Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Nilai Perusahaan


Struktur aktiva menggambarkan sebagian jumlah aset yang dapat dijadikan
jaminan. Brigham and Ehrhardt (2010) menyatakan bahwa secara umum
perusahaan yang memiliki jaminan terhadap hutang akan lebih mudah
mendapatkan hutang daripada perusahaan yang tidak memiliki jaminan.
Aset atau aktiva secara resmi didefinisikan sebagai manfaat ekonomi masa
datang yang cukup pasti yang dikuasai oleh suatu entitas sebagai akibat transaksi
atau kejadian masa lalu (Dwi, 2017). Menurut Jusup (2011:25) aset adalah
kekayaan yang dimilki oleh suatu perusahaan. Aset bisa saja berasal dari pemilik
perusahaan yang disebut modal (ekuitas), dan bisa juga berasal dari pinjaman dari
luar perusahaan yang disebut kewajiban.
Struktur aset menggambarkan besarnya aktiva yang dapat dijaminkan
perusahaan ketika perusahaan melakukan kepada kreditor. Struktur aset
merupakan proporsi aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan (Mawikere dan
Rate, 2015). Komposisi aktiva tetap menentukan nilai perusahaan tertentu.
Sebagian besar perusahaan dengan keuangan yang stabil memiliki nilai investasi
yang tinggi dalam hal aktiva tetap. Ketika aktiva tersebut dimanfaatkan secara
optimal oleh staff yang kompeten, hal ini akan meningkatkan return perusahaan
dan akhirnya berpengaruh pada pertumbuhan nilai perusahaan (Dwi, 2017).
Dalam penelitian Dewi dan Sudiartha (2017) tentang Pengaruh Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan aset terhadap Struktur Modal dan Nilai
Perusahaan dengan total sampel 19 perusahaan membuktikan bahwa pertumbuhan
aset berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan dan
variabel struktur berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Dan bagi
manajemen perusahaan industri barang konsumsi sebelum menetapkan kebijakan
struktur modal agar dapat memperhatikan variabel seperti profitabilitas. Sehingga
dengan memperhatikan variabel tersebut, perusahaan bisa memutuskan kebijakan
struktur modal yang optimal sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan.
Hasil penelitian tersebut juga di dukung oleh penelitian Mandalika (2016)
dalam penelitian tentang Pengaruh Struktur Aktiva, Struktur Modal dan
Pertumbuhan Penjualan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Publik yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi pada Sektor Otomotif). Menunjukkan
bahwa secara simultan dan secara parsial struktur aktiva tidak memiliki hubungan
yang signifikan dengan nilai perusahaan pada perusahaan sektor otomotif yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dan perusahaan sektor otomotif yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tidak perlu terlalu memfokuskan pada struktur aktiva
dalam meningkatkan nilai perusahaan di lantai bursa. Karena variabel struktur
aktiva tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan sektor otomotif.