Hubungan ini berfokus pada sebagian individu yang termotivasi untuk membuat perubahan perilaku keuangan yang sukses dan atau positif. Dapat diperhatikan, adanya individu yang memilih melakukan transisi hidup ke arah yang lebih baik serta adanya motivasi yang mendasari seperti keinginan untuk bebas dalam masalah keuangan pribadi. Beberapa individu berpusat kepada motivasinya yang telah menjadi tujuan dasar dalam dirinya sendiri. Individu tersebut menjadikan motivasi sebagai tujuan pribadi untuk membawa menuju perubahan situasi keuangan para individu saat ini, mengubah situasi keuangan masa depannya, serta meningkatkan pengetahuan dan keyakinan tentang hal keuangan, investasi, dan pengelolaan keuangan. Didukung pula dengan adanya kekuatan pendekatan identifikasi, mengenai motivasi, seseorang yang memiliki motivasi yang kuat, maka akan melaksanakan kegiatannya dengan sungguh-sungguh, atau bahkan sebaliknya apabila motivasi yang dimiliki lemah, maka individu tersebut tidak memiliki dorongan untuk menuju ke arah yang positif dalam mengelola keuangannya (Rowley et al, 2012).