Konsep Pengendalian Internal Menurut COSO (skripsi dan tesis)

Pada tahun 1992 COSO 24 mengeluarkan definisi tentang pengendalian
intern, COSO memandang pengendalian intern merupakan rangkaian tindakan
yang menembus seluruh organisasi. COSO juga membuat jelas bahwa
pengendalian intern berada dalam proses manajeman dasar, yaitu perencanaan,
pelaksanaabn, dan menitoring (Boynton dan Kell, 2003).
Terdapat lima unsur-unsur pengendalian intern yang berkaitan menurut
COSO, yaitu lingkungan pengendalian, penentuan risiko, aktivitas pengendalian,
informasi dan komunikasi serta pengawasan atau pemantauan.
a. Lingkungan Pengendalian
Komponen ini meliputi sikap manajemen disemua tingkatan terhadap
operasi secara umum dan konsep pengendalian secara khusus. Implementasi dari
kode etik ini akan sangat efektif jika memenuhi dua syarat, yaitu pertama entitas
perlu menyatakan secara spesifik kepada karyawan mengenai kode etik yang
mereka jalankan. Kompetensi adalah skill atau kecakapan yang dimiliki oleh
seseorang sebagai modal dalam melaksanakan tugas atau kewajiban serta
kemampuan bersaing dalam mencapai tujuan. Integritas adalah suatu sikap dalam
menyatakan keinginan atau kehendak, kejujuran, dan keikhlasan serta perbuatan
antara orang-orang yang memiliki satu tujuan yang sama.
b. Penentuan Risiko
Penentuan risiko mencakup penentuan risiko di semua aspek organisasi
dan penentuan kekuatan organisasi melalui evalusai risiko. Penentuan risiko
merupakan tanggung jawab yang tidak terpisahkan (integral) dan terus menerus.
Dikatakan integral, karena tidak dapat menetapkan tujuan dan dengan mudah
mengasumsikan bahwa tujuan tersebut akan tercapai. Risiko kredit adalah risiko
tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan kepada pelanggan. Sebelum
perusahaan memutuskan untuk menyetujui permintaan atau penambahan kredit
oleh para pelanggan, perlu mengadakan evalusai risiko kredit dari para pelanggan
tersebut.
Pada umumnya perusahaan dalam mengadakan penilaian risiko kredit
terhadap debitur adalah dengan memerhatikan lima ā€œCā€. lima ā€œCā€ tersebut adalah
character, capacity, collateral, capital dan conditions.
a. Character, menunjukkan kemungkinan atau profitabilitas dari pelanggan
untuk secara jujur memenuhi kewajibannya.
b. Capacity, adalah pendapat subyek mengenai kemampuan dari pelanggan, ini
diukur dengan record diwaktu yang lalu, disertai dengan observasi fisik
(survey) pada rumah dan kantor maupun usaha dari calon debitur.
c. Capital, diukur oleh posisi financial pelanggan secara umum, dimana hal ini
ditunjukkan oleh Analisa ratio financial dari perusahaan.
d. Collateral, dicerminkan oleh aktiva dari langganan yang diikatkan, atau
dijadikan jaminan bagi keamanan kredit yang diberikan kepada pelanggan
tersebut.
e. Condition, menunjukkan pengaruh langsung dari trend ekonomi pada
umumnya terhadap perusahaan yang bersangkutan atau perkembangan khusus
dalam suatu bidang ekonomi.
c. Aktivitas Pengendalian
Komponen ini mencakup aktivitas-aktivitas yang dulunya dikaitkan
dengan konsep pengendalian. Aktivitas-aktivitas ini meliputi persetujuan,
tanggung jawab dan kewenangan, pemisahan tugas, pendokumentasian,
rekonsiliasi, karyawan kompeten dan jujur, pemeriksaan internal dan audit
internal. Aktivitas-aktivitas ini harus dievaluasi resikonnya untuk organisasi
secara keseluruhan. (Mulyadi, Sistem Akuntansi, 2016), menyatakan prosedur
pemisahan tugas dalam rangka memenuhi aktivitas pegendalian harus memenuhi
aktivitas pengendalian harus memenuhi syarat antara lain:
1. Dipisahkan fungsi-fungsi operasional dan penyimpanan dari fungsi akuntansi.
Setiap kegiatan dalam perusahaan memerlukan otorisasi dari manajer. Fungsi
akuntansi adalag fungsi yang memiliki wewenang untuk mencatat peristiwa
keuangan perusahaan.
2. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melakukan
semua tahap suatu transaksi.
Tujuan pokok pemisahan fungsi ini adalah untuk mencegah dan untuk
mendeteksi kesalahan dan kcurangan dalam pelaksanaan tuga yang dibebankan
kepada seseorang.
Dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan sebagai dasar pencatatan
ke dalam kartu piutang adalah faktur penjualan, bukti kas masuk, memo kredit
dan bukti memorial :
1. Faktur penjualan, dalam pencatatan piutang usaha dokumen ini digunakan
sebagai dasar pencatatan timbulnya piutang usaha dari transaksi penjualan
kredit dimasukkan dalam jurnal penjualan.
2. Bukti kas masuk, dalam pencatatan piutang usaha, bukti kas masuk ini
digunakan sebagai dasar pencatatan berkurangnya piutang usaha.
3. Memo kredit, digunakan sebagai dasar pencatatan retur penjualan yang
dimasukkan ke dalam jurnal umum atau jurnal returpenjualan.
4. Bukti memorial, dokumen sumber untuk dasar pencatatan transaksi ke dalam
jurnal umum dan kartu piutang.
d. Informasi dan Komunikasi
Komponen ini merupakan bagian penting dari proses manjemen.
Manajemen tidak dapat berfungsi tanpa informasi. Komunikasi adalah proses
seseorang berusaha untuk memberikan pengertian atau pesen kepada orang lain
melalui pesan simbolis.
e. Pengawasan dan Pemantauan
Pengawasan atau pemantauan adalah evaluasi rasional yang dinamis atas
informasi yang diberikan pada komunikasi informasi untuk tujuan manajemen
pengendalian.