Pengaruh TQM terhadap Efisiensi Biaya Produksi (skripsi dan tesis)

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli definisi TQM (Tjiptono
(2003:4), Besterfield (2003:1), Ross (1995:1), Hansen dan Mowen (2006:16) dan Nasution (2010:22)), Total Quality Mangement (TQM) merupakan suatu
pendekatan dalam memperbaiki dan mengembangkan kualitas, produktivitas dan kinerja lain dalam perusahaan secara terus-menerus guna menghasilkan nilai bagi pelanggan dan pencapaian tujuan perusahaan.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli definisi biaya produksi (Hansen
dan Mowen (2005:50) dan Sukirno (1999:8)) biaya produksi adalah sejumlah
uang yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual.
Efisiensi biaya produksi merupakan usaha yang dilakukan manajer untuk
mencapai tujuan-tujuan dalam hal biaya pada tingkat operasi tertentu yang telah ditetapkan. Manajer dapat melakukan efisiensi ini melalui usaha pengurangan biaya produksi dan memperhatikan tiap keputusan yang menyangkut biaya produksi. Tolak ukur yang paling nyata dalam efisiensi biaya produksi dapat dilihat melalui laporan anggaran dan realisasi biaya produksi yang lebih rendah.
Anggaran biaya produksi merupakan perencanaan jumlah biaya yang akan
dikeluarkan perusahaan dalam proses produksinya, sedangkan realisasi anggaran biaya produksi merupakan jumlah riil yang telah dikeluarkan perusahaan dalam proses produksinya (Soemarso, 2002: 295).
Peningkatan efisiensi biaya dapat dilakukan antara lain dengan cara
penekanan biaya produksi tanpa mengurangi kualitas produknya. Penurunan biaya produksi dalam perusahaan dapat dilakukan dengan menerapkan konsep Total Quality Management (TQM), sehingga dalam proses produksi dapat mengurangi pemborosan (waste) dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya, baik sumber daya alami maupun sumber daya manusia. Berkurangnya pemborosan dan pengoptimalan sumber daya akan menghasilkan produk yang berkualitas, tanpa adanya produk cacat (defect) yang tentu saja akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Untuk itu perlu adanya perbaikan desain, standart dan prosedur kerja yang baik pada perusahaan tanpa mengesampingkan nilai efisiensi (Soemarso,
2002: 297).
Kinerja perusahaan atau unit organisasi dapat diukur dengan menggunakan
ukuran-ukuran finansial maupun non finansial. Budaya TQM menekankan pada
kepuasan konsumen, dimana ukuran kepuasan ini merupakan ukuran non
finansial. Tetapi apabila budaya TQM sudah menjadi budaya unit organisasi atau perusahaan, maka kepuasan konsumen akan memberikan konsekuensi terkait kinerja keuangan perusahaan (Logothetis, 1992:10).
Keterkaitan antara kinerja perusahaan dengan TQM dapat dijelaskan
bahwa kualitas proses yang baik akan menghasilkan kualitas produk/jasa yang
baik pula, yang akan menjamin customer’s future return (loyalitas konsumen),
memperkecil komplain, memperkecil biaya garansi, juga terciptanya zero defect, sehingga akan meningkatkan keuntungan dan pangsa pasar perusahaan (Logothetis, 1992:11).
Ross(1995:) juga mempertegaskan keterkaitan antara TQM dan efisiensi
biaya produksi dengan mengatakan bahwa TQM akan membuang semua biaya
pemborosan dan meningkatkan efisiensi biaya produksi. Hal tersebut didukung
penelitian yang dilakukan oleh Renata (2012) mengungkapkan bahwa TQM
memberikan pengaruh yang positif terhadap sistem pengukuran kinerja
perusahaan yang meliputi proses pengembangan produk dan tingkat efisiensi
biaya produksi. Begitu juga dengan penelitian Mayasari (2011) membuktikan
bahwa penerapan Total Quality Management mempunyai hubungan yang positif dengan efisiensi biaya produksi. Penelitian Andini (2008) juga menyatakan Dilihat dari hasil perbandingan antara sebelum penerapan TQM dan setelah penerapan TQM diperusahaan terdapat peningkatan efisiensi biaya produksi sebesar 25,84% ketika penerapan TQM sudah dilaksanakan. Variabel dependen (Efisiensi biaya produksi) mampu dijelaskan oleh variabel independen TQM (fokus pada pelanggan, perbaikan sistem berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan serta keterlibatan dan pemberdayaan karyawan) sebesar 49,2% dan selebihnya 50,8% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diikut sertakan dalam penelitian