Scheineder (1988), mengemukakan bahwa individu tertarik dan merasa nyaman berada di organisasi dikarenakan adanya kesamaan karakteristik diantara keduanya. Meglino (1989), mengemukakan bahwa individu yang mempunyai nilai-nilai yang sama dengan organisasi, maka mereka akan mudah berinteraksi secara efisien dengan sistem nilai organisasi, mengurangi ketidakpastian, dan konflik serta meningkatkan kepuasan dan komitmen serta meningkatkan kinerja. Hasil dari beberapa penelitian dengan memakai kesamaan nilai yang dirasakan dengan budaya organisasi yang dirasakan sangat jelas mengindikasikan bahwa kesamaan yang dirasakan berhubungan positif dengan outcomes affective seperti kepuasan, komitmen dan keterlibatan (Cable dan Judge, 1996; Chaw et al., 1994). Penelitian Tepeci (2001), mengemukakan bahwa terdapat hubungan positif antara person-organization fit dengan kinerja yang merupakan employee outcomes. Selanjutnya Kristof (1996) mengemukakan hasil empiris yang mendukung bahwa ada pengaruh positif antara person-organization fit dengan kepuasan kerja, komitmen organisasional, extra role behavior, kinerja dan menurunkan stress dan turnover.