Empat dimensi CSR adalah corporate giving, corporate philanthropy, corporate community relations, dan community development. (Briliant dan Rice, 1988; Burke, 1988; Suharto, 2007a). a. Corporate giving bermotif amal atau charity, dimana kegiatan CSR yang dilakukan hanya untuk sekedar membantu hanya saat itu saja atau bersifat hibah sosial seperti memberikan bantuan saat bencana alam atau memberikan mie gratis saat 17 Agustusan, dll. b. Corporate philanthropy bermotif kemanusiaan, dimana kegiatan CSR yang masih bersifat amal namun sudah ada dana rutin dari perusahaan atau biasanya berbentuk hibah pembangunan, biasanya disalurkan lewat yayasan amal perusahaan atau pembangunan rumah ibadah. Contohnya adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa yang membangun Sekolah (SD, SMP, SMA dan perupustakaan), Puskesmas Binaan Indocement Bogor. c. Corporate community relations bernafaskan tebar pesona, dimana berita kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan tersebut disebarluaskan kepada masyarakat biasanya lewat mediamassa, Perusahaan yang sering melakukannya biasanya berskala besar. Di Indonesia seperti PT. Djarum Tbk, Chevron, Exxon Mobil, PT. Indosat, dll d. Community development lebih bernuansa pemberdayaan. Kegiatan CSR yang dilakukan melalui proses penguatan masyarakat secara aktif dan berkelanjutan secara partisipatif dan kerjasama. Salah satu perusahaan di Indonesia yang sudah melakukan adalah PT. Medco Inergi International yang melakukan program pengembangan usaha mikro kecil sebagai suplayer perusahaan.