Jenis-jenis Pengukuran Rasio Leverage


Menurut Agus Sartono (2012:121) ada beberapa jenis pengukuran leverage
yaitu :
„‟1. Debt Ratio

  1. Debt to Equity Ratio
  2. Time Interest Earned Ratio
  3. Fixed Charge Coverage
  4. Debt Service Coverage”
    Berikut penjelasan mengenai beberapa ratio leverage sebagai berikut:
  5. Debt Ratio
    Formula :
    Debt Ratio =
    Agus Sartono (2012:121)
    Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar risiko yang dihadapi, dan
    investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Rasio yang
    tinggi juga menunjukan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai
    aktiva.
  6. Debt to Equity Ratio
    Formula :
    Debt to Equity Ratio=
    Agus Sartono (2012:121)
    Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan antara seluruh hutang
    perusahaan baik hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek dengan
    modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi DER menunjukkan
    semakin besar total utang terhadap total ekuitasnya. Debt to equity ratio
    digunakan untuk mengukur total shareholders’ equity yang dimiliki
    perusahaan
  7. Time Interest Earned Ratio
    Formula :
    Time Interest Earned Ratio=
    Agus Sartono (2012:121)
    Time interest earned ratio, adalah rasio antara laba sebelum bunga dan
    pajak (EBIT) dengan beban bunga. Rasio ini mengukur kemampuan
    perusahaan memenuhi beban tetapnya berupa bunga, atau mengukur
    seberapa jauh laba dapat berkurang tanpa perusahaan mengalami kesulitan
    karena tidak mampu membayar bunga.
  8. Fixed Charge Coverage
    Formula :
    Fixed Charge Coverage =
    Agus Sartono (2012:122)
    Fixed charge coverage ratio, mengukur berapa besar keamampuan
    perusahaan untuk menutup beban tetapnya termasuk pembayaran dividen
    saham preferen, bunga, angsuran pinjaman, dan, sewa. Karena tidak
    jarang perusahaan menyewa aktivanya dari perusahaan lising dan harus
    membayar angsuran tertentu.
  9. Debt service coverage
    Formula :
    Debt service coverage =
    ( )
    Agus Sartono (2012:122)
    Debt service coverage, mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
    beban tetapnya termasuk angsuran pokok pinjaman. Jadi sama dengan
    leverage yang lain, hanya dengan memasukan angsuran pokok pinjaman.
    Berdasarkan uraian tersebut, penulis menggunakan debt to equity ratio dalam
    menentukan tingkat leverage. Rasio ini sering digunakan para analis dan para
    investor untuk melihat seberapa besar hutang perusahaan jika dibandingkan ekuitas
    yang dimiliki oleh perusahaan atau para pemegang saham. Jika nilai DER semakin
    tinggi maka dapat diasumsikan perusahaan memiliki resiko yang semakin tinggi
    terhadap kemampuan melunasi hutang jangka pendeknya