Menurut Mowen dan Minor, terdapat sembilan jenis gaya hidup yaitu
sebagai berikut (Sumarwan, 2011:45) :
a. Funcionalists, yaitu menghabiskan uang untuk hal – hal yang penting.
Pendidikan rata – rata, pendapatan rata – rata, kebanyakan pekerja
kasar (buruh). Berusia kurang dari 55 tahun dan telah menikah serta
memiliki anak.
b. Nurturers, yaitu muda dan berpendapatan rendah. Mereka berfokus
pada membesarkan anak, baru membangun rumah tangga dan nilai –
nilai keluarga. Pendidikan diatas rata – rata.
c. Aspisers, yaitu berfokus pada menikmati gaya hidup tinggi dengan
membelanjakan sejumlah uang diatas rata – rata untuk barang barang
berstatus, khususnya tempat tinggal. Memiliki karakteristik Yuppie
klasik. Pendidikan tinggi, pekerja kantor, menikah tanpa anak.
d. Experientials, yaitu membelanjakan jumlah diatas rata – rata terhadap
barang – barang hiburan, hobi, dan kesenangan (convenience).
Pendidikan rata – rata, tetapi pendapatannya diatas rata – rata karena
mereka adalah pekerja kantor.
e. Succeeders, yaitu rumah tangga yang mapan. Berusia setengah baya
dan berpendidikan tinggi. Pendapatan tertinggi dari ke sembilan
kelompok. Menghabiskan banyak waktu pada pendidikan dan
kemajuan diri. Mengahabiskan uang di atas rata – rata untuk hal – hal
yang berhubungan dengan pekerjaan.
f. Moral majority, yaitu pengeluaran yang besar untuk organisasi
pendidikan, masalah politik dan gereja. Berada pada tahap empty-nest.
Pendapatan tertinggi kedua. Pencari nafkah tunggal.
g. The golden years, yaitu kebanyakan adalah para pensiunan, tetapi
pendapatannya tertinggi ketiga. Melakukan pembelian tempat tinggal
kedua. Melakukan pengeluaran yang besar pada produk – produk
padat modal dan hiburan.
h. Sustainers, yaitu kelompok orang dewas dan tertua. Sudah pensiun.
Tingkat pendapatan terbesar dibelanjakan untuk kebutuhan sehari –
hari dan alkohol. Pendidikan rendah, pendapatan terendah kedua.
i. Subsisters, yaitu tingkat sosial ekonomi rendah. Presentase kehidupan
pada kesejahteraan di atas rata – rata. Kebanyakan merupakan
keluarga – keluarga dengan pencari nafkah dan orang tua tunggal
jumlahnya di atas rata – rata kelompok minoritas.
Berdasarkan pengertian dari beberapa pakar diatas maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang
dinyatakan dalam aktivitas, minat, dan pendapatnya dalam membelanjakan
uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu yang mereka miliki. Gaya
hidup mencerminkan keseluruhan pribadi dalam berinteraksi dengan
lingkungan serta kebiasaan yang dilakukan seseorang. Setiap individu tentu
memiliki perbedaan pandangan, kegemaran, ataupun kebiasaan yang dijalani
dalam kesehariannya