Conscientiousness memperlemah hubungan positif stres kerja dengan perilaku disfungsional audit (skripsi dan tesis)

Sifat kepribadian conscientiousness atau yang
disimbolkan dengan kepribadian “C” digambarkan oleh McCrae
& Costa (1987) dengan sifat yang ambisius, dapat dipercaya,
memiliki kompeten, tidak mudah menyerah, memiliki sikap
tanggung jawab tinggi, menjunjung tinggi kedisiplinan, dan
mampu bertindak secara efisien. Individu dengan kepribadian
“C” yang tinggi berpotensi mampu membuat suatu perencanaan
yang baik dan benar, memiliki orientasi yang serius terhadap
prestasi (Jaffar dkk., 2011) serta karir di masa depan (Nettle,
2006).
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Farhadi dkk.
(2012) dan Bowling, (2010) menunjukkan bahwa individu yang
memiliki kepribadian conscientiousness tinggi cenderung akan
18
menghindari perilaku disfungsional. Di sisi lain, Rustiarini
(2014) menemukan bahwa kepribadian “C” tidak berpengaruh
terhadap hubungan tekanan kerja dengan perilaku
menyimpang.
Menurut peneliti, seseorang yang memiliki sifat
kepribadian conscientiousness tidak memiliki kemungkinan
yang tinggi untuk berperilaku menyimpang meskipun dalam
keadaan stres atas tekanan kerja. Meskipun seorang auditor
mengalami stres kerja, apabila auditor tersebut memiliki
tanggung jawab, kedisiplinan serta berkemampuan untuk
mengelola pekerjaan secara efektif dan efisien, maka auditor
tersebut mampu untuk menghindari perilaku disfungsional
audit. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang
diturunkan adalah sebagai berikut: