Penelitian kohort merupakan desain penelitian yang amat penting untuk menguji hipotesis tentang faktor risiko atau penyebab suatu penyakit atau keadaan. Dua hal yang menjadi karakteristik studi kohort adalah: Seleksi individu dalam pembentukan kelompok dilakukan dari populasi yang sama. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara:
Desain kohort dengan pembanding internal: direkrut sejumlah subyek tanpa faktor risiko, kemudian diikuti dan secara alamiah sebagian akan terpajan pada faktor risiko, sebagian tidak.
Desain kohort dengan pembanding eksternal (double cohort study) yakni dari populasi yang sama direkrut subyek dengan faktor risiko, dan sekelompok subyek tanpa faktor risiko. Kedua kelompok subyek (yang terpajan dan tidak) diikuti sampai timbul efek atau penyakit. Studi kohort merupakan satu-satunya desain untuk memperlihatkan insidens suatu penyakit atau kelainan tertentu. Studi kohort dapat dilakukan secara prospektif atau retrospektif.
Pada studi kohort dapat diperoleh data deskriptif yakni berupa insidens terjadinya penyakit atau kelainan, dan dapat pula diperoleh risiko relatif, yakni berapa besar subyek dengan faktor risiko mengalami efek ketimbang subyek yang tidak memiliki faktor risiko mengalami efek. Penelitian kohort retrospektif mempunyai prinsip dasar yang tidak berbeda dengan penelitian kohort prospektif, yaitu pada kelompok subyek tertentu diikuti atau dipantau, kemudian dilakukan pengukuran variabel prediktor/risiko, masa tindak lanjut (follow-up), dan pengukuran variabel efek, semuanya dilakukan di masa lampau. 46 Agar validitas studi kohort retrospektif baik, harus diyakinkan bahwa data dan semua catatan pada masa lalu baik dan lengkap