Klasifikasi manajemen laba menurut Sastradipraja (2010:33), yaitu sebagai berikut:
- Cosmetic Earnings Management
Manajemen laba kosmetik terjadi jika manajer memanipulasi akrual yang tidak memiliki konsekuensi cash flow. Teknik ini merupakan hasil dari kebebasan yang diterapkan dalam sistem akuntansi akrual . Akuntansi akrual membutuhkan estimasi dan pertimbangan yang mengakibatkan manajer memiliki kebebasan dalam menetapkan kebijakan akuntansi. Meskipun kebebasan ini memberikan kesempatan bagi manajer untuk menyajikan gambaran aktivitas usaha perusahaan yang lebih informatif, namun terkadang kebebasan ini juga memungkinkan manajer mempercantik laporan keuangan (window-dress financial statement) dan mengelola pendapatan
.
- Real Earnings Management
Real earning management terjadi jika manajer melakukan aktivitas dengan konsekuensi cash flow. Real earnings management lebih bermasalah dibandingkan dengan cosmetic earnings management, karena mencerminkan keputusan usaha yang sering kali mengurangi kekayaan pemegang saham. Manajemen laba jenis ini dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu (1) manipulasi penjualan dengan menawarkan diskon harga secara berlebihan atau memberikan persyaratan kredit yang lebih lunak (2) melakukan produksi secara besar besaran sehingga fixed cost tersebar pada produk yang lebih banyak (3) penurunan beban diskresi seperti bagian RnD, iklan, penjualan serta administrasi.