Menurut Griffin dalam Sopiah dan Sangadji (2013:8) sikap konsumen
adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologi yang mendorong
tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan,
menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan
mengevaluasi.
Shiffman dan Kanuk (2010:23) mendefinisikan sikap sebagai sikap
ekspresi perasaan batin bahwa seseorang itu baik atau tidak menguntungkan
bagi orang yang terpelajar terhadap beberapa objek.
Rangkuti (2010:92) dikutip dalam Engel, Blackwell, dan Miniard yang
mengatakan bahwa, “Sikap konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat
dalam mendapatkan, mengonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.”
Sikap adalah emosi dan perasaan seperti pernyataan sangat
menyenangkan atau tidak menyenangkan, sangat menarik atau tidak menarik,
suka atau tidak suka. Sikap dapat di ibaratkan evaluasi keseluruhan tentang
makanan yang dimakan konsumen dan merefleksikan respon konsumen
29
terhadap makanan yang dimakan tersebut. Oleh karena itu pemasar perlu
menciptakan aktivitas – aktivitas yang akan menumbuhkan sikap yang positif
terhadap produk. Sikap dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif.
Wee, et al., 1995 (dalam Hendro Trisdiarto, 2012:13).
“Consumer attitudes is described as a favorable or unfavorable feeling
derived from the evaluation of an object, such as product or service offerings,
brands, prices, stores, etc. According to Schiffman and Kanuk (2007),
consumer attitude is an educated predisposition to behave consistently good
or unfavorable based on feelings and opinions resulting from the evaluation
of knowledge about the object. Consumer attitudes play an important role in
influencing consumer buying intentions. Chaniotakis et al. (2010) argued that
the ‘way of thinking’ influence consumers’ buying intentions”. (Dalam Hanif
dan Tubagus, 2017:2)
“Attitude is the evaluation of performing a particular behavior involving
the attitude object, such as buying the product (Blackwell et al., 2006). Alam
and Sayuti, (2011) found that there is a significant and positive relationship
between attitude and intentions to purchase Halal products. Attitude is
considered as an important element in influencing consumer intention in
purchasing Halal products because those with high positive attitudes
appeared to have greater intentions to intent to purchase Halal products”.
(Dalam Widarto Rachbini,2018:30)
Adanya sikap yang lebih positif dari konsumen terhadap barang maka
akan meningkatkan pembelian akan barang tersebut. Sebaliknya jika semakin
negatifnya sikap konsumen terhadap barang, maka akan kecil kemungkinan
bagi konsumen tersebut untuk melakukan pembelian