Return On Equity (ROE)


Rasio ini mengukur tentang kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan (laba) berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran
profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham. Rasio ROE bisa dihitung
sebagai berikut :
ROE = πΏπ‘Žπ‘π‘Ž π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘–β„Ž
π‘€π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘†π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š
Meskipun rasio ini mengukur keuntungan (laba) dari sudut pandang
pemegang saham, rasio ini tidak memperhitungkan deviden maupun capital gain
untuk pemegang saham. Karena itu rasio ini bukan pengukur return pemegang
saham yang sebenarnya.
Dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan rumus return on total asset
(ROA) untuk menghitung profitabilitas . dengan alasan bahwa rasio ini mengukur
kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan
dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia dalam perusahaan. Semakin besar
perubahan ROA (return on total asset) menunjukan semakin besar fluktuasi
kemampuan manajemen dalam menghasilkan keuntungan (laba). Dalam hal ini
dapat mempengaruhi investor dalam memprediksi laba dan memprediksi resiko
dalam investasi sehingga dapat memberikan dampak pada kepercayaan investor
tehadap perusahaan.
Menurut Sartono (2008:123) β€œReturn on investment atau return on asset
menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang
dipergunakan”.
ROI = πΏπ‘Žπ‘π‘Ž π‘ π‘’π‘‘π‘’π‘™π‘Žβ„Ž π‘π‘Žπ‘—π‘Žπ‘˜
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π΄π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘Ž
(Sartono,2008:123)
Rasio ROA yang tinggi menunjukan efisiensi manajemen aset, yang berarti
efisiensi manajemen (Hanafi dan Abdul Halim,2009:84)