Jenis-jenis Profitabilitas


Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, terdapat beberapa jenis
profitabilitas yang dapat digunakan untuk menilai serta mengukur posisi keuangan
perusahaan dalam periode tertentu atau untuk beberapa periode. Menurut Kasmir (2015
: 199-207) Berikut profitabilitas yang sering digunakan :

  1. Profit Margin on Sales (Ratio Profit Margin)
    Merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas
    penjualan. Terdapat dua rumus untuk mencari profit margin, yaitu sebagai berikut :
    a) Untuk margin laba kotor
    𝑁𝑒𝑑 π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘“π‘–π‘‘ π‘€π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘–π‘› = Penjualan Bersih βˆ’ Harga Pokok Penjualan
    Sales
    Margin laba kotor menunjukkan laba yang relative terhadap perusahaan, rasio
    ini merupakan cara untuk penetapan harga pokok penjualan.
    b) Untuk margin laba bersih
    𝑁𝑒𝑑 π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘“π‘–π‘‘ π‘€π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘–π‘› = πΈπ‘Žπ‘Ÿπ‘›π‘–π‘›π‘” π΄π‘“π‘‘π‘’π‘Ÿ πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘ π‘‘ π‘Žπ‘›π‘‘ π‘‡π‘Žπ‘₯ (𝐸𝐴𝐼𝑇)
    Sales
    Margin laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan
    antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini
    menunjukkan pendapatan bersih atas penjualan.
  2. Hasil Pengembalian Investasi ( Return on Investment/ROI)
    Merupakan rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan
    dalam perusahaan dan ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola
    investasinya.
    Di samping itu hasil pengembalian investasi menunjukkan produktivitas dari
    seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin kecil
    (rendah) rasio ini, semakin kurang baik, demikiran pula sebaliknya. Artinya rasio ini
    digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan.
    π‘…π‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘› 𝑂𝑛 πΌπ‘›π‘£π‘’π‘ π‘‘π‘šπ‘’π‘›π‘‘ = πΈπ‘Žπ‘Ÿπ‘›π‘–π‘›π‘” π΄π‘“π‘‘π‘’π‘Ÿ πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘ π‘‘ π‘Žπ‘›π‘‘ π‘‡π‘Žπ‘₯ (𝐸𝐴𝐼𝑇)
    Total Assets
  3. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity / ROE)
    Hasil pengembalian ekuitas atau Return on Equity atau rentabilitas modal
    sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal
    sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi
    rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula
    sebaliknya. Rumus untuk mencari Return on Equity (ROE) dapat digunakan sebagai
    berikut :
    π‘…π‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘› 𝑂𝑛 πΈπ‘žπ‘’π‘–π‘‘π‘¦ = πΈπ‘Žπ‘Ÿπ‘›π‘–π‘›π‘” π΄π‘“π‘‘π‘’π‘Ÿ πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘ π‘‘ π‘Žπ‘›π‘‘ π‘‡π‘Žπ‘₯ (𝐸𝐴𝐼𝑇)
    πΈπ‘žπ‘’π‘–π‘‘π‘¦
  4. Laba Per Saham Biasa ( Earning per Share of Common Stock)
    Rasio laba per saham biasa atau biasa disebut juga rasio nilai buku merupakan
    rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi
    pemegang saham. Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk
    memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan
    pemegang saham meningkat. Dengan pengertian lain, tingkat pengembalian yang
    tinggi. Keuntungan bagi pemegang saham adalah jumlah keuntungan setelah dipotong
    pajak. Keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham biasa adalah jumlah
    keuntungan dikurangi pajak, dividen, dan dikurangi hak-hak lain untuk pemegang
    saham prioritas. Dengan perhitungan sebagai berikut:
    Laba Per Lembar Saham = Laba Saham Biasa
    Saham Biasa Yang Beredar