Menurut Agus Sartono (2012:121) ada beberapa jenis pengukuran leverage
yaitu :
„‟1. Debt Ratio
- Debt to Equity Ratio
- Time Interest Earned Ratio
- Fixed Charge Coverage
- Debt Service Coverage”
Berikut penjelasan mengenai beberapa ratio leverage sebagai berikut: - Debt Ratio
Formula :
Debt Ratio =
Agus Sartono (2012:121)
Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar risiko yang dihadapi, dan
investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Rasio yang
tinggi juga menunjukan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai
aktiva. - Debt to Equity Ratio
Formula :
Debt to Equity Ratio=
Agus Sartono (2012:121)
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan antara seluruh hutang
perusahaan baik hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek dengan
modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi DER menunjukkan
semakin besar total utang terhadap total ekuitasnya. Debt to equity ratio
digunakan untuk mengukur total shareholders’ equity yang dimiliki
perusahaan - Time Interest Earned Ratio
Formula :
Time Interest Earned Ratio=
Agus Sartono (2012:121)
Time interest earned ratio, adalah rasio antara laba sebelum bunga dan
pajak (EBIT) dengan beban bunga. Rasio ini mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi beban tetapnya berupa bunga, atau mengukur
seberapa jauh laba dapat berkurang tanpa perusahaan mengalami kesulitan
karena tidak mampu membayar bunga. - Fixed Charge Coverage
Formula :
Fixed Charge Coverage =
Agus Sartono (2012:122)
Fixed charge coverage ratio, mengukur berapa besar keamampuan
perusahaan untuk menutup beban tetapnya termasuk pembayaran dividen
saham preferen, bunga, angsuran pinjaman, dan, sewa. Karena tidak
jarang perusahaan menyewa aktivanya dari perusahaan lising dan harus
membayar angsuran tertentu. - Debt service coverage
Formula :
Debt service coverage =
( )
Agus Sartono (2012:122)
Debt service coverage, mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
beban tetapnya termasuk angsuran pokok pinjaman. Jadi sama dengan
leverage yang lain, hanya dengan memasukan angsuran pokok pinjaman.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis menggunakan debt to equity ratio dalam
menentukan tingkat leverage. Rasio ini sering digunakan para analis dan para
investor untuk melihat seberapa besar hutang perusahaan jika dibandingkan ekuitas
yang dimiliki oleh perusahaan atau para pemegang saham. Jika nilai DER semakin
tinggi maka dapat diasumsikan perusahaan memiliki resiko yang semakin tinggi
terhadap kemampuan melunasi hutang jangka pendeknya