Teori Mayoritas- Minoritas merupakan salah satu teori yang baik digunakan untuk memotret persoalan prasangka sosial (streotipe, jarak sosial, dan diskriminasi). Secara umum, konsep mayoritas dan minoritas biasanya dihubungkan dengan agama, etnik, ras, golongan, dan politik. Kelompok mayoritas dalam suatu masyarakat merupakan kelompok yang merasa memiliki kekuasaan untuk melakukan control sosial terhadap kelompok minoritas. Kelompok mayoritas biasanya lebih mudah untuk menguasai sumbersumber kekuasaan politik yang sangat berpengaruh dalam masyarakat seperti lembaga pemerintahan, lembaga ekonomi dan agama. Sebaliknya kelompok minoritas kurang memiliki akses terhadap sumber daya, bahkan sangat sulit mendapatkan peluang untuk mendapatkan akses kekuasaan. Hal tersebut mendorong lahirnya ketidak seimbangan kekuasaan dan mendorong terciptanya prasangka sosial mi.’alnya kelompok mayoritas menganggap kelompok minoritas lebih rendah kedudukannya, sementara kelompok minoritas menganggap kelompok mayoritas sebagai kelompok serakah, penindas, dan (jika ada kesempatan) harus ditaklukkan.
Williams menyatakan bahwa kelompok mayoritas memiliki beberapa karakteristik,7 yaitu: 1. Sekelompok orang yang bersikap bahwa mereka lebih superior terhadap kelompok etnik yang dianggap inferior. 2. Mereka percaya bahwa kelompok minoritas adalah kelompok “yang lain” karena itu harus dsipisahkan bahkan harus disingkirkan. 3. Mereka merasa diri sebagai kelompok yang paling berkuasa, mempunyai status sosial yang tinggi, dank arena itu mereka harus dihormati. J. Mereka selalu memiliki rasa takut dan selalu curiga bahwa kelompok minoritas selalu berencana menggerogoti factor-faktor yang menguntungkan kelompok dominan