Ukuran Perusahaan (skripsi dan tesis)

Definisi ukuran perusahaan oleh Ningsaptiti (2010) (Puspitasari & Latrini, 2014); “Ukuran Perusahaan merupakan nilai yang menunjukan besar kecilnya perusahaan.” Sementara (Petrolina 2007) mendefinisikan ukuran perusahaan sebagai besar kecilnya perusahaan yang diukur dengan menggunakan total aset yang dimiliki perusahaan atau total aktiva perusahaan yang tercantum dalam laporan keuangan perusahaan akhir periode yang diaudit menggunakan logaritma. Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK no. Kep. 11/PM/1997 menyatakan bahwa ukuran perusahaan kecil diukur dengan cara melihat total asset kurang dari Rp. 100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah), bukan merupakan afiliasi atau dikendalikan oleh suatu perusahaan yang bukan perusahaan menengah atau kecil, dan bukan merupakan reksa dana. Adapun 24 usaha menengah/besar meliputi usaha nasional (milik negara atau swasta) dan usaha asing yang dilakukan di Indonesia. Syarat perusahaan besar memiliki total asset lebih dari Rp. 100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah). Mengutip penelitian Dyer dan Mc Hugh, (Gienam, 2016) bahwa ukuran perusahaan secara signifikan mempunyai hubungan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Ukuran perusahaan yang besar cenderung melaporkan lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Dengan argumen pendukung bahwa perusahaan yang lebih besar memiliki lebih banyak sumber informasi, sistem informasi dan staf akuntansi yang lebih canggih, ditambah pengendalian intern yang kuat didukung oleh pengawasan investor dan regulator. Hal ini yang memungkinkan pelaporan laporan keuangan lebih cepat. Ini bertolak belakang dengan kutipan penilitian Puspitasari dan Anggraeni (Widhiasari & Budiartha, 2016) dimana: “Perusahaan yang lebih besar akan menyelesaikan audit yang lebih lama dibanding dengan perusahaan yang mempunyai total aset lebih kecil. Ini disebabkan oleh kuantitas sampel yang harus diambil semakin besar dan prosedur audit yang ditempuh semakin kompleks.” Untuk mengukur ukuran perusahaan dapat dihitung dari total aktiva menggunakan logaritma natural (Lia Dama dan Yunia Oktari, 2018). Penggunaan logaritma natural ini untuk mengurangi fluktuasi data tanpa mengubah proporsi nilai pasar.