Dalam berinvestasi, bias konfirmasi menunjukkan bahwa
investor akan lebih mungkin untuk mencari informasi yang
mendukung idenya yang asli tentang investasi dan bukan mencari
informasi yang bertentangan dengan hal itu. Akibatnya bias ini
sering mengakibatkan pengambilan keputusan yang salah karena
satu sisi informasi cenderung condong membingkai investor
untuk referensi, meninggalkan mereka dengan gambaran yang
tidak lengkap.
Misalnya, seorang investor yang mendengar tentang
saham panas dari sumber yang tidak jelas dan tertarik dengan
potensi keuntungannya. Investor tersebut mungkin memilih
untuk meneliti saham untuk ‘membuktikan’ potensi disebutsebut adalah nyata.
Apa yang akhirnya terjadi adalah bahwa investor
menemukan segala macam bendera hijau tentang investasi,
sambil mengulas bendera merah terhadap bencana finansial,
seperti kehilangan pelanggan yang kritis atau pasar yang
berkurang