mudah
mendapatkan akses ke sumber dana dibandingkan dengan perusahaan kecil.
Kemudian besarnya asset tetap dapat digunakan sebagai jaminan utang
perusahaan”.
Sedangkan menurut Sjahrial (2008, hal. 205) menyatakan bahwa :
“Perusahaan yang memiliki aktiva tetap dalam jumlah yang besar dapat
menggunakan utang dalam jumlah besar hal ini di sebabkan karena dari skalanya
perusahaan besar akan lebih mudah mendapatkan akses ke sumber dana
dibandingkan dengan perusahaan kecil”.
Struktur aktiva merupakan cerminan kekayaan yang dimiliki perusahaan ini
semua dapat dilihat baik dari aktiva lancar maupun hutang lancar. Namun Struktur
aktiva lebih menilai kepada seberapa besar aktiva tetap perusahaan dalam
mendominasi komposisi kekayaan atau asset Perusahaan. Sehinnga diartikan
bahwa faktor-faktor yang membentuk aktiva tetap akan mempengaruhi seberapa
besar Struktur aktiva Perusahaan.
Adapun faktor-faktor pembentuk aktiva tetap menurut Hery (2012, hal.118)
menyatakan bahwa dalam beberapa kasus, perusahaan juga dapat melakukan
investasi jangka panjang dalam bentuk aktiva tetap, seperti tanah, yang dibeli oleh
perusahaan dengan maksud bukan untuk digunakan dalam kegiatan operasi bisnis,
malainkan untuk tujuan spekulasi(investasi)”.
Sedangkan menurut Suad dan Pudjiastuti (2012, hal.6) menyatakan bahwa
;“dana yang diperoleh kemudian diinvestasikan pada berbagai aktiva perusahaan,
untuk mendanai kegiatan perusahaan. Kala kegiatan memperoleh dana berarti
perusahaan menerbitkan aktiva financial (seperti saham dan obligasi). Maka
kegiatan menanamkan dana mengakibatkan perusahaan memiliki aktiva riil
(seperti tanah, mesin, persedian, merk dagang dan sebagainya)”. Dari teori-teori
diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi struktur aktiva adalah
tergantung dari kegiatan dan aktivitas investasi yang dilakukan oleh perusahaan