Stres menampakkan diri dengan berbagai cara. Robbins dan Judge (2008) mengelompokkan dalam tiga kategori umum:
a. Gejala fisiologis
Pengaruh awal stres biasanya berupa gejala-gejala fisiologis. Stres dapat menciptakan perubahan dalam metabolism, meningkatkan detak jantung dan tarikan napas, menaikkan tekanan darah, menimbulkan sakit kpla, dan memicu serangan jantung.
b. Gejala psikologis
Stres yang berkaitan dengan pekerjaan dapat menyebabkan ketidakpuasan terkait dengan pekerjaan. Namun stres juga muncul dalam beberapa kondisi psikologis lain misalnya, ketegangan, kecemasan. Kejengkelan, kejenuhan, dan sikap yang suka menunda-nunda pekerjaan.
c. Gejala perilaku
Gejala-gejala stres yang berkaitan dengan perilaku meliputi perubahan dalam tingkat produktivitas, kemangkiran, dan perputaran karyawan. Selain itu juga 18 perubahan dalam kebiasaan makan, pola merokok,konsumsi alkohol, bicara yang gagap, serta kegelisahan dan ketidakteraturan waktu tidur.
Menurur Cary Cooper dan Alison Straw, 1992 (dikutip oleh Umar, 2001) gejala stres dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu:
a. Gejala fisik
1. Nafas memburu
2. Mulut dan kerongkongan kering
3. Tangan lembab
4. Merasa panas
5. Otot-otot tegang
6. Pencernaan terganggu
7. Letih yang tak beralasan
8. Sakit kepala salah urat
9. Gelisah
b. Tingkah laku (secara umum) Perasaaan:
1. Bingung, cemas, dan sedih
2. Jengkel
3. Salah paham
4. Tak berdaya
5. Tak mampu berbuat apa-apa
6. Gelisah
7. Merasa gagal
8. Tak menarik
9. Kehilangan semangat
Kesulitan dalam:
1. Berkonsentrasi
2. Berpikir jernih
3. Membuat keputusan
Hilangnya:
1. Kreativitas
2. Gairah dalam penampilan
3. Minat terhadap orang lain
c. Gejala-gejala di tempat kerja
1. Kepuasan kerja rendah
2. Kinerja yang menurun
3. Semangat dan energi menurun
4. Komunikasi tak lancar
5. Pengambilan keputusan yang jelek
6. Kreativitas dan inovasi kurang
7. Bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif