Menurut Bandura terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi self-efficacy (Fatmasari, 2017), antara lain
1) Pengalaman akan kesuksesan
Keberhasilan yang sering didapatkan akan meningkatkan selfefficacy yang dimiliki seseorang sedangkan kegagalan akan
menurunkan self-efficacynya. Apabila keberhasilan yang
didapat seseorang seseorang lebih banyak karena faktor-faktor
di luar dirinya, biasanya tidak akan membawa pengaruh
terhadap peningkatan self-efficacy. Akan tetapi, jika
keberhasilan tersebut didapatkan dengan melalui hambatan
yang besar dan merupakan hasil perjuangannya sendiri, maka
hal itu akan membawa pengaruh pada peningkatan selfefficacynya.
2) Pengalaman individu lain
Pengalaman keberhasilan orang lain yang memiliki kemiripan
dengan individu dalam mengerjakan suatu tugas biasanya akan
meningkatkan self-efficacy seseorang dalam mengerjakan
tugas yang sama. Self-efficacy tersebut didapat melalui social
models yang biasanya terjadi pada diri seseorang yang kurang
pengetahuan tentang kemampuan dirinya sehingga mendorong
seseorang untuk melakukan modeling. Namun self-efficacy
yang didapat tidak akan terlalu berpengaruh bila model yang
diamati tidak memiliki kemiripan atau berbeda dengan model.
3) Persuasi verbal
Informasi tentang kemampuan yang disampaikan secara verbal
oleh seseorang yang berpengaruh biasanya digunakan untuk
meyakinkan seseorang bahwa ia cukup mampu melakukan
suatu tugas.
4) Keadaan fisiologis
Kecemasan dan stress yang terjadi dalam diri seseorang ketika
melakukan tugas sering diartikan sebagai suatu kegagalan. Pada
umumnya seseorang cenderung akan mengharapkan
keberhasilan dalam kondisi yang tidak diwarnai oleh
ketegangan dan tidak merasakan adanya keluhan atau gangguan
somatic lainnya. Self-efficacy biasanya ditandai oleh
rendahnya tingkat stress dan kecemasan sebaliknya selfefficacy yang rendah ditandai oleh tingkat stress dan kecemasan
yang tinggi pula.