.Pengertianpengertian yang kemudian dikembangkan oleh para ahli seperti yang dijelaskan diatas mengenai konsep diri, dapat terlihat bahwa konsep diri sebenarnya mencakup beberapa dimensi didalamnya. Ada beberapa dimensi yang terkandung dalam konsep diri, yaitu pengetahuan seseorang tentang dirinya, pengharapan mengenai dirinya (descriptive) dan penilaian (evaluative) tentang diri sendiri (Calhoun & Acocella, 1990). Berikut ketiga dimensi ini akan dibahas rinci :
a) Dimensi pengetahuan
Dimensi ini adalah tentang apa yang seseorang ketahui mengenai dirinya sendiri seperti usia, jenis kelamin, kebangsaan, suku, pekerjaan dan lainnya. Faktor-faktor tersebut menempatkan individu kepada suatu kelompok sosial seperti kelompok umur, suku bangsa, dan sebagainya. Akhirnya individu tersebut mengidentifikasikan dengan kelompok sosial tersebut yang menambah daftar julukan kita, seperti kelompok menengah atas, kelompok wanita karir dan lainnya. Julukan-julukan ini berganti setiap hari dan setiap individu tersebut menerima julukan baru, ada informasi baru yang diterima yang individu tersebut masukan ke dalam potret diri mentalnya.
b) Dimensi Harapan
Rogers (Calhoun dan Acocella 1990) mengemukakan bahwa pada saat individu memiliki satu set pandangan tentang siapa kita, kita juga mempunyai satu set pandangan lain yaitu tentang kemungkinan kita menjadi apa dimasa mendatang. Artinya individu tersebut memiliki pengharapan bagi dirinya sendiri dan pengharapan ini merupakan diri-ideal. Diri ideal ini berbeda setiap individu. Apapun harapan setiap individu, semuanya membangkitkan kekuatan yang mendorong menuju masa depan dan memandu kegiatan individu dalam perjalanan hidupnya.
c) Dimensi Penilaian
Ini merupakan penilaian terhadap diri sendiri (Marsh dkk., 1983). Setiap individu berkedudukan sebagai penilaian tentangnya diri sendiri setiap hari, mengukur apakah kita bertentangan dengan
a) saya-dapat-menjadi-apa, yaitu pengharapan individu bagi dirinya sendiri;
b) saya-seharusnya-menjadi-apa. Hasil pengukuran tersebut disebut rasa harga diri. Rogers menilai bahwa semakin besar ketidaksesuaian antara gambaran kita mengenai siapa kita dan gambaran tentang seharusnya kita menjadi apa atau dapat menjadi apa, akan semakin rendah rasa harga diri kita