Pengertian Struktur Aktiva


Struktur aktiva menggambarkan sebagian jumlah aset yang dapat dijadikan
jaminan. Brigham and Ehrhardt (2010) menyatakan bahwa secara umum
perusahaan yang memiliki jaminan terhadap hutang akan lebih mudah
mendapatkan hutang daripada perusahaan yang tidak memiliki jaminan. Struktur
aktiva merupakan variabel yang penting dalam keputusan pendanaan perusahaan
karena aktiva tetap berhubungan dengan proses produksi perusahaan untuk
mendapatkan ataupun meningkatkan laba perusahaan. Semakin tinggi aktiva tetap
yang dimiliki perusahaan akan mengoptimalkan proses produksi perusahaan yang
pada akhirnya dapat menghasilkan laba yang maksimal. Sesuai dengan pecking
order theory, perusahaan dengan laba yang tinggi akan cenderung menggunakan
dana internalnya terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.
Struktur aktiva pada penelitian ini diproyeksikan oleh Fixed Asset (FA) atau
aktiva tetap yang dijadikan jaminan untuk memenuhi kebutuhan Perusahaan.
Struktur aktiva menggambarkan proporsi antara aktiva total aktiva dengan aktiva
tetap perusahaan. Sebab perusahaan yang memiliki aktiva tetap yag besar akan
lebih mudah mendapatkan modal dari luar perusahaan.
Menurut Riyanto (2010, hal,22) menyatakan “struktur kekayaan ialah
perimbangan baik dalam artian absolute maupun dalam artian relative anatara
aktiva lancar dan aktiva tetap.Sedangkan menurut Husnan dan Pudjiastuti (2012,
hal.6) menyatakan bahwa “keputusan investasi akan tercermin pada sisi aktiva
perusahaan. Dengan demikian akan mempengaruhi struktur kekayaan
perusahaan, yaitu perbandingan antara aktiva lancar dan aktiva tetap”.
2.2.2.2. Jenis-jenis aktiva
Aktiva adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan merupakan
sumber daya yang dimiliki bertujuan untuk menghasilkan profit, yang
diklarifikasikan menjadi aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Menurut Rambe,
dkk. (2015, hal.42) menyatakan bahwa aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua
yaitu Aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.
1) Aktiva lancar
Yaitu, uang kas dan lainnya yang dapt diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan
menjadi uang tunai. Pos-pos yang termasuk dalam aktiva lancar adalah : kas,
surat-surat berharga, piutang dagang, piutang wesel, penghasilan yang masih
harus diterima, dan biaya dibayar dimuka.
2) Aktiva tidak lancar :
Yaitu, aktiva yang mempunyai masa penggunaan yang relative panjang dalam arti
tidak akan habis dipakai dalam satu tahun dan tidak dapat dengan segera dijadikan
kas. Aktiva tidak lancar ada yang berbentuk aktiva berwujud dan tak berwujud.
Pos-pos yang termasuk dalam aktiva ini adalah Investasi, aktiva tetap, aktiva tak
berwujud dan aktiva lainnya.