Jenis Risiko (skripsi dan tesis)

Dalam suatu usaha perdagangan dapat muncul risiko yang akan dihadapi.
Risiko dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu risiko yang dapat dikendalikan dan
risiko yang tidak dapat dikendalikan. Risiko yang tidak dapat dikendalikan adalah
risiko alam yang tidak dapat dihindari dan sulit diprediksi. Contoh dari risiko ini
adalah beras basah karena kehujanan ataupun tempat penyimpanan yang lembab
dan munculnya kutu beras karena perubahan cuaca. Sedangkan risiko yang dapat
dikendalikan terdiri dari beberapa jenis, diantaranya adalah: (UCEO, 2015)
1. Risiko input
Risiko input merupakan risiko yang terjadi pada saat proses produksi.
Contoh dari risiko ini adalah beras mengalami penyusutan karena proses
penggilingan yang terlalu lama, kadar air beras terlalu tinggi sehingga
kondisi beras terlalu basah.
2. Risiko permintaan pasar
Risiko ini dapat terjadi ketika permintaan pasar tidak sesuai dengan produksi
yang dihasilkan, seperti persediaan beras menumpuk karena tidak dapat
dijual, dan persediaan beras tidak dapat memenuhi permintaan yang terlalu
tinggi karena pasokan beras dari petani yang tidak mencukupi.
3. Risiko sumber daya manusia
Risiko sumber daya manusia merupakan risiko yang terjadi akibat
ketidaktelitian sumber daya manusia dalam mengerjakan jobdesk.
Contoh dari risiko ini diantaranya ketidakmampuan karyawan dalam
mengerjakan pekerjaannya, karyawan meninggalkan pekerjaan pada saat
jam kerja, dan tidak bertanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaan.
4. Risiko sosial
Risiko sumber daya merupakan risiko yang terjadi pada sumber daya
manusia itu sendiri dan dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
Contoh dari risiko ini adalah karyawan yang tidak produktif karena kurang
pengawasan, karyawan baru yang kurang memiliki keterampilan, dan tindak
kecurangan oleh karyawan dengan cara mencuri, tidak menyetorkan uang
penjualan ataupun memanipulasi nilai timbangan.
5. Risiko teknologi dan bangunan
Risiko ini muncul karena pemakaian alat mesin yang digunakan tidak sesuai,
misalnya mesin rusak karena kurangnya perawatan atau umur ekonomis
yang sudah habis.
6. Risiko kerjasama
Risiko yang terjadi dengan mitra bisnis, seperti penipuan ataupun hal lain
yang dapat merugikan perusahaan. Contoh dari risiko ini dapat terjadi ketika
pedagang beras menerima barang dari penebas namun kekurang telitian
dalam pengecekan kondisi beras tersebut secara keseluruhan, sehingga
pedagang dapat mengalami kerugian karena kualitas beras tidak sesuai
dengan standar kadar air yaitu 12-13%.