Komunikasi merupakan elemen yang sangat penting dalam setiap kegiatan pemasaran. Melalui aktivitas komunikasi, pelaksanaan pemasaran akan berjalan dengan sedemikian rupa, sehingga diharapkan bisa mencapai apa yang sudah direncanakan. Salah satu tujuan tersebut adalah terciptanya proses jual beli. Pada pembahasan awal dalam komunikasi, komunikasi dapat memberikan informasi dan membuat konsumen yang disasar menyadari atas adanya produk yang diperjualkan. Komunikasi dapat mempengaruhi konsumen saat ini dan konsumen yang disasar agar mempunyai hasrat untuk masuk ke dalam hubungan pertukaran ( exchange relationship ). Komunikasi juga dapat berfungsi sebagai pemberi informasi bagi konsumen tentang keberadaan produk, yang sebelumnya pernah terjadi pembelian pada produk ini. Lebih dari itu, peran lain dari komunikasi dalam pemasaran adalah untuk memberikan nilai yang berbeda pada produk yang dipasarkan oleh suatu objek perusahaan dengan objek perusahaan lainnya. Pada tingkat teratas pada komunikasi yaitu, komunikasi berjalan bukan hanya untuk mendukung transaksi dengan memberikan informasi, mempersuasi, mengingatkan, dan membedakan produk, namun juga memberikan fasilitas berupa sarana pertukaran itu sendiri. Komunikasi pemasaran diterjemahkan sebagai proses penyebarluasan informasi terkait perusahaan dan produk yang hendak ditawarkannya ( offering ) pada target pasar. Komunikasi pemasaran merupakan sarana yang digunakan oleh perusahaan dalam usaha untuk menginformasikan, mempersuasi, dan mengingatkan konsumen. Proses komunikasi dilakukan secara langsung atau tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual. Dalam pengertian spesifik, komunikasi pemasaran mendeskripsikan “suara” merek dan merupakan fasilitas yang dapat diambil manfaatnya untuk membangun pembicaraan dan membangun hubungan baik dengan konsumen. Berdasarkan paradigma Harold Lasswell, Komunikasi yaitu proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Berikut model proses komunikasi yang ditampilkan Philip Kotler dan Kevin Lane Keller dalam bukunya, Manajemen Pemasaran, sesuai dengan paradigma Harold Lasswell yang telah disinggung sebelumnya.