Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB)


Ada berbagai istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan perilaku proporsional
di tempat kerja. Kebanyakan peneliti menyebutkan perilaku itu sebagai perilaku
kemasyarakatan organisasional (Organizational Citizenship Behavior atau OCB).
Definisi OCB adalah perilaku prososial yang terjadi di dalam organisasi baik yang
diberi atau tidak diberi imbalan oleh perusahaan.
Berikut ini dikemukakan definisi Organizational Citizenship Behavior (OCB) dari
berbagai sumber:
Dyne (1998) mendefinisikan OCB sebagai kontribusi karyawan yang mendalam
melebihi tuntutan di tempat kerja, dengan prestasi kerja yang melebihi apa yang
seharusnya ia lakukan.
Organ (1997) mendefinisikan OCB merupakan perilaku yang berdasarkan
kesukarelaan dan tidak dapat dipaksakan pada batas-batas pekerjaan serta tidak
secara resmi mendapatkan penghargaan tetapi mampu memberikan kontribusi
bagi perkembangan produktivitas dan keefektifan organisasi.
Dyne dan Lepine (2002) mendefinisikan OCB merupakan perilaku yang
menguntungkan organisasi dan tidak menerima penghargaan secara tegas karena
perilaku yang dilakukan bukan merupakan tuntutan pekerjaan atau bukan
termasuk pekerjaan formal di tempat kerja.
OCB meliputi beberapa perilaku yang meliputi menolong orang/karyawan lain,
menjadi volunteer untuk tugas-tugas ekstra, patuh terhadap aturan-aturan dan
prosedur-prosedur di tempat kerja. Perilaku prososial, konstruktif, dan bermakna
yang dapat meningkatkan efektivitas organisasi.
OCB dapat terjadi tanpa disertai harapan individu untuk dapat imbalan. Hasil
penelitian menunjukan bahwa mereka melakukannya dengan berbagai cara, yang
secara umum diarahkan baik pada orang lain (OCB individu) atau pada
perusahaan (OCB organisasional). Contoh-contoh OCB individual misalnya
membantu meringankan beban pekerjaan orang lain yang terlalu berat,
menawarkan diri secara sukarela untuk membentu tanpa diminta, selalu tepat
waktu, dan menghindari diri berlama-lama mengambil waktu istirahat. Contohcontoh OCB organisasional misalnya, mengatakan hal-hal yang positif tentang
organisasi kepada orang-orang di luar organisasi, menjalankan tugas yang tidak
diminta, serta membaca dan memperhatikan catatan-catatan yang berkaitan
dengan kebijakan atau prosedur-prosedur baru perusahaan (Bettencourt, Gwinner,
& Meuter, 2001).