Menurut Fitri (2006), terdapat empat jenis pembelanja impulsif, yaitu :
a. Tipe kompensatif. Orang yang termasuk dalam tipe ini biasanya berbelanja
tanpa pikir panjang hanya karena ingin meningkatkan harga diri. Bagi mereka
berbelanja merupakan sarana untuk melarikan diri dari berbagai masalah yang
dihadapi, seperti masalah pekerjaan, rumah tangga, atau keluarga. Sering kali
barang-barang yang dibeli tidak dibutuhkan, sehingga tidak dipakai dan
tersimpan rapi dalam lemari.
b. Tipe akseleratif. Orang yang termasuk dalam tipe ini sering kali tergoda
berbelanja pada saat banyak penawaran sale di pusat-pusat perbelanjaan.
Mereka akan membeli barang-barang tersebut, meskipun tidak
membutuhkannya saat membeli. Barang-barang yang dibeli murah tersebut
dapat digunakan untuk mengantisipasi kebutuhan di masa depan.
c. Tipe terobosan. Orang yang termasuk dalam tipe ini akan membeli barangbarang mahal tanpa ada perencanaan yang matang. Ketika berjalan-jalan di
pusat perbelanjaan dan melihat ada pameran mobil atau rumah, mereka akan
pulang dengan menandatangi kontrak pembelian rumah atau mobil baru
tersebut. Bagi mereka membeli barang-barang mahal tersebut menjadi lambang
dimulainya babak baru dalam kehidupannya, meskipun sebenarnya hasrat
untuk membelinya sudah lama ada.
d. Tipe pembeli buta. Orang yang termasuk dalam tipe ini akan membeli barang
tanpa ada pertimbangan sama sekali. Sulit sekali memahami apa yang
melatarbelakangi mereka berbelanja seperti itu.