Menurut Edy Sutrisno (2014:73) kepuasan keja menjadi masalah yang
cukup menarik dan penting, karena terbukti besar manfaatnya bagi kepentingan
individu, industri dan masyarakat. Bagi individu, penelitian tentang sebab-sebab
dan sumber-sumber kepuasan kerja memungkinkan timbulnya usaha-usaha
peningkatan kebahagiaan hidup mereka. Bagi industri, penelitian mengenai
kepuasan kerja dilakukan dalam rangka usaha peningkatan produksi dan pengaruh
biaya melalui perbaikan sikap dan tingkah laku karyawannya. Selanjutnya,
masyarakat tentu akan menikmati hasil kapasitas maksimum dari industri serta
naiknya nilai manusia di dalam konteks pekerjaan.
Ricahard, Robert dan Gordon (2012:312,337) menegaskan bahwa
kepuasan kerja berhubungan dengan perasaan atau sikap seseorang mengenai
pekerjaan itu sendiri, gaji, kesempatan promosi atau pendidikan, pengawasan,
rekan kerja, beban kerja dan lain-lain. Ia melanjutkan pernyataanya bahwa
kepuasan kerja berhubungan dengan sikap seeorang mengenai kerja, dan ada
beberapa alasan praktis yang membuat kepuasan kerja merupakan konsep yang
penting bagi pemimpim. Penelitian menunjukkan pekerja yang puas lebih
cenderung bertahan bekerja untuk organisasi. Pekerja yang puas juga cenderung
terlibat dalam perilaku organisasi yang melampaui deskripsi tugas dan peran
mereka, serta membantu mengurangi beban kerja dan tingkat stress anggota dalam
organisasi. Pekerja yang tidak puas cenderung bersikap menentang dalm
hubungannya dengan kepemimpinan dan terlibat dalam berbagai perilaku yang
kontraproduktif.
Wilson Bangun (2012 ; 327) menyatakan bahwa dengan kepuasan kerja
seorang pegawai dapat merasakan pekerjaannya apakah menyenangkan atau tidak
menyenangkan untuk dikerjakan. Wilson Bangun mengutip pendapat Wexley dan
Yukl (2010:221) mengatakan bahwa kepuasan kerja merupakan generalisasi sikasikap terhadap pekerjaannya. Bermacam-macam sikap seseorang terhadap
pekerjaannya mencerminkan pengalaman yang menyenangkan dan tidak
menyenangkan dalam pekerjaannya mencerminkan pengalamannya serta harapanharapan terhadap pengalaman masa depan. Pekerjaan itu memberi kepuasan bagi
pemangkunya. Kejadian sebaliknya, ketidakpuasan akan diperoleh bila suatu
pekerjaan tidak menyengkan untuk dikerjakan.
Kepuasan kerja menurut Dadang (2013:15) adalah keadaan emosional
yang menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap pekerjaan, kepuasan kerja
mencerminkan perasaan seeorang terhadap terhadap pekerjaannya. Edy Sutrisno
(2014:75) juga menutip pendapat Handoko (2010:113), mengemukakan kepuasan
kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan
bagi para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja
mencerminkan perasaan seeorang terhadap terhadap pekerjaannya. Menurut
Siagian (2013 : 295) kepuasan kerja merupakan suatu cara pandang seseorang
baik yang positif maupun negatif tentang pekerjaannya
